Beranda / CEO / Skandal Panas Sang CEO / Bab 191 - Bab 200

Semua Bab Skandal Panas Sang CEO: Bab 191 - Bab 200

231 Bab

Sisi Lain Bella

Petrus dan Alesha tertawa kekeh mendengar celetehan anak berusia lima tahun itu.Bagaimana bisa dia bicara soal calon istri di saat dia mungkin saja belum mengerti istri itu apa. Namun, tumbuh dan berkembang di sekeliling orang-orang cerdas, tentu membawa banyak pengaruh kepada anak-anak Petrus.Selain itu, keluarga Alesha juga bisa dikatakan orang-orang terpandang yang kecerdasannya tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, Petrus dan Alesha juga tidak pernah lalai dan lengah dalam mendidik anak-anaknya agar pola pikir mereka tidak jauh tertinggal.Di rumah sakit, Bella masih menunggu dengan sabar di kursi yang berada di samping ranjang pembaringan Rayhan. Dia terus tersenyum tiap kali memandang wajah pria yang sudah sangat dicintainya itu. Sebenarnya, selama ini Bella sudah menyadari bahwa Rayhan bukanlah pria yang akan menikahinya tiga tahun lalu.“Aku sudah ada di sampingmu, Sayang. Kau sudah menjadi milikku sejak hari itu dan aku tidak akan pernah membiarkan orang lain merebutmu dar
Baca selengkapnya

Rekan Bisnis Istimewa

Bella terperanjat saat mendengar pertanyaan itu dan langsung memutar kepalanya ke belakang. Dia melihat dengan jelas di depan pintu masuk ada seorang wanita yang berdiri memandangnya dengan tatapan yang heran dan juga tampak sangat khawatir.“Aku? Tentu saja aku akan memberikan obat pada calon suamiku. Siapa kau?” tanya Bella pura-pura tidak tahu dan langsung berdiri dengan anggun di samping ranjang Rayhan.“Ca-calon suami? Siapa yang kau sebut dengan calon suami? Apakah itu Rayhan? Kau dan dia akan menikah?”Pertanyaan itu beruntun dilontarkan oleh wanita yang tak lain adalah Vero itu kepada Bella. Vero memang sengaja datang ke rumah sakit karena tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya tentang kesehatan Rayhan setelah dia mengirimnya ke rumah sakit tempo hari.Semua tentang Rayhan sudah terblokir dan tidak bisa ditemukan di situs pencarian mana pun. Hingga mau tidak mau akhirnya Vero harus meringankan langkah datang ke rumah sakit ini, mencari tahu sendiri kebenaran tentang kondisi
Baca selengkapnya

Berita Viral

“Berita viral? Berita viral apa yang kau maksud?” tanya Vero tak bisa untuk tidak merasa penasaran dengan ucapan Bella tadi.“Kau tidak tahu? Kau terlihat sama seperti wanita bernama Vero di berita viral dua hari belakangan. Itu sebabnya aku memanggilmu dengan sebutan Vero tadinya. Maaf kalau aku salah,” jawab Bella dengan wajah terkejut yang dibuat-buat.“Tidak. Aku bukan wanita yang kau liat di berita viral itu. Aku bahkan baru kembali ke negara ini, mana mungkin sudah menjadi topik hangat apalagi sampai viral!” bantah Vero dengan cepat dan tangannya sudah terasa dingin sekarang.Vero sebenarnya merasa penasaran dengan keseluruhan isi berita yang katanya viral itu. Kemarin dia melihat hanya tentang dirinya yang datang dengan seorang kekasih dan anak berusia lima tahunan. Vero dikabarkan kembali dari kampung halamannya dan ternyata sudah membawa suami baru. Selama ini dia pergi karena bersembunyi dengan selingkuhannya itu hingga membuat Rayhan merasa terpukul karena ditinggalkan dan
Baca selengkapnya

Bukan Orang yang Sama!

Vero segera kembali ke tempat kerjanya dengan perasaan yang tidak bisa dia jelaskan. Hatinya masih terasa sakit ketika teringat ucapan Bella tadi, bahwa wanita itu akan segera menjadi istri Rayhan tidak lama lagi. Kata rindu Rayhan pada Bella tadi pun masih jelas terngiang dan terasa begitu menyesak di dada.“Kenapa aku merasa seperti ini? Apa salahnya jika mereka menikah? Aku pun sudah menikah dengan Marco dan aku tidak boleh egois untuk hal ini bukan?” tanya Vero dalam hatinya sambil memutar-mutar pensil di tangannya.Pikirannya tidak bisa tenang saat ini dan tidak bisa melukis sketsa gaun yang menjadi proyeknya kali ini. Vero harus menyelesaikan satu buah gaun pengantin yang konsepnya tidak biasa. Hal ini jelas membuat Vero harus bekerja keras dan tidak bisa main-main. Reputasinya dipertaruhkan saat pensil itu mulai menari di atas kertas putih yang bersih dan polos.“Ada apa, Vero? Sepertinya kau tidak dalam suasana hati yang baik sejak datang tadi?” tanya Paula – manager perusahaa
Baca selengkapnya

Arabella

Hari ini Vero benar-benar tidak bisa melakukan apapun pada kertas putih kosongnya. Pikirannya terganggu dengan semua yang terjadi di rumah sakit tadi. Namun, Vero tetap profesiona dengan mencoba mencari inspirasi di situs internasional. Vero berusaha selalu update dalam model fashion yang akan selalu dibuatnya, karena dia ingin hasil karyanya memiliki nilai jual yang tinggi.“Halo, Marco. Ada apa?” tanya Vero saat menjawab panggilan masuk dari Marco – suaminya saat ini.“Aku hanya ingin bertanya, apakah kau sudah selesai bekerja? Aku dan William akan menjemputmu ke kantor jika kau sudah selesai bekerja,” jawab Marco dengan panjang lebar di seberang sana.“Aku hampir selesai sebenarnya. Tapi, aku membawa kendaraan sendiri. Kau lupa?” tanya Vero dengan nada yang direndahkan dan juga seperti setengah berbisik.“Oh iya. Sorry aku sungguh lupa akan hal itu. Sekarang aku dan William sedang dalam perjalanan.”“Dari mana kalian?”“Bukankah kau tahu kalau hari ini William mendaftar kelas music
Baca selengkapnya

Tepat Waktu!

Jantung Vero seperti akan berhenti berdetak saat mendengar penjelasan dari Ara. Wanita itu benar adalah Bella – kekasih Rayhan saat ini. Wanita yang tadi pagi dia temui sedang menjaga Rayhan di rumah sakit dan sepertinya pria itu pun sangat merindukan kekasihnya.Ara memandang heran pada Vero yang tidak bersuara setelah mendengar penjelasannya tadi. Gadis itu memang sangat baik dan lembut pada siapa saja. Namun, terkadang dia dijauhi karena terlalu jujur dan rajin bekerja. Berbeda dengan yang lainnya, yang memang banyak melakukan kesalahan secara sengaja dan tidak pernah ada yang melaporkan karena mereka semua sama.“Kau baik-baik saja, Vero? Atau mungkin kau mengenal nona itu? Aku yakin kau juga pasti pernah mendengar namanya atau bertemu dengannya,” ungkap Ara sekali lagi dengan senyum tulusnya.“Ah, tidak. Aku sama sekali tidak kenal dia, apalagi bertemu dengannya.” Vero membantah dengan cepat.“Kalau begitu, kau mungkin kenal dengan tuan mudanya? Aku dengar, kau pernah tinggal di
Baca selengkapnya

Hukuman untuk Mami

“Maaf, aku tidak ada maksud untuk membuatmu merasa seperti itu. Aku pikir semuanya mendapatkan fasilitas yang sama,” sesal Vero dengan tulus dan memberikan senyuman.“Tidak masalah. Aku hanya bercanda, Vero. jangan terlalu diambil hati apa yang baru saja aku katakan itu,” ucap Ara pula tak ingin membuat Vero merasa bersalah padanya.“Benarkah? Kau tidak merasa tersinggung dan berkecil hati untuk semua ini?”“Tidak. Sama sekali tidak, Sweety. Aku pernah ditawarkan tapi memang aku sengaja menolaknya, karena aku sudah punya mobil pemberian ayahku sendiri,” ungkap Ara menjelaskan hal yang sebenarnya kepada Vero.Dia memang tidak ada maksud untuk membuat Vero merasa bersalah padanya, hanya karena dia lebih senior di perusahaan ini. Namun, meskipun begitu tetap saja Ara merasa sedikit berkecil hati di dalam hati yang paling dalamnya. Vero yang baru sehari bekerja saja sudah langsung diberikan fasilitas mobil dinas yang juga bukanlah mobil murahan.Belum lagi, isu tentang Vero yang juga dise
Baca selengkapnya

Cinta Mami untuk Siapa?

“Tentu saja aku sangat yakin. Hanya Mami dan Daddy saja yang akan pergi bersama. Aku menunggu di rumah tidak masalah, asalkan nanti dibawakan makanan dan es krim yang lezat,” ungkap William menjawab pertanyaan Vero dengan penuh keyakinan dan juga semangat yang tinggi.“Apakah kau keberatan jika kita pergi berdua saja?” tanya Marco kepada Vero di depan William.Hal itu tentu saja membuat Vero merasa tidak sampai hati dan merasa canggung. Dia tidak ingin menolak permintaan William dan dia tidak bisa mengatakan hal itu secara langsung saat ini. Ingin rasanya Vero meminta maaf kepada Marco karena tidak ingin pergi berdua saja. Hanya saja, harapan William sudah sangat tinggi padanya malam ini dan tentu sebagai seorang ibu dia tidak ingin membuat anaknya tercinta merasa kecewa dan sedih.“Tentu saja tidak, Marc. Aku tidak mungkin keberatan makan malam bersama dengan suamiku sendiri. Bukan begitu, Sayang?” tanya Vero melemparkannya pada William untuk membuang rasa canggung dalam menjawab per
Baca selengkapnya

Kau Terlalu Indah, Sayang

“Jangan terlalu dipikirkan yang William tanyakan tadi,” ucap Marco menenangkan Vero yang tampak tidak nyaman dan hanya melamun saja selama perjalanan.“Tidak. Aku hanya tidak mengerti bagaimana anak seusia dia bisa bertanya hal sedetail itu,” sahut Vero dengan senyum yang tampak dipaksakan.“Mungkin ... dia memang memiliki pemikiran dewasa, atau memang karena memiliki IQ tinggi seperti ayah kandungnya.”Mata Vero langsung beralih pada Marco yang sedang fokus menyetir. Dia cukup terkejut saat Marco membahas tentang ayah kandung William. Selama ini, dia tidak pernah mendengar Marco sekali pun membahas ataupun bertanya tentang ayah biologis William. Itu sebabnya dia merasa Marco agak berbeda hari ini dan Vero tidak tahu apa yang membuatnya berubah seperti itu.Menyadari bahwa tatapan Vero sedang tertuju padanya, tentu saja membuat Marco merasa sedikit tidak nyaman. “Sorry, aku tidak ada maksud untuk menyinggung perasaanmu,” sesal Marco sungguh-sungguh dan merasa bersalah karena sudah ber
Baca selengkapnya

Mantan Istri

“Sayang ... kau ingin pesan makan apa?” tanya Bella dengan lembut pada Rayhan yang duduk di seberangnya.“Pesan saja apa yang ingin kau makan. Aku tidak lapar!” jawab Rayhan dan matanya tetap tidak beranjak dari sosok wanita cantik di meja depannya.“Kau harus makan yang banyak, Sayang. Aku tidak mau kau sakit lagi, karena dokter mengatakan kalau kau masih dalam proses pemulihan.”“Aku sudah bilang kalau aku tidak lapar. Kalau kau juga tidak tahu akan memesan apa, sebaiknya kita pulang saja!”“Jangan pulang, Rayhan sayang. Ini adalah restoran baru temanku, jadi kita harus coba dan nanti dia akan datang karena tahu aku datang bersamamu malam ini,” ungkap Bella dengan sedikit cemberut dan berusaha membujuk Rayhan untuk tidak mengajaknya pulang.Mereka memang sengaja datang ke restoran ini, dan lebih tepatnya Rayhan terpaksa atas desakan dan rengekan Bella. Dia sudah keluar dari rumah sakit siang tadi dan langsung pulang ke rumahnya. Namun, Bella bersikeras ingin datang ke rumahnya untuk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
24
DMCA.com Protection Status