Share

Hukuman untuk Mami

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-08 11:38:35

“Maaf, aku tidak ada maksud untuk membuatmu merasa seperti itu. Aku pikir semuanya mendapatkan fasilitas yang sama,” sesal Vero dengan tulus dan memberikan senyuman.

“Tidak masalah. Aku hanya bercanda, Vero. jangan terlalu diambil hati apa yang baru saja aku katakan itu,” ucap Ara pula tak ingin membuat Vero merasa bersalah padanya.

“Benarkah? Kau tidak merasa tersinggung dan berkecil hati untuk semua ini?”

“Tidak. Sama sekali tidak, Sweety. Aku pernah ditawarkan tapi memang aku sengaja menolaknya, karena aku sudah punya mobil pemberian ayahku sendiri,” ungkap Ara menjelaskan hal yang sebenarnya kepada Vero.

Dia memang tidak ada maksud untuk membuat Vero merasa bersalah padanya, hanya karena dia lebih senior di perusahaan ini. Namun, meskipun begitu tetap saja Ara merasa sedikit berkecil hati di dalam hati yang paling dalamnya. Vero yang baru sehari bekerja saja sudah langsung diberikan fasilitas mobil dinas yang juga bukanlah mobil murahan.

Belum lagi, isu tentang Vero yang juga dise
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Skandal Panas Sang CEO   Cinta Mami untuk Siapa?

    “Tentu saja aku sangat yakin. Hanya Mami dan Daddy saja yang akan pergi bersama. Aku menunggu di rumah tidak masalah, asalkan nanti dibawakan makanan dan es krim yang lezat,” ungkap William menjawab pertanyaan Vero dengan penuh keyakinan dan juga semangat yang tinggi.“Apakah kau keberatan jika kita pergi berdua saja?” tanya Marco kepada Vero di depan William.Hal itu tentu saja membuat Vero merasa tidak sampai hati dan merasa canggung. Dia tidak ingin menolak permintaan William dan dia tidak bisa mengatakan hal itu secara langsung saat ini. Ingin rasanya Vero meminta maaf kepada Marco karena tidak ingin pergi berdua saja. Hanya saja, harapan William sudah sangat tinggi padanya malam ini dan tentu sebagai seorang ibu dia tidak ingin membuat anaknya tercinta merasa kecewa dan sedih.“Tentu saja tidak, Marc. Aku tidak mungkin keberatan makan malam bersama dengan suamiku sendiri. Bukan begitu, Sayang?” tanya Vero melemparkannya pada William untuk membuang rasa canggung dalam menjawab per

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08
  • Skandal Panas Sang CEO   Kau Terlalu Indah, Sayang

    “Jangan terlalu dipikirkan yang William tanyakan tadi,” ucap Marco menenangkan Vero yang tampak tidak nyaman dan hanya melamun saja selama perjalanan.“Tidak. Aku hanya tidak mengerti bagaimana anak seusia dia bisa bertanya hal sedetail itu,” sahut Vero dengan senyum yang tampak dipaksakan.“Mungkin ... dia memang memiliki pemikiran dewasa, atau memang karena memiliki IQ tinggi seperti ayah kandungnya.”Mata Vero langsung beralih pada Marco yang sedang fokus menyetir. Dia cukup terkejut saat Marco membahas tentang ayah kandung William. Selama ini, dia tidak pernah mendengar Marco sekali pun membahas ataupun bertanya tentang ayah biologis William. Itu sebabnya dia merasa Marco agak berbeda hari ini dan Vero tidak tahu apa yang membuatnya berubah seperti itu.Menyadari bahwa tatapan Vero sedang tertuju padanya, tentu saja membuat Marco merasa sedikit tidak nyaman. “Sorry, aku tidak ada maksud untuk menyinggung perasaanmu,” sesal Marco sungguh-sungguh dan merasa bersalah karena sudah ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Skandal Panas Sang CEO   Mantan Istri

    “Sayang ... kau ingin pesan makan apa?” tanya Bella dengan lembut pada Rayhan yang duduk di seberangnya.“Pesan saja apa yang ingin kau makan. Aku tidak lapar!” jawab Rayhan dan matanya tetap tidak beranjak dari sosok wanita cantik di meja depannya.“Kau harus makan yang banyak, Sayang. Aku tidak mau kau sakit lagi, karena dokter mengatakan kalau kau masih dalam proses pemulihan.”“Aku sudah bilang kalau aku tidak lapar. Kalau kau juga tidak tahu akan memesan apa, sebaiknya kita pulang saja!”“Jangan pulang, Rayhan sayang. Ini adalah restoran baru temanku, jadi kita harus coba dan nanti dia akan datang karena tahu aku datang bersamamu malam ini,” ungkap Bella dengan sedikit cemberut dan berusaha membujuk Rayhan untuk tidak mengajaknya pulang.Mereka memang sengaja datang ke restoran ini, dan lebih tepatnya Rayhan terpaksa atas desakan dan rengekan Bella. Dia sudah keluar dari rumah sakit siang tadi dan langsung pulang ke rumahnya. Namun, Bella bersikeras ingin datang ke rumahnya untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Skandal Panas Sang CEO   Dekapan dan Pelukan Hangat

    Sementara itu, Vero berjalan di lorong yang menuju ke toilet wanita. Sudah terlihat jelas di depannya dua arah yang berbeda antara toilet wanita dan toilet pria. Vero bersiap mengambil langkah ke karna toilet wanita berada di sebelah kiri. Namun, tiba-tiba saja tangannya yang sedang memegang dada yang terasa sesak itu dicekal dengan sangat erat.Vero terkejut dan langsung memilin tangan yang memegangnya dengan sangat lihai. Ternyata, Rayhan adalah orang yang memegang tangan wanita itu dengan erat tadi. dia juga merasa syok dengan perlawanan yang diberikan oleh Vero kepadanya secara responsif.“Ka-kau? Apa yang kau lakukan padaku?” tanya Vero tergugu.“Aku? Aku tentu saja ingin memberimu hukuman, Nyonya Sweet,” jawab Rayhan dengan seringai lebar di sudut bibirnya.“Hukuman apa yang sedang kau maksud, Tuan Muda?” tanya Vero berusaha untuk tetap tenang, meski jantungnya sudah tidak bisa lagi dikondisikan saat ini.“Kau masih bertanya tentang hal itu? Aku yakin, dan sangat yakin seratus p

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10
  • Skandal Panas Sang CEO   Akan Mendapatkanmu Lagi!

    “Tapi, aku tidak bisa lagi bersamamu sekarang. Aku ... aku sudah menikah dengan sah dan ini sudah berjalan tiga tahun.” Vero melepaskan pelukannya dari Rayhan dan mengatakan kejujuran itu dengan hati pedih.Tentu saja dengan sangat terpaksa sambil terus melihat reaski pria yang dicintainya itu. Vero tak bisa berbohong dan tidak ingin memberikan harapan palsu pada Rayhan dengan hubungan yang tidak lagi sama seperti dulu.Rayhan tertegun mendengar pengakuan Vero kepadanya itu dan sungguh tidak menyangka sama sekali dengan semua itu. Awalnya, dia mengira semua info yang dia dapatkan dari Petrus hanyalah khayalan belaka atau manipulatif. Namun, Rayhan tahu bahwa Vero bukanlah seorang wanita yang pandai berbohong. Dia mengatakan kebenaran saat ini dan jujur saja itu melukai hati Rayhan.“Aku ingin untuk tidak mendengar semua itu,” ucap Rayhan dan membelai wajah Vero lembut.“Tapi, itu kenyataannya dan semua tidak bisa diubah.” Vero berusaha meyakinkan Rayhan lagi.“Apa yang sebenarnya ingi

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Skandal Panas Sang CEO   Punya Hak!

    Belum sempat Vero menjawab pertanyaan Rayhan, terdengar suara ketukan pintu di luar bilik itu. Wajah Vero menjadi sangat tegang saat ini, tapi jelas tidak begitu dengan Rayhan. Pri itu terlihat sangat tenang dan tidak khawatir pada apapun atau siapapun di luar sana.“Bagaimana sekarang?” tanya Vero berbisik pelan dan mengarahkan telunjuknya ke pintu.“Duh ... kenapa semua toilet ini penuh? Aku sudah tidak sabar ingin buang air kecil,” ucap sebuah suara di luar bilik toilet yang kini dihuni oleh Vero dan Rayhan.Vero semakin cemas saat mendengar suara wanita yang ada di luar sana. Itu adalah suara Bella – wanita yang datang bersama Rayhan malam ini. Wanita yang kabarnya akan menjadi istri Rayhan tidak lama lagi dan gaunnya sedang dalam pengerjaan oleh Arabella – teman sekantor Vero yang baru. Meski tidak akrab, jelas Vero sangat mengenali ciri khas suara wanita itu dengan baik.“Aku akan keluar sekarang,” ucap Rayhan yang membisikkan kalimat itu tepat di telinga Vero. Lalu menggigitnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Skandal Panas Sang CEO   Pendengar Setia

    “Kau dari mana saja, Ray? Aku menunggumu sampai lemas karna menahan lapar,” ucap Bella saat melihat Rayhan duduk kembali di kursinya.“Aku tadi bertemu teman lama saat di toilet dan kemudian bercerita panjang di lorong,” jelas Rayhan yang tentu saja adalah kebohongan belaka.“Oh begitu. Kenapa kau tidak mengajaknya duduk bersama kita di sini? Kita bisa makan bersama dengan teman lamamu itu, Ray. Pasti sangat menyenangkan bukan?” tanya Bella dengan wajah sumringah dan terlihat sangat penuh dengan harap.Jelas saja bahwa semua hanya sandiwara belaka, karena Bella sudah tahu yang sebenarnya. Rayhan bertemu dan berkurung di dalam bilik toilet wanita. Bukan bersama teman lamanya, tapi bersama mantan istrinya yang masih sangat dicintainya saat ini.Bella menyadari bahwa selama ini tidak pernah dianggap dan dipandang oleh Rayhan. Bagaimana dan seperti apa Rayhan, dia sudah tahu sedikit banyaknya. Namun, saat Rayhan kini sudah bertemu lagi dengan Vero, Bella bisa melihat ada cinta dan harapan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Skandal Panas Sang CEO   Wanita yang Kucintai!

    “Apa yang baru saja kau katakan, Sayang?” tanya Bella seperti baru saja mendengar Rayhan berbicara.“Tidak. Bukan apa-apa. Lanjutkan saja makanmu,” jawab Rayhan mengelak.“Aku mendengar kau berkata sesuatu tentang kekasih. Apa itu tentang aku atau kita?” tanyanya yang masih saja penasaran.“Tidak ada. Kau hanya salah dengar. Ayo cepat habiskan makananmu dan kita pulang!” jawab Rayhan sekali lagi tak ingin membuat Bella terus bertanya padanya.Sejujurnya, Bella merasa kesal karena diperlakukan seperti itu oleh Rayhan. Namun, dia tidak menunjukkan rasa kesal dan marahnya saat ini karena ada Vero yang pasti mendengarkan mereka berbicara. Selain itu, Bella juga tidak ingin membuat Vero menganggap bahwa Rayhan memperlakukannya dengan sangat buruk.Bella jelas ingin menjaga harga diri dan juga martabatnya di depan wanita mantan istri Rayhan itu. Baginya saat ini yang harus dilihat dan didengar oleh Vero adalah semua hal yang indah dan juga romantis. Bella ingin Vero juga berhenti berharap p

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13

Bab terbaru

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Penjelasan Rayhan

    Saat Alesha dan Petrus masuk ke ruang tengah rumah mewah itu, mereka melihat pemandangan yang sudah lama tidak terlihat di sana. Rayhan dan Vero bermesraan sambil menuruni anak tangga. Bersenda gurau layaknya pengantin baru yang masih hangat dalam memadu cinta.“sayang, apa kau lihat itu?” tanya Alesha pada Petrus dengan suara berbisik ke Alesha.“Tentu saja, Sayang. Penglihatanku masih sangat bagus untuk wanita seusia diriku.” Alesha menjawab dengan suara yang tak kalah halusnya lagi.“Kalau begitu, apa menurutmu kita akan tetap ke sana?”“Menurutku itu bukanlah pertanyaan yang harus dijawab, Sayang.”“Kalau begitu, mari kita kembali lagi ke rumah.”“Baiklah, Sayang.”Pasangan yang harmonis dan tampak awet muda itu pun berniat untuk berbalik kembali ke rumah mereka. Sejatinya, mereka tidak ingin mengganggu pasangan yang sedang di mabuk cinta untuk kedua kalinya itu. Meski usia mereka sudah tidak lagi muda, tapi semangat cinta jelas tampak masih sangat membara.Tanpa keduanya sangka,

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Berkumpul Kembali

    Rayhan dan Vero menghabiskan waktu sekitar satu jam di dalam kamar untuk melepaskan kerinduan belasan tahun yang mereka tahan dan pendam. Tentu saja tidak satu pun dari orang yang ada di rumah itu berani mengganggu keduanya. Mereka tentu mengerti apa yang terjadi di dalam kamar pengantin baru itu.Di pavilliun tempat Alesha dan Petrus selama ini tinggal dan mengawasi William juga Vero selama Rayhan tidak ada bersama mereka.“Sayang, apa yang terjadi sebenarnya? Ke mana selama ini Rayhan pergi? Apa kau sungguh-sungguh tidak tahu ke mana dia pergi dan menghilang?” tanya Alesha dengan tatapan serius pada suaminya.“Aku benar-benar tidak tahu, Sayang. Apa kau tidak percaya padaku?”Rayhan justru balik bertanya setelah menjawab pertanyaan Alesha. Dia tidak menyangka jika itu adalah pertanyaan yang akan pertama dipertanyakan oleh Alesha saat mereka sampai di rumah.Meskipun begitu, tetap saja Petrus tidak bisa menyalahkan istrinya. Dia justru merasa bangga kepada Alesha. Setelah sekian lama

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Aku Tidak Mudah Lupa

    “Apa yang kau lakukan di sini, Sayang?”Pria yang sedang mengamati Rayhan dan Vero dari kejauhan itu pun terkejut mendengar suara wanita di dekatnya. Satu tangan juga terasa menyentuh pundaknya dengan sangat lembut. Pria itu tak lain adalah orang kepercayaan Rayhan yang tidak ingin lagi terjadi apa-apa pada majikannya yang baru saja kembali setelah belasan tahun pergi.“Sayang! Kau mengejutkanku,” kata Petrus pada istrinya – Alesha.“Kenapa kau harus terkejut? Memangnya, apa yang sedang kau lakukan di sini?” tanya Alesha dengan kening berkerut.“Aku sedang menjaga tuan muda dan istrinya, Sayang.”“Apa yang terjadi pada mereka? Di mana mereka sekarang?” tanya Alesha yang justru menjadi cemas.“Mereka ada di dalam mobil. Sepertinya, suasana sedang tidak bersahabat jika kita berada di sekitar mereka,” jawab Petrus yang sudah melihat dengan jelas semua hal yang terjadi di dalam aula tadi.“Aku mengerti, Sayang. Tentu saja kita tidak boleh mengganggu sepasang pengantin baru itu,” kata Ales

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Tuduhan Vero

    Rayhan tidak menyangka jika ternyata reaksi Vero akan seperti itu. Tadinya, dia sudah merasa bahagia karena akhirnya bisa kembali dan berkumpul lagi bersama Vero dan juga William. Namun, karena percakapannya bersama William barusan, ternyata Vero langsung marah.“Dad, tidak apa-apa. Aku sangat mengenal mami dan aku tahu dia hanya sedang syok saja. Sebaiknya, kita biarkan mami sendiri dulu,” jelas William kepada Rayhan dengan santai.“Tidak, Nak. Aku yang lebih mengenal mami-mu itu terlebih dahulu sebelum kau. Aku akan pulang bersamanya.” Rayhan membantah saran dari William.“Daddy benar juga. Tentu saja Daddy yang lebih mengenal mami dari pada aku, karena aku baru ada setelah kalian bersama.” William tersenyum menggoda pada ayahnya itu.Rayhan yang masih saja tampan seperti dulu, menyaingi ketampanan putra semata wayangnya dan jelas mencuri perhatian semua orang yang ada di sana. Apalagi, ketika tadi nama Vero dan Rayhan dipanggil untuk menemani William ke atas panggung, semua orang m

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Sekongkol?

    “Bolehkah aku bertanya padamu, Sayang?” tanya Rayhan dengan nada serius.“Tentu saja. Apa yang ingin kau tanyakan padaku? Aku akan menjawabnya dengan senang hati,” jawab Vero dengan senyuman yang cerah.Rayhan menggenggam tangan Vero dengan lembut tapi sangat erat. Mereka berdua sedang duduk di kursi undangan dan menyaksikan acara kelulusan putra semata wayang mereka. Tidak ada yang lebih membahagiakan dari pada hari ini bagi Veronica Sweet.Hari ini putranya di wisuda dan itu pertanda bahwa putranya itu benar-benar sudah dewasa. Selain itu, di hari yang istimewa ini pula Rayhan kembali pulang setelah bertahun-tahun hilang tanpa kabar dan membuat Vero terus menunggu dalam ketidak berdayaan bersama dengan harapan-harapan yang tinggi.“Aku hanya ingin tahu, kenapa kau terus menatapku seperti itu sejak tadi.” Rayhan berkata dengan suara setengah berbisik dan membuat Vero tersipu malu pada awalnya.“Kau ingin tahu kenapa?” tanya Vero pula dan Rayhan mengangguk pelan.Sebuah tarikan napas

  • Skandal Panas Sang CEO   Kembali untuk Cinta (END)

    Mereka sudah sampai di rumah sakit dan langsung mencari keberadaan Petrus dan juga Rayhan. Vero adalah yang paling panik karena Rayhan ternyata tidak ada di sana. Lelaki itu sudah langsung dipindahkan dan diberangkatkan menggunakan jet pribadi ke Amerika.Sementara Petrus sudah melewati masa-masa kritisnya dan hal itu membuat Alesha merasa tenang. Tidak ada yang bisa dia lakukan untuk Vero saat ini selain memberikan penghiburan saja. Petrus juga tidak berani mengatakan di mana alamat Rayhan dirawat di Amerika kepada Vero.“Sayang ... tenang dan sabarlah menunggu. Semoga ada kabar baik tentang Rayhan sebentar lagia dari dokternya,” ucap Alesha yang ingin menghibur Vero dalam hal ini.Sudah tiga hari sejak Petrus sadarkan diri dan masih dirawat dengan intensif di rumah sakit itu. Alesha selalu menemani suaminya itu tanpa henti dan begitu pula Vero yang setiap hari datang ke sana untuk mencari tahu kabar tentang Rayhan.“Aku akan sabar menunggu dan tidak akan bosan datang ke sini untuk b

  • Skandal Panas Sang CEO   Kekuatan Cinta

    Tubuh Vero merosot ke lantai aspal saat mendengar yang baru saja dikatakan dan dijelaskan oleh Alesha. Dia sudah keluar dari dalam mobil dan mencoba menenangkan Alesha yang tampak sangat cemas dan juga takut. Akan tetapi, saat ini justru dia lah yang tampak paling terguncang.“Vero, ayo bangun! Ayo kita periksa mereka ke rumah sakit. Aku tidak bisa tenang sampai kau datang. Tadinya, aku ingin pergi terlebih dahulu karena tidak sabar menunggumu. Tapi, aku rasa kita memang harus pergi bersama,” ungkap Alesha pada Vero dengan banjir air mata saat ini.“Katakan padaku bahwa semua ini tidak benar, Al. Katakan sekali lagi bahwa kabar ini semuanya bohong. Dia hanya ingin membuatku merasa bersalah dan kembali padanya. Bukan kah begitu?” tanya Vero pula dengan deraian air mata tak berhenti sejak tadi.Alesha masih berusaha membujuknya untuk berdiri, karena saat ini Vero masih duduk di lantai aspal yang keras. Panasnya aspal itu tidak lagi dirasakan oleh Vero karena pikirannya entah sudah ke ma

  • Skandal Panas Sang CEO   Akan Tinggal Bersama Daddy

    Sebenarnya Vero mengetahui semua itu dari mulut Rayhan langsung ketika pria itu mabuk dan pertama kalinya mereka bertemu lagi setelah lima tahun berpisah. Vero tidak punya alasan untuk tidak percaya pada semua yang diucapkan Rayhan pada saat itu.Jadi, dia mengatakan yang sebenarnya kepada William saat ini karena merasa putranya berhak tahu yang sesungguhnya. Tidak ada lagi dusta yang ingin Vero rajut dalam hidupnya saat ini. Terlalu banyak kebohongan dan juga kepalsuan sehingga membuatnya menjadi tidak berdaya.“Sekarang, apa yang terjadi pada ayahku itu?” tanya William setelah beberapa saat mereka saling berdiam diri di dalam kendaraan roda empat itu.“Dia pingsan dan tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Tapi, dia memang sedang dalam keadaan yang tidak baik sejak kemarin.” Vero menjawab dengan tegas dan juga keyakinan penuh.“Dari mana Mami tahu kalau dia dalam keadaan yang tidak sehat?” tanya William mulai menginterogasi ibunya itu.“Aku merawatnya semalaman, Willy! Aku ada di

  • Skandal Panas Sang CEO   Bayar dengan Tubuhmu!

    “Kau mau ke mana?” tanya Marco dan menghalangi langkah Vero.“Aku ada urusan penting. Untuk sekali ini, aku meminta tolong padamu untuk menjaga William,” jawab Vero yang hatinya sudah semakin hambar kepada lelaki di hadapannya itu.“Aku melarangmu pergi!” seru Marco dengan nada tegas.“Kau tidak berhak melarangku!” balas Vero pula tak kalah tegas.“Tentu saja aku berhak. Itu ada di dalam surat perjanjian kita di nomor delapan. Pihak pertama berhak meminta atau melarang pihak kedua dalam satu hal yang terjadi di kemudian hari,” jelas Marco membacakan lagi isi perjanjian pernikahan yang sudah mereka tanda tangani bersama.Vero terdiam dan tidak bergeming sedikit pun setelah mendengar penjelasan dari Marco itu. Memang benar seperti yang Marco katakan itu dan tidak bisa dipungkirinya lagi. Namun, tetap saja Vero tidak bisa untuk tidak pergi kali ini karena Rayhan dalam bahaya.Dia tidak tahu apa dan bagaimana keadaan pria itu sekarang dan dari nada bicaranya Alesha tadi, jelas Vero menget

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status