Share

Harus yang Licik

"Dian, kamu gak apa-apa, Nak?"

Indira langsung merengkuh tubuh keponakannya yang kesakitan. Wanita itu dibantu oleh Adi dan Radit untuk duduk, mereka berharap semoga saja sakit di perut Dian mereda.

"Ssssttt, hhhh...." Dian terus meringis merasakan sakit yang menghujam perut bagian bawahnya.

"Minum dulu Dian," kata Adi sambil membuka tutup botol yang ia ambil dari tas Indira.

Dian menerima air itu kemudian meminumnya. Namun, rasa sakitnya tak kunjung hilang. Wanita itu masih terus meringis sambil mengatur napasnya.

"Bawa ke rumah sakit aja," timpal Radit dengan perasaan khawatir. Meski anak yang dikandung Dian sama sekali tak ada hubungan dengannya, tetapi ia sangat mencemaskan kondisi mantan istri. Radit takut terjadi sesuatu dengan Dian.

"Ya sudah." Indira menganggukkan kepala tanda setuju. Ia bersama Adi membantu keponakannya untuk berdiri dan berjalan keluar, sementara Radit bergegas lari untuk menyiapkan mobil agar Dian tak harus jalan jauh ke parkiran.

Di sepanjang perjalanan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status