All Chapters of Bangkitnya Istri yang Terbuang: Chapter 61 - Chapter 70

179 Chapters

Rahasia Hasna dan Harus Bocor

"Makan dulu sayang," pinta Sarah pada Stella yang kondisinya mulai membaik."Gak aku gak mau, aku maunya disuapi Rian," tolak Stella."Nanti Rian ke sini, sekarang kamu makan dulu ya," bujuk Sarah lagi."Mama bohong, sejak Mama telpon dia, dia gak datang-datang. Kalau begitu, buat apa aku hidup? Kenapa gak sekalian aja aku mati sama Mawar," kata Stella putus asa."Jangan ngomong gitu sayang, Tuhan memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki semuanya." Sarah berusaha mengingatkan anaknya."Apa yang harus diperbaiki, Ma? Lagi pula kalau aku sehat, aku akan dipenjara, kan?" tanya Stella dengan wajah marah dan kesal.Sarah menunduk, wanita itu tak bisa lagi berbicara dengan anaknya yang keras kepala. Memang, meski dalam perawatan medis, tetapi status Stella adalah tersangka kasus pembunuhan berencana."Papa kamu pasti akan bantu sayang, tentang itu kamu tenang saja," kata Sarah berusaha menenangkan anaknya.Meski Stella pun yakin ayahnya akan pasang badan untuk melindunginya, tetap saja
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Tahanan Rumah

Mendengar pernyataan menohok dari mantan kekasihnya, lantas Haris menajamkan pandang pada wanita di hadapannya. Setitik nyeri menyirami rongga dadanya. Alih-alih menyesal dan meminta maaf, lelaki itu justru tak mau terlihat lemah di mata Hasna."Kamu masih marah padaku, Hasna?" tanya Haris tak tahu malu."Saya sudah kenyang marah sama kamu. Saya harap, kamu jangan pernah ganggu saya dan Dian lagi. Anggap kami tak ada seperti saat kamu meninggalkan kami begitu saja. Saya dan Dian sudah bahagia. Jangan hanya kehidupanmu yang tak bahagia, kamu mengusik kami." Hasna menarik napas berat untuk menetralkan kekesalannya."Aku tahu Dian dan suaminya lagi pergi. Izinkan aku bertemu Citra," pinta Haris lagi."Tidak, lebih baik kamu pergi sekarang." Dengan sorot mata tajam Hasna mengusir ayah dari anaknya itu. Melihat Haris tak bergeming, ia kembali membentak lelaki di hadapannya."Pergi!""Baik, maaf sudah mengganggu."Setelah berpikir sejenak, Haris akhirnya mengalah. Lelaki itu melangkahkan ka
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Kecurigaan Mega

Dian yang baru saja turun dari mobil lantas memicingkan mata saat melihat ada mobil mantan suami terparkir di rumahnya. Pun dengan Rian, lelaki itu menampakkan wajah sinis tak suka. Sebelumnya Radit parkir di luar karena takut diusir, tetapi saat sudah diizinkan oleh Hasna, ia memarkirkan mobilnya di dalam."Ini mobil Mas Radit, berarti dia ada di dalam, lagi apa dia di sana?" bisik Dian pelan.Rian dan istrinya masuk ke rumah, di dalam mereka melihat Citra tengah tertawa riang di punggung Radit, mereka sedang bermain kuda-kudaan. Sementara Hasna dengan santainya duduk di sofa sambil membaca novel."Mamaaaa, Pappaaa."Citra yang menyadari kedatangan kedua orang tuanya itu turun dari punggung Radit lalu berlari dan memeluk Dian. Sedangkan Radit yang sebelumnya menungging, segera membenarkan posisinya dan duduk di lantai sambil menatap mantan istrinya."Citra lagi apa, sayang?"Dian membungkukkan tubuhnya agar sejajar dengan sang buah hati, wanita itu melirik Radit sekilas kemudian kemb
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Nengsih Jatuh Cinta

"Aku senang banget waktu Citra pertama kali memanggil Papa. Aku pikir Dian akan memengaruhi Citra, ternyata dia meluruskan sebutan Om yang disematkan anakku, Bu."Radit bercerita dengan berapi-api pada ibunya. Hati lelaki itu merasa sangat bahagia dan sangat berterima kasih pada sikap bijaksana mantan istrinya."Dian memang perempuan yang sangat baik, Radit. Ibu bahagia mendengarnya."Ajeng tersenyum haru sambil menatap putra satu-satunya itu. Setelah membuka mata, ia kini dengan jelas melihat siapa sosok mantan menantu yang sebenarnya. Menyadari perbuatan di masa lalunya pada Dian, sungguh Ajeng sangat menyesal. Andai ada yang menjual mesin waktu, ia akan membelinya meski harus dibayar dengan seluruh harta.Setelah hatinya tak lagi tertutup, ia kini mengerti, tak ada yang lebih berharga dibandingkan keutuhan keluarga."Iya Bu, dari dulu Dian memang perempuan baik. Sejak pertama kali aku mengenalnya, Dian hampir tak pernah berubah. Aku saja yang bodoh karena telah menyia-nyiakan dia."
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Surat dari Pengadilan

"Maira kelihatannya senang banget ya."Adi yang tengah duduk bersama Indira itu tersenyum melihat cucunya sedang asyik bermain di pasar malam yang tak jauh dari kediamannya."Iya, andai anak kita masih ada, pasti Raya bahagia melihat Maira yang semakin pintar dan menggemaskan," jawab Indira dengan tatapan fokus pada cucunya.Adi menatap wajah mantan istrinya sekilas, melihat mata Indira yang menyiratkan kesedihan, rasa kehilangannya pun kembali menghantui."Bermain di tempat seperti ini, aku jadi ingat masa lalu," kata Adi kemudian, ia terus menatap cucunya yang tengah tertawa bersama teman barunya itu."Dulu, sewaktu Raya kecil, dia selalu bahagia dibawa ke tempat bermain, aku masih ingat dia suka naik odong-odong."Indira tersenyum mengingat masa kecil anaknya. Meski sudah berpuluh-puluh tahun, kenangan mengenai masa kecil Raya masih terekam jelas di memorinya."Iya, sayang waktu itu kita bangkrut dan terpaksa harus menitip Raya pada ibu," balas Adi sambil mengingat masa lalunya."S
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Sidang Hak Asuh Maira

Dua bulan berlalu....Dian berkali-kali muntah saat sedang mandi pagi. Meski ia sudah mengkonsumsi berbagai vitamin dan juga anti mual, tetapi bawaan hamil selalu membuat perutnya terasa tak nyaman."Masih mual ya sayang?" tanya Rian setelah istrinya keluar dari kamar mandi."Iya Mas, padahal dulu waktu hamil Citra enggak begitu mual. Yang ini mah selain mual aku sering ngerasain sakit pinggang."Dian melangkah kemudian duduk di depan meja rias, ia mengeringkan rambutnya dengan handuk. Sementara Rian tengah bersiap-siap hendak ke rumah sakit."Biasanya kalau hamil anak kedua dan banyak keluhan itu dipicu oleh otot panggul. Selain mengerasnya tulang panggul, terjadi peningkatan ketegangan pada otot yang melekat pada tulang panggul. Otot ligamen yang menopang rahim untuk tetap pada posisinya akan meregang seiring dengan berkembangnya janin. Yang penting kamu tetap tenang, jangan dibawa stress, kasihan anak kita, ya."Rian mendekati istrinya dan menaruh kedua tangan di pundak Dian, pantu
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Keributan di Persidangan

"Bu, aku mau nemenin Tante Indira ya ke pengadilan. Aku takut beliau kenapa-kenapa andai hasilnya gak sesuai rencana kita."Dian yang sebelumnya sedang asyik mengobrol perihal kehamilannya bersama Hasna itu tiba-tiba saja merubah pembahasan."Tapi, apa kamu kuat ke sana sendirian? Ibu gak bisa menemani karena harus menjaga Maira."Hasna menatap ragu manik hitam anaknya. Wanita itu sebenarnya khawatir dengan Indira, tetapi ia pun juga khawatir jika Dian pergi seorang diri."Gak apa-apa Bu, ibu tenang saja. Biar nanti aku diantar sopir, aku benar-benar khawatir sama Tante."Dian memaksa, melihat raut wajah Dian yang hampir sama dengan rasa hatinya, lantas Hasna mengizinkan."Ya sudah, tapi kamu harus bilang dulu sama Rian, ya."Hasna mengelus pipi putrinya lembut, setelah hamil anak keduanya, tubuh Dian semakin berisi, sehingga pipinya nampak bulat."Iya, nanti aku telpon Mas Rian, kalau begitu aku siap-siap dulu ya."Dian bangkit, wanita itu berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Haris Bersilat Lidah

Sepulangnya dari liburan, Farel dan Beni kini kembali dekat. Mulai berubah, kini tatapan lelaki kecil itu terlihat hangat saat pandangannya beradu dengan sang ayah. Pun dengan Beni, setelah dirinya menghabiskan waktu dengan sang buah hati, kini ia sangat mengerti kebutuhan Farel. Sebagai seorang ayah, ia terlalu sibuk bekerja dengan dalih menafkahi anaknya. Namun, kini ia sadar, ia telah lupa bahwa tak hanya nafkah lahir yang dibutuhkan keluarga. Namun, waktu, kesempatan, perhatikan, kasih sayang dan prioritas yang amat dibutuhkan Farel. Beni sadar, meski sudah bukan lagi balita, tetapi Farel adalah anak-anak. Usia biologisnya mengajak untuk bersenang-senang, sementara selama ini Beni selalu menekankan prestasi pada Farel. Mulai sekarang Beni berjanji, ia tak akan lagi terlalu banyak menekan anaknya. Ia sadar, pintar akan ada waktunya, tetapi masa kecil tidak bisa diulang kembali. "Nengsih, terima kasih ya," kata Beni saat mengemudi, mereka hendak pulang lagi ke kediamannya. Lelaki
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Kemarahan Dian

"Ah ini mah dekat. Paling cuma sepuluh menit aja dari sini," gumam Dedi saat melihat lokasi yang dikirim Nengsih. Kebetulan ia sedang mampir di rumah temannya yang ternyata tinggal di komplek yang sama dengan bos Nengsih.Lelaki yang sudah lama menyimpan perasaan untuk teman kecilnya itu merogoh kunci motor dan pamit pada temannya."Mau ke mana buru-buru amat?" tanya temannya yang baru saja mengambil air minum."Mau ketemu Nengsih," balasnya, teman yang sudah tahu semua perasaan Dedi itu mengangguk faham."Bay the way Si Nengsih tinggal di mana sekarang?" tanya temannya lagi penasaran."Dia jadi pengasuh katanya, gue tahu banget sih, status dia sekarang susah buat cari kerja. Kita yang tercatat berkelakuan baik aja susah, apalagi yang mempunyai catatan khusus," balas Dedi, ia takut temannya akan menyebut bodoh seperti tetangganya karena tahu ia menyukai mantan narapidana."Iya sih gue ngerti, semoga aja setelah dia nikah sama loe nanti, si Nengsih bisa bahagia, gue kasihan banget sama
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

Karma untuk Stella

Mendengar keributan, ibu kandung Beni memutuskan keluar dengan menjalankan sendiri kursi rodanya.Begitupun dengan Farel, lelaki yang tengah menggambar lukisan sebuah keluarga itu pun ikut bergegas karena penasaran dengan apa yang terjadi di luar rumahnya.Firda menutup mulut, hampir saja ia tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan Beni. Wanita yang sejak dulu selalu menggoda pengacara itu memandang Nengsih dari atas hingga bawah dengan tatapan merendahkan."Tapi Pak__" Nengsih merasa tak nyaman dengan pernyataan Beni, terlebih lelaki itu langsung menyentuhnya."Sudahlah Beni, gak usah ngawur, aku tahu kamu cuma mau memanasi aku saja kan, Ben? Jelas aku dan dia itu jauh berbeda, seujung kuku pun kami tak memiliki kesamaan."Firda menyombongkan dirinya sambil menyilangkan tangan di dada. Jauh dalam hatinya ia merasa terhina karena lelaki yang dicintainya itu lebih memilih perempuan kampung dan miskin seperti Nengsih dibandingkan dirinya.Mendengar nada cemooh dari wanita di hadapanny
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more
PREV
1
...
56789
...
18
DMCA.com Protection Status