Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 1441 - Chapter 1450

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 1441 - Chapter 1450

1907 Chapters

Bab 1441

Setelah kembali ke kamar, Reza mencondongkan tubuhnya untuk mengecup wajah Sonia. “Kamu mandi dulu?”Sonia mengangkat-angkat alisnya. “Aku tidur di sini?”“Kamu ingin tidur di mana?” tanya Reza dengan tersenyum“Ini pertama kalinya aku ke rumah kalian. Kita malah tidur bersama. Sepertinya nggak bagus?” Sonia mengedipkan mata berkilauannya.“Sayangku, semua orang juga tahu kita sudah menikah!” Reza tersenyum, lalu menggandeng tangan Sonia ke kamar mandi.Sonia meronta sejenak. “Aku masih belum permisi sama ibu dan kakak iparmu.”“Mereka sudah tahu.”“Kok bisa?”“Iya, tadi mereka antar baju tidur ke kamar.”Sonia terdiam membisu. Dia mengangkat pergelangan tangannya memperlihatkannya kepada Reza. “Pemberian Bibi.”“Kak Diana juga punya.” Reza tersenyum tipis. “Kamu sudah mengenakan gelang menantu keluargaku, tapi kamu masih saja memanggil ‘Bibi’.”Sonia menunduk. “Panggilan ‘Ibu’ terlalu asing bagiku. Beri aku sedikit waktu, ya.”Tatapan Reza seketika menjadi muram. Dia sungguh kasihan k
Read more

Bab 1442

Sonia memutar bola matanya dan tersenyum. “Lumayan!”Detak jantung Reza semakin kencang saja. Dia seolah-olah sedang tersenyum saja. Kemudian, tubuh Sonia pun dibalikkan. Reza menindihnya, lalu mencium bibir si wanita.Sonia sangat jelas apa yang akan terjadi jika dicium Reza lagi. Dia segera mendorong Reza. “Kita pergi lari pagi, yuk!”Kening Reza tampak berkerut. “Aku baru tidur empat jam saja!”Daun telinga Sonia terasa panas. “Kalau begitu, kamu tidur saja!”“Sebenarnya aku ingin tidur. Tapi aku malah ditatap seseorang. Aku pun jadi bangun, deh!”Sonia membalikkan tubuhnya berusaha untuk menghindar. “Aku ingin pergi lari. Kalau kamu nggak mau pergi, aku akan cari Tasya.”Reza mengulurkan tangannya untuk menarik Sonia kembali ke pelukannya. Dia mencium Sonia sejenak, baru membangkitkan tubuhnya untuk berlari bersama Sonia.Sekeliling vila dikelilingi dengan pepohonan rindang. Udara di pagi hari sangatlah segar. Apalagi dengan adanya suara kicauan burung, Sonia pun merasa semakin ber
Read more

Bab 1443

Tasya berjalan mendekat dengan perlahan. Baru saja dia hendak mengagetkan Yandi, Yandi malah bersuara, “Jangan bergerak!”Tasya langsung tersenyum. “Ternyata kamu nggak benar-benar tidur!”Yandi menekan-nekan keningnya, lalu mengulurkan tangan hendak mengambil rokok. Suaranya terdengar serak. “Kenapa kamu datang pada jam segini?”“Hari ini kelasku cepat selesai.” Tasya pergi menyiram bunga mawar.“Aku sudah menyiramnya!” Yandi merokok. Suaranya terdengar malas.“Apa itu namanya siram? Setiap kali aku beri kamu tugas, kamu selalu menyelesaikannya secara asal-asalan!” Tasya mendengus, lalu lanjut menyiram tanamannya. Setelah itu, dia pun memberi makanan kepada Meong.Meong sangat gembira ketika melihat Tasya. Dia pun terus menyenggol-nyenggol tubuh Tasya.Tasya mengusap kepala Meong berusaha untuk menenangkannya. Kemudian, Meong pun duduk dengan tenang dan menggoyangkan ekor dengan gembira.Setelah ada tanaman di halaman, tempat ini terasa lebih sejuk. Yandi duduk di bawah pohon sembari
Read more

Bab 1444

“Kamu bilang sendiri!” Tasya memelototi Yandi. “Apa kamu lupa?”Yandi kepikiran dengan ucapannya dulu. Dia pun merasa kesal. “Masalah ini tidak ada hubungannya dengan aku suka dia atau tidak. Aku hanya tidak ingin dia mengulangi kesalahannya lagi!”“Sonia nggak lagi mengulangi kesalahannya. Dia tahu apa yang lagi dia perbuat!” Tasya merampas ponsel Yandi. “Pokoknya kamu nggak boleh ikut campur dalam masalah mereka!”Yandi berkata, “Oke, aku nggak akan cari Sonia. Kembalikan ponselku!”“Nggak mau! Siapa tahu nanti kamu malah telepon Sonia di belakangku!” Tasya langsung memasukkan ponsel ke dalam saku pakaiannya. “Kamu berjemur saja. Aku pergi cari Leon dan yang lain dulu.”Yandi menatap Tasya yang melarikan diri dengan tidak berdaya.Leon dan yang lain masih sedang bermain kartu poker. Ketika melihat Tasya berjalan kemari, dia pun memberinya tempat duduk.Leon sedang merokok sembari mengocok kartu. “Mau main tidak? Kalau kamu kalah, masuk hitunganku saja!”Bruno segera melihat ke sisi L
Read more

Bab 1445

Tidak kelihatan siapa pun di halaman belakang. Tasya merasa agak syok, lalu pergi ke lantai atas.Setibanya di lantai atas, Tasya pun berjalan ke depan kamar Yandi. Dengan sekilas mata, tampak Herlie sedang berbaring di atas ranjang Yandi. Dia membelakangi pintu, menunjukkan bagian pinggangnya. Pose si wanita kelihatan sedang mengisyaratkan sesuatu.Tasya menarik napas dalam-dalam, lalu menjerit, “Herlie, kamu lagi ngapain?”Herlie syok langsung berdiri dari ranjang. Barang yang dipegangnya tadi langsung jatuh ke lantai. Itu adalah bunga mawar yang ditanam Tasya. Padahal bunga mawar baru mekar dua kuntum saja, semuanya malah dipetik oleh Herlie.Tasya berjalan maju untuk memungut bunga tersebut. Dia berkata dengan kesal, “Kamu malah memetik bungaku!”Herlie menunduk dan tidak berbicara. Dia langsung berjalan keluar kamar.“Berhenti!” Yandi berjalan keluar kamar mandi. Dia pun melihat mereka berdua dengan kening berkerut.“Ada apa?”Tasya menatap Yandi dengan kecewa. “Kamu di kamar? Ap
Read more

Bab 1446

Yandi menutup pintu kamar. Raut wajahnya kelihatan sangat muram. “Tasya, kamu lagi ngapain? Herlie itu kekasihnya Leon. Kenapa kamu malah persulit dia?”Tasya menunduk dan tidak berbicara. Dia melarang Herlie ke restoran juga demi kebaikan Leon. Dia tidak berharap Leon dan Yandi bertengkar hanya demi seorang wanita. Wanita itu pasti memiliki perasaan terhadap Yandi. Firasat Tasya tidak akan salah!Namun, Tasya juga tahu Yandi tidak akan percaya dengan ucapannya sekarang. Dia pasti mengira Tasya sedang memprovokasi hubungan mereka!Yandi melembutkan nada bicaranya dan mencoba untuk membujuk, “Dia memang tidak seharusnya memetik bungamu. Tapi sekarang bunga itu sudah dipetik. Lagi pula, bunga masih bisa mekar lagi. Kelak aku akan menyiramnya dengan rajin!”Sebenarnya Tasya bukan sedang marah soal masalah bunga. Dia pun berkata dengan kesal, “Aku nggak suka sama Herlie. Aku nggak ingin dia ke restoran!”Yandi sungguh tidak mengerti. “Kenapa kamu tidak menyukainya?”Tasya tidak berbicara.
Read more

Bab 1447

“Jadi, apa maumu? Kita lagi pacaran. Apa kita mesti ke hotel?” Jason tersenyum tipis.Kelly menunduk. “Kita bisa berhubungan seperti kekasih biasa.”Jason menatapnya, lalu berkata dengan nada bercanda, “Maksudmu, kita mulai hubungan kita dari gandengan tangan dulu? Dua atau tiga bulan kemudian, kita baru boleh ciuman. Setengah tahun kemudian, kita pun baru boleh berhubungan di ranjang?”Raut wajah Kelly berubah muram. “Aku tahu kamu nggak pernah berpacaran seperti itu. Kamu suka yang serba cepat. Kamu suka yang bisa berhubungan di ranjang kapan saja dan juga bisa mengakhiri hubungan kapan saja.”Jason menggenggam tangan Kelly. “Aku lagi bercanda. Kenapa kamu malah marah?”Kelly juga merasa reaksinya terlalu berlebihan. Dia pun berkata dengan tersenyum, “Maafin aku.”“Dulu aku memang suka yang serba cepat. Tapi sekarang aku tidak suka yang cepat-cepat. Boleh?” tanya Jason dengan tersenyum.Wajah Kelly seketika merona. Dia menggigit bibirnya dan tidak berbicara.“Reza dan Sonia sudah pul
Read more

Bab 1448

Reza tersenyum sembari bersandar di sofa. Dia tidak berbicara sama sekali.Jason langsung merespons ternyata Reza sedang sengaja. Dia pun mendengus dingin. “Dia sudah mencampakkan anaknya sendiri. Meski dia kemari, aku juga tidak khawatir.”Jason juga tidak percaya Kelly akan sebodoh itu. Dia tidak mungkin bersedia kembali bersama pria yang telah mencampakkannya!Reza tersenyum. “Maksudku, saat ngomongin orang lain, coba kamu pikirkan dirimu dulu.”Jason melirik Reza. Tiba-tiba dia tersenyum. Dia malah berkata dengan serius, “Sepertinya aku benar-benar menyukai Kelly!”Dulu Jason akan berpacaran dengan wanita yang dia sukai, lalu berpisah setelah rasa suka itu memudar. Bahkan, Jason masih bisa berteman dengan mantannya. Namun, Jason tidak bisa bersikap seperti itu terhadap Kelly.Awalnya Jason tidak bisa terima lantaran dijebak oleh Kelly. Itulah sebabnya, dia mulai jijik untuk berhubungan dengan wanita mana pun. Dia pun ingin Kelly menebus kesalahannya.Jason mengira setelah mendapatk
Read more

Bab 1449

Jason mengangkat dagu Kelly. “Apa kamu masih berharap aku akan melepaskanmu setelah tiga bulan?”Kelly menatapnya. Dia refleks mengangguk.Jason tersenyum sinis. “Kalau kamu ingin aku melepaskanmu, seharusnya kamu biarkan aku menginap di sini. Dengan begitu, aku akan cepat bosan sama kamu, hubungan kita pun akan segera berakhir. Gimana?”Wajah Kelly kelihatan agak pucat. Dia mengangguk dengan perlahan. “Oke!”Tatapan Jason seketika menjadi muram. Tak disangka Kelly malah menyetujuinya? Tangan Jason yang mencubit dagu Kelly semakin erat lagi. Dia menunduk, lalu mencium bibir Kelly dengan kuat.Kelly kesakitan, segera meronta. “Jason, kamu jangan menggila lagi! Sakit!”“Tahan!” Terdengar suara serak Jason.Jari tangan Kelly berhenti di pinggang Jason. Ini adalah titik kelemahan Jason. Dia takut geli. Sesuai dugaan, setelah pinggangnya disentuh Kelly, tenaga Jason pun tidak sekuat tadi lagi.Kelly segera membalikkan tubuhnya untuk menuruni ranjang. Namun, si pria langsung berdiri di depan
Read more

Bab 1450

Setibanya di Kediaman Keluarga Herdian, Lysa yang mendengar suara sambutan pelayan pun langsung berjalan keluar rumah. “Kenapa baru datang? Aku sudah menunggu dari tadi pagi. Lain kali, kalian sarapan di rumah.”Reza tersenyum datar. “Apa Ibu tidak memperbolehkan kami untuk bangun siang di akhir pekan?”Lysa pun berkata, “Benar juga. Kalau begitu, siang dan malam hari kalian di rumah saja.”Kemudian, Lysa menggandeng tangan Sonia berjalan ke ruang tamu. “Kamu tidak usah ajar Tandy dulu. Ibu sudah masakin sup sarang burung walet buat kamu. Kamu minum dulu.”“Ibu!” Reza langsung menarik tangan Sonia. “Sonia ajar Tandy dulu. Ibu jangan terlalu antusias. Kelak kami akan sering pulang.”Lysa masih menarik tangan Sonia. “Aku sudah menunggu selama beberapa hari. Apa aku tidak boleh bicara sama Sonia?”Diana berjalan menghampiri dengan tersenyum. “Sonia sudah ditakdirkan untuk menjadi bagian Keluarga Herdian. Sejak pertama kali Ibu bertemu dengan Sonia, Ibu pun sangat menyukainya. Kalau wanita
Read more
PREV
1
...
143144145146147
...
191
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status