Home / Romansa / Pernikahan Dadakan dengan CEO / Chapter 341 - Chapter 350

All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 341 - Chapter 350

3246 Chapters

Bab 360

Mungkin perasaan bersalah ini muncul karena perjanjian pernikahan itu.Stefan pun memutuskan untuk diam-diam mencuri kembali perjanjian tersebut dari tangan Olivia. Mungkin bukan mencuri, tapi lebih tepatnya mengambil kembali. Menggunakan kata mencuri sangatlah tidak enak didengar. Dia sebagai seorang penerus dari keluarga Adhitama, bagaimana mungkin melakukan pencurian.Setelah mengambil kembali kontrak itu, pria itu akan langsung menghancurkannya.Pimpinan Adhitama Group yang tidak berani menggandeng tangan istrinya ini, akhirnya hanya menemani istrinya jalan-jalan sepanjang malam di pusat perbelanjaan lalu menjadi portir gratis dengan membawa kantong belanjaan besar dan kecil di tangannya.Awalnya Olivia tidak tahu ingin membeli apa, tapi setelah berkeliling, Olivia pun mulai menghabiskan uangnya sendiri untuk membeli barang-barang.Stefan ingin membayar belanjaannya, tapi Olivia mati-matian menolak hal tersebut, hal ini membuat hati pria itu bertambah kesal.Sekitar jam 10 malam, s
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

Bab 361

Setelah terdiam beberapa saat, Olivia berkata, “Setelah mendengar cerita kamu mengenai rekan kerjamu itu, aku rasa temanmu memang jauh lebih baik dari orang-orang yang sebelumnya pernah dijodohkan untuk Junia. Besok aku akan bilang hal ini kepada Junia.”“Pak Stefan, sudah malam, aku kembali ke kamar mandi dan istirahat dulu,” ucap Olivia yang memang benar sudah merasa cukup lelah.Stefan langsung berdiri dan berkata, “Baiklah kalau begitu, selamat malam!”Setelah mengatakan selamat malam kepada Stefan, perempuan itu langsung berbalik ke kamarnya dan beristirahat. Semua barang yang baru saja dibelinya tergeletak begitu saja di ruang tamu tanpa sempat membereskannya. Besok pagi-pagi, setelah bangun baru Olivia akan membereskannya.Sementara itu, Stefan tetap berdiri di tempatnya, melihat Olivia yang langsung berjalan masuk ke kamar tanpa menoleh ke belakang sekalipun atau tanda-tanda merindukannya.Setelah cukup lama berdiri di tempatnya, pria itu berjalan ke balkon dan duduk di atas se
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

Bab 362

Mbak Lesti menyapa sambil tersenyum lebar.Tuan Muda sudah memberitahunya, di depan istrinya harus memanggil Pak Stefan, jangan tuan muda.“Mbak Lesti sudah datang. Olivia, ini adalah Mbak Lesti yang kemarin aku bilang.”Stefan memperkenalkan mereka berdua.Olivia langsung tersenyum dan berkata, “Tadi ketika pulang, aku sudah melihat Mbak Lesti di depan pintu. Kita berdua sudah berkenalan. Mbak Lesti, duduk dulu saja, akum au ke dapur untuk menaruh belanjaan sayur ini.”“Ibu Stefan, aku saja yang bantu.”“Mbak Lesti.”Mbak Lesti langsung tertawa minta maaf, setelah sepasang matanya diam-diam melirik ke arah Stefan, barulah perempuan paruh baya itu mengganti nama panggilannya menjadi Ibu Olivia.“Pak Stefan, Ibu Olivia, kalian berdua pasti masih belum makan, aku akan membuatkan sarapan untuk kalian berdua.”Olivia ingin menghalanginya, tapi Mbak Lesti langsung menyela sambil tersenyum, “Bu Olivia, aku datang sebagai asisten rumah tangga di sini. Pak Stefan sudah menjelaskan lingkup peke
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

Bab 363

Stefan berdiam di dalam kamarnya cukup lama, sampai akhirnya Olivia datang dan mengetuk pintu kamarnya.“Pak Stefan, Mbak Lesti sudah selesai membuat sarapan pagi.”Olivia berdiri di depan pintu kamarnya, mengetuk sambil memanggil pria itu. Namun sebenarnya, perempuan itu sedang mengutuk Stefan di dalam hatinya : Ganti baju lama sekali tidak keluar-keluar.Ketika melakukan suatu hal, biasanya Stefan selalu rapi dan cepat, sangat jarang berlama-lama.Oh, ada, ketika pria itu mau mengirimkan bunga, sangat tidak rapi dan juga cekatan.Stefan membuka pintu.Pria itu menggunakan kemeja, dengan kancing bagian atas yang belum terkancing rapi.Begitu pintu terbuka, Olivia langsung melihat bagian dada berotot milik Stefan.Olivia tertegun sejenak, sebelum akhirnya berkata, “Pak Stefan, sudah waktunya sarapan.” Stefan memerhatikan gerak-gerik Olivia. Begitu selesai berbicara, perempuan itu langsung membalikkan badan dan pergi.Pria itu menutup pintu kamarnya sambil menunduk melihat kemejanya s
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

Bab 364

Bi Lesti tersenyum ketika melihat Olivia makan dengan lahap. Semakin dilihat, dia tiba-tiba jadi merasa sangat lapar. Ketika Stefan tidak melihat, dia pun memakan sedikit.Ketika Bi Lesti sedang berberes dan pergi ke dapur untuk mencuci piring-piring mereka, Olivia menarik kursi dan duduk sangat dekat dengan Stefan, hingga menyentuh pria itu.Stefan seketika langsung menegang, bagaikan landak yang menegangkan seluruh duri di punggungnya.Bedanya, kali ini dia bukan bersikap defensif. Dia gugup, karena tidak tahu apa yang ingin dilakukan istrinya padanya.“Pak Stefan, di rumah kita ada kamar tamu, tapi nggak ada ranjangnya. Nanti waktu kita sudah jemput Russel, lalu mengantar Bi Lesti dan Russel ke toko, kita harus membelikan Bi Lesti ranjang dan perlengkapan lainnya. Kita nggak mungkin membiarkan Bi Lesti tidur di lantai, ‘kan?” Stefan seketika menjadi lebih santai.“Kamu nyonya di rumah ini. Kamu saja yang atur.”Stefan ada rapat penting pagi ini, tidak bisa meluangkan waktu untuk me
last updateLast Updated : 2023-05-14
Read more

Bab 365

Olivia berpikir begitu, dan juga melakukannya.Dia segera mengeluarkan ponselnya dan mencari langkah-langkah untuk mengikat dasi di Internet.Setelah membaca dua kali dengan cepat, dia memasukkan ponselnya kembali ke saku celananya.Dia berjalan menghampiri Stefan, meraih dasi yang dipegang Stefan, mengutak-atik Dasi itu, lalu melingkarkannya di leher pria itu. Dia berkata, “Pergi ke kamar ganti baju saja ribetnya melebihi wanita yang mau berdandan. Dasi saja belum dipakai.”Melihat hal ini, Bi Lesti menariknya, lalu meletakkannya di lehernya, berbisik, “Kembali ke kamar dan ganti baju, lebih baik daripada perempuan Butuh waktu untuk merias wajah saat saya pergi keluar, dan saya bahkan belum mengenakan dasi saya.”Melihat hal tersebut, Bi Lesti melangkah pergi dan keluar lebih dulu.Dia menunggu pasangan muda itu di luar. Dari pria-pria yang kukenal, selain Albert dan kakak iparku yang berengsek itu, yang lainnya nggak perlu pakai jas dan dasi. Aku benar-benar nggak punya pengalaman da
last updateLast Updated : 2023-05-14
Read more

Bab 366

Kalau Odelina pergi mencari uang, dia jadi tidak punya waktu untuk bersama anaknya.Odelina menarik napas dan tidak menoleh ke belakang, membawa motornya dan pergi dengan cepat.Dia akan baik-baik saja asalkan tidak mendengar tangisan putranya.Olivia menggendong Russel naik ke mobil. Setelah dibujuk cukup lama olehnya dan Bi Lesti, anak itu akhirnya berhenti menangis.Namun, Russel tidak mau duduk sendiri dan meringkuk di dalam pelukan Olivia. Kedua tangannya memeluk Olivia dengan erat, dan dia bertanya dengan sedih, “ … nggak mau Russel lagi, ya?”Olivia mendorong anak itu dengan pelan, lalu menunduk dan bertanya dengan lembut, “Russel, kamu bilang apa barusan?”Russel mendongak dan menatap Olivia, lalu bertanya, “Apa Mama nggak menginginkan Russel lagi?”“Siapa yang bilang? Mama hanya pergi kerja, bukannya nggak menginginkan Russel lagi. Mama akan pulang setiap malam untuk menemani Russel.”Russel berkata dengan sedih, “Papa yang bilang.”Olivia ingin mengumpat rasanya.Roni itu san
last updateLast Updated : 2023-05-14
Read more

Bab 367

Setelah menyetir mobilnya dan meninggalkan SMP Negeri Kota Mambera, Stefan berhenti di tempat biasa dan menyuruh pengawalnya membawa mobilnya, sementara dirinya naik mobil Rolls Royce.Dalam perjalanan ke kantor, dia menghubungi Pak Arif dan meminta pria itu untuk menyuruh orang mengantarkan satu kursi pengaman anak.Yang mengejutkan Stefan adalah, Amelia sedang menunggu di depan gerbang kantor, tapi tidak menghalangi jalannya.Wanita itu hanya berdiri diam di pinggir, diam-diam memperhatikan mobilnya masuk ke kompleks kantor.Sulit bagi Amelia untuk melepaskan cintanya pada Stefan. Dia memberi tahu diri sendiri bahwa dia hanya akan datang menemui pria ini lagi hari ini, lalu tidak akan datang lagi ke depannya. Kecuali kalau pria itu memakai cincin supaya dia menyerah, bukan karena benar-benar sudah menikah. Kalau seperti itu, dia akan datang lagi.Setelah mobil-mobil yang mengantar Stefan masuk ke kompleks perkantoran itu, gerbang utama kantor Adhitama Group segera menutup.Mobil Roll
last updateLast Updated : 2023-05-14
Read more

Bab 368

“Dengan menerimanya, kalian akan membantuku. Kumohon, bantulah aku.” Amelia membuat gerakan meminta tolong dengan bercanda.Keluarga Sanjaya punya banyak uang, tapi ibunya dibesarkan di panti asuhan dulu, jadi kalaupun sudah puluhan tahun menjadi menantu keluarga kaya, ibunya tetap suka berhemat.Ibunya paling tidak suka melihatnya menghambur-hamburkan uang.Junia berpikir, padahal dia biasanya juga tidak banyak pikir kalau membeli barang, tapi kalau dibandingkan dengan Amelia, putri keluarga konglomerat ini, rasanya seperti membandingkan seekor gajah dengan seekor semut.“Olivia, siapa Bibi ini?” tanya Amelia pada Olivia ketika melihat Bi Lesti.“Pengasuh yang aku bayar untuk menjaga Russel. Aku dan Junia terkadang sibuk, takutnya Russel lari ke luar toko. Jadi aku mencari seorang pengasuh untuk menjaganya, supaya kami berdua juga bisa tenang.”Mereka membantu Odelina menjaga putranya. Meskipun keponakan sendiri, tapi tanggung jawabnya juga besar.Dalam menjaga Russel, Olivia tidak be
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more

Bab 369

Olivia menepuk punggung tangan Amelia dan menghiburnya, “Amelia, kamu adalah perempuan yang baik. Lepaskan pria yang bukan milikmu. Kamu akan mendapatkan kebahagiaan nanti.Amelia mengerutkan bibirnya. Matanya merah. Dia menyeka air matanya dengan sok kuat, lalu berkata dengan senyuman yang dipaksakan, “Iya, aku kalau mau menikah, banyak pria yang mengantri untuk menikahiku. Aku nggak perlu merebut pria orang!”Junia menyela dan berkata, “Memangnya nggak enak ya hidup sendiri dengan bebas dan tanpa beban?”Dia belum pernah merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta pada seorang pria, jadi dia tidak bisa memahami rasa sakit dari cinta yang tak berbalas yang dirasakan Amelia.Amelia menatap Junia dan teringat akan sesuatu. Matanya masih merah, tapi dia tertawa dan berkata, “Berita tentang sikap Bu Junia waktu di pesta yang diadakan keluarga Hermawan sering dibicarakan oleh kita semua di kalangan kelas atas.”“Aku pikir kamu benaran mabuk sekali saat ini. Sekarang kalau dipikir-pikir, kamu s
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more
PREV
1
...
3334353637
...
325
DMCA.com Protection Status