Home / CEO / Skandal Panas Sang CEO / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Skandal Panas Sang CEO: Chapter 171 - Chapter 180

231 Chapters

Merebutmu Darinya.

Vero berpamitan pada Martin dan langsung bergegas menuju parkiran setelah menitip pesan pada Petrus dan Catrine. Dia sebenarnya ingin lebih lama lagi di sini dan menemani Alesha sampai wanita itu tersadar dan bisa melihat semua orang yang mencintainya ada di sisinya. Namun, Vero juga tidak bisa egois karena sudah memiliki Richard yang juga butuh perhatian dan juga kenyamanan.Richard sudah tidak lagi nyaman sejak tadi dan dia harus membawa bayi itu pulang. Richard sudah makan bubur sebagai pendamping ASI yang mungkin saat ini sudah sangat dia inginkan. Belum lagi, terlalu lama berada di dalam ruangan yang penuh dengan orang sakit tidak baik untuk bayi seusianya. Meskipun rumah sakit ini sudah pasti dan dijamin keseterilannya.“Kenapa kau lama sekali, Sayang?” tanya Rayhan saat Vero sudah masuk ke dalam mobilnya.“Ada beberapa hal yang perlu aku bicarakan sebelum pulang,” jawab Vero dan mengambil Richard dari pangkuan suaminya itu.“Pembicaraan apa dan dengan siapa?” tanya Rayhan sedik
Read more

Dia Masih Perawan

“Jangan banyak bicara, kau! Minggir!” usir Rayhan dan menyenggol tubuh Esra sebelum naik ke anak tangga.Esra membalikkan badan dan menyunggingkan senyumannya di sana, karena dia bisa melihat bahwa Rayhan mulai tergoyahkan dengan ucapannya tadi. Esra yakin, Rayhan mulai terpancing dan sebentar lagi akan masuk dalam perangkapnya. Dia tidak akan bisa melepaskan mangsa yang sudah dia incar sejak lama dan sudah sangat didambakannya itu.“Bagus, Esra! Kau sangat pandai dan lihai dalam hal ini,” ucapnya pada diri sendiri, lalu berjalan ke arah kamar yang saat ini dia tempati, yaitu di lantai atas di dekat kamar Rayhan dan Vero.Esra melintasi kamar Vero dan Rayhan yang sudah tertutup rapat, padahal hanya selang beberapa menit sejak dia menyusul naik ke lantai atas. Esra tidak melihat Richard di kamar bayinya dan sudah bisa dia pastikan bahwa bayi itu dibawa tidur bersama di dalam kamar utama.Hatinya masih geram karena Rayhan masih saja bersikap baik pada Vero saat dia sudah mengatakan hal
Read more

Suka yang Bekas!

Ray mendelik saat mendengar pertanyaan Vero yang terdengar seperti sedang mencurigainya itu. “Kau tidak percaya padaku, Sayang?” tanya Rayhan bernada dalam.“Aku hanya bertanya, dari mana kau tahu kalau dia masih perawan? Dari mana datangnya aku tidak percaya padamu, Ray? Kau sungguh berubah menjadi aneh, Ray!”“Tidak ada hal yang aneh dan berubah di sini, Sayang. Kau sepertinya terlalu sensitif saja dengan semua masalah ini.”“Kalau begitu, sebaiknya jangan membahas masalah itu lagi. Anggap saja semuanya tidak pernah terjadi dan tidak ada pembahasan tentang masalah ini.”“Baiklah kalau begitu. Ayo tidur!”Terjadi pertikaian di antara keduanya dan saat ini sepasang suami istri tidak lagi terlihat harmonis atau romantis. Biasanya, tidak pernah ada perdebatan antara Rayhan dan Vero tentang hal atau masalah yang begitu berar dan berarti. Namun, sepertinya kali ini sangat jauh berbeda dari yang biasanya. Mereka tidak lagi saling bersuara satu sama yang lainnya dan dengan cepat Vero pun te
Read more

Hanya Simpanan!

“Jaga bicaramu, Nyonya!” pekik Esra tak terima dan melayangkan tangannya ke udara.Vero mendelik ke arah Esra dengan senyum yang terkesan sedang mengejek. Dia tidak percaya sekarang Esra bahkan sudah berani berteriak padanya. Namun, tentu saja layangan tangan Esra itu tidak jadi mengenai pipi atau wajah Vero. Senyuman penuh kemenangan dilemparkan Vero setelahnya karena tangan wanita yang licik dan berusha membuat rumah tangganya hancur itu sudah ditahan oleh seorang pria yang kini berdiri di belakang Esra.Esra menoleh ke belakang dan betapa terkejutnya dia saat melihat Rayhan berdiri di sana sambil menggenggam erat pergelangan tangannya. Esra meringis kesakitan saat cengkraman tangan Rayhan terasa semakin kuat dan juga menyiksa baginya.“Lepaskan tanganku, Tuan! Kau menyakitiku,” pinta Esra dan berusaha melepaskan tangannya daria cengkraman Rayhan, tapi tentu saja tenaganya tidak sebanding dengan Rayhan.“Kenapa? Apa kau merasa kesakitan dengan cengkraman tanganku yang tidak seberapa
Read more

Hanya Pelampiasan.

“Jangan dengarkan dia, Sayang. Ayo kembali ke kamar dan bersiap, kita makan di luar saja pagi ini. Bawa baby R bersama kita sekalian, biar dia dijaga oleh pengasuh barunya.”Rayhan berkata dengan tegas dan langsung membawa tubuh Vero menjarak dari dapur dan juga hadapan Esra.Tentu saja Esra tidak senang dengan pemandangan di depannya saat ini dan merasa murka. Saat Vero melangkah tepat di depannya, Esra mengulurkan kakinya ke depan dan hampir saja tubuh Vero tersungkur ke depan. Untung saja dengan sangat cepat kedua tangan kokoh Rayhan berhasil menangkap tubuh itu dan memeluknya dengan sangat erat.“Jangan melampaui batasanmu, Esra!” berang Rayhan pada wanita itu dengan wajah memerah dan kemudian rahangnya mengeras sempurna.Tubuh Esra menegang dan raut ketakutan muncul di wajahnya saat ini. Bagaimanapun juga, dia tidak bisa melupakan siapa Rayhan yang sebenarnya saat ini. Pria itu adalah yang paling berkuasa di negara ini, meski tidak pernah memperlihatkan kekuaasannya di depan semua
Read more

Bukan yang Terbaik

“Jadi, seperti itu semuanya? Ramon datang dan memintamu pulang karena ada pertemuan keluarga yang harus kalian hadiri?”“Sayang, aku sudah menolaknya dan itu tidak mudah untuk kita. Bukannya kita sudah sepakat untuk tidak pulang ke sana? Aku tidak ingin membuatmu menderita berada di lingkungan toxic seperti itu.”“Kau tidak menjelaskan semuanya padaku secara jujur. Kau hanya mengatakan hal yang sederhananya saja!”“Untuk apa aku menjelaskan hal yang tidak seharusnya kita pikirkan itu, Sayang? Ayolah, jangan menjadikan itu sebagai bahan pertengkaran kita. Itu yang mereka mau dan inginkan!”Rayhan dan Vero sudah berada di dalam kamar tidur mereka saat ini dan berdebat tentang semua ucapan yang tadi Esra sampaikan. Semua yang memang diucapkan Ramon pada Rayhan, tapi tidak sepenuhnya dia sampaikan kepada istrinya. Rayhan jelas saja tidak ingin membuat rumah tangga mereka berselisih karena masalah itu.Vero duduk di sisi ranjang dan menatap Richard yang masih tidur dengan sangat nyenyak. T
Read more

Lima Tahun Berlalu

“Tuan Muda, nona Bella sudah datang.”“Biarkan dia masuk!” titah seorang pria yang duduk dengan kaki tersilang ke atas dan sebuah cerutu di sela jarinya yang panjang dan kurus.“Baik, Tuan Muda.” Wanita muda berpapan nama Maura di bagian dada kanannya itu berkata dengan patuh dan sedikit membungkuk.Wanita yang bekerja sebagai sekretaris Rayhan itu keluar dari dalam ruangan yang luas itu dan tidak berselang lama kemudian, seorang wanita yang cantik dan elegant melenggang dengan pakaian seksi. Wanita yang dipanggil dengan nama Bella itu tampak sangat agresif mendekati Rayhan dan duduk di pangkuannya.“Sayang ... apa yang sedang kau lakukan? Bukankah kita akan pergi? Aku sudah menunggumu sejak tadi,” rengek Bella dan mengalungkan tangannya di leher Rayhan.“Aku tidak mengatakan bahwa aku bisa pergi bukan? Jadi, pergilah kau sendiri ke sana. Aku setuju dengan semua yang kau pilih,” jawab Rayhan tanpa mengalihkan pandangannya dari komputer kerja.“Tidak bisa seperti itu, Sayang. Yang akan
Read more

Apakah Ibumu Veronica?

“William! Kenapa kau di sini, Sayang? Ayo kembali pada ke tempat mami. Dia mencarimu sejak tadi,” ucap seorang pria yang datang menghampiri anak laki-laki itu.Rayhan perlahan mengendurkan pegangan tangannya pada pergelangan tangan anak laki-laki itu. Dia mendengar pria itu dengan jelas memanggil si bocah dengan nama William. “Dia bukan putraku,” lirihnya dengan hati yang terluka.“Maaf, kau berkata apa tadi, Tuan?” tanya pria bernama Marco itu kepada Rayhan.“Tidak. Bukan apa-apa. Dia hanya mirip dengan putraku dan mungkin mereka seumuran.” Rayhan menjawab dengan nada datar tapi pandangannya tetap terfokus pada bocah bernama William.“Oh begitu ternyata. Baiklah, kami harus kembali karena istriku sudah menunggu. Anak ini memang selalu membuat ibunya khawatir dan kesal,” ungkap Marco dan menjewer hidung mancung anak lelaki yang dipanggil dengan nama William itu, lalu keduanya tertawa dengan riang.Mereka mengumbar kemesraan dan kasih sayang antara ayah dan anak di depan Rayhan yang te
Read more

Bukan Nyonya!

“Keluarga Nona Bella!” panggil seorang perawat dari dalam ruangan tempat Bella diperiksa.Seketika keadaan hening dan tidak ada yang menjawab panggilan perawat. Namun, hal itu dimanfaatkan oleh Marco untuk segera membawa William pergi dari hadapan Rayhan. Di sisi lain, Rayhan juga sudah memberikan kode kepada Petrus untuk menyelediki semua itu.Sebagai orang yang sudah lama mengikuti Rayhan, tentu saja Petrus tahu apa yang harus dia lakukan. Dia sangat paham dan mengerti hal yang harus dilakukan saat ini meskipun hanya diberikan kode dari gerakan kepala atau mata saja.“Apa yang terjadi padanya, Dok?” tanya Rayhan di depan ranjang pasien dan di atasnya ada Bella terbaring masih tak sadarkan diri.“Sepertinya dia tidak mengkonsumsi obatnya sudah beberapa lama ini. Kemudian, dia juga melewatkan beberapa kali jadwal terapi dan pengobatan lainnya,” jelas dokter paruh baya yang di depan dadanya bertuliskan nama dr. Harvin Fernandes SpKJ dan itu artinya dia adalah dokter ahli kejiwaan yang
Read more

Mencari Bukti.

Sejujurnya, berat rasa hati Petrus untuk menerima titah dari Rayhan yang memintanya mengambil cuti selama seminggu. Namun, dia tidak kuasa membantah karena juga memikirkan perasaan majikannya itu. Rayhan mungkin benar-benar ingin sendiri dan butuh keheningan untuk beberapa hari ini. Jadi, Petrus meminta istrinya untuk berkemas dan mereka akan pergi liburan.“Sayang, apa kau yakin meninggalkan Rayhan di sini?” tanya Alesha yang jelas tidak biasa memanggil Rayhan dengan panggilan tuan seperti suaminya.“Aku sebenarnya tidak yakin, tapi juga tidak punya pilihan lain,” jawab Petrus dengan helaan napas yang berat, lalu berbaring di tempat tidurnya.“Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa tiba-tiba saja dia meminta kita pergi berlibur dan menyuruhmu cuti selama seminggu? Apa yang wanita itu lakukan padanya?” tanya Alesha yang mencecar Petrus dengan tidak sabar.“Ceritanya panjang, Sayang. Aku kasihan padanya selama lima tahun belakangan ini. Tapi, semuanya tidak bisa diubah dan nyonya Vero tet
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
24
DMCA.com Protection Status