Share

Bentrokan

Rawai Tingkis hanya tersenyum, tidak terlalu serius menanggapi seluruh serangan musuhnya.

Alhasil, musuh semakin kesal, dan terus melakukan kombinasi serangan yang bervariasi.

Mulai dari tusukan, tebasan, hingga teknik tipuan sekalipun dia lakukan, tapi Rawai Tingkis masih dapat mengimbangi semua serangannya.

Ketika menemukan sebuah momen, pria itu melakukan tebasan dan tusukan cepat, sayangnya kekuatan dia tidak cukup besar untuk mendorong tubuh Rawai Tingkis.

Gelombang kejut bertekanan rendah terus saja tercipta dari serangan demi serangan yang dilancarkan oleh lawannya.

Debu berhamburan, dan bunga api memercik menyiluakan mata.

“Jangan melihat kelemahan lawanmu, hingga kau lupa dengan celahmu sendiri!” ucap Rawai Tingkis.

Pria itu baru saja sadar setelah melakukan serangan, dia sadar jika kali ini dia telah menunjukan celah lebar.

Kesempatan ini langsung dimanfaatkan oleh Rawai Tingkis.

Pemuda itu menarik pedangnya ke belakang, lalu mendorongnya dengan cepat. Alahasil, serangan tus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Alamohawk
mantap...ini cerita bagus g ulangan versi..
goodnovel comment avatar
Al Qadhi
1 bab yg lumayan mengobati rasa haus dn penasaran heheheeh... makasih thor.
goodnovel comment avatar
Why Hidayat
ini 2 bab dijadiin 1 (konon katanya) wkwkk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status