Semua Bab Pernikahan Dadakan dengan CEO: Bab 1201 - Bab 1210

3283 Bab

Bab 1220

Junia menyentuh dahinya dan berkata, “Aku tahu kamu nggak pernah menyukai Albert. Hanya saja, aku takut kamu akan merasa bersalah. Tapi, Albert baik-baik saja kok sekarang. Dia adalah penerus bisnis keluarganya, jadi dia harus belajar untuk hidup susah dan menghadapi beberapa cobaan dulu, supaya bisa jadi lebih dewasa.”“Tante Desy menyuruhnya pergi bekerja ke sana untuk kebaikannya sendiri. Itu hal yang baik. Kenapa aku harus merasa bersalah?” ujar Olivia, duduk di depan meja kasir, mengeluarkan ponselnya dan berkata, “Aku mau laporan dulu dengan suamiku yang cemburuan itu. Jangan sampai dia salah paham.”Olivia mengambil inisiatif untuk memberi tahu Stefan terlebih dahulu. Itu jauh lebih baik daripada Stefan mengetahuinya dari para pengawal.Karena kebiasaan Stefan yang suka cemburu itu, kalau Stefan tahu dari pengawalnya bahwa Olivia bertemu dengan Albert lagi. Pria itu cemburu parah.Junia masuk ke dapur.Setelah beberapa saat, dia membawa sepiring anggur keluar, meletakkannya di a
Baca selengkapnya

Bab 1221

Junia menghela napas dan berkata, “Terkadang sikap dan perilaku orang tua itu benar-benar nggak bisa dimengerti. Anak-anak yang berbakti nggak disukai, malah lebih memilih yang nggak berbakti.”Setelah hening sejenak, Olivia berkata, “Makanya, pada akhirnya, mereka nggak hanya menyakiti hati putra dan putri mereka yang berbakti, tetapi juga merasa sedih karena anak-anak kesayangan mereka. Ada kakak adik yang hubungannya menjadi kaku setelah orang tua mereka meninggal. Bahkan, ada yang nggak berhubungan lagi setelah itu. Itu semua karena orang tua pilih kasih ketika masih hidup.”“Untung saja, keluargaku nggak begitu. Kakek dan Nenek memperlakukan kami semua dengan cara yang sama. Nggak pilih kasih atau lebih menyayangi satu keluarga saja, juga nggak membenci keluarga lainnya,” ujar Junia. “Paman-pamanku sangat dekat dengan satu sama lain. Aku juga sering berhubungan dengan sepupu-sepupuku.”Olivia tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya bisa iri, karena hubungannya dengan sepupu-sepupunya
Baca selengkapnya

Bab 1222

Alex malas berbicara dengan kakaknya, “Kak, berikan ponselmu ke Kak Olivia. Aku mau ngomong dengannya.”Junia menggerutu, “Aku ini kakak kandungmu. Ini juga urusan keluarga kita. Kamu nggak mau mengatakannya padaku, malah mau mengatakannya pada Olivia. Dasar, kamu pikir kamu bisa menyembunyikannya dariku?” Meskipun menggerutu, Junia tetap memberikan ponselnya pada Olivia. Dia berkata pada sahabatnya, “Si Alex mau buat orang penasaran. Sok misterius. Nggak tahu ada apa. Dia mau bicara padamu.”Olivia tertawa dan mengambil ponsel itu, lalu bertanya pada Alex di seberang telepon, “Alex, ada apa? Kamu bilang padaku. Aku akan merahasiakannya untukmu, nggak akan memberi tahu kakakmu.”Sebenarnya, Junia sudah menempelkan telinganya di telepon. Asalkan Alex mengatakannya, dia akan bisa mendengarnya.Rasa penasarannya sudah terpancing karena adiknya. Dia benar-benar ingin tahu hal apa yang terjadi di rumah. Katanya pertunjukan bagus, hal yang bagus. Dia benar-benar tidak bisa menebak hal bagus
Baca selengkapnya

Bab 1223

“Junia sudah pulang!”Seseorang melihat Junia pulang dan berteriak keras.Orang-orang yang mengelilingi pintu rumah keluarga Santoso otomatis langsung berdiri di kedua sisi untuk memberi jalan.Junia melihat orang-orang yang mengelilingi pintu rumahnya itu, kebanyakan orang dari desa, dan ada beberapa penyewa di dekat sini. Mereka semua tersenyum saat melihatnya.Setelah semua orang minggir, Junia langsung mengerti apa yang dilihat semua orang di pintu rumahnya. Yang mereka lihat adalah lautan bunga yang luas di depan rumahnya.Reiki, yang tidak menelepon atau mengiriminya pesan sepanjang hari, berdiri di samping lautan bunga itu, memegang sebuah buket mawar di tangannya, juga menatapnya sambil tersenyum.Junia memarkir motor listriknya.“Kak, cepat ke sini dan lihat.”Alex datang dan menarik kakaknya ke depan.Junia ditarik ke lautan bunga. Semuanya bunga mawar. Reiki membentuk ribuan kelopak bunga itu itu menjadi beberapa kata.Junia, menikahlah denganku!Reiki sedang melamarnya.Rei
Baca selengkapnya

Bab 1224

Melihat Junia tidak menanggapi Reiki, Desy berkata kepada kakak dan kakak iparnya, “Mengapa Junia nggak mengiyakan? Reiki adalah pria yang sangat baik. Nggak mudah mencari pria seperti itu. Aku rasanya ingin mewakili Junia untuk menerima lamaran pria itu.”Namun, Albert berkata, “Nggak boleh langsung setuju juga. Harus dipikirkan dulu. Kalau langsung diterima, kelihatannya seperti Kak Junia yang nggak sabaran.”Junia bersedia menikah dengan Reiki. Dia juga tidak sengaja membuat pria itu menunggu. Dia mengulurkan tangan untuk mengambil buket bunga itu, lalu menjawab Reiki dengan suara keras sambil tersenyum, “Reiki, aku bersedia menikah denganmu.”Reiki sangat gembira.Dia buru-buru mengeluarkan kotak cincin berlian yang telah dia siapkan, mengeluarkan cincinnya, meraih tangan Junia, dan dengan hati-hati menyelipkan cincin berlian itu ke jari Junia.Junia menariknya untuk berdiri.Reiki memeluknya, menundukkan kepalanya dan mencium bibir merahnya.Terdengar tepuk tangan yang meriah dan
Baca selengkapnya

Bab 1225

“Masuklah ke rumah. Makan malam di sini,” ujar Firdaus Santoso pada Reiki, calon menantunya.Reiki melamar putrinya di depan mereka. Firdaus sangat menyukai calon menantunya ini, tapi tidak seperti istrinya, yang semakin lama semakin menyukai pria itu.Sesuka apa pun dia pada calon menantu ini, dia akan tetap menyimpannya sendiri dan tidak memperlihatkannya. Dia tetap bersikap sopan pada Reiki.“Kalaupun Papa nggak menyuruhku makan di sini, aku akan tetap bermuka tebal dan makan di sini.” Reiki tersenyum nakal, lalu menyapa Desy dengan sebutan “Tante”. Dia juga tetap tersenyum dan mengangguk saat melihat Albert.“Albert, telepon papamu, minta dia datang ke rumah Om Firdaus untuk makan malam setelah pulang kerja.” Desy menyuruh putranya untuk menghubungi suaminya dan meminta suaminya untuk datang makan ke sini, supaya lebih ramai.Dia selalu ingin menikahkan keponakan perempuannya ini dengan anak orang kaya, sering menjodohkan keponakannya dengan orang. Namun sayangnya, keponakannya in
Baca selengkapnya

Bab 1226

Kata-kata Reiki membuat wajah Junia memerah lagi.Dasar pria satu ini. Tidak sabaran sekali.“Oke, kalau begitu adakan pesta pernikahan dulu, lalu urus buku nikah, setelah itu baru mengadakan resepsi pernikahan.”Reiki menghormati keinginan Junia dan tidak ingin membuat Junia tidak senang. Jadi, dia melakukan semua langkahnya dengan baik, sehingga membuat keluarga Santoso puas.Dengan status Reiki, pesta pertunangannya dengan Junia juga harus dilangsungkan dengan meriah. Mereka juga akan mengundang tokoh-tokoh terkenal di masyarakat kelas atas di Mambera.Reiki menelepon orang tuanya dan memberi tahu mereka bahwa dia sudah melamar Junia, bahwa Junia sudah menerima lamarannya.Dia meminta orang tuanya untuk datang kalau ada waktu, untuk mendiskusikan tentang pernikahannya dengan calon mertuanya.Setelah mendengar perkataan putranya, Gloria tersenyum dan berkata, “Mama memang sibuk banget, tapi sesibuk apa pun Mama, nggak ada yang lebih penting dari pernikahanmu. Oke, Mama akan mengajak
Baca selengkapnya

Bab 1227

Junia berkata, “Nanti ke depannya kalau Bram menyukai seorang wanita, kamu harus memperkenalkannya padaku. Aku penasaran, wanita seperti apa yang bisa menaklukkan Bram.”Reiki mencondongkan diri mendekat ke telinga Junia, mencium pipi wanita itu dan berkata dengan suara rendah, “Mulai sekarang, kamu juga bagian dari keluarga Ardaba. Kalau Kak Bram menyukai seorang wanita, kita pasti akan segera tahu.”Junia menyenggolnya dan berkata, “Para orang tua ada di sini.”Masih lagi menciumnya.Tidak peduli seberapa berani dirinya, Junia terlalu malu untuk mencium Reiki di depan orang tua.“Mereka akan semakin bahagia melihat kita semakin mesra.”Junia dengan cepat melihat ke arah para orang tua yang sedang mendiskusikan tanggal pertunangan dan sama sekali tidak memperhatikan mereka.“Ayo, kita jalan-jalan ke luar, ” saran Junia.Itu yang paling Reiki inginkan.“Ma, Reiki dan aku jalan-jalan ke luar,” ujar Junia pada ibunya, lalu menarik Reiki dan keluar rumah.Lautan bunga di depan pintu itu m
Baca selengkapnya

Bab 1228

Olivia tidak bisa menahan diri dan akhirnya menelepon Stefan.Teleponnya masuk, tapi Stefan tidak menjawab.Olivia berhenti menelepon dan bergumam pada diri sendiri, “Benar-benar cemburu?”Dia meletakkan ponselnya di meja kasir. Setelah berdiam sejenak, dia mengeluarkan alat kerajinannya, dan mulai membuat kerajinan lagi, karena sedang tidak ada kerjaan.Tidak sampai dua menit kemudian, satu buket bunga tiba-tiba diantarkan ke hadapannya.Olivia mendongak dan menatap indah Stefan.“Kamu ... kenapa kamu nggak menjawab telepon atau membalas pesanku?” Olivia berhenti mengerjakan kerajinannya, mengambil buket bunga itu dan mengomel pada suaminya.Stefan menatapnya dalam-dalam dan berkata, “Aku kan sudah datang ke sini, jadi aku nggak perlu menjawab telepon lagi. Aku sibuk siang tadi, jadi aku pulang kerja lebih awal malam ini.”Melihat Olivia telah selesai membuat kerajinan pot pohon keberuntungan, dia mengambilnya dan mengamatinya.“Bukannya sudah mempekerjakan orang sekarang? Jangan beke
Baca selengkapnya

Bab 1229

Olivia menoleh. Bibir hangat Stefan mencium pipinya.Dia meletakkan buket bunga itu, melepaskan kedua tangan Stefan yang memeluknya, berdiri lagi, lalu berbalik badan untuk menghadap suaminya itu.“Aku ada tanya, Albert pulang karena Tante Desy sedang nggak enak badan, jadi Albert izin dua hari. Ditambah weekend dua hari, total jadi empat hari. Dia jadi bisa pulang untuk menjenguk ibunya.”“Dia datang ke toko buku juga karena kebetulan dia lewat. Dia ingin bertemu dengan sepupunya, Junia. Dia bukan datang untuk menemuiku.”“Junia bilang padaku, waktu Albert mau datang, pria itu ada sengaja menelepon Junia dulu untuk menanyakan apa aku lagi di toko. Lalu, setelah memastikan aku nggak lagi di toko, pria itu baru datang. Waktu aku pulang dan bertemu dengannya, dia pas banget sudah mau pergi. Kami bertemu nggak sampai lima menit.”“Pak Suhe dan yang lainnya juga lihat kok dari luar. Benaran nggak ada apa-apa. Mana mungkin pengawalmu nggak melapor padamu kalau nggak ada apa-apa?”Olivia men
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
119120121122123
...
329
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status