***Malam berlalu berganti pagi menjelang. Aku sudah bangun dan beraktivitas seperti biasa. Pun dengan Mas Arsa yang sudah meninggalkan pembaringan dan kami telah melaksanakan shalat Subuh berjamaah di mushola rumah.Saat waktu baru menunjukkan pukul enam, bahkan aku masih menyiapkan nasi goreng mentega untuk sarapan pagi ini, Mas Arsa nampak telah rapi dengan jas hitam polosnya.Aku yang sedang berkutat di meja kitchen set, lelaki berusia tiga puluh tahun itu nampak sedang menuangkan air putih ke dalam gelas lalu meneguknya hingga tandas."Lho, Mas, kamu udah rapi?" tanyaku.Mas Arsa lantas berjalan menghampiriku. "Iya, pimpinan rumah sakit tiba-tiba nelpon dan mendadak ngasih tahu ada rapat sebelum jam praktik. Jadi aku harus pergi sekarang," jelasnya."Tapi kamu belum sarapan. Sebentar lagi juga ini siap kok," sergahku pada Mas Arsa.Namun, lelaki itu menggeleng. "Gak papa. Aku sarapan di kantin aja nanti. Aku harus segera
Baca selengkapnya