“Bukan kah kata-katamu itu terlalu kejam, Sayang?” tanya Ramon sambil mengelus dagu dan pipi Vero dengan lembut.“Jangan sentuh aku, Ramon!” bentak Vero tak senang dan tidak menjawab pertanyaan pria itu sama sekali.“Ckckck ... jangan terlalu keras berteriak. Liatlah bayimu itu, dia langsung terkejut dan takut, Sayang.”“Dia haus dan aku harus menyusuinya. Aku tidak membawa botol susunya sekarang, dan kau dengan tidak punya perasaannya sudah membawa kami ke sini.”Ramon duduk di atas meja yang ada di depan Vero dan menatap wanita itu dengan lekat. Memang ada sedikit gurat ketakutan di wajah Vero, tapi Ramon yakin itu bukan perasaan takut pada dirinya. Vero tidak pernah takut padanya dan tidak pernah ragu dalam melakukan sesuatu hal.Dari penilaian dan penglihatan Ramon, sepertinya Vero lebih tepatnya bukanlah sedang takut. Akan tetapi, dia sedang dalam perasaan khawatir karena bayinya mulai rewel karena haus. Sementara, saat ini Ramon ada di depannya dan itu membuat perasaan pria itu
Read more