Beranda / Pendekar / Satria Roh Suci / Informasi Rahasia

Share

Informasi Rahasia

Penulis: Pancur Lidi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Siapa yang kau bilang sudah mati?” Rinjani menimpali, “Jaga bicara kalian, meski demikian, Rawai Tingkis juga pernah tinggal di Padepokan Surya. Dia mendapatkan banyak kepercayaan dari petinggi Padepokan.”

“Itu karena di penjilat,” timpal satunya lagi. “Begini saja, bagaimana jika kalian berdua bergabung bersama kami, bukankah itu lebih baik. Danur Jaya! Kau adalah pemanah hebat, begitu disayangkan jika menjadi bawahan Rawai Tingkis yang lemah itu.”

“Aku tidak akan menghianati temanku,” timpal Danur Jaya. “Apa kalian tidak ada kerjaan? Banyak hal yang bisa dilakukan di sini, daripada menghina orang yang jelas-jelas lebih kuat dari kalian semua.”

Setelah berkata seperti itu, Danur Jaya langsung meninggalkan ke lima Manusia Murni.

Namun salah satunya malah memanggil Rinjani, dan mengajaknya bergabung dengan kelompok mereka.

Kehebatan Rinjani dalam dunia pengobatan, pasti akan berkembang lebih baik dengan bergabung bersama dengan lima orang itu, dibandingkan dengan Rawai Tingkis.

Rinjan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Satria Roh Suci   Beruang Salju

    Beberapa orang muncul di depan gapura saat ini. Mereka ada para satria atau mungkin pula para bandit yang menggunakan mutiara emas untuk menjalankan aksinya.“Ada orang jauh datang ke sini, apa tujuanmu, wajahmu dan cara berpakaianmu membuat kami tertawa!” lalu mereka semua yang berjumlah hampir 20 orang ini benar-benar tertawa.“kau punya banyak pasukan, barang apa yang kau bawa? Serahkan itu kepada kami!”“Kalian tidak takut?” timpal Beruang Salju. “Jumlah kami lebih banyak dibandingkan kalian…”“Hahaha … siapa di antara kita yang memiliki jumlah paling banyak?” pria itu kemudian memasukan dua jari ke dalam mulutnya, lalu terdengar suitan panjang dan melengking.Tidak selang beberapa lama, muncul banyak orang di depan gapura, bersenjata lengkap tanpa sarungnya. Wajah-wajah mereka begitu sangar, ada beberapa orang di antara mereka memiliki bekas luka di pipi dan keningnya.Beberapa yang lain bahkan memiliki tato bergambar binatang yang memenuhi lengan tangan.“Kami melarang orang asi

  • Satria Roh Suci   RENCANA

    Berita kedatangan Pimpinan Beruang Salju ke Kadipaten Batu Rangas, segera tersebar di seluruh pelosok kota dan sekitarnya.Ditambah dengan kematian semua perampok, membut berita menjadi lebih cepat tersebar.Banyak kelompok yang menjaga jarak, tidak ingin berdekatan dengan orang itu. Sebagai dari mereka memutuskan untuk meninggalkan Kota ini selagi sempat.Ada banyak kutukan yang dilempar kepada pria tersebut, terutama dari kalangan para perampok yang kehilangan teman-temannya.Kedatangan Beruang Salju langsung disambut baik oleh pemilik rumah bordil.“Mimpi apa aku semalam, seorang petinggi Penjaga Dunia datang ke tempat ini,” kata wanita gendut yang mengelola tempat hiburan itu. “Tuan, kau berhasil mengalahkan ratusan perampok, kekuatanmu sangat luar biasa …ini membuat usahaku menjadi lebih baik, terima kasih Tuan.”Wanita gendut menarik sedikit rambutnya, lalu memainkan rambut itu dengan jari telunjuk.Ah, jelek sekali wanita ini. Sudah gendut, tua tapi malah berbedak tebal, membua

  • Satria Roh Suci   Dinding Es

    Semuanya kini memasang ekspresi wajah yang serius, jatung berdebar dan perasaan yang tidak menentu. Danur Jaya baru saja memasuki penjagaan ketat Rumah Bordil, dan sementara waktu keberadaanya tidak diketahui oleh musuh-musuhnya.Rawai Tingkis berdiri dengan mata tak berkedip, memperhatikan Rumah Bordil dan semua pasukan yang menjaga di halaman bangunan tersebut.Tangan Rawai Tingkis bergetar sejak Danur Jaya pergi meninggalkan mereka, sampai mungkin telah masuk ke dalam penjagaan musuh.“Rawas Kalat,” ucap Rawai Tingkis, ucapan pemuda itu terdengar sangat serius, “Kita akan langsung menyerang, sedikit saja terjadi keributan di sana, kita berdua akan bertindak. Danur Jaya bukanlah petarung jarak dekat.”Rawas Kalat mengeluarkan kendi kecil dari dalam saku bajunya, dia tersenyum dan berkata, “jika tuak ini telah menguasai pikiranku, dan aku tidak kembali menjadi temanmu, maka pedangmu harus memenggal kepalaku, Pimpinan!”Tidak akan setengah hati dalam penyerangan kali ini. Tidak pula a

  • Satria Roh Suci   Turun Tangan

    Situasi di Kadipaten tepatnya di pusat Kadipaten Batu Rangas menjadi tidak terkendali lagi.semua orang saling tuduh menuduh, menciptakan kegaduhan dan perkelahian antara teman dan sahabat.Banyak bangunan yang dihancurkan, banyak nyawa yang melayah, dan jasad berdarah, serta aroma anyir yang menyengat.Sementara itu, Danur Jaya, Rinjani dan Putri Intan Kumala telah melarikan diri secepat mungkin menuju dermaga.Mereka akan pergi ke Pulau Kura untuk menyelamatkan pusaka tersebut.Namun ternyata dugaan Rawai Tingkis memang benar, di perjalanan mereka melihat ada banyak penjaga berkeliaran.Beruang Salju rupanya telah memberi perintah kepada anak buahnya untuk menyisir setiap jalan yang terhubung dengan Kadipaten tersebut.Beruntungnya jubah malam melindungi mereka dari musuh-musuh mereka.Ya, akan sangat berbahaya jika bertemu dengan musuh, Beruang Salju pasti akan menangkap ketiganya.“Berhenti,” ucap Rinjani. “Bersembunyi di sana!”Gadis itu melihat ada sepasukan satria penjaga mendek

  • Satria Roh Suci   Satria Roh Suci Tak Dikenal

    Di sisi lain, berapa banyak satria biasa yang kehilangan nyawanya, tidak setimpal dengan korban jiwa di Pihak Penjaga Dunia.Namun gempuran dari pihak satria biasa tetap menyulitkan Kelompok Penjaga Dunia. Jumlah mereka yang lima kali lebih banyak, secara perlahan dapat menurunkan kekuatan musuh.“Aku mendapatkanmu!” terdengar teriakan salah satu anggota penjaga dunia, sebelum kemudian mengayunkan pedangnya menuju batang leher lawan, tapi tanpa diduga, muncul tiga orang menghentikan anggota itu.Tidak selang beberapa lama, beberapa orang lagi menyerbu dirinya dari segala penjuru.“Kita memang tidak sekuat mereka, tapi dengan bekerja sama kita pasti bisa mengalahkan Kelompok Penjaga Dunia!”“Menyedihkan, berapapun jumlah kalian tidak berguna bagi diriku …” suara dingin yang terdengar tidak jauh dari mereka, jelas berasal dari Beruang Salju.Baru saja mereka menoleh, seketika tubuh satria ini sudah membeku menjadi es. Patung es telah terbentuk di hadapan Beruang Salju, lalu hancur setel

  • Satria Roh Suci   Bentrokan

    Rawai Tingkis hanya tersenyum, tidak terlalu serius menanggapi seluruh serangan musuhnya.Alhasil, musuh semakin kesal, dan terus melakukan kombinasi serangan yang bervariasi.Mulai dari tusukan, tebasan, hingga teknik tipuan sekalipun dia lakukan, tapi Rawai Tingkis masih dapat mengimbangi semua serangannya.Ketika menemukan sebuah momen, pria itu melakukan tebasan dan tusukan cepat, sayangnya kekuatan dia tidak cukup besar untuk mendorong tubuh Rawai Tingkis.Gelombang kejut bertekanan rendah terus saja tercipta dari serangan demi serangan yang dilancarkan oleh lawannya.Debu berhamburan, dan bunga api memercik menyiluakan mata.“Jangan melihat kelemahan lawanmu, hingga kau lupa dengan celahmu sendiri!” ucap Rawai Tingkis.Pria itu baru saja sadar setelah melakukan serangan, dia sadar jika kali ini dia telah menunjukan celah lebar.Kesempatan ini langsung dimanfaatkan oleh Rawai Tingkis.Pemuda itu menarik pedangnya ke belakang, lalu mendorongnya dengan cepat. Alahasil, serangan tus

  • Satria Roh Suci   Membeku?

    Ronggo melakukan penyiksaan teramat pedih kepada musuhnya, sebelum dia benar-benar mengakhiri riwayat Wakil Petinggi Satria Penjaga Dunia itu.Bagaimana tidak, dia mendaratkan 20 kali tebasan ke seluruh bagian tubuh musuhnya. Memotong seluruh tangan dan kaki, dan menusuk empat kali pada bagian perut.Caranya memperlakukan musuh memang tidak berubah sejak dulu, bahkan lebih menjadi-jadi. Ronggo, seperti hewan hayna merobek musuh dan menyiksa sebelum mangsa akhirnya mati.“Bagaimana yang lainnya?” tanya Ronggo, setelah mencicipi darah musuh, dan meludahkannya ke tanah, “sial, darah orang jahat terasa sangat pahit.”“Ketua, kami berhasil mengalahkan semua pasukan Satria Penjaga Dunia …”“Baguslah,” timpal Ronggo. “Orang-orang lemah ini, pantas mendapatkan-“Mendadak Ronggo berhenti berbicara, di saat yang sama pula, dia menoleh ke belakang dan mendapati Beruang Salju berjalan ke arah dirinya.Entah kenapa, hawa yang terpancar dari tubuh Beruang Salju membuat Ronggo kehilangan kemampuanny

  • Satria Roh Suci   Berbeda Pendapat

    Booom.Sebuah ledakan sangat besar baru saja terjadi di belakang Rawai Tingkis. Gelombang kejut yang dihasilkan telah meretakan hampir semua patung manusia yang berada di sekitar tempat tersebut.Beberapa bangunan runtuh.Muncul asap berbentuk jamur yang membumbung tinggi ke udara, melewati batas dinding es yang dibuat oleh Beruang Salju.Di belakang Rawai Tingkis saat ini, tampak berkobar-kobar, bercahaya merah terang yang menyibakan rambutnya.Melihat ledakan tersebut, wajah beruang salju menjadi masam. Benar-benar api yang sangat besar, dan tampaknya akan sangat menyulitkan untuk memadamkan api itu.Di dalam hati Beruang Salju, sedang bergumam, kenapa ada minyak di dalam gudang rumah terbengkalai itu.“Silahkan jika ingin memadamkannya !” Rawai Tingkis tersenyum tipis, tapi dia mengarahkan mata pedang ke depan, tepatnya ke tubuh Beruang Salju.Ini artinya, Rawai Tingkis tidak akan membiarkan Beruang Salju melakukan tindakan untuk memadamkan kobaran api.Dalam hal ini, Beruang Salju

Bab terbaru

  • Satria Roh Suci   END

    Di saat bersamaan, Rawai Tingkis menyernag Kelelawar Hitam dengan seluruh energi mistik yang dimilikinya.Kecepatannya masih tetap sama, tapi daya hancurnya menjadi sedikit berkurang, dan ini karena tubuhnya terlalu dibebani oleh teknik baru yang dimilikinya saat ini.Lima orang Manusia Murni mencoba melakukan sesuatu atas perintah Ki Langit Hitam untuk mengakhiri nyawa Kelelawar Hitam, tapi mereka bahkan tidak dapat mendekati pria jahat itu.Sekarang mereka tahu kekuatan Rawai Tingkis jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka semua.Kesombongan mereka selama ini, akhirnya dijatuhkan oleh kenyataan yang memalukan.Bukan hanya lima orang itu, Putri Intan Kumala sendiri juga tidak mampu berhadapan langsung dengan Kelelawar Hitam.“Apa sekarang kalian menyadarinya?” tanya Ki Sundur Langit. “Rawai Tingkis mungkin tidak membutuhkan pengakuan dari orang lain, tapi aku yakin, sekarang kalian mengakui kekuatannya!”Kelimanya langsung terdiam, tidak lagi menjawab ataupun berbuat sesuatu unt

  • Satria Roh Suci   Menuju Akhir

    Kedatangan Camar Putih membuat perubahan pada jalannya pertempuran antara Rawai Tingkis dan Kelelawar Hitam.Kedatangannya sama seperti kedatangan Ki Sundur Langit dan Ki Langit Hitam untuk membantu para Manusia Murni dalam mengalahkan Beruang Salju.Dua Satria Roh Suci kini menghadapi serangan demi serangan dari pihak Rawai Tingkis.Berkat kedatangan Camar Putih pula, Kelelawar Hitam untuk pertama kalinya setelah menggunakan Ulat Dari Neraka, terkena tebasan Rawai Tingkis.“Aku akan melindungimu!” ucap Camar Putih.“Baiklah, aku mengerti!” Rawai Tingkis melaju cepat ke arah Kelelawar Hitam, sementara Camar Putih bertugas menahan semua serangan bola mistik yang dilempar musuhnya.“Aku tidak akan membiarkan dirimu menguasai Benua ini,” ucap Camar Putih, sembari melepaskan beberapa serangan berbentuk sayap putih yang berputar seperti gasing.Boom.Setiap bola mistik diledakan sebelum menyentuh tubuh Rawai Tingkis dengan sayap-sayap putih tersebut.“Camar Putih, kau selalu menghalangi re

  • Satria Roh Suci   Begitu Sengit

    Ki Langit Hitam dan Ki Sundur Langit, memasang kuda-kuda sebelum kemudian mulai menyerang Beruang Salju.Dua larik cahaya keluar dari telapak tangan dua pria tua tersebut, melesat cepat ke arah Beruang Salju.Mendapati serangan itu, Beruang Salju terpaksa menangkis serangan lawan dengan teknik pertahanan dinding es miliknya.Boom.Ledakan kecil terjadi di atas istana es, menggetarkan bagian puncak dari bangunan es tersebut.Saat Beruang Salju berniat melakukan perlawanan, dua petinggi Padepokan Surya telah berada di depannya, dan melancarkan serangan pisik.Suah.Beruang Salju melesat ke samping, menghindari pukulan Ki Langit Hitam, di saat yang sama, Ki Sundur Langit menyapukan tendangan cepat ke arah wajah Petinggi Penjaga Dunia tersebut.Boom.Tubuh Beruang Salju melesat cepat, meninggalkan Istana Es, dan jatuh terhempas di permukaan tanah yang gersang.Dia bangkit, lalu melepaskan dua bole energi ke arah lawannya. Sayangnya, dua serangan itu dapat dihindari oleh Ki Sundur Langit d

  • Satria Roh Suci   Para Tetua Muncul

    Serangan besar yang dilakukan oleh Rawai Tingkis dan Kelelawar Hitam, telah menyebabkan banyak kerusakan di sekitar mereka berdua.Namun dua orang itu, masih menolak untuk menyerah, meskipun salah satunya mengalami luka yang cukup serius, yaitu Kelelawar Hitam.Kelelawar Hitam memiliki energi mistik yang berlimpah, membuat dia percaya dapat mengalahkan Rawai Tingkis dalam segala kondisi yang dialaminya saat ini.Andaipun hanya memiliki satu tangan dan satu mata saja, Kelelawar Hitam masih percaya dapat menumbangkan Rawai Tingkis.Di sisi lain, Rawai Tingkis memiliki pertahanan pisik yang lebih baik, berkat pengobatan yang dilakukan oleh Naga Kecil.Namun demikian, energi mistik yang dimiliki pemuda itu berada jauh di bawah Kelelawar Hitam.Dua Roh Suci yang ada pada tubuh Rawai Tingkis, terbilang berusia muda, apa lagi Naga Kecil yang baru saja lahir beberapa waktu yang lalu. Energi mistik ke dua Roh Suci ini masih digolongkan kelas menengah, dan tidak dapat disandingkan oleh Energi M

  • Satria Roh Suci   Kedatangan Lima Manusia Murni

    Tidak pernah dirasakan oleh Kelelawar Hitam sensasi dan juga pengalaman seperti ini saat menghadapi musuh-musuhnya, kecuali hari ini.Dia tidak pernah takut, tapi hari ini dia melihat siapa yang kuat, dan siapa yang menjadi penguasa dari kalangan Roh Suci.Namun perasaan itu segera ditepisnya, dia tidak ingin jatuh dalam perangkap Rawai Tingkis.Kelelawar Hitam mengira, ini hanyalah permainan ilusi saja, mungkin ada kekuatan lain yang dimiliki oleh Rawai Tingkis, untuk mengendalikan pikirannya.Namun sayangnya, dia memang melihat sisi lain dari Rawai Tingkis.Sementara itu, Beruang Salju merasakan gejolak kekuatan Rawai Tingkis, dan tidak bisa tinggal diam saat ini.“Ini akan gawat, aku harus membantunya,” ucap Beruang Salju.Pria itu menaikan satu telunjuknya ke langit, lalu energi dingin menggumpal di ujung telunjuknya.Tidak selang beberapa lama, sesuatu yang sangat menakjubkan muncul di langit.Putri Intan Kumala menatap ke langit, dan untuk sesaat wajahnya menjadi tegang, meskipu

  • Satria Roh Suci   Di Dalam Hutan

    Beruang Salju masih berusaha untuk menumbangkan Putri Intan Kumala, meskipun tadinya dia penuh dengan kepercayaan diri dapat mengalahkan Kumala, tapi kenyataanya dia butuh waktu lama untuk menjatuhkan gadis tersebut. Beruang Salju telah menggunakan segagala cara untuk menjatuhkan boneka gurita raksasa yang dikendalikan oleh Putri Intan Kumala, tapi sialnya dia tidak mampu melakukan itu. Setiap kali dia brhasil memotong satu bagian tangan gurita itu, maka ditempat yang sama, tangan lain akan tumbuh. Menghadapi persoalan semacam ini, membuat kepala Beruang Salju serasa akan pecah. Sejauh ini, dia telah menemukan banyak ide, dan menerapkannya, bahkan ide paling licik sekalipun telah dia gunakan. “Jika aku tahu sebelumnya kekuatan gadis ini, aku tidak akan memilih padang tandus sebagai lokasi pertemuan,” ucap Beruang Salju. Baru kini dia menyadari kesalahannya, dan keunggulan Putri Intan Kuamala. Dengan semua batu yang ada di padang tandus, menjadikan Putri Intan Kumala memiliki pa

  • Satria Roh Suci   Kebangkitan Rawai Tingkis

    Bola-bola energi yang dilempar dengan mudah oleh Kelelawar Hitam, tapi menghasilkan dampak yang sangat mengrikan.Dari sini, terlihat betapa hebatnya Kelelawar Hitam sebenarnya, dan dari sini pula terlihat betapa kuatnya Roh Suci pada saat itu.Kekuatan sebesar Kelelawar Hitam bahkan tidak mampu menaklukan Roh Suci tanpa bantuan Satria Roh Suci dan Manusia Murni di jamannya.“Akan kuundang binatang kegelapan,” ucap Kelelawar Hitam.Dia melakukan sebuah gerakan, yang tidak jelas, tapi di ujung gerakan itu, dia mengarahkan telapak tangannya ke atas.Sedetik kemudian, kepulan asap muncul dari telapak tangan itu, lalu tepat di atas kepalanya, sekitar dua atau tiga depa tingginya, asap itu membentuk lingkaran besar.Belum tahu apa yang terjadi atau apa yang akan dilakukan oleh Kelelawar Hitam itu, tapi auranya sudah menyebar ke segala arah, dan berhasil menekan mental Rawas Kalat dan Danur Jaya.“Kalian akan menjadi santapan siang ini!”Dan, tiba-tiba.Goar… mahluk hitam besar muncul dari

  • Satria Roh Suci   Kekuatan Terbesar

    Sementara itu, Rawas Kalat dan Danur Jaya masih berjibaku sengit melawan Kelelawar Hitam yang mencoba menemukan keberadaan Rawi Tingkis.Dua pemuda mati-matian menahan Kelelawar Hitam, mencoba melakukan yang terbaik meski kerap mendapatkan luka pada bagian tubuh mereka.Sesekali akan terlihat debu jamur raksasa menghiasi udara siang ini, ketika salah satu dari mereka dihempas kasar ke permukaan tanah.Jangan bertanya berapa banyak darah yang dikeluarkan dari dalam tubuhnya, sebab luka yang diterima ke dua pemuda itu tiada terhitung jumlahnya.Menghadai manusia yang memiliki energi mistik dalam jumlah besar, memang sangat menyulitkan.Bahkan, nyawa mereka kini seolah berada di ujung tanduk, hanya menunggu kematian saja.Sayangnya, tekad dan semangat juang ke dua pemuda itu tidak dapat dianggap remeh.Jatuh bangun hal biasa, kini keduanya mulai bersahabat dengan luka-luka.Setelah kehabisan anak panah, Danur Jaya terpaksa menggunakan busur panah untuk bertarung. Busur itu dijadikan sema

  • Satria Roh Suci   Danur Jaya dan Rawas Kalat

    Kelelawar Hitam menepis seluruh api yang menyelimuti dirinya dengan asap hitam, lalu berdiri setelah jatuh di atas tumpukan kerikil. Dia memandang Rawas Kalat dengan penuh emosi.“Kalian juga bagian dari pencurian Seruling Emas-““Memangnya kenapa?” timpal Rawas Kalat.Mendengar jawaban itu, wajah Kelelawar Hitam menjadi padam, dia menahan nafasnya dengn rahang yang mengeras, lalu dia berkata, “kalau begitu, kau juga harus mati!”Kelelawar Hitam langsung berubah menjadi asap dan menggempur Rawas Kalat dari segala sisi.Asap hitam secara alami mungkin tidak dapat menghantam tubuh manusia, tapi tidak dengan asap hitam milik Kelelawar Hitam.Asap itu terasa sangat keras sehingga membuat Rawas Kalat begitu kesulitan untuk menahan semua serangan Kelelawar Hitam.Dalam sebuah momen, Rawas Kalat mencoba memukul asap tersebut, tapi tangannya malah terjebak oleh asap itu.Dia tidak bisa menarik tangannya, seolah melekat kuat dalam kepulan asap.Di saat yang sama pula, muncul asap menyerupai ma

DMCA.com Protection Status