Home / Romansa / Pernikahan Dadakan dengan CEO / Chapter 1631 - Chapter 1640

All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 1631 - Chapter 1640

3373 Chapters

Bab 1650

Jonas berangkat ke kota Aldimo pada sore hari keesokan harinya. Hanya dua hari setelah dia tiba di kota Aldimo, Mulan melahirkan. Mulan melahirkan sepasang bayi kembar siam, laki-laki dan perempuan. Jonas langsung menelepon Amelia untuk berbagi kegembiraannya. Ini bukan pertama kalinya dia menjadi paman, tapi kali ini berbeda. Sebelumnya, dia adalah paman dari pihak ayah. Kali ini, dia adalah paman kandung.Saat Amelia menerima panggilan Jonas, dia masih tinggal di rumah yang terdaftar atas namanya dan belum kembali ke rumah besar keluarga Sanjaya. Yuna mengetahui bahwa putrinya tinggal di rumahnya sendiri melalui Olivia, tetapi tidak menghubungi putrinya terlebih dahulu. Mereka seolah-olah sedang dalam perang dingin. Yuna merasa tidak bersalah. Dia menganggap Amelia tidak tahu sikon, tidak patuh, dan tidak mendengarkan nasihatnya. Amelia, di sisi lain, berpikir bahwa ibunya terlalu keras kepala. Padahal, Jonas sudah mengatur semuanya dengan sempurna, tapi Yuna tetap bersikeras
Read more

Bab 1651

"Aku juga tetap harus kembali, banyak hal yang perlu diurus di perusahaan," kata Jonas dengan lega, tapi dia tetap memutuskan untuk kembali ke Mambera sore itu. Banyak hal di perusahaan yang memang harus diurus. Alasan utamanya masih tetap agar bisa dekat dengan Amelia di Mambera. "Jam berapa kamu sampainya? Mau dijemput di bandara nggak?" tanya Amelia. Biasanya, Jonas ke kota Aldimo dengan pesawat pribadi, kecuali jika pesawat pribadinya sedang digunakan oleh saudaranya, baru dia akan memesan tiket penerbangan komersial. Mendengar Amelia menawarkan diri untuk menjemput, Jonas segera memutuskan untuk tidak menggunakan pesawat pribadinya. "Nanti aku screenshoot tiket penerbanganku kalau sudah pesan, ya," jawab Jonas. "Oke, entar kita makan malam sama-sama," ucap Amelia. Jonas merasa sangat bahagia, "Oke." "Aku kerja dulu, ya," kata Amelia. Jonas dengan tidak rela berkata, "Ya sudah, jaga kesehatan, jangan terlalu capek. Kalau kamu butuh bantuan, bilang saja sama aku, ya." "Iya
Read more

Bab 1652

Yolanda sekarang lebih santai tentang pernikahan Jonas, putra bungsunya, sejak tahu Jonas sudah punya seseorang di hati. Jonas memang jarang berbagi soal perasaan pribadinya dengan orang tuanya. Dia lebih sering berbicara dengan kakaknya. Yolanda sendiri pun mengetahui soal Amelia, pujaan hati Jonas, dari Yose, anak sulungnya.Yolanda sudah pernah melihat foto Amelia dan mendengar cerita tentang kepribadian Amelia dari Yose dan Mulan. Dia sangat terkesan dengan Amelia, putri keluarga Sanjaya itu. Namun, mengingat Jonas belum berhasil menaklukkan hati Amelia, Yolanda tidak mau serta merta mendatangi gadis itu, khawatir akan membuat Amelia kaget.Wajah Jonas sedikit memerah saat dia dengan jujur mengakui, “Beberapa hari ini meski badanku rumah, pikiranku melayang ke Mambera, Ma.” Jonas terus memikirkan Amelia. Jonas akhirnya tahu apa itu yang biasa dibilang orang: “Rindu yang begitu dalam”.Yolanda tertawa terbahak-bahak, menepuk bahu putranya dan berkata, “Jonas, semangat, ya! Mama
Read more

Bab 1653

"Rumah ini sepi banget, sih. Seharusnya ada dua atau tiga orang yang tinggal di sini untuk jagain rumah, biar kerasa ada sedikit kehidupan." Keluarga Sanjaya biasanya mengatur orang untuk membersihkan rumah itu setiap dua hari sekali, tapi tidak ada yang tinggal di sana. Amelia lebih suka tinggal sendiri, bebas tanpa ada yang mengganggu."Aku lebih suka begini, Ma," jawab Amelia.Yuna melirik putrinya, tidak melanjutkan topik itu. "Mama malam ini harus menghadiri acara amal. Kamu temani Mama, ya." "Ih, Mama ‘kan tahu aku nggak suka ke pesta. Mama ajak Oliv atau Kak Odelina saja."Yuna mencubit Amelia lagi, "Kamu sekarang ‘kan pebisnis. Pebisnis itu harus pandai bergaul. Kalau nggak mau bersosialisasi, mau berbisnis gimana, coba? Di Mambera mungkin kamu bisa berbisnis karena orang menghormati keluarga besarmu. Untung saja binis sayurmu oke, nggak bikin orang lain komentar ini itu, Tapi di kota lain, memangnya siapa yang mengenal Amelia Sanjaya?""Mama bawa kamu ke pesta untuk buka j
Read more

Bab 1654

“Oliv, aku ‘kan baru saja hamil. Masih ada delapan atau sembilan bulan lagi sebelum melahirkan. Bayangin Reiki memperlakukanku seperti sapi peliharaan tuh bikin sakit kepala, tahu.” Olivia tertawa, “Kamu ini. Nggak bersyukur.” Junia berkata, “Suatu hari nanti aku akan bilang hal yang sama sama kamu.”Olivia kembali bersama Russel. Russel menyapa Junia, kemudian duduk sendiri di kursi. Junia mengelus pipi kecil Russel, “Yah, meski pas hamil diatur-atur sampai nggak punya kebebasan, tapi kalau melahirkan bayi seimut Russel, nggak apa-apa, sih.”“Tante Junia, apa di perut Tante ada adik laki-laki?” tanya Russel dengan polos. Mendengar itu, Junia dan Olivia bertukar pandang, lalu Junia berkata kepada Russel, “Russel, bukannya di perut Tante Junia adanya adik perempuan?” Junia berharap mendapatkan seorang putri. Russel dengan polosnya berkata, “Aku nggak tahu.” Pertanyaan Russel barusan adalah insting yang muncul spontan. “Baru hamil, mana bisa tahu apa laki-laki atau perempuan,” k
Read more

Bab 1655

“Kamu mau pulang siap-siap?” Junia bertanya pada Olivia, setelah mengeluh panjang.Olivia menjawab, “Aku harus antar Russel pulang dulu, dia bilang kangen sama aku pas pulang sekolah hari ini, jadi Dimas antar dia ke sini.” Olivia harus menemani suaminya ke acara amal malam ini. Tidak akan nyaman membawa Russel.“Ya sudah, sana. Aku saja yang urus toko. Sudah lama aku nggak duduk di sini. Tau deh, anak-anak nakal itu masih ingat sama aku atau nggak.” Bagi Junia, para siswa itu adalah anak-anak nakal. “Kamu di sini jaga toko? Perlu bilang sama Pak Reiki, nggak?” Junia menjawab, “Nggak perlu, lah. Toh dia pasti sudah tahu. Lagipula, lihat saja barisan pengawal di luar sana, kalau aku nggak bilang pun, mereka pasti akan kasih tahu. Kan cuma jaga toko. Reiki nggak akan keberatan. Cuma duduk sama terima duit doang.”Olivia tertawa, “Oke, deh. Aku antar Russel pulang, ya.” “Oke.”Setelah Olivia meninggalkan toko buku, Junia segera masuk ke dapur, mencari es krim di kulkas, tapi tidak me
Read more

Bab 1656

Mereka tahu Junia adalah orang yang tidak suka memamerkan status, jadi ketika dia mengatakan ingin mentraktir mereka es krim, maka itu benar-benar dari hati. Bahkan jika Reiki tahu pun, dia tidak akan berkata apa-apa. Boy pergi ke toko yang Junia sebutkan untuk membeli es krim. Setelah Boy pergi membeli es krim, Junia kembali ke dalam toko menunggu. Junia berharap dirinya bisa makan es krim, menunggu dengan senang.Tidak lama kemudian, Boy kembali. Dia masuk ke toko dengan tangan kosong dan mengembalikan uang kembaliannya kepada Junia. “Es krimnya mana?” tanya Junia dengan heran. Mungkinkah toko Pak Ratno tidak jual es krim? Tidak mungkin! Junia sering melihat ada es krim di freezer toko itu. “Sudah dibeli, saya bagi-bagikan sama yang lain. Ini uang kembaliannya saya kembalikan. Terima kasih sudah mentraktir kami es krim, ya, Non.” Boy mengembalikan uang sambil mengucapkan terima kasih. Memang sangat menyenangkan makan es krim saat cuaca panas.Junia menerima uang sambil bertan
Read more

Bab 1657

Russel memanggil lagi, "Tante Rosa!" Kali ini suaranya sangat keras. Rosalina terperanjat. Dia sedikit panik, sambil meraih tangan Russel. Setelah menyentuhnya, Rosalina tersenyum lembut, "Russel datang, ya. Kamu datang sama Mama?"Odelina juga sesekali datang ke Spring Blossom untuk membeli beberapa pot bunga untuk dirawat. Mungkin karena tidak punya waktu untuk merawat, bunga-bunga Odelina selalu mati. Setiap kali bunganya mati, dia akan membeli beberapa pot lagi dan sekaligus meminta saran Rosa tentang cara merawat bunga."Aku sama Tante," jawab Russel. "Tante Rosa, setelah aku sama Tante masuk, kok Tante Rosa nggak sadar, sih? Aku panggil tadi, tapi Tante Rosa nggak jawab."Rosalina meminta maaf, "Maaf, Russel. Tante Rosa lagi mikirin sesuatu tadi. Tante lagi tenggelam dalam pikiran sampai nggak dengar langkah kaki kalian."Rosalina menoleh ke Olivia, "Olivia, kamu datang. Kok tumben ada waktu hari ini?""Aku mau menghadiri jamuan makan malam amal sama Stefan malam ini. Aku tu
Read more

Bab 1658

Olivia kemudian menuangkan tiga cangkir air, memberikan satu kepada keponakannya. Dia membawa dua cangkir air hangat itu dan duduk kembali di depan Rosa, meletakkan salah satu cangkir di tangan Rosa. Kedua wanita itu minum setengah cangkir air hangat mereka."Rosa, tanya saja, kamu mau tanya apa sama aku?" tanya Olivia."Calvin kayak menghilang beberapa hari ini. Dia … lagi pergi buat urusan bisnis, kah?" Tanya Rosa. Olivia sedikit terkejut.Calvin pergi ke kota Aldimo untuk meminta Dokter Dharma membantu mengobati mata Rosa. Dia tidak memberi tahu Rosa. Sebelum Dokter Dharma setuju untuk mengobati mata Rosa, Calvin tidak akan memberi tahu agar Rosa tidak kecewa. Orang keluarga Siahaan juga mencoba mencari Dokter Dharma untuk membantu Rosa. Akan tetapi, karena tidak memiliki jaringan sebanyak Calvin, mereka tidak tahu bahwa Dokter Dharma telah kembali ke kota Aldimo. Dokter Dharma adalah harapan terakhir Rosa. Meski dia tidak mengatakannya, Calvin tahu Rosa sangat berharap.Jika Ca
Read more

Bab 1659

Sesaat, Olivia tak bisa menanggapi. Dulu Olivia merasa tak cocok dengan Stefan karena masalah latar belakang keluarga. Sedangkan Rosalina, adalah masalah kesehatan. Setelah diam beberapa saat, Olivia menghibur, “Rosa, mata kamu pasti sembuh, kok. Calvin pasti akan bantu kamu cari dokter terhebat yang bisa nyembuhin mata kamu.”Sekarang Calvin sedang pergi ke kota Aldimo. Entah bagaimana keadaannya sekarang. Rosalina segera mengenyahkan kegelisahannya. dia tersenyum kepada Olivia, "Olivia, nggak usah bahas ini lagi, deh. Bagus kalau Calvin ada di luar kota lebih lama. Anggap saja kami pisah sejenak, kasih waktu untuk saling merenung. Siapa tahu dia akan menyerah." Meskipun Rosa menyukai Calvin, tapi Rosa tetap memiliki keraguan untuk menerimanya. Rosalina selalu merasa sebagai orang buta, dirinya tidak layak untuk Calvin. Seorang pemuda hebat dari keluarga Adhitama. Menurutnya, Calvin seharusnya menikahi wanita yang lebih baik.Olivia berkata, "Kecuali jika Calvin nggak benar-bena
Read more
PREV
1
...
162163164165166
...
338
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status