Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 1421 - Chapter 1430

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 1421 - Chapter 1430

1907 Chapters

Bab 1421

Namun, sekarang ketika melihat sang kakek sedang berbaring di atas ranjang dalam keadaan tidak menyadarkan diri, Sonia baru menyadari bahwa kakeknya sudah tua. Dia sedang sakit saat ini. Bisa jadi dia akan meninggalkan Sonia dan abangnya.Sonia menggenggam erat tangan Jemmy. “Kek, aku mohon sama Kakek untuk segera bangun, ya! Aku mohon sama Kakek! Aku nggak dengar omongan Kakek. Aku jadian lagi sama Reza. Kakek mesti bangun buat marahin aku!” Sonia menyandarkan kepalanya di samping tubuh Jemmy. Ini pertama kalinya dia merasa tidak berdaya.Pintu kamar seketika terbuka. Indra membawa semangkuk bubur ke dalam ruangan. Dia menatap Sonia dengan tatapan khawatir. “Nona, kamu makan sedikit dulu. Kamu bahkan tidak minum sama sekali dari tadi sore.”Sonia menggeleng. “Aku nggak ingin makan. Aku juga nggak bisa makan!”“Nona, Pak Jemmy akan baik-baik saja. Sebelum berpamitan dengan Nona dan Tuan, dia tidak akan pergi begitu saja.” Suara Indra terdengar terisak-isak. Tubuhnya tampak sedikit bung
Read more

Bab 1422

Indra membalikkan tubuh untuk meninggalkan Reza. Dia berjalan ke dapur. Kebetulan tampak Herman sedang menuangkan obat yang baru selesai dimasaknya ke dalam mangkuk. Dia segera berjalan maju. “Biar aku saja yang hidangkan!”Herman mengangguk. “Setelah obatnya agak dingin, kamu bisa suap Pak Jemmy. Aku pergi siap-siap dulu. Setengah jam lagi, aku akan memberi suntikan kedua kepada Pak Jemmy.”“Baik!” Indra membawa mangkuk obat keluar dapur. Saat berjalan melewati halaman, dia menoleh, lalu tampak sosok Reza yang sedang berdiri di koridor. Ketika melihat sosok Reza yang tegap itu, entah kenapa Indra malah merasa tenang.Setelah tiba di kamar Jemmy, Sonia menoleh untuk melihatnya. “Obatnya sudah selesai dimasak?”“Iya!” Indra menyerahkannya kepada Sonia.Sonia mengetes suhunya, lalu menyuapi Jemmy sesuap demi sesuap.Setelah obat hampir selesai dihabiskan, Indra pun berkata dengan bimbang, “Nona, Tuan Reza kemari.”Gerakan tangan Sonia berhenti. Dia memalingkan kepalanya dengan kaget. “Di
Read more

Bab 1423

“Oke, Kakek akan beri tahu kamu!” Jemmy tersenyum lebar.Herman berkata dengan tersenyum juga, “Aku pergi masak obat lagi untuk diminum di pagi hari. Kalau Pak Jemmy sudah tidak ngantuk lagi, Bapak bisa ngobrol dengan Nona Sonia. Kalau Bapak merasa capek, Bapak bisa tiduran lagi.”“Aku sudah bangun. Jadi, tidak usah masakan obat yang pahit itu lagi.” Ketika mendengar soal obat, keningnya spontan berkerut.“Kakek yang patuh!” Sonia memelototinya.Jemmy menghela napas tanda tidak berdaya. “Kalau begitu, kamu tambahkan sedikit gula.”Tentu saja Herman akan mengikuti kemauan Jemmy. “Baik, aku akan tambahkan sedikit gula.” Usai berbicara, Herman pun meninggalkan kamar.Kondisi Jemmy telah membaik. Sonia menemaninya untuk mengobrol beberapa saat.Indra menyadari langit di luar sana sudah mulai terang. Dia terpaksa mengingatkan Sonia, “Nona, Tuan Reza masih menunggu di luar!”Hati Sonia terasa tegang. Dia sungguh takut Jemmy akan emosi ketika mendengar nama Reza, nantinya kondisinya malah aka
Read more

Bab 1424

Reza menghela napas, lalu memeluk erat Sonia. Dagunya disandarkan di atas kepala Sonia. “Apa Kakek baik-baik saja?”Sonia bersandar di dalam pelukan Reza sembari mengangguk. “Kata Dokter Herman, Kakek akan baik-baik saja asal dia siuman. Kondisinya sudah membaik.”“Baguslah kalau begitu!” Reza mengusap kepala Sonia. “Sebenarnya aku ingin masuk untuk menemanimu, tapi aku takut kamu tidak bersedia untuk bertemu denganku. Jadi, aku pun tidak berani ke dalam.”Sonia membalas dengan perlahan, “Aku tahu kamu ada di sini. Aku pun jadi merasa lebih tenang.” Kedua tangan Sonia meremas kemeja Reza. Suaranya terdengar terisak-isak. “Reza, kenapa kamu nggak beri tahu aku?”Reza tertegun sejenak, baru membalas, “Aku sudah melukaimu hingga separah itu. Sudah dua tahun kamu tidak kembali. Kamu juga mengatakan kamu tidak mencintaiku lagi. Aku sungguh takut … takut kamu benar-benar tidak menginginkanku lagi! Aku hanya ingin kamu kembali ke sisiku dan kembali mencintaiku. Tapi aku tidak ingin kamu kemba
Read more

Bab 1425

“Nanti aku bawa kamu untuk melihatnya. Sekarang kita pergi jenguk Kakek dulu,” ucap Reza.“Mungkin Kakek lagi tidur. Nanti kita baru pergi jenguk Kakek. Sekarang aku bawa kamu istirahat dulu.”“Ke kamarmu?”“Sepertinya kamu sudah sering ke kamarku?” Sonia meliriknya sekilas. “Sekarang malah nanya lagi!”Reza tersenyum. “Emm, selama kamu tidak ada di rumah. Aku selalu tidur di kamarmu.”Sonia sudah bisa menebaknya. Ujung bibirnya sedikit melengkung ke atas. Dia menggandeng tangan Reza membawanya ke kamar.Reza mengikuti langkah Sonia. Saat ini, hanya ada Sonia di dalam pandangannya.Setelah kembali ke kamar, Sonia duluan berjalan ke sisi nakas. Dia membuka laci terbawah, lalu ada dua amplop besar di sana. Dia mengeluarkannya, kemudian tampak sertifikat rumah atas namanya. Satunya Vila Green Garden, kemudian satunya lagi sebuah apartemen.Sonia menatap si pria dengan mengangkat-angkat alisnya. “Ngapain kamu kasih aku rumah sebanyak ini?”Reza berjalan ke sisi Sonia, lalu mengecup pipinya
Read more

Bab 1426

Kepala Sonia bersandar di dalam pelukan Reza. “Kalau kamu merasa nggak nyaman, kamu bisa tidur di kamar sebelah.”“Nggak mau!” Reza segera menolak.“Kalau begitu, kamu jangan ganggu aku, ya. Aku mau tidur.” Sebelumnya Sonia merasa terlalu tegang. Saat ini, dia telah merasa lega. Rasa kantuk pun seketika menyerang. Dia sudah tidak bisa membuka matanya lagi.“Kamu tidur saja. Aku hanya ingin memelukmu,” gumam Reza dengan suara kecil.“Emm,” balas Sonia.Saat Sonia hampir tertidur, Reza kembali berbisik di telinganya, “Sayangku, aku ingin bilang sekali lagi, aku mencintaimu.”Sonia memejamkan matanya sembari bergumam, “Aku mencintaimu.”“Seberapa besar cintamu kepadaku?”“Aku sangat mencintaimu.”“Ulangi sekali lagi.”“Reza, bisa diam nggak, sih? Kalau nggak, aku akan segera usir kamu dari sini!” Sonia mendorong Reza, lalu membalikkan tubuhnya untuk berdiri. Dia memeluk selimut hendak menuruni ranjang. Sonia ingin tidur di kamar sebelah.Reza mengulurkan tangan langsung memeluk Sonia kemb
Read more

Bab 1427

Sonia menggenggam tangannya. “Bukan cemas, tapi Kakek sudah hampir buat aku jantungan. Aku sudah bilang sama Dokter Herman, hari ini aku akan bawa Kakek ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan tubuh.”Jemmy langsung mengerutkan keningnya. “Bukannya Kakek sudah sembuh? Untuk apa melakukan pemeriksaan lagi? Nantinya malah muncul penyakit lain.”Reza juga ikut membujuk, “Aku sudah berpesan, setelah sampai di rumah sakit nanti, Kakek akan langsung melakukan pemeriksaan. Kakek tidak usah menunggu lagi.”“Begitu mencium bau disinfektan rumah sakit, kepalaku langsung sakit. Bisa jadi nanti aku malah sakit lagi,” ucap Jemmy sembari memberi isyarat mata kepada Dokter Herman.Herman juga merasa tidak berdaya. Dia hanya tersenyum tipis, lalu berkata, “Kalau Pak Jemmy tidak ingin pergi, jangan dipaksa juga. Dulu setiap bulannya aku selalu datang untuk memeriksa denyut nadi Pak Jemmy. Mulai saat ini, aku akan mengganti jadwal menjadi sepuluh hari sekali. Kemudian, aku akan membukakan resep obat
Read more

Bab 1428

“Apa?” Sonia mengangkat kepalanya.“Semalam ketika aku pulang ke rumah dan menyadari barang-barangmu tidak ada di rumah lagi, aku kira kamu akan meninggalkanku lagi.” Reza mengusap keningnya. Tatapannya berubah muram. “Jantungku sudah hampir copot.”Hati Sonia terasa lara. Dia menunduk sembari berkata, “Aku akui beberapa hari ini aku memang sudah berpikir kebanyakan. Apalagi ketika melihat Gina tidur di ranjangmu. Hatiku terasa nggak nyaman.”“Aku tahu, semua itu salahku!” Reza segera berkata, “Aku sudah menyuruh orang untuk mengganti ranjang itu.”Sonia tertegun sejenak, lalu tertawa.“Apa yang sedang kamu tertawakan?” Tatapan Reza kelihatan berkilauan. Dia menggigit ujung bibirnya, lalu tersenyum. “Setelah pulang ke Jembara, aku akan bawa kamu untuk melihatnya.”Sonia menggeleng. Senyuman di wajahnya semakin lebar lagi.Reza sungguh menyukai senyumannya yang seperti ini. Dia spontan menunduk untuk mengecup bibirnya dengan lembut.Sonia takut ada yang lewat. Dia segera mendorong Reza.
Read more

Bab 1429

Kali ini tidur Sonia sangatlah lelap. Dia bahkan tidak memimpikan apa pun. Saat terbangun lagi, matahari sudah terbit. Sinar matahari memancar ke dalam kamar.Begitu Sonia membuka matanya, tampak seorang pria sedang menatapnya dengan tersenyum. Ujung bibir Sonia juga ikut melengkung ke atas.Hati Reza pun tergerak ketika melihat senyuman Sonia. Dia spontan mencium ujung mata Sonia, lalu mengulum bibir lembutnya. “Sayangku, katakan kamu cinta sama aku!”“Aku mencintaimu!” ucap Sonia tanpa ragu sama sekali.Tenggorokan Reza seketika terasa kering. Suaranya terdengar magnetis. “Ulangi lagi.”Sonia spontan tersenyum. Dia menghindar dari bibir hangat si pria. “Reza, kamu nggak ada kerjaan, ya?”“Tidak ada!” Reza menggigit dagu Sonia. “Sebelumnya kamu sering mengatakan kamu tidak mencintaiku lagi. Sekarang kamu mesti membalasnya seratus kali lipat!”Sonia yang diusik Reza itu terpaksa berkata, “Waktu kita masih panjang. Kenapa kamu malah buru-buru?”Gerakan tangan Reza berhenti. Dia menatap
Read more

Bab 1430

Reza segera menyingkirkan pemikiran Sonia. “Tidak mungkin! Resepsi pernikahan tetap akan diadakan.”Sonia melirik Reza dengan malas-malasan. “Aku mengerti!”Sonia menggenggam tangan Jemmy. “Kakek nggak usah khawatir dengan masalah resepsi pernikahanku. Hal yang paling penting saat ini adalah masalah kesehatan Kakek. Asal Kakek sehat-sehat, aku akan menurutimu semua kata-katamu.”“Kakek sangat jelas dengan kesehatanku. Kakek masih bisa temani kamu 30 tahun lagi. Kamu jangan cemas, ya.” Senyuman di wajah Jemmy terlihat lembut.Sonia mengangguk. “Kakek tidak boleh ingkar janji!”Reza berkata, “Aku jadi saksi mata.”Jemmy pun tersenyum lebar.Ketika mendengar suara tawa Jemmy, akhirnya Sonia bisa merasa tenang.…Kondisi kesehatan Jemmy mulai memulih. Dia sudah bisa menuruni ranjang pada hari ketiga. Dia pun sedang bermain catur dengan Reza.Pada hari keempat, Jemmy ribut hendak pergi ke gunung belakang. Namun, Sonia mengadangnya di pintu belakang. Jemmy pun bertanya pada Reza dengan emosi
Read more
PREV
1
...
141142143144145
...
191
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status