"Ken, nanti kamu ke lantai sepuluh ya!" perintah Pak Ahmad saat aku baru selesai membersihkan salah satu ruangan di lantai dua ini.Hari ini, aku bekerja seperti biasanya. Aku terdiam terpaku mendengarkan perintah dari Pak Ahmad. Jika aku di suruh ke lantai sepuluh, itu artinya, aku harus kembali bertemu dengan Pak Sony. Mau menolak pun, itu tak mungkin. Yang ada, Pak Ahmad akan marah padaku. Tetapi, untuk kembali bertemu dengan Pak Soni rasanya begitu berat."Ken," panggil Pak Ahmad membuyarkan lamunanku. Membuat aku seketika menoleh ke arah beliau."Eh, i ... iya, Pak. Kenapa saya harus ke lantai sepuluh, Pak?" tanyaku sedikit tergagap."Kebetulan ada salah satu karyawan cleaning servis di lantai sepuluh yang mengundurkan diri. Jadi untuk sementara, kamu yang gantikan. Kamu kan paling rajin disini, makanya saya pilih kamu," jelas Pak Ahmad."Baik, Pak," kataku terpaksa dengan lesu."Tapi, nanti saya konfirmasi dulu sama Pak Sony. Takutnya beliau menolak," ujar Pak Ahmad."Baik, Pak.
Baca selengkapnya