"Maksudnya kamu dan ibumu pamit gimana?" tanya Mas Pram."Aku putuskan untuk kembali hidup di kampung halaman, aku ingin ajak Ibu untuk pulang ke Karawang, sepertinya aku memang harus bangun dari mimpi," jawabku.Rengekan Jingga terus aku dengar, bahkan dia menarik bajuku seakan memaksa untuk tetap berada di ruangan tempat ia istirahat."Nggak seperti itu juga, Inggit, aku hanya perlu waktu," jawab Mas Pram."Ya, untuk sementara waktu, aku kembali ke kampung halaman," timpalku.Lalu tangan ini membelai pipi Jingga, kemudian pamit pada anak kecil yang berhasil menyatukan aku dan papanya. Namun, masuknya Jingga ke rumah sakit pun telah membuat hubungan kami pecah seketika. Bukan salah siapa-siapa, dia hanya korban dari orang yang tidak bertanggung jawab memfitnah lalu pergi begitu saja, entah siapa orangnya, tapi aku sudah mulai curiga pada Mas Dimas."Kamu ini anak pintar, Tante pamit dulu ya, Jingga makan yang banyak biar cepat sembuh," pesanku sambil mengecup kening bocah pemersatu a
Last Updated : 2023-03-26 Read more