”Oke, kamu boleh bekerja sampai kapan saja. Aku tidak akan melarangmu!” Yandi menghela napas.“Kamu jangan selalu menghela napas, seperti orang tua saja!” Tasya meliriknya sekilas. Raut wajahnya tidak semurung tadi lagi.Saat ini, Reza sudah kembali. Ketika melihat Yandi, dia pun menyapa, “Lama tidak bertemu!”“Pak Reza, silakan duduk!” Yandi tersenyum. “Aku kira kita tidak akan bertemu lagi.”Tasya menarik ujung pakaian Yandi, mengisyaratkannya untuk jangan menentang pamannya.Reza masih saja bersikap tenang. Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajahnya. “Saat aku dan Sonia menikah nanti, aku pasti akan mengundang Bos Yandi untuk menghadiri resepsi pernikahan kami. Mana mungkin kita tidak akan bertemu lagi?”Yandi tersenyum, lalu menuangkan dua gelas alkohol. Dia menyerahkan satu gelas kepada Reza, lalu berkata, “Setelah minum satu gelas alkohol ini, kita tidak usah mengungkit masa lalu lagi. Aku harap Pak Reza bisa menghargai Sonia.”“Tentu saja!” Reza mengangkat gelas, lalu bersulang
Read more