Share

Ch.189

Dua puluh hari berlalu

*****************

POV HUMAIRA

Bulan bertahta sempurna. Bulat penuh begitu kokoh menempati singgasananya. Bersinar terang merayu syahdu. Memancar indah menerangi qolbu.

Tepat di malam purnama ini, di rumah Ibu Hilma tengah berlangsung acara empat puluh hari kematian. Mirisnya, akulah yang tengah diperingati. Entah jasad siapa yang Mas Arsa bawa saat itu. Tanpa memastikan dengan sebenar-benarnya, seluruh anggota keluargaku itu justru larut dalam kesedihan atas kepergian jasad yang diduga ialah aku. Mereka meratap dan menguburnya dengan penuh keyakinan bahwa akulah yang sudah meninggal itu.

Namun sebenarnya yang terjadi adalah kesalahan pahaman. Aku sehat dan baik-baik saja. Aku pergi dari rumah Mas Arsa dan pulang ke rumah Bu Cantika dengan bus, tapi karena keteledoranku, kalung peninggalan Ibu Feli ternyata dicuri saat aku tengah tertidur di bangku penumpang sehingga tidak menjaga tas milikku dengan baik.

Sehingga membuatku harus kembali ke rumah Mas Arsa, dan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
ardian ansyah
kapan ini kelanjutannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status