All Chapters of Bangkitnya Istri yang Terbuang: Chapter 81 - Chapter 90

179 Chapters

Stella Belum Berubah

"Pak, boleh aku bertanya sesuatu?"Nengsih dan Beni tengah duduk di halaman rumahnya sambil menatap gemerlap bintang di langit. Ada sekelumit penasaran dalam hatinya."Boleh, tapi sebelumnya boleh aku meminta sesuatu?" Beni justru balik bertanya. Lelaki itu melirik ke arah Nengsih kemudian menatapnya penuh perasaan.Nengsih mengalihkan pandangannya dari bintang, kemudian ia membalas tatapan Beni dan tersenyum. Sungguh, sebagai seorang laki-laki biasa Beni tak mampu menolak pesona yang dipancarkan pujaan hatinya."Jangan panggil Bapak, panggil aja aku Mas, Beni atau sayang juga boleh," balas lelaki itu berusaha menggoda calon istrinya.Ditatap seperti itu, Nengsih merasa malu. Gadis yang mengenakan kaus putih dan celana kulot itu lantas menunduk untuk menyembunyikan kupu-kupu yang berterbangan di hatinya."Iya deh Mas," balas Nengsih sambil tertawa malu, hati gadis itu sangat berbunga-bunga. Hampir tak pernah ia mengalami rasa indah itu seumur hidupnya.Biasanya, jika jatuh cinta maka
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

Rem Blong

"Bu, lagi apa?" tanya Radit yang masuk ke dalam kamar Ajeng.Wanita yang baru saja menaruh ponselnya itu kemudian tersenyum pada putra semata wayangnya."Ini, baru aja video call sama Citra," balas Ajeng sambil memberi isyarat dengan tangan agar sang putra duduk di sampingnya.Radit lantas duduk di tepi ranjang ibunya, lelaki itu tersenyum dan menggenggam tangan Ajeng."Pantes ibu mukanya semringah," goda Radit."Iya, tapi Citra langsung tidur, mungkin dia kecapekan habis jalan-jalan," balas Ajeng."Syukurlah Bu, aku bahagia lihat Dian dan Citra bahagia." Radit tersenyum, tetapi pancaran matanya tak mampu membohongi rasa cemburu."Ibu selalu doakan, semoga anak ibu yang tampan ini bisa mendapatkan pengganti Dian dengan yang jauh lebih baik."Melihat wajah sendu sang putra, Ajeng lantas mengelus pundak anaknya dan memberi dukungan."Aamiin, terima kasih doa nya Bu," balas Radit. Lelaki itupun merebahkan tubuh di pangkuan Ajeng. Kendatipun sudah dewasa, terkadang lelaki itu masih sering
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

Pindah Haluan

"Apa? Remnya blong?" tanya Dian dan Hasna bersamaan, dua wanita itu nampak terkejut. Seketika saja mereka gelisah."Bu, gimana ni? Aku takut." Dian memeluk Hasna sambil memejamkan mata."Bu Dian dan Bu Hasna harap tenang ya biar saya bisa berpikir jernih buat cari solusi." Sang sopir memberi instruksi."Kita berdoa saja, Nak." Hasna memeluk putrinya, wanita itu berusaha tetap tenang agar Dian tak panik. Padahal, di dalam hatinya ia pun ketakutan.Dian dan Hasna berusaha tenang, mereka memejamkan mata sambil berdoa dan terus berpelukan.Detak jantung semua yang berada di dalam kendaraan itu berdegup tak beraturan. Tak dipungkiri pikiran buruk pun terus menghantui. Namun, Dian dan Hasna saling menguatkan dan berusaha tidak membuyarkan konsentrasi sopir.Beruntung, sebelum sampai di lampu merah yang padat, sang sopir yang berusaha tenang dan cekatan itu mampu menurunkan gigi secara bertahap. Kendatipun mobil yang ditumpangi Dian keluar dari lajur, tetapi kecelakaan mampu dihindari."Alha
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

Kesombongan Haris

Nengsih sedang menyiapkan makanan di dapur saat Beni tiba-tiba saja datang. Sebenarnya lelaki itu ingin memeluk wanita di hadapannya saat sang gadis pujaan tengah memotong sayuran dengan lihai.Terlebih melihat rambut gadis tercintanya selalu diikat ke belakang, Beni hampir tak tahan melihat leher jenjangnya. Sebagai laki-laki yang sudah lama tidak pernah merasakan kehangatan, lantas ada gelenyar aneh yang menyeruak dalam tubuhnya.Namun, sekuat tenaga Beni menahan semua godaan yang menghampirinya, ia tak mau menodai cinta yang suci hanya karena nafsu sesaat.Sebenernya ia ingin untuk sementara Nengsih tidak tinggal bersama dulu demi menjaga dirinya dari hal-hal yang mungkin saja terjadi. Tetapi, Nengsih tidak memiliki tempat tinggal lagi. Setelah dijadikan pengasuh olehnya, Nengsih sudah meninggalkan kontrakan yang dulu ditinggalinya.Beni sudah bicara dengan Nengsih agar wanita itu tinggal sementara di apartemennya. Namun, Farel yang sudah merasa dekat dengan gadis itu tidak mau ber
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

Kerjasama Mega dan Hasna

Hasna dan anaknya sedang dalam perjalanan pulang saat benda pipih di dalam tasnya berdering.Wanita itu lantas membuka resleting dan meraih ponselnya. Nama kontak Mbok Siti bergerak-gerak di layar. Hasna mengusap layar ke arah gambar gagang telepon warna hijau untuk menerimanya."Bu, ada Bu Mega di rumah, katanya beliau mau bertemu dengan Ibu, padahal saya sudah bilang kalau ibu akan pulang lama, tetapi beliau masih terus menunggu."Suara Mbok Siti diseberang sana membuat dahi Mega mengkerut. Wanita itu penasaran untuk apa Mega menunggunya."Bilang saja saya gak tahu di mana Maira," balas Hasna."Bukan Bu, sepertinya beliau bukan mau mencari Neng Maira. Dilihat dari raut wajahnya mah kayak ada hal serius begitu Bu," tegas Mbok Siti."Oh begitu, ya sudah, sebentar lagi saya sampai. Jamu dia dengan baik, ya.""Baik Bu," balas Mbok Siti kemudian panggilan terputus."Siapa, Bu?" tanya Dian penasaran."Mega, katanya dia nunggu ibu." Hasna menggedikkan bahu saat menjawab pertanyaan putrinya
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

Hasna Mengkhawatirkan Mega

Nengsih masih tergugu di tempatnya berdiri. Sungguh, ucapan Firda barusan membuat hatinya koyak. Kepercayaan dirinya untuk menikah dengan Beni kembali menciut mengingat dirinya dengan sang calon suami memang tak sebanding dalam hal apapun.'Sudahlah Nengsih, gak usah pedulikan Firda, dia cuma iri sama kamu.'Nengsih berbicara dalam hati, wanita itu berusaha menasihati diri untuk tak goyah menggapai masa depan meskipun aral melintang.Nengsih lantas memesan ojek online untuk pulang. Namun, sebelumnya ia berniat pergi ke pasar dulu untuk belanja beberapa sayuran dan juga daging.Di sepanjang perjalanan menuju pasar, Nengsih sekuat tenaga menghilangkan suara Firda yang masih terus mengusik jiwanya. Diledek sebagai orang yang bermimpi menjadi cinderela tentu Nengsih merasa sangat dihinakan.Selama ini, meskipun dirinya berada dalam kesusahan. Ia tak pernah menjual harga diri demi uang, kecuali saat perjanjian dengan Raya yang mengakibatkan insiden pidana beberapa tahun yang lalu. Itupun k
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

Sandera yang Hilang

Haris tengah menatap orang-orang yang yang hendak diangkut ke pelabuhan saat salah satu anak buahnya membawa seorang lelaki suruhan Mega ke hadapannya.Haris hanya mengangguk sekali, tetapi anak buahnya mengerti bahwa bos mereka menginstruksikan agar wanita dan anak-anak tak berdaya di depannya segera diangkut untuk diseberangkan.Satu persatu-persatu wanita dan anak-anak yang berjumlah puluhan orang itu menurut saat anak buah Haris menyuruhnya bangkit dan berjalan ke arah kontainer yang akan membawa mereka. Meskipun ketakutan, tetapi tak ada yang berontak, mereka tahu kalau anak buah Haris tak segan-segan untuk mencelakainya.Seorang lelaki suruhan Mega yang tertangkap oleh anak buah Haris itu nampak ketakutan. Sudut bibirnya berdarah, pelipisnya membiru lantaran pukulan keras yang dilayangkan anak buah Haris padanya. Lelaki itu kesal, juga takut saat melihat tindakan tidak manusiawi di depan matanya. Namun, kali ini dirinya tak berdaya.Setelah wanita dan anak-anak yang hendak disel
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

Stella Tahu Kebenaran

"Iya, terima kasih karena telah mengkhawatirkan aku."Untuk pertama kalinya Mega menatap Hasna dengan hangat. Seolah-olah mereka adalah dua orang yang bersaudara.Seketika saja tercipta keheningan di antara tiga wanita yang tengah sibuk dengan pikirannya masing-masing itu."Tante Mega, apa orang suruhan Tante yang selamat sempat memvideokan tindakan Haris?" Dian memecah keheningan."Sudah saya pinta, tapi kayaknya belum dikirim." Mega menimpali sambil meraih ponselnya yang teronggok di meja. Di waktu yang bersamaan ponselnya bergetar, sebuah pesan yang ditunggu itupun datang."Ini, dia kirim foto." Mega semringah, tetapi senyum itu kembali pupus saat melihat objeknya tidak begitu jelas. Di gambar itu wajah Haris tertutup karena memang foto diambil bukan dari sudut yang tepat. Mega yakin foto itu tidak akan bisa dijadikan bukti tindakan kejahatan Haris."Cuma Alvin yang memiliki bukti kuat, tapi aku tidak yakin dengan kondisinya sekarang mengingat dia ditangkap oleh Haris."Mega menata
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

Genderang Perang

"Bapak jahat Mbak, Bapak jual aku ke Juragan Bakri. Aku benci Bapak."Tiara menangis tersedu-sedu mengingat ayahnya yang tak memiliki hati. Tangisan dan jeritannya tak cukup kuat untuk mengetuk hati ayahnya yang membatu."Sabar ya, Tiara."Nengsih meraih pundak gadis itu kemudian disandarkan ke bahunya. Di sana Tiara menangis, menumpahkan semua kemalangannya."Bapak pasti akan marah sama ibu, ibu pasti dipukul lagi sama Bapak saat tahu aku kabur dari Juragan Bakri," lirih Tiara sambil terisak."Mbak hampir gak percaya Bapak kamu setega itu, padahal Mbak Nengsih pikir Bapak kamu orang yang baik meskipun suka mabuk." Nengsih menimpali."Dulu Bapak memang baik, Mbak. Tapi, setelah Bapak senang judi dan kalah, Bapak semakin berubah."Tiara menatap ruang hampa, seolah-olah perasaannya telah mati dibunuh cinta pertamanya sendiri."Kamu tenang ya, sekarang kamu aman. Mbak janji akan berusaha lindungi kamu," balas Nengsih, mata gadis itu berkaca-kaca, sungguh membayangkannya nasib Tiara saja
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

Saksi Kunci

Dian tengah mondar-mandir sambil menggenggam ponsel. Wanita itu khawatir dengan keadaan ibunya dan Mega. Berkali-kali ia menelpon Hasna, tetapi sulit tersambung."Bu, Neng Citra malah tidur di kamar," ucap Mbok Siti yang baru saja turun dari kamar Dian. Wanita itu baru saja selesai memandikan anak majikannya."Gak apa-apa, mungkin dia kecapekan, terima kasih ya, Mbok," balas Dian sambil tersenyum, tetapi tak mampu menyembunyikan kekhawatirannya."Bu Dian kenapa, sih? Si Mbok perhatikan dari tadi bolak-balik terus?"Wanita paruh baya itu akhirnya bertanya, ia tak tahu apapun tentang rencana Hasna dan Dian."Ibu sama Tante Mega pergi, Mbok. Aku khawatir sama mereka," jawab Dian gelisah, ia memijat pelipisnya yang terasa penat."Memang Bu Hasna sama Bu Mega sudah baikan ya? Saya kok gak yakin kalau niat Bu Mega baik pada Bu Hasna."Mbok Siti mengungkapkan keraguannya. Dian yang sebelumnya yakin pun kini kembali ragu, pupil mata wanita itu melebar karena pikiran yang melintas di benaknya.
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more
PREV
1
...
7891011
...
18
DMCA.com Protection Status