Share

Karma untuk Stella

Mendengar keributan, ibu kandung Beni memutuskan keluar dengan menjalankan sendiri kursi rodanya.

Begitupun dengan Farel, lelaki yang tengah menggambar lukisan sebuah keluarga itu pun ikut bergegas karena penasaran dengan apa yang terjadi di luar rumahnya.

Firda menutup mulut, hampir saja ia tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan Beni. Wanita yang sejak dulu selalu menggoda pengacara itu memandang Nengsih dari atas hingga bawah dengan tatapan merendahkan.

"Tapi Pak__" Nengsih merasa tak nyaman dengan pernyataan Beni, terlebih lelaki itu langsung menyentuhnya.

"Sudahlah Beni, gak usah ngawur, aku tahu kamu cuma mau memanasi aku saja kan, Ben? Jelas aku dan dia itu jauh berbeda, seujung kuku pun kami tak memiliki kesamaan."

Firda menyombongkan dirinya sambil menyilangkan tangan di dada. Jauh dalam hatinya ia merasa terhina karena lelaki yang dicintainya itu lebih memilih perempuan kampung dan miskin seperti Nengsih dibandingkan dirinya.

Mendengar nada cemooh dari wanita di hadapanny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status