Share

Jalang Murahan

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-10 14:51:58

Ramon yang saat ini sudah sangat dekat jaraknya dengan Vero menatap wanita itu dengan sangat buas. Dia seperti ingin melakukan hal yang tidak seharusnya dia lakukan kepada adik iparnya itu. Vero sudah mengenal Ramon sejak lama dan sudah mengerti dengan cara berpikirnya dari cara dia bersikap ataupun bertindak. Jadi, dia sudah mulai waspada sejak tadi.

“Jangan menjadi monster yang tidak punya perasaan, Ramon!” tegur Vero sekali lagi mencoba memberikan peringatan kepada Ramon.

“Apa yang memangnya akan aku lakukan padamu?” tanya Ramon mencoba menguji Vero.

“Aku sudah cukup lama mengenalmu, Ramon. Kau tidak bisa menyembunyikan apapun di balik senyum dan wajahmu itu dariku!” tegas Vero pula mengungkapkan apa yang dia rasakan.

“Baguslah kalau kau sudah cukup dan sangat mengenal aku selama ini. Tentu semuanya akan menjadi lebih mudah bagi kita. Iya kan?”

“Jangan sampai kau menyentuhku! Aku tidak sudi disentuh dan dijamah lagi oleh dirimu. Kau camkan itu!”

“Ckckck ... padahal, dulu kau begitu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Skandal Panas Sang CEO   Aku Percaya Padamu!

    “Ckckck ... benar-benar sepasang kekasih yang saling mencintai dan menyayangi,” sindir Ramon saat melihat kedatangan Rayhan di ambang pintu.“Apa yang kau lakukan pada istriku?” tanya Rayhan dengan kemarahan yang membuncah di dadanya. Dia tidak bisa menahan amarahnya pada Ramon, apalagi saat sorot matanya melihat darah segar mengalir di sudut bibir Vero dan pipi wanita itu memerah sempurna.“Sopanlah saat bicara dengan kakakmu, Ray!” seru Ramon memberikan peringatan keras pada adik tirinya itu.“Aku? Sopan pada pria yang sudah melecehkan istriku dan meneriakinya jalang? Cuih! Jangan bermimpi!”Menanggapi ucapan Rayhan yang bisa dibilang sangat kasar itu, bukannya merasa marah dan emosi, Ramon justru tertawa keras. Suara tawanya bahkan menggelegar dalam ruangan itu dan membuat baby Richard semakin takut dan menjerit dalam tangisnya. Vero berusaha menenangkannya dan belum berani bertindak atau mengambil langkah apapun.Saat ini, Ramon masih berdiri di depannya dan dia tidak bisa gegabah

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • Skandal Panas Sang CEO   Terimalah Kematianku!

    Ramon tidak mencegah Rayhan sama sekali untuk pergi dan membawa bayinya itu. Sementara, Vero kembali masuk setelah menutup pintu. Dia berjalan ke arah tempat duduk Ramon dengan sorot mata yang tajam. Ramon sendiri tidak pernah melihat Vero seserius itu dalam menatapnya.“Kemarilah, Sayang. Mendekat padaku. Aku akan menerima apapun keadaanmu, Cintaku.” Ramon berkata dengan merentangkan tangannya luas di tempat duduknya itu.Vero berhenti tepat di depan sebuah meja yang menjadi pemisah antara dia dan Ramon saat ini. Tidak terlihat sedikit pun rasa cinta ataupun suka rela Vero mendatangi Ramon di sana. Semua itu membuat Ramon merasa sedikit heran. Namun, dia berusaha tetap berpikir positif bahwa saat ini Vero sedang berusaha untuk mengatur perasaannya yang menggebu gebu.“Maaf, Tuan Muda. Sudah berapa kali aku katakan padamu mengenai hal ini?” tanya Vero dengan suara yang pelan tapi terkesan sangat dalam.“Tentang apa lagi sekarang?” tanya Ramon mengerutkan keningnya dengan heran.“Aku t

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • Skandal Panas Sang CEO   Tuhan Juga Tahu!

    Suara tembakan terdengar sangat jelas dari dalam ruangan tempat Ramon dan Vero berada saat ini. Di sisi luar, semua penjaga mendengarkan hal itu dan menduga-duga apa yang sedang terjadi. Tidak terkecuali Petrus dan Deris yang saat ini sama-sama berada di sana untuk menunggu. Petrus menggendong Richard yang tadi dititipkan oleh Rayhan padanya.“Menurutmu apa yang terjadi sekarang di sana, Petrus?” tanya Deris dengan nada mengejek.“Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di sana kecuali mereka bertiga,” jawab Petrus yang dari wajahnya tampak sangat pucat dan khawatir.“Tentu saja. Tapi, biar aku tebak apa yang mungkin saja bisa terjadi di sana. Kau mengenal tuan muda Ramon dengan cukup baik bukan? Walaupun kau tidak pernah bekerja untuknya, tapi, sebagai seorang yang bekerja sebagai pengawal tuan muda besar seperti tuan Rayhan, kau pasti tidak akan melupakan dari keluarga mana dia berasal,” terang Deris yang tidak mengatakan semuanya dengan jelas dan sekaligus. Hal itu sebenarnya tidak pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Skandal Panas Sang CEO   Mencintai yang Lain

    “Apa yang terjadi di dalam tadi, Tuan? Aku terkejut saat mendengar suara ledakan senjata di sana.”“Kau tidak akan menyangka semua itu jika aku menceritakannya, Petrus.”“Tapi, aku sangat penasaran!”“Fokus saja menyetir! Nanti aku akan menceritakannya saat kita sampai di rumah.”“Baik, Tuan Muda.”Petrus kembali fokus dengan setir bulat di depan dadanya itu dan menatap serius ke arah jalanan. Dia tidak berani membantah ucapan Rayhan jika sudah seperti itu, karena dia sangat paham jika Rayhan sangat jarang sekali serius seperti sekarang. Jadi, dia dengan patuh untuk tidak lagi bertanya tentang kejadian tentang di dalam gedung pribadi dan rahasia milik Ramon tadi.Sementara Vero masih mendekap putranya dengan sangat erat dan Richard tertidur lelap setelah menyusu pada ibunya itu dengan lahap. Tidak ada yang bisa mengalahkan nyamannya dekapan dan pelukan seorang ibu. Bagi seorang anak, ibu adalah segalanya dan tidak akan pernah bisa tergantikan. Meski ada yang bisa menggantikan tugasnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Skandal Panas Sang CEO   Patah Hati Terberat

    Vero tertawa saat mendengar pertanyaan Rayhan dan mengerti bahwa sebenarnya pria itu sudah tahu maksud dari ucapannya tadi. Namun, Rayhan ternyata sengaja menggodanya juga untuk berbalas dendam dan itu cukup berhasil.“Kau sudah tahu apa yang aku maksud dan itu sebabnya kau bersikap santai?” tanya Vero dengan menggosokkan kepalanya pada pangkal lengan Rayhan yang kekar.“Tentu saja. Aku tahu kalau laki-laki yang sekarang sudah merebut setengah cintamu padaku adalah pangeran kecil kita ini,” jawab Rayhan dan mengelus pipi gembul Richard dengan ujung jarinya perlahan, karena tidak ingin mengganggu tidur bayi mungil itu.“Kau sungguh nakal!” ucap Vero lagi.“Aku nakal hanya pada istriku. Aku tidak pernah nakal pada yang lain.”“Benarkah? Kenapa aku tidak bisa percaya pada ucapanmu itu? Seperti mengandung sebuah kebohongan. Tapi, mungkin saja untuk saat ini karena kau sudah menjadi suamiku.”“Jadi, maksudmu dulu aku tidak begitu?”“Tentu saja. Aku sudah mengetahui bagaimana kau dulu saat

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Skandal Panas Sang CEO   Mandi Bersama

    “Kenapa kau melamun, Sayang?” tanya Vero saat mereka sudah berada di kamar pribadi dan meletakkan Richard pada box tidurnya.“Aku sedang memikirkan sesuatu, Sayang. Itu tentang Petrus dan Alesha – sahabatmu.” Rayhan menjawab dengan wajah gusar dan juga hati tak tenang.“Apa yang terjadi memangnya?” tanya Vero sekali lagi.“Semua agak berat, aku takut memberitahumu sejak awal karena kau baru saja melahirkan dan sembuh dari rasa trauma melahirkanmu itu.”“Aku siap mendengarkannya, Sayang. Katakan padaku yang terjadi pada mereka berdua. Apa mereka sudah berakhir sekaran? Apa masalah dan penyebabnya?”Vero merasa sangat penasaran dengan hal yang baru saja disebutkan oleh Rayhan. Terlebih lagi, semua ini tentang Petrus dan Alesha – sahabat yang memang belakangan ini jarang sekali bisa dihubungi dan tidak lagi pernah datang ke rumah menemuinya. Hanya Catrine saja yang sesekali bersay hallo padanya.Rayhan memang memikirkan perasaan dan juga pikiran Vero jika dia mengatakan semuanya sejak aw

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Skandal Panas Sang CEO   Berdebat!

    “Bagaimana aku bisa percaya padamu, hem? Kau selalu membuatku mandi di dalam mandi. Aku tidak akan tergoda dengan ucapanmu kali ini!” omel Vero dan melenggang begitu saja meninggalkan Rayhan di sofa empuk itu.Dia dengan perlahan memindahkan kepala Rayhan ke atas sofa dan pergi tanpa ingin mendengar apapun lagi dari mulut suaminya. Vero sangat mengenal Rayhan sejak mereka tinggal bersama, bahkan sebelum mereka resmi menjadi suami dan istri.Vero mandi terlebih dahulu dan setelahnya Rayhan pun segera membersihkan dirinya. Mereka bersiap untuk datang menemui Alesha demi Petrus. Semuanya sudah disiapkan Petrus sejak Rayhan memberikan kartu edisi terbatas itu untuknya berbelanja semua keperluan lamaran. Saat ini, Vero tampil sangat elegan dan benar-benar seperti seorang tuan putri.Dia mengenakan set berlian yang dihadiahkan Rayhan untuknya beberapa waktu lalu. Pakaian dress selutut berwarna hitam dan mengembang, membuatnya terlihat seperti gadis belia berusia lima belas tahunan.“Apa yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • Skandal Panas Sang CEO   Esra dan Rayhan Selingkuh?

    Yang ditatap dan ditanya masih saja tercengang seakan tidak tahu harus mengatakan apa. Namun, Vero dengan sigap membuka lebar-lebar pintu kamar Esra itu dan memasang wajah marah dan kesal. Dia ingin tahu semua kebenarannya dari dua orang yang kini sedang saling berpelukan itu.‘’Bukannya kau ingin ke kamar Petrus, Ray? Kenapa berakhir di sini dengan keadaan yang seperti ini? Apakah ini alasanmu tidak mengizinkan Esra memasuki kamar kita? Kau tidak ingin dia merasa sedih saat membayangkan di kamar itulah kita sering memadu cinta dan bermesraan? Katakan saja padaku sejujurnya!” Vero memberondongi Rayhan dengan semua pertanyaan itu dan yang ditanya baru saja tersadar dari semua yang dia lakukan.Rayhan melepaskan pagutan tangan Esra yang masih memakai handuk. Handuk yang hanya menutupi bagian dada sampai bagian paha bagian atasnya saja. Sangat minim handuk yang dikenakan oleh Esra saat ini dan itu membuat hati Vero merasa panas juga cemburu.“Bukan seperti itu kejadian sebenarnya, Sayang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15

Bab terbaru

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Penjelasan Rayhan

    Saat Alesha dan Petrus masuk ke ruang tengah rumah mewah itu, mereka melihat pemandangan yang sudah lama tidak terlihat di sana. Rayhan dan Vero bermesraan sambil menuruni anak tangga. Bersenda gurau layaknya pengantin baru yang masih hangat dalam memadu cinta.“sayang, apa kau lihat itu?” tanya Alesha pada Petrus dengan suara berbisik ke Alesha.“Tentu saja, Sayang. Penglihatanku masih sangat bagus untuk wanita seusia diriku.” Alesha menjawab dengan suara yang tak kalah halusnya lagi.“Kalau begitu, apa menurutmu kita akan tetap ke sana?”“Menurutku itu bukanlah pertanyaan yang harus dijawab, Sayang.”“Kalau begitu, mari kita kembali lagi ke rumah.”“Baiklah, Sayang.”Pasangan yang harmonis dan tampak awet muda itu pun berniat untuk berbalik kembali ke rumah mereka. Sejatinya, mereka tidak ingin mengganggu pasangan yang sedang di mabuk cinta untuk kedua kalinya itu. Meski usia mereka sudah tidak lagi muda, tapi semangat cinta jelas tampak masih sangat membara.Tanpa keduanya sangka,

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Berkumpul Kembali

    Rayhan dan Vero menghabiskan waktu sekitar satu jam di dalam kamar untuk melepaskan kerinduan belasan tahun yang mereka tahan dan pendam. Tentu saja tidak satu pun dari orang yang ada di rumah itu berani mengganggu keduanya. Mereka tentu mengerti apa yang terjadi di dalam kamar pengantin baru itu.Di pavilliun tempat Alesha dan Petrus selama ini tinggal dan mengawasi William juga Vero selama Rayhan tidak ada bersama mereka.“Sayang, apa yang terjadi sebenarnya? Ke mana selama ini Rayhan pergi? Apa kau sungguh-sungguh tidak tahu ke mana dia pergi dan menghilang?” tanya Alesha dengan tatapan serius pada suaminya.“Aku benar-benar tidak tahu, Sayang. Apa kau tidak percaya padaku?”Rayhan justru balik bertanya setelah menjawab pertanyaan Alesha. Dia tidak menyangka jika itu adalah pertanyaan yang akan pertama dipertanyakan oleh Alesha saat mereka sampai di rumah.Meskipun begitu, tetap saja Petrus tidak bisa menyalahkan istrinya. Dia justru merasa bangga kepada Alesha. Setelah sekian lama

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Aku Tidak Mudah Lupa

    “Apa yang kau lakukan di sini, Sayang?”Pria yang sedang mengamati Rayhan dan Vero dari kejauhan itu pun terkejut mendengar suara wanita di dekatnya. Satu tangan juga terasa menyentuh pundaknya dengan sangat lembut. Pria itu tak lain adalah orang kepercayaan Rayhan yang tidak ingin lagi terjadi apa-apa pada majikannya yang baru saja kembali setelah belasan tahun pergi.“Sayang! Kau mengejutkanku,” kata Petrus pada istrinya – Alesha.“Kenapa kau harus terkejut? Memangnya, apa yang sedang kau lakukan di sini?” tanya Alesha dengan kening berkerut.“Aku sedang menjaga tuan muda dan istrinya, Sayang.”“Apa yang terjadi pada mereka? Di mana mereka sekarang?” tanya Alesha yang justru menjadi cemas.“Mereka ada di dalam mobil. Sepertinya, suasana sedang tidak bersahabat jika kita berada di sekitar mereka,” jawab Petrus yang sudah melihat dengan jelas semua hal yang terjadi di dalam aula tadi.“Aku mengerti, Sayang. Tentu saja kita tidak boleh mengganggu sepasang pengantin baru itu,” kata Ales

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Tuduhan Vero

    Rayhan tidak menyangka jika ternyata reaksi Vero akan seperti itu. Tadinya, dia sudah merasa bahagia karena akhirnya bisa kembali dan berkumpul lagi bersama Vero dan juga William. Namun, karena percakapannya bersama William barusan, ternyata Vero langsung marah.“Dad, tidak apa-apa. Aku sangat mengenal mami dan aku tahu dia hanya sedang syok saja. Sebaiknya, kita biarkan mami sendiri dulu,” jelas William kepada Rayhan dengan santai.“Tidak, Nak. Aku yang lebih mengenal mami-mu itu terlebih dahulu sebelum kau. Aku akan pulang bersamanya.” Rayhan membantah saran dari William.“Daddy benar juga. Tentu saja Daddy yang lebih mengenal mami dari pada aku, karena aku baru ada setelah kalian bersama.” William tersenyum menggoda pada ayahnya itu.Rayhan yang masih saja tampan seperti dulu, menyaingi ketampanan putra semata wayangnya dan jelas mencuri perhatian semua orang yang ada di sana. Apalagi, ketika tadi nama Vero dan Rayhan dipanggil untuk menemani William ke atas panggung, semua orang m

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Sekongkol?

    “Bolehkah aku bertanya padamu, Sayang?” tanya Rayhan dengan nada serius.“Tentu saja. Apa yang ingin kau tanyakan padaku? Aku akan menjawabnya dengan senang hati,” jawab Vero dengan senyuman yang cerah.Rayhan menggenggam tangan Vero dengan lembut tapi sangat erat. Mereka berdua sedang duduk di kursi undangan dan menyaksikan acara kelulusan putra semata wayang mereka. Tidak ada yang lebih membahagiakan dari pada hari ini bagi Veronica Sweet.Hari ini putranya di wisuda dan itu pertanda bahwa putranya itu benar-benar sudah dewasa. Selain itu, di hari yang istimewa ini pula Rayhan kembali pulang setelah bertahun-tahun hilang tanpa kabar dan membuat Vero terus menunggu dalam ketidak berdayaan bersama dengan harapan-harapan yang tinggi.“Aku hanya ingin tahu, kenapa kau terus menatapku seperti itu sejak tadi.” Rayhan berkata dengan suara setengah berbisik dan membuat Vero tersipu malu pada awalnya.“Kau ingin tahu kenapa?” tanya Vero pula dan Rayhan mengangguk pelan.Sebuah tarikan napas

  • Skandal Panas Sang CEO   Kembali untuk Cinta (END)

    Mereka sudah sampai di rumah sakit dan langsung mencari keberadaan Petrus dan juga Rayhan. Vero adalah yang paling panik karena Rayhan ternyata tidak ada di sana. Lelaki itu sudah langsung dipindahkan dan diberangkatkan menggunakan jet pribadi ke Amerika.Sementara Petrus sudah melewati masa-masa kritisnya dan hal itu membuat Alesha merasa tenang. Tidak ada yang bisa dia lakukan untuk Vero saat ini selain memberikan penghiburan saja. Petrus juga tidak berani mengatakan di mana alamat Rayhan dirawat di Amerika kepada Vero.“Sayang ... tenang dan sabarlah menunggu. Semoga ada kabar baik tentang Rayhan sebentar lagia dari dokternya,” ucap Alesha yang ingin menghibur Vero dalam hal ini.Sudah tiga hari sejak Petrus sadarkan diri dan masih dirawat dengan intensif di rumah sakit itu. Alesha selalu menemani suaminya itu tanpa henti dan begitu pula Vero yang setiap hari datang ke sana untuk mencari tahu kabar tentang Rayhan.“Aku akan sabar menunggu dan tidak akan bosan datang ke sini untuk b

  • Skandal Panas Sang CEO   Kekuatan Cinta

    Tubuh Vero merosot ke lantai aspal saat mendengar yang baru saja dikatakan dan dijelaskan oleh Alesha. Dia sudah keluar dari dalam mobil dan mencoba menenangkan Alesha yang tampak sangat cemas dan juga takut. Akan tetapi, saat ini justru dia lah yang tampak paling terguncang.“Vero, ayo bangun! Ayo kita periksa mereka ke rumah sakit. Aku tidak bisa tenang sampai kau datang. Tadinya, aku ingin pergi terlebih dahulu karena tidak sabar menunggumu. Tapi, aku rasa kita memang harus pergi bersama,” ungkap Alesha pada Vero dengan banjir air mata saat ini.“Katakan padaku bahwa semua ini tidak benar, Al. Katakan sekali lagi bahwa kabar ini semuanya bohong. Dia hanya ingin membuatku merasa bersalah dan kembali padanya. Bukan kah begitu?” tanya Vero pula dengan deraian air mata tak berhenti sejak tadi.Alesha masih berusaha membujuknya untuk berdiri, karena saat ini Vero masih duduk di lantai aspal yang keras. Panasnya aspal itu tidak lagi dirasakan oleh Vero karena pikirannya entah sudah ke ma

  • Skandal Panas Sang CEO   Akan Tinggal Bersama Daddy

    Sebenarnya Vero mengetahui semua itu dari mulut Rayhan langsung ketika pria itu mabuk dan pertama kalinya mereka bertemu lagi setelah lima tahun berpisah. Vero tidak punya alasan untuk tidak percaya pada semua yang diucapkan Rayhan pada saat itu.Jadi, dia mengatakan yang sebenarnya kepada William saat ini karena merasa putranya berhak tahu yang sesungguhnya. Tidak ada lagi dusta yang ingin Vero rajut dalam hidupnya saat ini. Terlalu banyak kebohongan dan juga kepalsuan sehingga membuatnya menjadi tidak berdaya.“Sekarang, apa yang terjadi pada ayahku itu?” tanya William setelah beberapa saat mereka saling berdiam diri di dalam kendaraan roda empat itu.“Dia pingsan dan tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Tapi, dia memang sedang dalam keadaan yang tidak baik sejak kemarin.” Vero menjawab dengan tegas dan juga keyakinan penuh.“Dari mana Mami tahu kalau dia dalam keadaan yang tidak sehat?” tanya William mulai menginterogasi ibunya itu.“Aku merawatnya semalaman, Willy! Aku ada di

  • Skandal Panas Sang CEO   Bayar dengan Tubuhmu!

    “Kau mau ke mana?” tanya Marco dan menghalangi langkah Vero.“Aku ada urusan penting. Untuk sekali ini, aku meminta tolong padamu untuk menjaga William,” jawab Vero yang hatinya sudah semakin hambar kepada lelaki di hadapannya itu.“Aku melarangmu pergi!” seru Marco dengan nada tegas.“Kau tidak berhak melarangku!” balas Vero pula tak kalah tegas.“Tentu saja aku berhak. Itu ada di dalam surat perjanjian kita di nomor delapan. Pihak pertama berhak meminta atau melarang pihak kedua dalam satu hal yang terjadi di kemudian hari,” jelas Marco membacakan lagi isi perjanjian pernikahan yang sudah mereka tanda tangani bersama.Vero terdiam dan tidak bergeming sedikit pun setelah mendengar penjelasan dari Marco itu. Memang benar seperti yang Marco katakan itu dan tidak bisa dipungkirinya lagi. Namun, tetap saja Vero tidak bisa untuk tidak pergi kali ini karena Rayhan dalam bahaya.Dia tidak tahu apa dan bagaimana keadaan pria itu sekarang dan dari nada bicaranya Alesha tadi, jelas Vero menget

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status