Share

Bab 52

Aku ingin tidak meladeninya, tapi jariku gatal untuk mengetik pesan untuk orang yang mengajakku perang.

[Kamu siapa sih? Mas Dimas ya? Belum cukup dan puas dengan perceraian kita?]

Aku kirimkan pesan tersebut untuknya, berharap orang itu benar Mas Dimas supaya aku tidak salah menduga.

[Penasaran ya? Tunggu tanggal mainnya, kalau kamu meninggalkan Pram, aku akan tunjukkan wujud asliku.]

Aku menelan ludah, rasanya enggan menimpali dia lagi. Aku hanya membuang waktu saja untuk mengurusi hal seperti ini. Orang itu tetap tidak akan berani membuka jati dirinya, dia hanya pengecut.

Tiba-tiba saja aku teringat, tadi ponselku mati ketika ingin menyerahkan bukti rekaman pada Mas Pram, sekarang tiba-tiba saja di rumah baik-baik saja. Ponselku hidup kembali tanpa aku perbaiki sama sekali.

"Apa mungkin memang aku tidak jodoh ya? Sampai-sampai bukti saja Allah tidak izinkan untuk diberikan pada Mas Pram? Tadi handphoneku tuh mati Bu, kenapa sekarang hidup ya?" Aku bertanya sendiri tapi menghadap ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status