Share

Dia Masih Perawan

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-23 18:02:56

“Jangan banyak bicara, kau! Minggir!” usir Rayhan dan menyenggol tubuh Esra sebelum naik ke anak tangga.

Esra membalikkan badan dan menyunggingkan senyumannya di sana, karena dia bisa melihat bahwa Rayhan mulai tergoyahkan dengan ucapannya tadi. Esra yakin, Rayhan mulai terpancing dan sebentar lagi akan masuk dalam perangkapnya. Dia tidak akan bisa melepaskan mangsa yang sudah dia incar sejak lama dan sudah sangat didambakannya itu.

“Bagus, Esra! Kau sangat pandai dan lihai dalam hal ini,” ucapnya pada diri sendiri, lalu berjalan ke arah kamar yang saat ini dia tempati, yaitu di lantai atas di dekat kamar Rayhan dan Vero.

Esra melintasi kamar Vero dan Rayhan yang sudah tertutup rapat, padahal hanya selang beberapa menit sejak dia menyusul naik ke lantai atas. Esra tidak melihat Richard di kamar bayinya dan sudah bisa dia pastikan bahwa bayi itu dibawa tidur bersama di dalam kamar utama.

Hatinya masih geram karena Rayhan masih saja bersikap baik pada Vero saat dia sudah mengatakan hal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Skandal Panas Sang CEO   Suka yang Bekas!

    Ray mendelik saat mendengar pertanyaan Vero yang terdengar seperti sedang mencurigainya itu. “Kau tidak percaya padaku, Sayang?” tanya Rayhan bernada dalam.“Aku hanya bertanya, dari mana kau tahu kalau dia masih perawan? Dari mana datangnya aku tidak percaya padamu, Ray? Kau sungguh berubah menjadi aneh, Ray!”“Tidak ada hal yang aneh dan berubah di sini, Sayang. Kau sepertinya terlalu sensitif saja dengan semua masalah ini.”“Kalau begitu, sebaiknya jangan membahas masalah itu lagi. Anggap saja semuanya tidak pernah terjadi dan tidak ada pembahasan tentang masalah ini.”“Baiklah kalau begitu. Ayo tidur!”Terjadi pertikaian di antara keduanya dan saat ini sepasang suami istri tidak lagi terlihat harmonis atau romantis. Biasanya, tidak pernah ada perdebatan antara Rayhan dan Vero tentang hal atau masalah yang begitu berar dan berarti. Namun, sepertinya kali ini sangat jauh berbeda dari yang biasanya. Mereka tidak lagi saling bersuara satu sama yang lainnya dan dengan cepat Vero pun te

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24
  • Skandal Panas Sang CEO   Hanya Simpanan!

    “Jaga bicaramu, Nyonya!” pekik Esra tak terima dan melayangkan tangannya ke udara.Vero mendelik ke arah Esra dengan senyum yang terkesan sedang mengejek. Dia tidak percaya sekarang Esra bahkan sudah berani berteriak padanya. Namun, tentu saja layangan tangan Esra itu tidak jadi mengenai pipi atau wajah Vero. Senyuman penuh kemenangan dilemparkan Vero setelahnya karena tangan wanita yang licik dan berusha membuat rumah tangganya hancur itu sudah ditahan oleh seorang pria yang kini berdiri di belakang Esra.Esra menoleh ke belakang dan betapa terkejutnya dia saat melihat Rayhan berdiri di sana sambil menggenggam erat pergelangan tangannya. Esra meringis kesakitan saat cengkraman tangan Rayhan terasa semakin kuat dan juga menyiksa baginya.“Lepaskan tanganku, Tuan! Kau menyakitiku,” pinta Esra dan berusaha melepaskan tangannya daria cengkraman Rayhan, tapi tentu saja tenaganya tidak sebanding dengan Rayhan.“Kenapa? Apa kau merasa kesakitan dengan cengkraman tanganku yang tidak seberapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24
  • Skandal Panas Sang CEO   Hanya Pelampiasan.

    “Jangan dengarkan dia, Sayang. Ayo kembali ke kamar dan bersiap, kita makan di luar saja pagi ini. Bawa baby R bersama kita sekalian, biar dia dijaga oleh pengasuh barunya.”Rayhan berkata dengan tegas dan langsung membawa tubuh Vero menjarak dari dapur dan juga hadapan Esra.Tentu saja Esra tidak senang dengan pemandangan di depannya saat ini dan merasa murka. Saat Vero melangkah tepat di depannya, Esra mengulurkan kakinya ke depan dan hampir saja tubuh Vero tersungkur ke depan. Untung saja dengan sangat cepat kedua tangan kokoh Rayhan berhasil menangkap tubuh itu dan memeluknya dengan sangat erat.“Jangan melampaui batasanmu, Esra!” berang Rayhan pada wanita itu dengan wajah memerah dan kemudian rahangnya mengeras sempurna.Tubuh Esra menegang dan raut ketakutan muncul di wajahnya saat ini. Bagaimanapun juga, dia tidak bisa melupakan siapa Rayhan yang sebenarnya saat ini. Pria itu adalah yang paling berkuasa di negara ini, meski tidak pernah memperlihatkan kekuaasannya di depan semua

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-25
  • Skandal Panas Sang CEO   Bukan yang Terbaik

    “Jadi, seperti itu semuanya? Ramon datang dan memintamu pulang karena ada pertemuan keluarga yang harus kalian hadiri?”“Sayang, aku sudah menolaknya dan itu tidak mudah untuk kita. Bukannya kita sudah sepakat untuk tidak pulang ke sana? Aku tidak ingin membuatmu menderita berada di lingkungan toxic seperti itu.”“Kau tidak menjelaskan semuanya padaku secara jujur. Kau hanya mengatakan hal yang sederhananya saja!”“Untuk apa aku menjelaskan hal yang tidak seharusnya kita pikirkan itu, Sayang? Ayolah, jangan menjadikan itu sebagai bahan pertengkaran kita. Itu yang mereka mau dan inginkan!”Rayhan dan Vero sudah berada di dalam kamar tidur mereka saat ini dan berdebat tentang semua ucapan yang tadi Esra sampaikan. Semua yang memang diucapkan Ramon pada Rayhan, tapi tidak sepenuhnya dia sampaikan kepada istrinya. Rayhan jelas saja tidak ingin membuat rumah tangga mereka berselisih karena masalah itu.Vero duduk di sisi ranjang dan menatap Richard yang masih tidur dengan sangat nyenyak. T

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Skandal Panas Sang CEO   Lima Tahun Berlalu

    “Tuan Muda, nona Bella sudah datang.”“Biarkan dia masuk!” titah seorang pria yang duduk dengan kaki tersilang ke atas dan sebuah cerutu di sela jarinya yang panjang dan kurus.“Baik, Tuan Muda.” Wanita muda berpapan nama Maura di bagian dada kanannya itu berkata dengan patuh dan sedikit membungkuk.Wanita yang bekerja sebagai sekretaris Rayhan itu keluar dari dalam ruangan yang luas itu dan tidak berselang lama kemudian, seorang wanita yang cantik dan elegant melenggang dengan pakaian seksi. Wanita yang dipanggil dengan nama Bella itu tampak sangat agresif mendekati Rayhan dan duduk di pangkuannya.“Sayang ... apa yang sedang kau lakukan? Bukankah kita akan pergi? Aku sudah menunggumu sejak tadi,” rengek Bella dan mengalungkan tangannya di leher Rayhan.“Aku tidak mengatakan bahwa aku bisa pergi bukan? Jadi, pergilah kau sendiri ke sana. Aku setuju dengan semua yang kau pilih,” jawab Rayhan tanpa mengalihkan pandangannya dari komputer kerja.“Tidak bisa seperti itu, Sayang. Yang akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27
  • Skandal Panas Sang CEO   Apakah Ibumu Veronica?

    “William! Kenapa kau di sini, Sayang? Ayo kembali pada ke tempat mami. Dia mencarimu sejak tadi,” ucap seorang pria yang datang menghampiri anak laki-laki itu.Rayhan perlahan mengendurkan pegangan tangannya pada pergelangan tangan anak laki-laki itu. Dia mendengar pria itu dengan jelas memanggil si bocah dengan nama William. “Dia bukan putraku,” lirihnya dengan hati yang terluka.“Maaf, kau berkata apa tadi, Tuan?” tanya pria bernama Marco itu kepada Rayhan.“Tidak. Bukan apa-apa. Dia hanya mirip dengan putraku dan mungkin mereka seumuran.” Rayhan menjawab dengan nada datar tapi pandangannya tetap terfokus pada bocah bernama William.“Oh begitu ternyata. Baiklah, kami harus kembali karena istriku sudah menunggu. Anak ini memang selalu membuat ibunya khawatir dan kesal,” ungkap Marco dan menjewer hidung mancung anak lelaki yang dipanggil dengan nama William itu, lalu keduanya tertawa dengan riang.Mereka mengumbar kemesraan dan kasih sayang antara ayah dan anak di depan Rayhan yang te

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • Skandal Panas Sang CEO   Bukan Nyonya!

    “Keluarga Nona Bella!” panggil seorang perawat dari dalam ruangan tempat Bella diperiksa.Seketika keadaan hening dan tidak ada yang menjawab panggilan perawat. Namun, hal itu dimanfaatkan oleh Marco untuk segera membawa William pergi dari hadapan Rayhan. Di sisi lain, Rayhan juga sudah memberikan kode kepada Petrus untuk menyelediki semua itu.Sebagai orang yang sudah lama mengikuti Rayhan, tentu saja Petrus tahu apa yang harus dia lakukan. Dia sangat paham dan mengerti hal yang harus dilakukan saat ini meskipun hanya diberikan kode dari gerakan kepala atau mata saja.“Apa yang terjadi padanya, Dok?” tanya Rayhan di depan ranjang pasien dan di atasnya ada Bella terbaring masih tak sadarkan diri.“Sepertinya dia tidak mengkonsumsi obatnya sudah beberapa lama ini. Kemudian, dia juga melewatkan beberapa kali jadwal terapi dan pengobatan lainnya,” jelas dokter paruh baya yang di depan dadanya bertuliskan nama dr. Harvin Fernandes SpKJ dan itu artinya dia adalah dokter ahli kejiwaan yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • Skandal Panas Sang CEO   Mencari Bukti.

    Sejujurnya, berat rasa hati Petrus untuk menerima titah dari Rayhan yang memintanya mengambil cuti selama seminggu. Namun, dia tidak kuasa membantah karena juga memikirkan perasaan majikannya itu. Rayhan mungkin benar-benar ingin sendiri dan butuh keheningan untuk beberapa hari ini. Jadi, Petrus meminta istrinya untuk berkemas dan mereka akan pergi liburan.“Sayang, apa kau yakin meninggalkan Rayhan di sini?” tanya Alesha yang jelas tidak biasa memanggil Rayhan dengan panggilan tuan seperti suaminya.“Aku sebenarnya tidak yakin, tapi juga tidak punya pilihan lain,” jawab Petrus dengan helaan napas yang berat, lalu berbaring di tempat tidurnya.“Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa tiba-tiba saja dia meminta kita pergi berlibur dan menyuruhmu cuti selama seminggu? Apa yang wanita itu lakukan padanya?” tanya Alesha yang mencecar Petrus dengan tidak sabar.“Ceritanya panjang, Sayang. Aku kasihan padanya selama lima tahun belakangan ini. Tapi, semuanya tidak bisa diubah dan nyonya Vero tet

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29

Bab terbaru

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Penjelasan Rayhan

    Saat Alesha dan Petrus masuk ke ruang tengah rumah mewah itu, mereka melihat pemandangan yang sudah lama tidak terlihat di sana. Rayhan dan Vero bermesraan sambil menuruni anak tangga. Bersenda gurau layaknya pengantin baru yang masih hangat dalam memadu cinta.“sayang, apa kau lihat itu?” tanya Alesha pada Petrus dengan suara berbisik ke Alesha.“Tentu saja, Sayang. Penglihatanku masih sangat bagus untuk wanita seusia diriku.” Alesha menjawab dengan suara yang tak kalah halusnya lagi.“Kalau begitu, apa menurutmu kita akan tetap ke sana?”“Menurutku itu bukanlah pertanyaan yang harus dijawab, Sayang.”“Kalau begitu, mari kita kembali lagi ke rumah.”“Baiklah, Sayang.”Pasangan yang harmonis dan tampak awet muda itu pun berniat untuk berbalik kembali ke rumah mereka. Sejatinya, mereka tidak ingin mengganggu pasangan yang sedang di mabuk cinta untuk kedua kalinya itu. Meski usia mereka sudah tidak lagi muda, tapi semangat cinta jelas tampak masih sangat membara.Tanpa keduanya sangka,

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Berkumpul Kembali

    Rayhan dan Vero menghabiskan waktu sekitar satu jam di dalam kamar untuk melepaskan kerinduan belasan tahun yang mereka tahan dan pendam. Tentu saja tidak satu pun dari orang yang ada di rumah itu berani mengganggu keduanya. Mereka tentu mengerti apa yang terjadi di dalam kamar pengantin baru itu.Di pavilliun tempat Alesha dan Petrus selama ini tinggal dan mengawasi William juga Vero selama Rayhan tidak ada bersama mereka.“Sayang, apa yang terjadi sebenarnya? Ke mana selama ini Rayhan pergi? Apa kau sungguh-sungguh tidak tahu ke mana dia pergi dan menghilang?” tanya Alesha dengan tatapan serius pada suaminya.“Aku benar-benar tidak tahu, Sayang. Apa kau tidak percaya padaku?”Rayhan justru balik bertanya setelah menjawab pertanyaan Alesha. Dia tidak menyangka jika itu adalah pertanyaan yang akan pertama dipertanyakan oleh Alesha saat mereka sampai di rumah.Meskipun begitu, tetap saja Petrus tidak bisa menyalahkan istrinya. Dia justru merasa bangga kepada Alesha. Setelah sekian lama

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Aku Tidak Mudah Lupa

    “Apa yang kau lakukan di sini, Sayang?”Pria yang sedang mengamati Rayhan dan Vero dari kejauhan itu pun terkejut mendengar suara wanita di dekatnya. Satu tangan juga terasa menyentuh pundaknya dengan sangat lembut. Pria itu tak lain adalah orang kepercayaan Rayhan yang tidak ingin lagi terjadi apa-apa pada majikannya yang baru saja kembali setelah belasan tahun pergi.“Sayang! Kau mengejutkanku,” kata Petrus pada istrinya – Alesha.“Kenapa kau harus terkejut? Memangnya, apa yang sedang kau lakukan di sini?” tanya Alesha dengan kening berkerut.“Aku sedang menjaga tuan muda dan istrinya, Sayang.”“Apa yang terjadi pada mereka? Di mana mereka sekarang?” tanya Alesha yang justru menjadi cemas.“Mereka ada di dalam mobil. Sepertinya, suasana sedang tidak bersahabat jika kita berada di sekitar mereka,” jawab Petrus yang sudah melihat dengan jelas semua hal yang terjadi di dalam aula tadi.“Aku mengerti, Sayang. Tentu saja kita tidak boleh mengganggu sepasang pengantin baru itu,” kata Ales

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Tuduhan Vero

    Rayhan tidak menyangka jika ternyata reaksi Vero akan seperti itu. Tadinya, dia sudah merasa bahagia karena akhirnya bisa kembali dan berkumpul lagi bersama Vero dan juga William. Namun, karena percakapannya bersama William barusan, ternyata Vero langsung marah.“Dad, tidak apa-apa. Aku sangat mengenal mami dan aku tahu dia hanya sedang syok saja. Sebaiknya, kita biarkan mami sendiri dulu,” jelas William kepada Rayhan dengan santai.“Tidak, Nak. Aku yang lebih mengenal mami-mu itu terlebih dahulu sebelum kau. Aku akan pulang bersamanya.” Rayhan membantah saran dari William.“Daddy benar juga. Tentu saja Daddy yang lebih mengenal mami dari pada aku, karena aku baru ada setelah kalian bersama.” William tersenyum menggoda pada ayahnya itu.Rayhan yang masih saja tampan seperti dulu, menyaingi ketampanan putra semata wayangnya dan jelas mencuri perhatian semua orang yang ada di sana. Apalagi, ketika tadi nama Vero dan Rayhan dipanggil untuk menemani William ke atas panggung, semua orang m

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Sekongkol?

    “Bolehkah aku bertanya padamu, Sayang?” tanya Rayhan dengan nada serius.“Tentu saja. Apa yang ingin kau tanyakan padaku? Aku akan menjawabnya dengan senang hati,” jawab Vero dengan senyuman yang cerah.Rayhan menggenggam tangan Vero dengan lembut tapi sangat erat. Mereka berdua sedang duduk di kursi undangan dan menyaksikan acara kelulusan putra semata wayang mereka. Tidak ada yang lebih membahagiakan dari pada hari ini bagi Veronica Sweet.Hari ini putranya di wisuda dan itu pertanda bahwa putranya itu benar-benar sudah dewasa. Selain itu, di hari yang istimewa ini pula Rayhan kembali pulang setelah bertahun-tahun hilang tanpa kabar dan membuat Vero terus menunggu dalam ketidak berdayaan bersama dengan harapan-harapan yang tinggi.“Aku hanya ingin tahu, kenapa kau terus menatapku seperti itu sejak tadi.” Rayhan berkata dengan suara setengah berbisik dan membuat Vero tersipu malu pada awalnya.“Kau ingin tahu kenapa?” tanya Vero pula dan Rayhan mengangguk pelan.Sebuah tarikan napas

  • Skandal Panas Sang CEO   Kembali untuk Cinta (END)

    Mereka sudah sampai di rumah sakit dan langsung mencari keberadaan Petrus dan juga Rayhan. Vero adalah yang paling panik karena Rayhan ternyata tidak ada di sana. Lelaki itu sudah langsung dipindahkan dan diberangkatkan menggunakan jet pribadi ke Amerika.Sementara Petrus sudah melewati masa-masa kritisnya dan hal itu membuat Alesha merasa tenang. Tidak ada yang bisa dia lakukan untuk Vero saat ini selain memberikan penghiburan saja. Petrus juga tidak berani mengatakan di mana alamat Rayhan dirawat di Amerika kepada Vero.“Sayang ... tenang dan sabarlah menunggu. Semoga ada kabar baik tentang Rayhan sebentar lagia dari dokternya,” ucap Alesha yang ingin menghibur Vero dalam hal ini.Sudah tiga hari sejak Petrus sadarkan diri dan masih dirawat dengan intensif di rumah sakit itu. Alesha selalu menemani suaminya itu tanpa henti dan begitu pula Vero yang setiap hari datang ke sana untuk mencari tahu kabar tentang Rayhan.“Aku akan sabar menunggu dan tidak akan bosan datang ke sini untuk b

  • Skandal Panas Sang CEO   Kekuatan Cinta

    Tubuh Vero merosot ke lantai aspal saat mendengar yang baru saja dikatakan dan dijelaskan oleh Alesha. Dia sudah keluar dari dalam mobil dan mencoba menenangkan Alesha yang tampak sangat cemas dan juga takut. Akan tetapi, saat ini justru dia lah yang tampak paling terguncang.“Vero, ayo bangun! Ayo kita periksa mereka ke rumah sakit. Aku tidak bisa tenang sampai kau datang. Tadinya, aku ingin pergi terlebih dahulu karena tidak sabar menunggumu. Tapi, aku rasa kita memang harus pergi bersama,” ungkap Alesha pada Vero dengan banjir air mata saat ini.“Katakan padaku bahwa semua ini tidak benar, Al. Katakan sekali lagi bahwa kabar ini semuanya bohong. Dia hanya ingin membuatku merasa bersalah dan kembali padanya. Bukan kah begitu?” tanya Vero pula dengan deraian air mata tak berhenti sejak tadi.Alesha masih berusaha membujuknya untuk berdiri, karena saat ini Vero masih duduk di lantai aspal yang keras. Panasnya aspal itu tidak lagi dirasakan oleh Vero karena pikirannya entah sudah ke ma

  • Skandal Panas Sang CEO   Akan Tinggal Bersama Daddy

    Sebenarnya Vero mengetahui semua itu dari mulut Rayhan langsung ketika pria itu mabuk dan pertama kalinya mereka bertemu lagi setelah lima tahun berpisah. Vero tidak punya alasan untuk tidak percaya pada semua yang diucapkan Rayhan pada saat itu.Jadi, dia mengatakan yang sebenarnya kepada William saat ini karena merasa putranya berhak tahu yang sesungguhnya. Tidak ada lagi dusta yang ingin Vero rajut dalam hidupnya saat ini. Terlalu banyak kebohongan dan juga kepalsuan sehingga membuatnya menjadi tidak berdaya.“Sekarang, apa yang terjadi pada ayahku itu?” tanya William setelah beberapa saat mereka saling berdiam diri di dalam kendaraan roda empat itu.“Dia pingsan dan tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Tapi, dia memang sedang dalam keadaan yang tidak baik sejak kemarin.” Vero menjawab dengan tegas dan juga keyakinan penuh.“Dari mana Mami tahu kalau dia dalam keadaan yang tidak sehat?” tanya William mulai menginterogasi ibunya itu.“Aku merawatnya semalaman, Willy! Aku ada di

  • Skandal Panas Sang CEO   Bayar dengan Tubuhmu!

    “Kau mau ke mana?” tanya Marco dan menghalangi langkah Vero.“Aku ada urusan penting. Untuk sekali ini, aku meminta tolong padamu untuk menjaga William,” jawab Vero yang hatinya sudah semakin hambar kepada lelaki di hadapannya itu.“Aku melarangmu pergi!” seru Marco dengan nada tegas.“Kau tidak berhak melarangku!” balas Vero pula tak kalah tegas.“Tentu saja aku berhak. Itu ada di dalam surat perjanjian kita di nomor delapan. Pihak pertama berhak meminta atau melarang pihak kedua dalam satu hal yang terjadi di kemudian hari,” jelas Marco membacakan lagi isi perjanjian pernikahan yang sudah mereka tanda tangani bersama.Vero terdiam dan tidak bergeming sedikit pun setelah mendengar penjelasan dari Marco itu. Memang benar seperti yang Marco katakan itu dan tidak bisa dipungkirinya lagi. Namun, tetap saja Vero tidak bisa untuk tidak pergi kali ini karena Rayhan dalam bahaya.Dia tidak tahu apa dan bagaimana keadaan pria itu sekarang dan dari nada bicaranya Alesha tadi, jelas Vero menget

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status