Bayi milik William dan Nitara menjadi bahan pemikiran Erland di sela-sela waktu luangnya. Pria ini barusaja menyantap dua suap makanan, kemudian menghentikannya. “Kasihan sekali William. Apa dia bisa makan sesuatu?” Saudaranya adalah ayah dari si bayi yang dinyatakan cacat, Erland mampu menebak isi kepala dan hatinya karena jangankan William, dirinya saja dibuat kurang nafsu makan padahal dia sempat mengatakan supaya William tidak terlalu memikirkannya.Panggilan diarahkan pada nomor ponsel William, tetapi tidak mendapatkan tanggapan. Jadi, Erland memanggil pada nomor kantor untuk menanyakan saudara kembarnya. “Apa William di sana?”“Tidak, Tuan. Sudah sejak pukul sepuluh pagi tuan William meninggalkan gedung karena harus menemui kolega,” jawab wanita yang berada di bagian lobby. Jadi, dia sangat tahu saat semua orang keluar dan masuk, apalagi William yang berpangkat pemilik.“Sekretarisnya di sana?”“Tidak, tuan William pergi bersama sekretarisnya.”“Berikan aku nomor sekeretarisnya,
Read more