Seluruh tubuh Sonia mendadak menjadi kaku ketika melihat lelaki itu berdiri di sana. Tiba-tiba dia lupa untuk menghindar dan kepalanya mengenai bantal yang dilemparkan oleh Tandy.“Jangan berisik!” ujar Reza dengan nada penuh peringatan pada Tandy.Tandy tidak menyangka kalau bantal tersebut tepat mengenai kepala Sonia. Dengan cepat dia melompat dari sofa dan berkata, “Kenapa kamu nggak menghindar?!”“Nggak apa-apa, nggak sakit,” jawab Sonia sambil mengelus kepalanya.“Om, kata Bu Sonia dia suka dengan Om!” kata Tandy sambil menatap Reza. Sonia terdiam dan dalam hati mulai memikirkan apakah dirinya harus mengundurkan diri atau tidak. Lelaki itu menoleh ke arah Sonia sambil menahan tawanya dan bertanya, “Benarkah?”Perempuan itu hanya tersenyum tipis dan dengan tenang menjawab, “Benar! Aku juga suka dengan Tandy dan Tasya. Terima kasih sekali karena sudah memberikan aku pekerjaan ini, kalian semua orang yang baik.”Tandy mengedikkan bahunya dan berkata, “Aku merinding!”Sonia hanya ters
Sedangkan Hana, perasaannya tidak pernah terbalaskan. Dengan suara dingin perempuan itu berkata lagi, “Sebagai seorang guru les, seharusnya kamu bersikap sebagaimana mestinya! Kamu harus menjaga jarak dengan majikanmu dan jangan bermimpi pada sesuatu yang nggak pasti! Reza nggak akan menyukaimu!”“Memangnya dia menyukaimu?” tanya Sonia.Sebersit sorot sedih melintas di kedua matanya sekilas, dengan tenang dia berkata, “Dia nggak suka denganku.”Sonia mengangkat kedua alisnya dan berbisik pada dirinya sendiri bahwa ternyata Hana menyadari hal itu. Hana kembali melanjutkan ucapannya, “Dia nggak suka denganku dan dia juga nggak akan suka denganmu. Orang yang ada di hatinya adalah-““Bu Sonia.”Seorang pelayan tiba-tiba memotong ucapan Hana dan dengan sopan berkata, “Kata Den Tandy Ibu suka makan makanan manis. Koki ada membuat kue, Ibu mau rasa apa?”Wajah Hana kembali menggelap. Dengan senyum lebar Sonia menjawab, “Cokelat, terima kasih.”“Baik,” jawab pelayan dengan sikap yang tetap sop
Sonia sudah melangkah hingga pintu keluar dan sedang mengenakan sepatunya. Setelah selesai, perempuan itu menoleh ke belakang dan pamit pulang. “Pak Reza, Tandy, sampai jumpa.”Tandy melihat Sonia yang sudah keluar langsung menoleh ke arah Reza sambil berkata, “Om, papaku sudah mau ulang tahun dan aku sudah memilih kado buat dia. Aku mau nunjukin ke Om Reza.”“Kamu naik dulu, nanti Om cari kamu ke atas,” sahut Reza sambil mengangguk.“Cepat ya!” ujar Tandy lagi sambil melirik ke arah Hana. Setelah itu dia melangkah menaiki tangga untuk masuk ke kamarnya.“Sebenarnya masalah apa?” tanya Reza sambil berjalan ke arah ruang tamu.“Reza, kamu nggak merasa hubungan Sonia dan Tandy terlalu dekat?” tanya Hana dengan kening berkerut.Lelaki itu duduk di sofa dan memandangi Hana dengan dingin sambil bertanya, “Memangnya ada masalah apa?”“Tentu saja ada masalahnya!” sahut Hana. Perempuan itu duduk di hadapan lelaki itu dengan raut wajah serius.“Guru les om aku dulu sengaja menghasut anaknya bia
“Iya, Tasya cantik dan sifatnya juga baik. Kalau kamu mau rebutan pacar dengan dia, sudah pasti sangat sulit!” kata Yeni.Sonia meliriknya sekilas dan berkata, “Kepala kamu ini mikirin apa saja sih?!”Tawa Yeni menyembur dan berkata, “Mikirin kamu!”“Aku nggak tertarik denganmu,” sahut Sonia sambil berjalan keluar dengan tenang.“Kamu tertarik dengan siapa? Yoko?” goda Yeni lagi sambil mengejar perempuan itu.“Kalau kamu beneran suka dengan dia, aku bantuin kamu cari tahu tentang lelaki itu,” lanjut Yeni lagi.“Ok!” jawab Sonia yang mengangguk dengan cepat.“Kamu beneran suka dia?” tanya Yeni lagi dengan terkejut.“Tunggu kamu sudah dapat info tentang dia baru aku kasih tahu,” jawab Sonia sambil tertawa kecil.Alis Yeni terangkat ke atas ketika melihat temannya ini tengah sengaja mempermainkannya.Malamnya Reza kembali ke Imperial Garden pada saat jarum jam menunjukkan pukul sebelas malam. Awalnya dia pikir Sonia sudah terlelap, tetapi dia justru menemukan televisi di ruang tamu masih
Sonia memejamkan matanya tanpa sadar. Bulu mata perempuan itu bergetar. Reza mendaratkan kecupan demi kecupan dari sudut mata hingga ke bibir perempuan itu. Dia menguasai seluruh bibir milik Sonia dan kemudian menggendongnya ke dalam pangkuan lelaki itu untuk semakin memperdalam ciumannya.Reza merasakan rasa stroberi di dalam mulut Sonia, begitupun sebaliknya Sonia dapat merasakan aroma alkohol di diri lelaki itu yang membuatnya semakin mabuk. Saat kesadarannya nyaris menghilang, tiba-tiba Sonia teringat akan ucapan Hana yang belum selesai tadi siang. Siapa yang sebenarnya orang yang ada di hati lelaki itu?Orang seperti Reza memangnya juga ada orang yang tidak bisa dia dapatkan?Mendadak lidahnya terasa sedikit perih. Reza sengaja menggigitnya sebagai bentuk hukuman karena dia tidak fokus. Sonia memeluk leher lelaki itu dan memberi tahu bahwa dia akan fokus sepenuhnya pada sosok Reza.Malam ini, Reza terasa luar biasa lembut dibandingkan dengan malam-malam sebelumnya. Meski dia sedik
“Nggak! Aku nggak mau putus!” seru Yerin dengan wajah berlinangan air mata. Lelaki yang tadi bersikap lembut mendadak berubah menjadi begitu tega dengan memintanya mengakhiri hubungan mereka.Yerin tidak bisa menerima perubahan secepat itu. Dia membuang harga dirinya dan memohon pada Jason. “Kak, aku cinta dengan Kak Jason. Aku benar-benar mencintaimu! Aku mohon kasih aku satu kesempatan lagi! Aku janji akan menurut!”Jason tertawa dingin dan berkata, “Kamu suka aku atau uangku?”“Tentu saja aku suka kamu!” jawab Yerin dengan cepat.Suara lelaki itu terdengar dingin dan berkata lagi, “Karena kamu nggak suka uang, kenapa kamu harus menerima giok dari Bobby? Jangan bilang kalau kamu hanya merasa bagus!”“Aku nggak akan mengulanginya lagi! Kak, aku nggak akan mengulanginya lagi,” ujar Yerin dengan wajah penuh penyesalan.Jason terlihat sedikit tidak sabar dan berkata lagi, “Setidaknya kita masih punya kenang-kenangan masa lalu untuk diingat. Jangan membuatku membencimu! Lain kali jangan p
Kedua mata Kelly terbuka lebar, air mata mengalir membasahi wajahnya. Suaranya tiba-tiba tercekat, tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun.Apa yang dikatakan Yerin benar. Mereka miskin dan tidak berambisi, mereka yang berinisiatif melayaninya. Kata-kata Yerin barusan sama sekali tidak salah.Awalnya Kelly juga memiliki sebuah keluarga yang bahagia. Semua gara-gara Iwan. Iwan kecanduan berjudi dan menghancurkan keluarganya. Sehingga ibunya harus menjalani kehidupan dengan begitu rendah.Kelly tidak mengasihani dirinya sendiri, dia hanya tidak tega melihat ibunya sebagai orang yang lebih tua, malah harus dihina oleh keponakannya sendiri.Akan tetapi, Kelly sama sekali tidak bisa membantahnya.Sebuah Maybach terparkir di sebelah Kelly. Jason sedang duduk di kursi kemudi, sambil memperhatikan gadis yang sedang menangis di pinggir jalan.Jason pernah melihat perempuan menangis, entah karena putus dengan pacarnya, atau pura-pura menangis supaya terlihat kasihan. Namun, dia belum pernah mel
Jason agak terkejut. Aquila adalah sebuah organisasi misterius yang bekerja untuk orang kaya. Selama bayaran mereka cukup, mereka juga mau mengambil pekerjaan itu, maka mereka tidak akan pernah gagal. Namun, tidak ada yang pernah melihat orang di organisasi Aquila.Siapa yang membayar orang dari Aquila untuk menangkap Bobby? Keluarga Dikara? Orang dari keluarga Dikara memang sangat membenci Bobby, jadi tidak menutup kemungkinan.Jason memiliki pertimbangan sendiri di dalam hatinya. Dia pun berkata, “Kamu nggak usah urus masalah ini lagi, bawa yang lain kembali.”Jason menyuruh orang untuk menangkap Bobby, bukan karena Yerin. Namun, karena dia tidak tahan ada orang berani mengejar kekasihnya. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.Akan tetapi, karena ada orang lain membantunya, dia pun tidak perlu turun tangan sendiri lagi.“Baik, Bos!”Jason juga menyuruh orang untuk mencari informasi lagi. Benar saja, Bobby diikat dan dilempar ke depan pintu kantor polisi pagi ini.Pihak polisi meme
Jason mengangkat kepalanya untuk melihat Yana. Dia sungguh merasa syok ketika melihat kedua mata berkilauan anak perempuan itu. Dia merasa kilauan cahaya di mata Yana telah menyingkirkan awan mendung di dalam hatinya.Jantung Jason berdetak kencang. Suaranya terdengar serak. “Yerin, kamu keluar dulu!”“Hah?” Yerin menatap Jason dengan tatapan bingung.“Keluar!” Suara Jason terdengar gemetar.Kedua mata Yerin berkilauan. Dia tidak berani tidak menuruti ucapan Jason. Dia berkata dengan penuh hati-hati, “Kalau begitu, aku tunggu di luar.”Selesai berbicara, Yerin pun berjalan keluar. Saat ini, hanya tersisa Jason dan Yana di dalam rumah.Jason berdiri untuk berjalan ke hadapan Yana. Dia setengah berjongkok di depan Yana, lalu mengusap wajah imut si anak perempuan. Pandangan Jason seketika menjadi buram.Sejak Jason memasuki ruangan, Yana pun tidak merasa takut lagi. Dia menatap Jason dengan sedikit mengerutkan keningnya. “Paman.”“Aku itu Ayah!” Jason memeluk kedua pipi Yana, lalu menempe
Setengah jam kemudian, Jason pun tiba di Nine Street Mansion. Dia membuka pintu ruangan. Ketika melihat sosok Yana yang sedang duduk di samping Yerin, dia spontan menyipitkan matanya.Yana juga melihat Jason. Kedua mata besarnya berlinangkan air mata. Dia kelihatan sangat takut, tapi dia tidak berbicara hanya duduk di tempat saja.“Kak Jason, sudah lama nggak ketemu!” Yerin berdiri. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu, ketika melihat pria tampan di hadapannya, hatinya masih saja bergejolak.Jason sungguh merasa curiga. Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajahnya. Dia mengangguk sedikit kepalanya, lalu duduk di hadapan Yerin.“Untuk apa mencariku?”Setelah Yerin melihat sikap Jason terhadap Yana, dia semakin yakin dengan pemikirannya lagi. Jason tidak tahu dengan keberadaan Yana. Kelly malah menyembunyikannya dari Jason. Dasar bodoh!Hanya saja, pilihan bodoh Kelly telah membantu Yerin!Yerin menatap Jason dengan raut lembut. “Kak Jason, selama beberapa tahun ini, kehidupanku di l
[ Yerin, kamu bawa Yana ke mana? ][ Aku akan kembalikan uangmu. Aku akan segera bayar utangku. Angkat teleponku! ][ Aku mohon sama kamu. Jangan sakiti Yana! ]“Kelly, kamu jangan panik. Yerin janji dia tidak bakal lukai Yana,” bujuk Sandora yang berdiri di samping.Kelly langsung memalingkan kepala untuk menatapnya. “Kamu sengaja, ‘kan? Waktu itu, kamu menjualku. Kali ini, kamu malah mau jual Yana-ku?”Sandora menggeleng dengan panik. “Nggak!”Kelly menatap Sandora dengan tatapan tidak percaya. Terlintas kebencian di dalam matanya. Dia sungguh merasa geram. “Kenapa kamu kejam sekali? Kenapa kamu berbuat seperti ini? Apa yang aku lakukan untuk keluarga ini masih belum cukup? Apa kamu mau memaksaku sampai mati?”“Kelly, dengarkan aku!” Sandora menarik tangan Kelly. “Kamu cukup beri uang kepada Yerin. Dia tidak akan melukai Yana!”“Awas!” Kelly menepis tangan Sandora. Dia berusaha untuk menahan rasa sakit di hatinya, lalu menatap Sandora dengan tatapan kalut. “Kamu nggak pantas untuk ja
Yerin menggenggam ponselnya. Jantungnya berdetak kencang! Apa dia ingin mengambil risiko ini?Namun selain cara ini, sepertinya Yerin sudah tidak memiliki jalan lain lagi. Anggota keluarga Yerin tidak suka dengan kekasihnya. Sebelumnya Yerin pernah meminta uang dari keluarganya, sekarang keluarganya juga tidak memedulikan Yerin lagi. Rumahnya di Negara Madani juga sudah dijual. Namun, uang masih belum terkumpul.Benar apa kata Reza. Meski meminta uang 200 juta dari Kelly, Yerin juga tidak bisa menyelamatkan kekasihnya! Lebih baik, Yerin bertaruh saja!Yerin memalingkan kepalanya melihat Yana dengan raut penuh curiga. Apa Jason akan peduli dengan anaknya Kelly? Jangan-jangan Yana adalah anaknya Jason? Hanya saja, bukannya Yana adalah anak yang dikandung Kelly ketika sekolah di luar negeri?Apa yang ingin Reza berikan kepada Yerin? Saat ini, Yerin sudah tidak sabaran ingin mengetahuinya!Yerin membawa Yana meninggalkan apartemen. Dia tidak turun tangan sendiri dalam mengambil barang di
Robi mengiakan. Setengah jam kemudian, Robi menelepon Reza lagi. “Pak Reza, Yerin sudah kembali. Aku juga menemukan Yerin memiliki kekasih baru di Negara Madani. Kekasihnya kalah banyak dalam judi. Dia sedang ditahan. Yerin sedang sibuk mencari uang untuk menebus kekasihnya!”Terlukis ekspresi sinis di wajah Reza. “Aku mengerti.”Robi berkata, “Gimana kalau kita utus orang untuk mencari Yerin? Sandora pasti akan menyerahkan anak itu kepadanya.”Reza berpikir sejenak. “Sementara ini tidak usah dulu. Kamu urus masalah yang lain saja. Biar aku saja yang mengurus masalah Yerin.”“Baik!” jawab Robi dengan hormat.Reza duduk di bangku dengan pena mengetuk meja. Saat dia sedang berpikir bagaimana cara memberi kode kepada Jason, tiba-tiba ada yang datang. Bagus sekali!…Sandora menaiki taksi selama satu jam baru tiba di tempat yang dikatakan Yerin. Akhirnya mereka tiba di sebuah gedung apartemen yang letaknya terpencil.Yerin melihat Yana dengan tersenyum. “Bibi memang hebat!”Sandora menyera
Setelah Sandora mendapatkan jaminan dari Yerin, dia pun mengangguk. “Oke, kapan?”“Aku sangat membutuhkannya. Kamu bawa anak itu besok!” Yerin kelihatan panik.Sandora mengangguk dengan serbasalah. “Besok aku akan hubungi kamu lagi.”Yerin mengiakan, lalu berkata, “Pergilah! Jangan kasih tahu siapa pun masalah kita ketemuan hari ini. Jangan beri tahu orang tuaku juga!”“Oke!” balas Sandora dengan lesu. Dia berdiri, lalu berpamitan. “Kalau begitu, aku pulang dulu, ya!”“Hubungi aku besok!” pesan Yerin.“Aku mengerti!” Setelah Sandora berjalan keluar restoran, dia kelihatan sangat galau. Kelly masih berutang terhadap Perusahaan Teknologi Yorna. Dia pasti sudah tidak memiliki uang. Bagaimana caranya dia bisa mengembalikan utangnya terhadap Yerin?Meski sekarang mereka sudah putus hubungan, sebagai seorang ibu, Sandora tetap merasa sakit hati!Sudahlah! Lagi pula ada banyak teman kaya di sisi Kelly. Dia bisa pinjam uang dari mereka!Keesokan harinya.Setelah Kelly pergi bekerja, Sandora p
Yerin menjawab, “Di Kota Jembara!”Sandora berkata dengan kaget, “Yerin, apa kamu sudah pulang? Sudah bertahun-tahun kamu belum pulang.”“Bibi, coba kamu keluar sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu!”“Masalah apa?”“Masalah yang sangat penting!”“Oh!”Yerin berkata, “Aku kasih alamat ke kamu. Kamu ke sini naik taksi. Segera, ya!”“Oke!” Sandora mengakhiri panggilan. Kemudian, dia menerima pesan masuk dari Yerin.Malam hari ini, Kenzo dan Wilona pergi berkencan di luar sana. Sandora meletakkan belanjaannya, lalu buru-buru meninggalkan tempat.Tempat yang dicari Yerin adalah sebuah restoran yang sangat terpencil dan tidak terkenal. Setelah Sandora memasuki ruangan VIP, Yerin baru melepaskan maskernya. “Bibi, sudah lama kita nggak bertemu!”“Yerin, ke mana saja kamu selama beberapa tahun ini? Kenapa kamu tidak pernah pulang?” tanya Sandora dengan penuh perhatian.Yerin meliriknya sekilas, lalu berkata dengan nada dingin, “Bukannya semua itu gara-gara putrimu!”Kali ini, Yerin
Dua hari kemudian, Iwan sudah diperbolehkan untuk keluar rumah sakit. Tito sengaja datang khusus untuk mengurus prosedur keluar rumah sakit. Kemudian, dia membawa Iwan untuk melakukan terapi pemulihan di pusat rehabilitasi.Begitu masuk ke pusat rehabilitasi, Kelly mengerutkan keningnya. Pusat rehabilitasi ini adalah tempat rehabilitasi terbagus di Kota Jembara dengan pemandangan indah di sekeliling. Jaraknya dari pusat kota hanya sekitar 30 kilometer. Di dalam pusat rehabilitasi terdapat tim medisnya sendiri. Fasilitas internalnya juga sangat bagus.Manajer dan suster sudah datang menyambut. Suster mendorong Iwan ke dalam sembari menjelaskan kondisi pusat rehabilitasi kepada Kelly.“Sekitaran pusat rehabilitasi kita ada taman, bioskop, tempat olahraga, perpustakaan, dan masih banyak tempat hiburan lainnya.”“Semua perawat di sini tamatan akademi. Selain itu, semuanya setidaknya sudah memiliki 3 tahun pengalaman dalam menjaga orang tua dan pasien.”…Sekelompok orang berjalan melewati
“Sepertinya Pak Cervin cari kamu, deh!” ucap Laura.Kelly tersadar dari bengongnya. “Oke!” Dia menatap rancangan desain gedung Gunawan Group. Beberapa saat kemudian, dia mengambilnya, lalu berjalan ke ruang kerja Cervin.Pintu diketuk. Kemudian, Kelly berjalan ke dalam dan berkata dengan suara lembut, “Pak, ini rancangan interior lantai satu yang aku buat untuk gedung Gunawan Group. Mohon dilihat dulu. Kalau nggak ada masalah, aku akan lanjut ke rancangan kedua.”Cervin terbengong sejenak, kemudian menunjukkan senyuman di wajahnya. “Apa kamu sudah berubah pikiran? Tidak jadi mengundurkan diri lagi?”Wajah Kelly kelihatan merona. Dia tersenyum, lalu mengangguk dengan perlahan. “Iya, aku mau lanjut bekerja di sini. Aku tarik kembali ucapan aku sebelumnya.”“Begini, dong!” Cervin tersenyum lembut. “Bekerjalah dengan baik. Kariermu pasti akan semakin berkembang di sini!”Tatapan Kelly kelihatan berkilauan. Dia tersenyum lebar menunjukkan lesung pipi di wajahnya. “Aku akan lebih berusaha!”