Share

Kebahagiaan untuk Nengsih

Nengsih yang tengah termenung di sisi ranjang itu melirik sekilas karena merasa ada bola mata yang tengah memperhatikannya. Tanpa sengaja manik hitam dua insan yang tengah dilema asmara itu bersirobok.

Untuk sepersekian detik Beni masih terpaku di tempatnya berdiri. Lelaki itu mencari setitik jawaban dari pancaran wajah Nengsih. Merasa hatinya semakin tak terkendali, kemudian Beni melangkah ke kamar untuk menenangkan diri.

Melihat kepergian Beni, air mata Nengsih kembali mengalir dari sudut mata. Wanita itu tak mengerti dengan kebimbangan hatinya. Padahal, jauh di dalam sana ia begitu mencintai lelaki yang membantunya bebas dari hukuman itu. Namun, jika mengingat Dedi yang juga serius padanya, hati Nengsih kembali gundah.

Tak lama kemudian pintu kamarnya berderit. Ibu kandung Beni itu masuk sambil menggerakkan sendiri kursi rodanya.

Menyadari majikannya masuk ke kamar, Nengsih lantas segera menyeka air matanya. Wanita itu kemudian beranjak dan mendorong kursi roda sang majikan yang he
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status