Dalam dua hari ini, Martis dan Kolonel Rizal nampak sangat akrab. Mereka terlihat latihan bersama dengan samgat serius. Dan hal yang membuat orang-orang tercengang adalah ulah Martis. Yups! Hanya dalam kurun waktu dua hari saja, Martis berhasil menguasai teknik yang diajarkan oleh Kolonel Rizal. "Kolonel Rizal, terima kasih atas bimbinganmu dalam beberapa hari belakangan ini," ujar Martis di sela mereka sedang beristirahat dari latihannya. "Martis, jangan terlalu sungkan. Oh iya Martis, maukah kau menjadi sahabatku?" "Tentu saja, kenapa tidak?" Martis menjawab dengan perasaan haru. Martis terharu karena ia telah mendengar cerita tantang Kolonel Rizal yang kehilangan ibunya dari Jendral Salim. "Kalau begitu, panggil saja aku Rizal. Jangan ada nama gelar organisasi. Bagaimana?" Rizal mulai kembali tersenyum. "Baik, Rizal. Mulai sekarang kita adalah sahabat!" Martis mengajak Kolonel Rizal untuk berjabat tangan. Dari kejuahan, Jendral Salim tak sengaja meneteskan air matanya sa
Baca selengkapnya