Home / Fantasi / Pengendali Sistem Terkuat / Chapter 831 - Chapter 840

All Chapters of Pengendali Sistem Terkuat: Chapter 831 - Chapter 840

863 Chapters

831. Ternyata gulungannya...

Pertarungan Martis melawan si Topeng Merah semakin lama semakin intens. Dan sejauh ini Martis lah yang nampak sedikit unggul. Walaupun sedikit unggul, Martis tidak mau meremehkan lawannya. Dia justru lebih memperketat lagi pertahanannya. "Hey Martis! Mana jurus andalan sinar lasermu itu? Kenapa kau tidak menggunakannya? Bukankah kau ingin mengalahkanku dengan cepat?" Mendengar ucapan provokasi dari si Topi Merah, tentu saja Martis langsung curiga. Dalam hatinya, Martis berkata, 'Apa yang direncanakan orang ini? Dia mencoba memancingku untuk menggunakan sinar laser. Apakah dia sudah tau kelemahan dari teknik itu?' "Hey! Kenapa kau hanya diam? Ayo tunjukan lagi kekuatan dan kehebatanmu lebih dari ini!" Karena tidak ada respon dari Martis, si Topeng Merah terus mengucapkan kata-kata provokasinya. Namun sepertinya si Topi Merah memprovokasi orang yang salah. Martis tidak akan memakan umpan yang diberikan. Kalau soal provokasi, justru Martis lebih mahir dari siapapun. Dan benar saja
Read more

832. Pistol jari

Martis berhasil memukul wajah si Topeng Merah. "Sekeras apa topengmu itu?! Sial...!" Martis mengibaskan tangan yang tadi ia gunakan untuk memukul wajah si Topeng Merah. Tangan Martis terasa keram saat menghantam benda yang sangat keras. "Kau pikir, topeng ini hanya mainan?" Si Topi Merah merasa congkak karena melihat Martis yang seharusnya melukainya namun justru sebaliknya. "Menarik! Aku jadi menginginkannya," ujar Martis, kini ia telah kembali siap untuk melanjutkan pertarungannya. "Kau telah menipuku dengan gulungan itu! Dan sekarang, kau juga berharap lebih? Sungguh, kau manusia yang serakah, Martis!" Si Topeng Merah bergerak perlahan, ia sangat berhati-hati. Karena ia yakin, satu kesalahan saja, serangan Martis sangat mematikan. "Serakah katamu? Hahaha...! Aku hanya menginginkan beberapa saja sudah kau bilang serakah. Lantas, kau akan bilang apa kepada Atasanmu yang serakah haus akan pujian? Kalian menggunakan kata keadilan. Tapi, apakah kenyataannya sudah adil? Hem?" Ka
Read more

833. Gelar baru

Martis kembali mengambil posisi seperti biasanya, ia menguatkan tapak kakinya ke lantai lalu mulutnya terbuka lebar.Si Topeng Merah tahu apa yang akan dilakukan oleh Martis. "Hey Martis! Bukankah tadi kau sudah lihat sendiri, sinar laser andalanmu itu tidak mempan pada rompi pelindungku." Si Topeng Merah malah berdiri tegap sambil merentangkan tangannya. "Ayo serang! Serang aku kalau kau bisa! Hahaha...!"Beberapa saat kemudian...,Nging...!Suara melengking dari sinar laser yang Martis tembakkan dari mulutnya terdengar menyayat telinga.Si Topeng Merah melotot. Ia tak percaya dengan apa yang dialaminya. "Ti-tidak mungkin...," ucapnya, yang kemudian tubuhnya ambruk.Suasana menjadi hening sesaat. Sangking sunyinya, langkah kaki Martis yang mendekati tubuh si Topeng Merah pun terdengar cukup nyaring."Topeng ini, sekarang milikku," ujar Martis seraya memasukkan topeng ke dalam saku bajunya yang ternyata langsung masuk ke dalam tas penyimpanan sistem miliknya.Kemudian kembali terdenga
Read more

834. Rasa yakin

Martis yang awalnya sedang duduk santai langsung berdiri. "Apakah benar, ada seorang Edmiral di sana, Lancelot?" "Benar, Ayah. Aku sudah melihatnya sendiri bahwa memang benar pasukan World Goverment itu datang bersama seorang Edmiral." Dari wajahnya, Lancelot tidak menyiratkan tanda kebohongan sedikitpun. "Kalau begitu kalian pergilah ke tempat yang aman. Yang mereka cari adalah aku. Maka sekalian saja aku muncul secara terang-terangan." Tidak ada raut wajah takut atau gentar sedikitpun yang Martis tunjukkan. "Ayah! Dia berbeda dengan Sachibaki." Lancelot mencoba merayu Martis untuk tidak menghadapi Edmiral secara langsung. "Benar, Martis. Kekuatan Edmiral itu jauh berbeda tingkatannya dibandingkan dengan para Sachibaki." Aoi ikut menambahkan. "Jika ingik pergi, maka berjanjilah kau akan kembali pada kami." Semua mata beralih menatap Mia. Mereka terkejut karena mendengar Mia setuju dengan rencana yang Martis katakan. "Baik, aku berjanji akan kembali dengan selamat nanti. Jadi ce
Read more

835. Saling menatap

Sementara itu, di kota Kalendra saat ini sedang terjadi kegaduhan. Kegaduhan itu dipicu karena kedatangan pasukan yang dibawa oleh Edmiral Kaziru. Saat Edmiral Kaziru turun dari kapal, semua prajurit langsung membentuk barisan untuk memberikannya jalan. Kemudian terdengarlah bisikan-bisikan para warga saat melihat penampilan Admiral Kaziru yang nampak sangat garang. Tampang garangnya itu membuat warga takut untuk menatapnya. Kemudian Edmiral Kaziru langsung menuju ke sebuah Bar yang ada di dekat sana. Setibanya di Bar, dia langsung masuk dan orang-orang yang ada dalam Bar itu seketika langsung terkejut dan berlarian keluar karena melihat adanya kehadiran Edmiral Kaziru. Edmiral Kaziru langsung bertanya kepada pemilik Bar, "Di mana tempat tinggal orang yang bernama Martis?!" Pemilik Bar itu terlihat menggelengkan kepalanya sambil ketakutan dan dia juga berkata dengan terbata-bata akibat rasa takutnya, "A-aku..., aku tidak tahu." Mendengar jawaban yang tidak memuaskan, Edmira
Read more

836. Serangan terkuat

Martis akhirnya baru kali ini ia merasakan dengan yang namanya ciut. 'Semua seranganku tidak berdampak sama sekali padanya. Apakah dia ini benar Manusia?! Apa yang harus aku lakukan untuk mengalahkannya? Bahkan sistem pun saat ini malah mengalami gangguan. Ini adalah benar-benar hari terburuk yang pernah aku alami.' Martis dengan segenap kekuatannya berusahq terus menghindar dari serangan Edmiral Kaziru. Tiap serangan yang Edmiral Kaziru lancarkan akan mengahasilkan kibasan angin panas seperti lahar gunung berapi. Dan nampaknya Edmiral Kaziru ini tidak lagi memperdulikan dengan bagaimana keadaan di sekitarnya. Dia terus melancarkan niatnya untuk menyerang Martis tanpa menghiraukan kekacauan di sekitarnya yang ia timbulkan. Melihat hal ini, Martis semakin yakin dengan sifat para petinggi World Goverment yang memang arogan dan tak memperdulikan keadaan sekitarnya, mereka hanya mementingkan misi selesai. Kemudian Martis mencoba trik untuk mengendap-endap. Namun usahanya gagal, karena
Read more

837. Misi

Martis dan Gozil melihat bahwa Edmiral Kaziru berhasil menahan serangan yang Gozil lakukan. Melihat itu, Gozil sangat frustasi. Matanya melotot dan ia mengeraskan rahangnya lalu berteriak, "Jangan remehkan kekuatan Ras Naga...!" Gozil pun kembali membuka mulutnya berniat sekali lagi menembakkan bola api lagi. Namun saat bola api itu siap ditembakkan, tubuh Gozil menghilang dari sana. Sebelum tubuhnya menghilang, ia merasa sangat marah. Rupanya Martis menarik kembali tubuh Gozil masuk ke dalam gulungan ajaib. 'Monster ini masih berguna nanti. Untuk sementara aku harus pergi dari sini. Ternyata kekuatan Edmiral di luar dugaanku.' Martis segera pergi dari area pertempuran. Edmiral Kaziru yang sadar bahwa Martis telah melarikan diri tentunya sangat geram. "Dia kabur! Tapi lihat saja, sampai ke lubang semut pun kau akan kukejar!" seru Edmiral Kaziru seraya memukul lantai. Martis yang berhasil melarikan diri menggunakan teknik teleportasinya akhirnya beristirahat di bawah sebatang
Read more

838. Misi pencarian

Martis melihat bahwa pakaian yang dikenakan oleh pria di hadapannya adala seragam militer. Namun seragam militer yang dikenakan pria ini berbeda dengan seragam militer milik The World Goverment."Siapa sebenarnya kalian? Seragam kalian berbeda dengan World Goverment?" tanya Martis penasaran."Kau tidaj tahu siapa kami?!" Pria itu malah menjawab dengan sinis."Kalau aku tahu, tidak mungkin aku bertanya padamu," jawab Martis. Karena tidak merasakan aura niat membunuh dari pria itu, Martis melonggarkan kuda-kudanya."Ternyata masih ada juga orang bodoh sepertimu! Apa kau tidak dapat membaca?!" Pria itu melirik ke tembok. Pada tembok itu terdapat gambar yang memiliki tulisan besar. Gambar itu adalah gambar tameng yang bertuliskan nama sebuah instansi."Pasukan Revolusi?" ujar Martis seraya membaca tulisan besar di tembok."Kukira kau tidak dapat membaca."Martis dan pria itu kemudian malah berdebat. Pokoknta ada saja hal yang mebuat mereka berdebat pada obloran mereka pada pertemuan perta
Read more

839. Dikepung

Edmiral Kaziru memberitahu pada Dr. Zoan bawa saat ini Gulungan Ajaib versi satu memang berada di tangan orang lain yang bukan di bawah pengawasan The World Goverment. Mendengar itu, Dr. Zoan nampak sangat marah."Dasar ceroboh! Kau juga tahu sendiri bukan, betapa berbahayanya para Makhluk yang ada dalam Gulungan Ajaib versi satu?!"Edmirak Kaziru tidak suka dengan nada bicara Dr. Zoan. Ia pun menarik kerah baju Dr. Zoan lalu menatap tajam wajahnya. "Aku tidak butuh ceramah darimu! Yang aku butuhkan saat ini hanyalah informasi! Kenapa bisa ada Ras Naga pada Gulungan Ajaib versi satu itu?!" Edmiral Kaziru kemudian mendorong tubuh Dr. Zoan.Dr. Zoan yang tersungkur membalas tatapan tajam dari Edmiral Kaziru. "Kenapa tidak kau tanyakan saja dengan Sachibaki itu?!""Dia sudah mati! Jika tidak, aku tidak perlu repot-repot menemuimu!"Dr. Zoan tertawa saat mendengar bahwa salah satu Sachibaki berhasil dikalahkan oleh seseorang. "Aku kira, para Sachibaki bawahanmu itu kuat. Ternyata hanya ga
Read more

840. Bertemu kembali

Martis tak menyangka jika secepat ini ia akan ditemukan oleh pasukan The World Goverment. Padahal sebisa mungkin ia telah merubah penampilannya untuk mengelabuhi The World Goverment. Dia juga sengaja masuk ke dalam Bar kecil ini tadinya berniat mencari informasi tentang The World Goverment. Namun ia malah dikepung. "Cih! Kalian ini benar-benar seperti anjing! Penciuman kalian tajam juga rupanya, ya?" Martis mencibir, ia kesal.Kini Martis baru sadar akan keseriusan The World Goverment yang mengincar dirinya setelah melihat jumlah yang sangat bayak dari tiap satu regu pasukan yang ada di sekelilingnya saat ini. Awalnya Martis bertarung melawan mereka dengan santai. Namun siapa sangka, mereka terus berdatangan, seolah-olah tumbang satu maka akan datang seribu."Kalian ini..., sebenarnya seberapa banyak jumlah kalian?!" Martis mengacak rambutnya sendiri. Ia merasa frustasi melihat jumlah pasukan yang ada di luar Bar."Kenapa aku tidak sadar kalau sejak pertama terdapat banyak musuh di s
Read more
PREV
1
...
828384858687
DMCA.com Protection Status