Home / Romansa / Ayah Untuk Anakku / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Ayah Untuk Anakku: Chapter 261 - Chapter 270

294 Chapters

Bab 260. Kesedihan Amelia

Amelia tidak memberikan jawaban apapun, dia masih bergeming karena masih dalam suasana kaget. Perlahan wajahnya juga memucat, pandangannya kosong kemudian meneteskan air mata sendu.Saat ini William baru saja menyadari jika Amelia terluka, dia paling tidak suka melihat wanita terluka apalagi dia yang menjadi penyebabnya. “Mei ....” Suara lembutnya mencoba memanggil Amelia bahkan tangan wanita itu diraih, tetapi Amelia segera menarik tangannya.“Maaf Wil, aku harus pergi.” Suara Amelia tercekik rasa sakit. Entah kenapa permintaan William bisa sangat menyakitinya hingga seperti ini. Pun, bayangan kebaikan serta ketulusan William dulu seakan sirna. Amelia bangkit dari duduknya cukup bersusah payah, maka William membantu dengan sigap.Tatapan William memerhatikan wajah pucat bercampur sendu yang dilukis Amelia hingga tidak terbayangkan bagaimana ekspresi wajah Nitara kelak jika Amelia saja seperti ini. “Mei ... aku minta maaf jika kata-kataku tidak membuat kamu nyaman. Aku juga minta maaf
Read more

Bab 262

William segera beralasan untuk menjemput Erland, padahal niatnya ingin mencegah saudaranya supaya tidak berkunjung karena bisa saja kembarannya menceritakan permintaan besarnya di hadapan Nitara.Namun, sebenarnya Erland tidak berniat berkunjungi kediaman William. Dia hanya menggertak supaya saudaranya bersedia menemuinya yang sudah menunggu. Maka, rencananya berhasil. Saat ini Erland melihat William sedang berjalan tergesa-gesa ke arahnya. Dengusan adalah hal pertama yang ditunjukan William. “Kenapa harus datang kemari, apa kau sengaja ingin membongkar rahasia kita di hadapan Tara!”Amarah menyelimuti William, tetapi justru Erland bersikap santai, tetapi rahangnya menggertak dan dengan cepat mencengkeram kedua kerah kemeja saudaranya. “Lancang sekali kau, dan di mana hatimu, bisa-bisanya meminta bayi kami pada Amei!”“Kau tidak menyetujui permintaanku!” tegas William, kemudian melanjutkan dengan kedua mata memicing, “tepatnya tidak tahu diri padahal aku sudah membantumu di masa-masa
Read more

Bab 263

William tidak dapat berkata apapun karena ternyata sangat sulit menyembunyikan rahasia besar seperti ini, tetapi di balik kanyataan yang sedang dihadapinya sekarang pria ini juga menyesali pertemuannya dengan Amelia karena wanita itu di luar dugaannya. Mulut Amelia tidak terjaga sama sekali.Erland menyahut kalimat ayahnya, “Bagaimanapun yang terjadi dan sampai kapanpun Erland tidak akan pernah setuju untuk pertukaran bayi. Mungkin papa dan mama masih bisa merasa baik-baik saja karena bayi yang dilahirkan Amelia dan Nitara adalah cucu kalian. Tapi bagaimana dengan Amei, dia akan sangat menderita karena kehilangan bayinya, orangtuanya juga. Apakah mama dan papanya Amei bisa menerima bayi yang dilahirkan Nitara? Erland rasa kedua mertua Erland tidak akan menyayangi bayi yang dilahirkan Nitara sebanyak menyayangi cucunya sendiri.”Miranda dan Bagaswara mendengarkan kalimat Erland dari awal sampai akhir, keduanya juga mengerti bahkan sebelum Erland membahas hal ini. Memang benar, kedua cu
Read more

Bab 264

William tidak mengabarkan hal ini pada Erland, lagipula keputusannya sudah jelas bahwa bayi mereka tidak dapat ditukar. Jadi, dia akan bergerak tunggal saat memberikan pelajaran tidak terlupakan untuk Cristy.Pada sore harinya, William melakukan panggilan pada sahabatnya. “Datanglah ke apertemen, aku sedang merayakan pesta, aku mendapatkan kesuksesan yang harus dirayakan jadi kau harus terlibat,” kekeh hangatnya.Saat ini Cristy sedang berada di butiknya, dahinya segera berkerut heran, “Pesta kesuksesan? Yang aku tahu kau tidak pernah melakukan hal semacam itu.”“Bagaimana aku melakukannya, dulu aku bekerja di perusaan papa, sedangkan sekarang aku memiliki perusahaan sendiri, tentu saja kali ini aku harus merayakan kesuksesanku mengelola gedung milikku,” kekeh William lagi.Cristy tersenyum hambar, entah kenapa jantungnya berdebar tidak tenang. ‘Tepat hari ini aku mengatakan rahasia William dan Erland pada Tio, baru siang tadi. Tapi sekarang William mengundangku, apa aku harus menyetu
Read more

Bab 265. Peran Seorang Kakak

Tidak ada rasa bersalah dalam benak William justru dia harap dengan ini Cristy menyadari kesalahan besarnya. Pada siang harinya, Erland menemui William karena pria ini pikir seharusnya sudah tidak ada permusuhan lagi. Jadi dia bersikap santai dan hangat sebagaimana sikapnya pada William sebelum saudaranya ditelan keegoisan.Dugaannya memang benar, William kembali menjadi orang yang dia kenal. Hanya saja jauh di dalam hati saudaranya masih tersimpan keinginan untuk memberikan keturunan yang sempurna pada Nitara hanya saja hal itu sudah tidak dapat diungkapkan.Setelah pembahasan hangat layaknya ikatan kekeluargaan, Erland mulai menceritakan tentang butik milik Cristy. “Tadi pagi tanpa sengaja aku menyaksikan acara berita yang mengabarkan kebakaran. Sayangnya kebakaran itu terjadi di butik sahabat kita,” prihatinnya diperlihatkan.William tersenyum tipis. “Aku juga melihatnya.” Datarnya. Sebuah rokok diambil dan dinyalakan. Menghisapnya dengan santai seolah sangat menikmati.“Kasihan se
Read more

Bab 266

Saat pertemuan dengan William usai, Erland menemui Cristy di kediamannya. Wanita itu tampak sangat murung dan berduka. “Lebih dari setengah butik milikku hilang terbakar, padahal itu adalah hasil perjuanganku selama ini.”“Aku mengerti bagaimana perasaanmu.” Erland turut berduka, apalagi penyebab musibah yang menimpa Cristy adalah kembarannya sendiri.“Aku tidak tahu siapa yang melakukannya karena polisi bilang mereka sudah menangkap seseorang hanya saja mereka menduga orang itu bukan pelakunya!”Erland mendengarkan tanpa menyela sedikit pun. “Mungkin ... orang itu memang bukan pelakunya. Tapi ada oranglain yang melakukannya.”“Siapa ... siapa yang tega melakukan ini padaku. Apa salahku padanya hingga dia berbuat kejam padaku!” Cristy mulai meraung.Saat ini Erland memasang sikap biasa saja, dia memang memiliki dendam pada Cristy sama halnya dengan yang dirasakan William karena wanita itu telah lancang membongkar rahasianya dengan William pada Tio, tetapi dirinya masih memiliki hati n
Read more

Bab 267

Panggilan diakhiri oleh Erland. Dia menggerutu, “Lamban sekali. Seharusnya kalau William tidak mengangkat panggilan, temui saja William. Padahal aku sudah berusaha keras mengingatkan Cristy demi keselamatannya!”Hari ini William memang belum sempat memeriksa nomor pribadinya setelah mengakhiri panggilan dari Nitara karena dia disibukan dengan urusan bisnis di perusahaan, lalu setelah meninggalkan perusahaan pria ini menghabiskan waktunya bersama keluarga. Maka, panggilan dan chat diabaikan begitu saja.Saat ini William sedang berkumpul bersama istri, orangtua dan mertuanya di bawah atap yang sama. Miranda dan Bagaswara tidak akan menceritakan tentang keadaan bayi yang dikandung Nitara, jadi otomatis mereka juga menjaga rahasia bahwa William sempat ingin menukar bayinya dengan milik Erland dan Amelia. Situasi sangat hangat sesuai dengan harapan William.“Tidak lama lagi Tara akan melahirkan, persiapannya sudah lengkap, Sayang?” Tatapan sayang Miranda mengarah pada menantunya yang sedan
Read more

Bab 268

Saat ini Erland menerima panggilan dari Cristy, maka dia keluar dari ruangan William. “Ya?” sahut datar dan dinginnya supaya terkesan dirinya barusaja bertindak kejam pada sahabatnya.Cristy terisak. “Kenapa, kenapa membakar rumahku ... bukankah kemarin kamu bilang sudah memaafkanku. Tapi kenapa masih membalas dendam?” Isak tangis Cristy semakin menjadi setelah kalimatnya usai.“Itu ....” Erland dibuat kebingungan saat memberikan jawaban, maka dirinya memutar otak dengan keras, “karena kau kehabisa waktu, kau lamban, seharusnya jika William tidak meresponmu kau bisa berusaha sedikit lagi dengan menemuinya. Kenapa kau sangat malas padahal tidak ada malas dan keraguan saat kau membongkar rahasia kami di depan Tio!” Pria ini harus berakting maximal walaupun Cristy mengenalnya sebagai kriminal, tetapi baginya tidak apa asalkan William selamat.“Kemarin aku memang sedang tidak dapat kemanapun, kondisiku sedang tidak stabil. Bahkan aku berusaha keras hanya untuk menghubungi William di saat
Read more

Bab 269

Jesica menyaksikan adegan manis Tio dan Cristy, tetapi pemikirannya tetap menyuarakan opini negatif. Gadis ini bersandar gelisah pada dinding. “Kakak bagaimana sih, kenapa kakak bejad sekali. Kakak tidak mau bertanggung jawab pada kak Emily, sekarang apa kakak akan bertanggung jawab pada kak Cristy? Seharusnya kakak bisa menjaga kehormatan wanita karena kakak punya adik perempuan.” Gadis ini dibuat sangat kecewa oleh sikap kakaknya sendiri. Saat ini ibunya barusaja muncul. “Siapa yang datang? Tadi mama mendengar bel berbunyi.”“Kak Cristy. Tapi Mama tidak perlu kesana, sudah ada kak Tio,” desahnya. Jadi, Tio dan Cristy tetap menghabiskan waktu berdua.Kini, Cristy melepaskan tubuhnya dari perlukan Tio. “Kenapa kau peduli padaku? Padahal sebelumnya kamu terdengar sangat dingin ....” Wajah sendu tidak dapat hilang begitu saja.“Aku minta maaf atas sikapku tadi. Aku juga minta maaf karena ucapanku akhirnya kamu mendapatkan hukuman dari Erland dan William.” Tatapan tulus Tio senada denga
Read more

Bab 270

“Tenang ya Pak ... kami sedang berusaha semximal mungkin,” ucap dokter pria yang sedang menangani bayi merah ini. William sangat gelisah, sedangkan Nitara masih berada di ruang bersalin. Wanita itu tetap sadar, tetapi karena bayinya masih ditangani akhirnya ibu dan anak belum bisa dipertemukan.Beberapa menit kemudian akhirnya bayi yang dilahirkan Nitara mengeluarkan suaranaya hingga melengking ke dalam ruang dengar orangtuanya. “Syukurlah ....” Ini adalah ungkapan rasa syukur William yang kedua kalinya setelah sebelumnya rasa syukur dilontarkan saat kelahiran sang buah hati, saat telah melewati masa menegangkan, saat Nitara telah menyelesaikan proses persalinan dengan lancar.Jadi, akhirnya ibu dan bayi dapat bertemu di dalam suasana membahagiakan sekaligus haru ini. “Anak kita tampan,” ungkapan rasa penuh syukur Nitara.“Iya, Sayang.” Sama halnya dengan sang istri, pria ini juga sangat mensyukuri wajah putra pertamanya. Hanya saja sesuai presiksi dokter, putra pertama pasangan Will
Read more
PREV
1
...
252627282930
DMCA.com Protection Status