Home / Pendekar / Satria Roh Suci / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Satria Roh Suci: Chapter 231 - Chapter 240

260 Chapters

Perang Bukit Batu 3

Rawai Tingkis berhasil mengalahkan salah satu pejabat tinggi, memenggal kepalanya dengan satu kali ayunan pedang.Pemdangan yang mengerikan disaksikan langsung oleh pejabat yang lain, tapi mereka tidak lantas menjadi takut.Mereka berpikir keberuntungan masih berpihak kepada Rawai Tingkis, lagipula mereka mengira ini hanya sebauh kebetulan belaka.Tidak mungkin pejiabat tinggi kerajaan bisa dibunuh hanya dengan satu kali tebasan saja, kecuali kalau bukan sebuah kebetulan semata.Jadi mereka dengan penuh percaya diri, terus melancarkan perlawanan kepada pemuda tersebut.Sayangnya, beberapa saat kemudian, satu orang tewas di tangan Rawai Tingkis, setelah tubuhnya ditikam oleh ujung mata pedang gading cempaka.Di sini musuh baru menyadari jika tebasan dan juga pedang gading cempaka begitu kuat, hingga mampu melukai kulit seorang pejabat tinggi yang telah menggunakan mutiara emas berkualitas lebih baik dibandingkan dengan yang lainnnya.-Tebasan Bulan Sabit!-Rawai Tingkis bergerak cepat,
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Perang Bukit Batu 4

Di sisi lain, para keluarga bangsawan kerajaan yang berada di dalam istana, saat ini sedang berdebat sengit antar sesama mereka.Berdasarkan laporan, dari beberapa prajurit yang melihat pertempuran di luar benteng istana, para bangsawan kerajaan mulai berselisih pendapat terkait masa depan mereka di istana ini.“Bagaimana jika pasukan itu berhasil menguasai Kerajaan Bukit Batu, mengalahkan seluruh prajurit yang kita miliki, apa yang akan terjadi dengan hidup kita?” salah satu pria tua, yang tidak lain masih paman bagi Gadang Saba, menunjukan ekspresi takut saat ini.Sebagian dari mereka, mengusulkan untuk melarikan diri dari Istana, sebelum Bayangkara datang ke sini setelah menyapu bersih para musuhnya.Tidak sedikit dari mereka juga merasa penuh percaya diri dengan kemampuan prajurit yang asalnya dari Bulan Merah.Tidak mungkin ribuan orang dapat dikalahkan hanya dengan segilintir orang saja. Singa mana yang sanggup bertahan saat diserang oleh kawanan serigala berujmlah ribuan ekor i
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Perang Bukit Batu 6

Ya, Danur Jaya tidak hanya menebar jebakan di dalam hutan, dia juga menebar jebakan di antara gang kecil di tengah kota.Karena itulah, Danur Jaya meminta seluruh warga untuk keluar dari tempat itu, karena dikhawatirkan akan mati karena ranjau yang ditebar Danur Jaya.Sayangnya, bangsawan kerajaan tidak tahu akan hal ini, dia malah melewati gang kecil yang memang telah diperkirakan sebagai jalan pelarian musuh-musuh Bayangkara.Alhasil, semua bangsawan kini terjebak di dalam ranjau benang emas.Mereka mencari cara untuk melepaskan diri, sialnya tidak ada mata yang tajam di antara mereka. Benang bertebaran dimana-mana, dan siap membunuh puluhan bangsawan yang terjebak di sana.“Aku akan mencari jalan lain!” prajurit turun dari kuda, berjalan membungkuk sembari sesekali mendongak ke atas, melihat adakah ranjau di tempat itu.Namun baru pula belasan langkah, pria itu tanpa sangaja menendang benang halus yang terbentang dari dinding rumah ke dinding rumah.Namun ini bukan benang emas, mel
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Perang Bukit Batu 7

Rawai Tingkis menghadapi serangkaian serangan lagi, dan lagi seperti biasanya. Namun jumlah musuh yang harus dia hadapi sebenarnya telah berkurang banyak.“Ah, sejak tadi kalian melakukan serangan-serangan seperti ini,” ucap Rawai Tingkis.Ya, jika sebelumnya kombinasi 5 senopati utama itu dilakukan saat pasukannya masih banyak, dan pada akhirnya tidak berhasil mengalahkan Rawai Tingkis, sekarang dnegan kombinasi yang sama, apa mereka pikir bisa membunuh pemuda bodoh itu.Tidak, mereka tidak akan mampu membunuh Rawai Tingkis.Dalam beberapa saat yang cepat, satu senopati telah tewas di tangan Rawai Tingkis, lalu diiringi oleh beberapa senopati muda yang mencoba menyelamatkan dirinya.“Kenapa dia lebih kuat?” gumam salah satu musuhnya.Rawai Tingkis sejak awal cendrung menahan diri, tapi sekarang pemuda tersebut mulai menunjukan keseriusan saat menghadapi musuhnya.Mungkin karena lawannya adalah senopati utama, jadi pemuda itu tidak ingin melakukan kesalahan meskipun sekecil apapun.P
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Apakah Berakhir?

Dari anggota yang lain, dapat dikatakan Rawas Kalat memiliki ambisi yang terlalu kecil. Selama ini, dia berlatih keras sepanjang waktu, hanya untuk membalaskan dendam kematian Kakeknya.Ini yang membuat pertarungan Rawas Kalat sebelumnya terkesan menggila, tanpa memahmi keadaan lawannya terlebih dahulu.Rawas Kalat amat sangat jarang melakukan serangan dengan menggunakan tinjunya, kecuali hanya beberapa kali saja.Karena dikuasai oleh amarah dan dendam, gaya bertarung Rawas Kalat tampak sangat berbeda dari kebiasaannya.Dia menggunakan pohon, dinding dan batu saat menyerang musuhnya, bahkan beberapa kali, Rawas Kalat membahayakan dirinya sendiri hanya untuk membunuh beberapa musuh yang sebenarnya tidak begitu kuat.Rawas Kalat benar-benar dikuasai oleh amarah dan dendam hari ini, tapi yang tidak dia sadari, Rawai Tingkis memperhatikan gaya bertarungnya dari jauh.Sebagai pimpinan sekaligus teman dekat, Rawai Tingkis memahami kondisi mental Rawas Kalat yang berubah.Semua ini diakibat
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Hukumlah

“Dimana Rinjani?” tanya Rawai Tingkis.“Benar, dimana Dinda Rinjani?”Paman Tinu datang bersama Pangeran Gadang Saba yang mulai bisa bergerak, meski tidak begitu kuat.Namun, Rinjani tidak bersama Paman Tinu.Dengan cepat, Danur Jaya mencari keberadaan Rinjani, tapi yang dia temukan hanyalah tempat penyimpanan obat-obatan yang sering dibawa oleh gadis tersebut.“Sial, kita kehilangan Rinjani …” Rawai Tingkis langsung berlari ke sana kemari, mencari keberadaan temannya tapi tidak kunjung ditemukan.Di sisi lain, Paman Tinu dan seratus pasukannya langsung menyisir setiap sisi Kota, jalanan kecil, dan beberapa rumah tapi hasilnya tetap sama saja.Rinjani tidak ditemukan dimanapun.Wajah Danur Jaya mulai tegang, tentu saja wanita yang dia sukai kini hilang tanpa bekas.Kemana Rinjani pergi, tidak ada yang tahu dan tidak ada yang melihatnya.Paman Tinu mengatakan jika gadis itu sebelumnya ada di belakang, sedang membereskan obat-obatannya, sementara dirinya menandu Pangeran Gadang Saba.Na
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Dihadang

Keputusan semuanya diserahkan kepada Gadang Saba, apa yang akan dia lakukan ke depannya terhadap keluarganya sendiri, itu adalah urusan pemuda tersebut.Setelah, bangsawan kerajaan itu ditawan di dalam penjara bawah tanah, dan belum diputuskan hukuman selanjutnya, kini Kerajaan Bukit Batu mengalami kekosongan.Tidak ada raja dan pemimpin di kerajaan ini, kecuali jika Gadang Saba duduk di singgasana.Apa yang salah? Tidak ada, Gadang Saba mungkin pangeran termuda atau bungsu, tapi sekarang semua keluarganya telah berkhianat.Dialah yang pantas duduk di atas singgasana tersebut. Namun demiikian, Gadang Saba tidak bisa menerima hal ini begitu saja.Dia butuh masukan dari beberapa pihak, salah satunya adalah Rawai Tingkis, dan juga Paman Tinu serta 100 petarung yang lain.“Apa yang kau harapkan dariku?” tanya Rawai Tingkis, “menepuk pundak Gadang Saba beberapa kali, “ini adalah kerajaanmu.”“Pangeran Gadang Saba,” ucap Paman Tinu, “orang tua sepertiku tidak layak untuk memberi masukan, m
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Bergerak Sendiri

Pria itu memiliki banyak julukan, tapi julukan yang paling sering diucapkan oleh orang lain adalah Camar Putih.Dari 9 satria roh suci, dia memiliki kecepatan paling cepat di antara yang lain.Wush.Pria tersebut mendadak berubah menjadi bayangan putih, bergerak cepat ke arah Rawai Tingkis.Kecepatan yang begitu tinggi, sangat mengejutkan pemuda tersebut. Sejauh ini, Rawai Tingkis tidak pernah bertemu dengan orang yang begitu cepat kecuali hari ini.Nyaris saja seruling emas yang ada di pinggang Rawai Tingkis disambar oleh telapak tangan Camar Putih.“Kau cukup gesit, Pimpinan Bayangkara!” ucap Camar Putih.Entah apakah dia sedang memuji Rawai Tingkis, atau dia sedang menghina pemuda tersebut, tapi ekspresi wajahnya tetap saja datar.Seolah pria ini tidak memiliki emosi di dalam hatinya.Sekali lagi dia bergerak cepat, berniat menyambar seruling emas di tangan Rawai Tingkis, tapi kali ini pemuda itu berhasil menepis tangannya, dan terjadilah pertarungan jarak dekat antara kedua orang
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

Pertemuan

Setelah menahan seluruh serangan Camar Putih, Rawai Tingkis akhirnya melakukan sedikit perlawanan.Untuk kali pertama dia melakukan serangan semenjak menutup matanya.Satu tebasan cepat. Ayunan pedang bergerak dari bawah ke langit.Wush.Ujung mata pedang Rawai Tingkis, berhasil membuka jubah putih yang menutupi pria tersebut. Menampakan seluruh wajahnya.Selain buta, rambut Camar Putih rupanya juga berwarna putih, tapi tidak mirip dengan uban.Di bagian lehernya ada tato sepasang sayap putih, yang bila mana terkena cahaya matahari, maka tato itu akan memantulkan cahaya kemerahan.Serangan Rawai Tingkis barusan memang tidak melukai wajah pria tersebut, tapi demikian, pria itu kini menjadi tertegun dan diam di tempatnya.Wajahnya yang sejak awal selalu datar, kini mulai memerah, mungkin marah? Ah tidak tahu.‘Bocah ini barhasil membaca gerakanku?’ gumam Camar Putih, ‘Tidak ada satupun orang yang bisa menandingi kecepatanku, tidak ada! Bahkan 8 satria roh suci sekalipun, tapi dia bisa.’
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

Perebutan Seruling Emas

Rawai Tingkis disergap dari depan oleh salah satu bawahan Beruang Salju, membuatnya tidak bisa membantu Rawas Kalat saat ini.Di sisi lain, satu bawahan Beruang Salju malah melesat ke arah Danur Jaya, sebelum pemuda itu sempat menarik anak panahnya, atau pula menggunakan jubah malam.Nasib sama juga dialami oleh Putri Intan Kumala, yang entah sejak kapan salah satu musuh sudah berada di belakang dirinya, lalu menendang punggung wanita itu hingga dia nyaris terjungkal ke tanah gersang.“Kumala!” Rawai Tingkis langsung bergerak ke samping, tapi sebelum kakinya jauh melangkah, satu bawahan Beruang Salju lagi-lagi menghentikan pemuda tersebut.Rawai Tingkis melirik cepat ke arah belakang, tepatnya pada Rawas Kalat yang masih berjuang untuk mendapatkan Seruling Emas.Lawan pemuda itu adalah Beruang Salju, ini akan sangat berbahaya bagi Rawas Kalat.Sial, Beruang Salju kembali melepaskan teknik serangan es ke arah Rawas Kalat.Bom bom bom.Lagi dan lagi, Rawas Kalat menahan semua serangan m
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more
PREV
1
...
212223242526
DMCA.com Protection Status