Home / Pendekar / Satria Roh Suci / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Satria Roh Suci: Chapter 211 - Chapter 220

260 Chapters

Penipu 2

“Apa yang terjadi, kenapa aku merasa begitu takut?” salah satu dari 7 berandalan itu menampakan ekspresi luar biasa takut, dengan peluh sebesar biji jagung yang jatuh membasahi dadanya.“Apa yang akan kalian lakukan Orang-orang jahil?” Rawai Tingkis berjalan mendekati kedai tersebut, dengan tatapan mata yang tajam dan mengintimidasi.“Ku …kurang ajar? Siapa …siapa dirimu? Berani sekali kau melakukan trik seperti ini kepada kelompok Bayangkara! Kau tidak takut melawan Pimpinan Kami, dia adalah orang yang mampu menghancurkan Markas Cabang di Pulau Tengkorak! Jangan macam-macam dengan kami?”“Apa yang kalian katakana?” Rawai Tingkis mengambil sebilah kayu di dekat tong air yang berada di sudut bangunan kedai.“Katakan kepada Pimpinanmu!” ucap Rawai Tingkis, sembari mengangkat bilah kayu itu, “Carilah lawan yang sepadan, jangan hanya berani dengan rakyat biasa!”Setelah berkata seperti itu, Rawai Tingkis memukul mereka dengan kayu. Kekuatan pukulan itu, masih sama seperti kala dia menggun
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more

Gila

Belum puas rasanya menghajar Rawai Tingkis Palsu, Putri Intan Kumala melepaskan beberapa banyak kerikil musuhnya.“Kumala, ap aitu tidak berlebihan?” gumam Rawai Tingkis.Barulah Putri Intan Kumala menghentikan tindakannya, setelah lawan kehilangan kesadaran. Tidak terhitung lagi berapa banyak serangan yang diarahkan kepada musuhnya, Putri Intan Kumala tidak peduli.Bagi dirinya, menghina Rawai Tingkis berarti mencari mati.Melihat Rawai Tingkis Palsu yang dihajar habis-habisan, semua orang di sana hanya terbelalak. Mata mereka bak akan melompat keluar dari kelopaknya.“Apa yang terjadi sebenarnya?” ucap mereka. “Kenapa Rawai Tingkis dapat dikalahkan dengan begitu mudah oleh gadis tersebut?”“Rawai Tingkis? Rawai Tingkis apanya?!” bentak Putri Intan Kumala. “Aku akan menarik lidah kalian keluar dari mulut dan akal bodoh kalian, jika menyebut pria ini sebagai Rawai Tingkis.”Putri Intan Kumala kemudian menunjuk pemuda di belakangnya, dan berkata kepada mereka, “Inilah Rawai Tingkis itu
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

Hukuman

Hari yang sama, Danur Jaya mencari nformasi mengenai Dermaga tersebut. Rupanya, Dermaga ini sebenarnya dikuasai oleh salah satu Adipati.Ada satu kadipaten kecil di tempat ini, yang memiliki wilayah terbentang di sepanjang pesisir pantai.Namun, Adipati itu dilengserkan dari kekuasaanya oleh anak-anak buahnya sendiri, para prajurit dan para senopati muda.“Dulunya, kami lebih tentram dan tenang, tapi kini Kadipaten Pantai Anyar telah menjadi wilayah yang diperebutkan oleh banyak kelompok.”Menurut penuturan salah satu warga yang ditemui oleh Danur Jaya, semenjak kelengseran Adipati sebelumnya, para Senopati Muda yang telah mengambil alih kursi jabatan tidak dapat menjalankan tugas mereka dengan benar.Kebanyakan dari mereka adalah pengguna Mutiara Emas, artinya para Satria Suci.Dengan dibatasinya mutiara emas oleh Indra Pura, perederan sumber daya kekuatan itu menjadi sangat terbatas.Muncul lagi beberapa konflik internal di dalam istana Kadipaten yang meruncing pada kehancuran.Tang
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

Pertemuan Antar Kelompok

Rawai Tingkis meninggalkan tempat itu dengan para penipu yang dijadikan sebagai pengaman dermaga.Namun, ada beberapa aturan diterapkan kepada para penipu tersebut. Pertama mereka tidak boleh mengambil pajak keamanan lebih dari 10 keping perak setiap bulannya. Jika aturan ini dilarang, mereka akan berhadapan dengan Rawai Tingkis, dengan sesal berkepanjangan.Ke dua, mereka boleh menguasai dermaga kecil ini. Awalnya bangunan dermaga memang dikuasai oleh pemerintah Kadipaten Pantai Anyar, tapi karena kadipaten itu telah runtuh, kepemilikan dermaga ini jatuh kepada kelompok yang menguasainya.30% dari pendapatakan dermaga ini akan diberikan kepada para penipu ini, sebagai upah, dan 70% akan diberikan kepada Kelompok Bayangkara.Rawai Tingkis, menyerahkan semua pendapatannya untuk membangun kesejahteraan rakyat. Hal ini dilakukan, agar tidak ada satupun rakyat yang bekerja sebagai pencuri, perampok atau pula penjual di pasar kegelapan.Tidak ada keutungan bagi Kelompok Bayangkara. Satu pe
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Informasi Rahasia

“Siapa yang kau bilang sudah mati?” Rinjani menimpali, “Jaga bicara kalian, meski demikian, Rawai Tingkis juga pernah tinggal di Padepokan Surya. Dia mendapatkan banyak kepercayaan dari petinggi Padepokan.”“Itu karena di penjilat,” timpal satunya lagi. “Begini saja, bagaimana jika kalian berdua bergabung bersama kami, bukankah itu lebih baik. Danur Jaya! Kau adalah pemanah hebat, begitu disayangkan jika menjadi bawahan Rawai Tingkis yang lemah itu.”“Aku tidak akan menghianati temanku,” timpal Danur Jaya. “Apa kalian tidak ada kerjaan? Banyak hal yang bisa dilakukan di sini, daripada menghina orang yang jelas-jelas lebih kuat dari kalian semua.”Setelah berkata seperti itu, Danur Jaya langsung meninggalkan ke lima Manusia Murni.Namun salah satunya malah memanggil Rinjani, dan mengajaknya bergabung dengan kelompok mereka.Kehebatan Rinjani dalam dunia pengobatan, pasti akan berkembang lebih baik dengan bergabung bersama dengan lima orang itu, dibandingkan dengan Rawai Tingkis.Rinjan
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Beruang Salju

Beberapa orang muncul di depan gapura saat ini. Mereka ada para satria atau mungkin pula para bandit yang menggunakan mutiara emas untuk menjalankan aksinya.“Ada orang jauh datang ke sini, apa tujuanmu, wajahmu dan cara berpakaianmu membuat kami tertawa!” lalu mereka semua yang berjumlah hampir 20 orang ini benar-benar tertawa.“kau punya banyak pasukan, barang apa yang kau bawa? Serahkan itu kepada kami!”“Kalian tidak takut?” timpal Beruang Salju. “Jumlah kami lebih banyak dibandingkan kalian…”“Hahaha … siapa di antara kita yang memiliki jumlah paling banyak?” pria itu kemudian memasukan dua jari ke dalam mulutnya, lalu terdengar suitan panjang dan melengking.Tidak selang beberapa lama, muncul banyak orang di depan gapura, bersenjata lengkap tanpa sarungnya. Wajah-wajah mereka begitu sangar, ada beberapa orang di antara mereka memiliki bekas luka di pipi dan keningnya.Beberapa yang lain bahkan memiliki tato bergambar binatang yang memenuhi lengan tangan.“Kami melarang orang asi
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

RENCANA

Berita kedatangan Pimpinan Beruang Salju ke Kadipaten Batu Rangas, segera tersebar di seluruh pelosok kota dan sekitarnya.Ditambah dengan kematian semua perampok, membut berita menjadi lebih cepat tersebar.Banyak kelompok yang menjaga jarak, tidak ingin berdekatan dengan orang itu. Sebagai dari mereka memutuskan untuk meninggalkan Kota ini selagi sempat.Ada banyak kutukan yang dilempar kepada pria tersebut, terutama dari kalangan para perampok yang kehilangan teman-temannya.Kedatangan Beruang Salju langsung disambut baik oleh pemilik rumah bordil.“Mimpi apa aku semalam, seorang petinggi Penjaga Dunia datang ke tempat ini,” kata wanita gendut yang mengelola tempat hiburan itu. “Tuan, kau berhasil mengalahkan ratusan perampok, kekuatanmu sangat luar biasa …ini membuat usahaku menjadi lebih baik, terima kasih Tuan.”Wanita gendut menarik sedikit rambutnya, lalu memainkan rambut itu dengan jari telunjuk.Ah, jelek sekali wanita ini. Sudah gendut, tua tapi malah berbedak tebal, membua
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Dinding Es

Semuanya kini memasang ekspresi wajah yang serius, jatung berdebar dan perasaan yang tidak menentu. Danur Jaya baru saja memasuki penjagaan ketat Rumah Bordil, dan sementara waktu keberadaanya tidak diketahui oleh musuh-musuhnya.Rawai Tingkis berdiri dengan mata tak berkedip, memperhatikan Rumah Bordil dan semua pasukan yang menjaga di halaman bangunan tersebut.Tangan Rawai Tingkis bergetar sejak Danur Jaya pergi meninggalkan mereka, sampai mungkin telah masuk ke dalam penjagaan musuh.“Rawas Kalat,” ucap Rawai Tingkis, ucapan pemuda itu terdengar sangat serius, “Kita akan langsung menyerang, sedikit saja terjadi keributan di sana, kita berdua akan bertindak. Danur Jaya bukanlah petarung jarak dekat.”Rawas Kalat mengeluarkan kendi kecil dari dalam saku bajunya, dia tersenyum dan berkata, “jika tuak ini telah menguasai pikiranku, dan aku tidak kembali menjadi temanmu, maka pedangmu harus memenggal kepalaku, Pimpinan!”Tidak akan setengah hati dalam penyerangan kali ini. Tidak pula a
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more

Turun Tangan

Situasi di Kadipaten tepatnya di pusat Kadipaten Batu Rangas menjadi tidak terkendali lagi.semua orang saling tuduh menuduh, menciptakan kegaduhan dan perkelahian antara teman dan sahabat.Banyak bangunan yang dihancurkan, banyak nyawa yang melayah, dan jasad berdarah, serta aroma anyir yang menyengat.Sementara itu, Danur Jaya, Rinjani dan Putri Intan Kumala telah melarikan diri secepat mungkin menuju dermaga.Mereka akan pergi ke Pulau Kura untuk menyelamatkan pusaka tersebut.Namun ternyata dugaan Rawai Tingkis memang benar, di perjalanan mereka melihat ada banyak penjaga berkeliaran.Beruang Salju rupanya telah memberi perintah kepada anak buahnya untuk menyisir setiap jalan yang terhubung dengan Kadipaten tersebut.Beruntungnya jubah malam melindungi mereka dari musuh-musuh mereka.Ya, akan sangat berbahaya jika bertemu dengan musuh, Beruang Salju pasti akan menangkap ketiganya.“Berhenti,” ucap Rinjani. “Bersembunyi di sana!”Gadis itu melihat ada sepasukan satria penjaga mendek
last updateLast Updated : 2023-06-23
Read more

Satria Roh Suci Tak Dikenal

Di sisi lain, berapa banyak satria biasa yang kehilangan nyawanya, tidak setimpal dengan korban jiwa di Pihak Penjaga Dunia.Namun gempuran dari pihak satria biasa tetap menyulitkan Kelompok Penjaga Dunia. Jumlah mereka yang lima kali lebih banyak, secara perlahan dapat menurunkan kekuatan musuh.“Aku mendapatkanmu!” terdengar teriakan salah satu anggota penjaga dunia, sebelum kemudian mengayunkan pedangnya menuju batang leher lawan, tapi tanpa diduga, muncul tiga orang menghentikan anggota itu.Tidak selang beberapa lama, beberapa orang lagi menyerbu dirinya dari segala penjuru.“Kita memang tidak sekuat mereka, tapi dengan bekerja sama kita pasti bisa mengalahkan Kelompok Penjaga Dunia!”“Menyedihkan, berapapun jumlah kalian tidak berguna bagi diriku …” suara dingin yang terdengar tidak jauh dari mereka, jelas berasal dari Beruang Salju.Baru saja mereka menoleh, seketika tubuh satria ini sudah membeku menjadi es. Patung es telah terbentuk di hadapan Beruang Salju, lalu hancur setel
last updateLast Updated : 2023-06-23
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
26
DMCA.com Protection Status