Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 81 - Chapter 90

1891 Chapters

Bab 81

Ibunya Cindy akhirnya luluh dan menganggukkan kepala sambil berkata, “Ok, tunggu sebentar. Mama kirimkan uang ke rekening kamu dulu.”Ferdi panik dan berseru, “Kalian bodoh, ya?! Jelas-jelas tahu si Bobby itu pembohong, tapi masih saja kasih uang ke dia!”“Siapa yang pembohong?” tanya Cindy lagi sambil mencubit wajah adiknya itu dan lanjut berkata lagi, “Sepertinya Kakak Sonia kamu itu yang pembohong!”“Dia bukan pembohong! Tapi yang pasti Kakak bodoh!” teriak Ferdi dengan suara lantang.“Ferdi, kamu nggak boleh berbicara seperti itu dengan Kakakmu!” ujar Hani dengan wajah tegas.Melihat bahwa kakak dan ibunya tidak percaya dengan apa yang dia ucapkan membuat Ferdi marah hingga matanya mulai berkaca-kaca. Lelaki itu berkata, “Biarkan saja kalian dibohongi oleh dia. Cepat lambat pasti kalian akan menyesal!”Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Ferdi turun dari kursinya dan berlari ke naik ke kamarnya. Hani hanya menggelengkan kepala sambil bergumam, “Anak ini benar-benar kekanakan seka
Read more

Bab 82

Dia meminta uang lagi pada Hani dan memberikannya pada Bobby. Setelah Bobby mengatakan bahwa wakil CEO-nya tidak tertarik dengan uang tersebut, lelaki itu meminta Cindy untuk mengeluarkan lagi biaya lebih agar masalah ini beres.Cindy tahu kalau ibunya sudah sedikit ragu dan juga curiga sehingga dia tidak ingin meminta uang lagi pada Hani. Dia memutuskan untuk mencuri giok warisan keluarganya dan memberikannya pada Bobby.Lelaki itu sedang mengejar seorang perempuan yang bernama Yerin sehingga dia memberikan giok tersebut pada perempuan itu. Kebetulan sekali teman Cindy dan Yerin merupakan sepupuan, mereka bertemu di koridor secara kebetulan. Pandangan Cindy terpaku pada kalung giok yang melingkar di leher perempuan itu.Ketika dia mendengar bahwa kalung tersebut pemberian Bobby, Cindy langsung tahu bahwa dirinya telah dibohongi. Kemarahan dan kesedihannya bercampur menjadi satu dan meminta temannya untuk memukul Yerin. Menurut kabar dari orang-orang, kepala Yerin bocor karena ulah Cin
Read more

Bab 83

Hani menceritakan apa yang terjadi sambil terisak dan meminta bantuan pada Celine agar bisa bantu berbicara pada Reza untuk meminta Jason mengampuni Cindy.“Baik, tunggu Pak Reza ada waktu pasti akan aku sampaikan,” ujar Celine dengan suara pelan.“Tolong Celine. Cindy sekarang masih dikurung di kantor polisi. Dia nggak pernah mengalami hal seperti ini, Tante yakin sekarang dia pasti sangat ketakutan sekali. Kamu harus segera membantu adikmu!”“Aku tahu. Aku masih harus rapat dulu, sudah dulu, ya,” ujar Celine dengan nada jengah dan tidak sabar.Masih ada yang mau Hani sampaikan tetapi terhenti karena sambungan telepon sudah terputus.“Apa kata Celine?” tanya Harun.“Celine bilang dia bakalan coba bicara dengan Reza,” jawab Hani.“Bagus kalau begitu,” sahut Harun dengan perasaan sedikit tenang.Namun Hani masih khawatir, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan selain menunggu saja. Sedangkan Celine kembali masuk dalam ruang rapat yang tadi sempat terpotong. Satu jam kemudian, rapat mere
Read more

Bab 84

Kedua bola mata Reza tetap dalam keadaan dingin dan berkata, “Ok, saya akan bilang sama Jason waktu ketemu dengan dia.”Celine tidak berani meminta lelaki itu untuk menghubungi Jason secepatnya. Sudah lebih dari cukup jika lelaki itu bersedia membantunya. Dengan cepat perempuan itu menyunggingkan seulas senyum dan berkata dengan lembut,“Terima kasih banyak, Pak Reza. Silakan lanjutkan kesibukan Bapak, saya keluar dulu.”Reza hanya mengangguk dan lanjut membaca dokumen di tangannya. Begitu Celine keluar dari ruangan CEO, dia langsung menghubungi Hani dan memberi tahu bahwa dirinya sudah bicara pada Reza dan lelaki itu juga sudah bilang bersedia membantu Cindy.Hani terdengar sangat girang dan antusias. Dia mengucapkan terima kasih secara terus menerus pada Celine. “Celine, kamu yang bisa diandalkan. Terima kasih banyak sekali. Asalkan Cindy bisa bebas dengan selamat, Tante dan Om kamu akan ingat jasamu selamanya.”“Semuanya satu keluarga, nggak perlu begitu sungkan. Sudah, aku masih ma
Read more

Bab 85

Sonia memang sedikit iba dengan Ferdi. Dia berpikir sebentar dan bertanya balik, “Kamu bisa bantu?”Reza mengangkat wajahnya dan menatap perempuan itu sambil berkata, “Bukan masalah besar. Kalau kamu mau membantunya, nanti aku telepon Jason.”Pandangan mereka berdua bertemu. Dengan cepat Sonia berusaha menghindar dari mata lelaki itu dan dengan suara lembut berkata, “Kalau gitu maaf sudah merepotkanmu, terima kasih.”Reza meliriknya tanpa berkata apa pun dan melanjutkan makannya lagi. Setelah selesai makan, Sonia pulang ke rumah. Tidak lupa pelayan menyerahkan kotak makan pada perempuan itu dan menitipkan pesan,“Kalau ingin makan mie, bisa juga tambahkan sedikit mie ke dalam kuah dan masak sekitar tiga sampai lima menit.”Wajah Sonia sedikit memerah ketika mendengar kalimat tersebut. Sepertinya seluruh orang di rumah Herdian mengetahui perihal dia tidak bisa memasak mie. Perempuan itu hanya tersenyum lembut sambil mengucapkan terima kasih dan pergi membawa pulang tempat makan tersebut
Read more

Bab 86

“Kalau gitu ….”Sonia mengerlingkan matanya dan berkata dengan serius, “Aku masakin mie sebagai bentuk terima kasih. Kebetulan masih ada sisa sup tadi siang setengah.”Lelaki itu menundukkan kepalanya dan menempel di kepala belakang perempuan itu sambil tertawa pelan dan berkata, “Sonia, kamu sengaja?”Sengaja bersikap begitu menggemaskan dan lucu! Sonia mengangkat alisnya naik turun dan bergumam, “Aku sudah bisa masak mie. Kalau nggak percaya, sekarang juga aku-“Sebelum dia selesai menyelesaikan ucapannya, lelaki itu mendadak mendorongnya dan mendaratkan kecupan pada perempuan itu.***Keesokan paginya, Reza membawa Sonia pulang ke kediaman Herdian bersama dengannya. Ketika dia masuk ke dalam kamar Tandy, bocah lelaki itu sedang bermain permainan. Dia meletakkan ponselnya dengan cepat saat melihat Sonia masuk dan berjalan ke arah meja belajar.“Aku lihat kamu datang bersama dengan om aku. Kenapa kalian bisa bersama?” tanya Tandy.Sonia menunduk dan membaca buku di tangannya dengan ek
Read more

Bab 87

Sonia mendorong pintu hingga terbuka dan masuk. Ruang baca tersebut cukup luas dengan sisi jendela yang begitu besar hingga menyentuh lantai. Dari sana dapat terlihat pemandangan halaman rumput yang ada di luar rumah. Meja baca lelaki itu terletak di salah satu sisi jendela besar tersebut yang langsung berhadapan dengan barisan rak buku kayu.Saat ini Reza sedang duduk di mejanya sambil membaca dokumen. Dia menoleh dan melihat ke arah Sonia dengan sorot sedikit terkejut. Lelaki itu seakan tidak menyangka bahwa Sonia akan datang ke sini untuk mencarinya.Reza mengenakan kemeja hitam yang sama dengan yang tadi pagi dengan dua buah kancing kerah yang telah terbuka. Kesan dingin di dirinya terlihat sedikit lebih santai.“Pak Reza,” sapa Sonia sambil menutup pintu. Dia maju dua langkah dan meletakkan lembaran soal tes tadi di atas meja.“Ini hasil tes Tandy bulan ini. Silakan dilihat,” ujar Sonia.Reza mengambilnya dan melihat sekilas kemudian mengangguk sambil berkata, “Bagus, hasil belaja
Read more

Bab 88

Seluruh tubuh Sonia mendadak menjadi kaku ketika melihat lelaki itu berdiri di sana. Tiba-tiba dia lupa untuk menghindar dan kepalanya mengenai bantal yang dilemparkan oleh Tandy.“Jangan berisik!” ujar Reza dengan nada penuh peringatan pada Tandy.Tandy tidak menyangka kalau bantal tersebut tepat mengenai kepala Sonia. Dengan cepat dia melompat dari sofa dan berkata, “Kenapa kamu nggak menghindar?!”“Nggak apa-apa, nggak sakit,” jawab Sonia sambil mengelus kepalanya.“Om, kata Bu Sonia dia suka dengan Om!” kata Tandy sambil menatap Reza. Sonia terdiam dan dalam hati mulai memikirkan apakah dirinya harus mengundurkan diri atau tidak. Lelaki itu menoleh ke arah Sonia sambil menahan tawanya dan bertanya, “Benarkah?”Perempuan itu hanya tersenyum tipis dan dengan tenang menjawab, “Benar! Aku juga suka dengan Tandy dan Tasya. Terima kasih sekali karena sudah memberikan aku pekerjaan ini, kalian semua orang yang baik.”Tandy mengedikkan bahunya dan berkata, “Aku merinding!”Sonia hanya ters
Read more

Bab 89

Sedangkan Hana, perasaannya tidak pernah terbalaskan. Dengan suara dingin perempuan itu berkata lagi, “Sebagai seorang guru les, seharusnya kamu bersikap sebagaimana mestinya! Kamu harus menjaga jarak dengan majikanmu dan jangan bermimpi pada sesuatu yang nggak pasti! Reza nggak akan menyukaimu!”“Memangnya dia menyukaimu?” tanya Sonia.Sebersit sorot sedih melintas di kedua matanya sekilas, dengan tenang dia berkata, “Dia nggak suka denganku.”Sonia mengangkat kedua alisnya dan berbisik pada dirinya sendiri bahwa ternyata Hana menyadari hal itu. Hana kembali melanjutkan ucapannya, “Dia nggak suka denganku dan dia juga nggak akan suka denganmu. Orang yang ada di hatinya adalah-““Bu Sonia.”Seorang pelayan tiba-tiba memotong ucapan Hana dan dengan sopan berkata, “Kata Den Tandy Ibu suka makan makanan manis. Koki ada membuat kue, Ibu mau rasa apa?”Wajah Hana kembali menggelap. Dengan senyum lebar Sonia menjawab, “Cokelat, terima kasih.”“Baik,” jawab pelayan dengan sikap yang tetap sop
Read more

Bab 90

Sonia sudah melangkah hingga pintu keluar dan sedang mengenakan sepatunya. Setelah selesai, perempuan itu menoleh ke belakang dan pamit pulang. “Pak Reza, Tandy, sampai jumpa.”Tandy melihat Sonia yang sudah keluar langsung menoleh ke arah Reza sambil berkata, “Om, papaku sudah mau ulang tahun dan aku sudah memilih kado buat dia. Aku mau nunjukin ke Om Reza.”“Kamu naik dulu, nanti Om cari kamu ke atas,” sahut Reza sambil mengangguk.“Cepat ya!” ujar Tandy lagi sambil melirik ke arah Hana. Setelah itu dia melangkah menaiki tangga untuk masuk ke kamarnya.“Sebenarnya masalah apa?” tanya Reza sambil berjalan ke arah ruang tamu.“Reza, kamu nggak merasa hubungan Sonia dan Tandy terlalu dekat?” tanya Hana dengan kening berkerut.Lelaki itu duduk di sofa dan memandangi Hana dengan dingin sambil bertanya, “Memangnya ada masalah apa?”“Tentu saja ada masalahnya!” sahut Hana. Perempuan itu duduk di hadapan lelaki itu dengan raut wajah serius.“Guru les om aku dulu sengaja menghasut anaknya bia
Read more
PREV
1
...
7891011
...
190
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status