Share

Genderang Perang

"Bapak jahat Mbak, Bapak jual aku ke Juragan Bakri. Aku benci Bapak."

Tiara menangis tersedu-sedu mengingat ayahnya yang tak memiliki hati. Tangisan dan jeritannya tak cukup kuat untuk mengetuk hati ayahnya yang membatu.

"Sabar ya, Tiara."

Nengsih meraih pundak gadis itu kemudian disandarkan ke bahunya. Di sana Tiara menangis, menumpahkan semua kemalangannya.

"Bapak pasti akan marah sama ibu, ibu pasti dipukul lagi sama Bapak saat tahu aku kabur dari Juragan Bakri," lirih Tiara sambil terisak.

"Mbak hampir gak percaya Bapak kamu setega itu, padahal Mbak Nengsih pikir Bapak kamu orang yang baik meskipun suka mabuk." Nengsih menimpali.

"Dulu Bapak memang baik, Mbak. Tapi, setelah Bapak senang judi dan kalah, Bapak semakin berubah."

Tiara menatap ruang hampa, seolah-olah perasaannya telah mati dibunuh cinta pertamanya sendiri.

"Kamu tenang ya, sekarang kamu aman. Mbak janji akan berusaha lindungi kamu," balas Nengsih, mata gadis itu berkaca-kaca, sungguh membayangkannya nasib Tiara saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status