Share

Bab 1222

Penulis: Anggur
Alex malas berbicara dengan kakaknya, “Kak, berikan ponselmu ke Kak Olivia. Aku mau ngomong dengannya.”

Junia menggerutu, “Aku ini kakak kandungmu. Ini juga urusan keluarga kita. Kamu nggak mau mengatakannya padaku, malah mau mengatakannya pada Olivia. Dasar, kamu pikir kamu bisa menyembunyikannya dariku?”

Meskipun menggerutu, Junia tetap memberikan ponselnya pada Olivia. Dia berkata pada sahabatnya, “Si Alex mau buat orang penasaran. Sok misterius. Nggak tahu ada apa. Dia mau bicara padamu.”

Olivia tertawa dan mengambil ponsel itu, lalu bertanya pada Alex di seberang telepon, “Alex, ada apa? Kamu bilang padaku. Aku akan merahasiakannya untukmu, nggak akan memberi tahu kakakmu.”

Sebenarnya, Junia sudah menempelkan telinganya di telepon. Asalkan Alex mengatakannya, dia akan bisa mendengarnya.

Rasa penasarannya sudah terpancing karena adiknya. Dia benar-benar ingin tahu hal apa yang terjadi di rumah. Katanya pertunjukan bagus, hal yang bagus. Dia benar-benar tidak bisa menebak hal bagus
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Neni Yuniar
bikin penasaran cerita mya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1223

    “Junia sudah pulang!”Seseorang melihat Junia pulang dan berteriak keras.Orang-orang yang mengelilingi pintu rumah keluarga Santoso otomatis langsung berdiri di kedua sisi untuk memberi jalan.Junia melihat orang-orang yang mengelilingi pintu rumahnya itu, kebanyakan orang dari desa, dan ada beberapa penyewa di dekat sini. Mereka semua tersenyum saat melihatnya.Setelah semua orang minggir, Junia langsung mengerti apa yang dilihat semua orang di pintu rumahnya. Yang mereka lihat adalah lautan bunga yang luas di depan rumahnya.Reiki, yang tidak menelepon atau mengiriminya pesan sepanjang hari, berdiri di samping lautan bunga itu, memegang sebuah buket mawar di tangannya, juga menatapnya sambil tersenyum.Junia memarkir motor listriknya.“Kak, cepat ke sini dan lihat.”Alex datang dan menarik kakaknya ke depan.Junia ditarik ke lautan bunga. Semuanya bunga mawar. Reiki membentuk ribuan kelopak bunga itu itu menjadi beberapa kata.Junia, menikahlah denganku!Reiki sedang melamarnya.Rei

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1224

    Melihat Junia tidak menanggapi Reiki, Desy berkata kepada kakak dan kakak iparnya, “Mengapa Junia nggak mengiyakan? Reiki adalah pria yang sangat baik. Nggak mudah mencari pria seperti itu. Aku rasanya ingin mewakili Junia untuk menerima lamaran pria itu.”Namun, Albert berkata, “Nggak boleh langsung setuju juga. Harus dipikirkan dulu. Kalau langsung diterima, kelihatannya seperti Kak Junia yang nggak sabaran.”Junia bersedia menikah dengan Reiki. Dia juga tidak sengaja membuat pria itu menunggu. Dia mengulurkan tangan untuk mengambil buket bunga itu, lalu menjawab Reiki dengan suara keras sambil tersenyum, “Reiki, aku bersedia menikah denganmu.”Reiki sangat gembira.Dia buru-buru mengeluarkan kotak cincin berlian yang telah dia siapkan, mengeluarkan cincinnya, meraih tangan Junia, dan dengan hati-hati menyelipkan cincin berlian itu ke jari Junia.Junia menariknya untuk berdiri.Reiki memeluknya, menundukkan kepalanya dan mencium bibir merahnya.Terdengar tepuk tangan yang meriah dan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1225

    “Masuklah ke rumah. Makan malam di sini,” ujar Firdaus Santoso pada Reiki, calon menantunya.Reiki melamar putrinya di depan mereka. Firdaus sangat menyukai calon menantunya ini, tapi tidak seperti istrinya, yang semakin lama semakin menyukai pria itu.Sesuka apa pun dia pada calon menantu ini, dia akan tetap menyimpannya sendiri dan tidak memperlihatkannya. Dia tetap bersikap sopan pada Reiki.“Kalaupun Papa nggak menyuruhku makan di sini, aku akan tetap bermuka tebal dan makan di sini.” Reiki tersenyum nakal, lalu menyapa Desy dengan sebutan “Tante”. Dia juga tetap tersenyum dan mengangguk saat melihat Albert.“Albert, telepon papamu, minta dia datang ke rumah Om Firdaus untuk makan malam setelah pulang kerja.” Desy menyuruh putranya untuk menghubungi suaminya dan meminta suaminya untuk datang makan ke sini, supaya lebih ramai.Dia selalu ingin menikahkan keponakan perempuannya ini dengan anak orang kaya, sering menjodohkan keponakannya dengan orang. Namun sayangnya, keponakannya in

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1226

    Kata-kata Reiki membuat wajah Junia memerah lagi.Dasar pria satu ini. Tidak sabaran sekali.“Oke, kalau begitu adakan pesta pernikahan dulu, lalu urus buku nikah, setelah itu baru mengadakan resepsi pernikahan.”Reiki menghormati keinginan Junia dan tidak ingin membuat Junia tidak senang. Jadi, dia melakukan semua langkahnya dengan baik, sehingga membuat keluarga Santoso puas.Dengan status Reiki, pesta pertunangannya dengan Junia juga harus dilangsungkan dengan meriah. Mereka juga akan mengundang tokoh-tokoh terkenal di masyarakat kelas atas di Mambera.Reiki menelepon orang tuanya dan memberi tahu mereka bahwa dia sudah melamar Junia, bahwa Junia sudah menerima lamarannya.Dia meminta orang tuanya untuk datang kalau ada waktu, untuk mendiskusikan tentang pernikahannya dengan calon mertuanya.Setelah mendengar perkataan putranya, Gloria tersenyum dan berkata, “Mama memang sibuk banget, tapi sesibuk apa pun Mama, nggak ada yang lebih penting dari pernikahanmu. Oke, Mama akan mengajak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1227

    Junia berkata, “Nanti ke depannya kalau Bram menyukai seorang wanita, kamu harus memperkenalkannya padaku. Aku penasaran, wanita seperti apa yang bisa menaklukkan Bram.”Reiki mencondongkan diri mendekat ke telinga Junia, mencium pipi wanita itu dan berkata dengan suara rendah, “Mulai sekarang, kamu juga bagian dari keluarga Ardaba. Kalau Kak Bram menyukai seorang wanita, kita pasti akan segera tahu.”Junia menyenggolnya dan berkata, “Para orang tua ada di sini.”Masih lagi menciumnya.Tidak peduli seberapa berani dirinya, Junia terlalu malu untuk mencium Reiki di depan orang tua.“Mereka akan semakin bahagia melihat kita semakin mesra.”Junia dengan cepat melihat ke arah para orang tua yang sedang mendiskusikan tanggal pertunangan dan sama sekali tidak memperhatikan mereka.“Ayo, kita jalan-jalan ke luar, ” saran Junia.Itu yang paling Reiki inginkan.“Ma, Reiki dan aku jalan-jalan ke luar,” ujar Junia pada ibunya, lalu menarik Reiki dan keluar rumah.Lautan bunga di depan pintu itu m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1228

    Olivia tidak bisa menahan diri dan akhirnya menelepon Stefan.Teleponnya masuk, tapi Stefan tidak menjawab.Olivia berhenti menelepon dan bergumam pada diri sendiri, “Benar-benar cemburu?”Dia meletakkan ponselnya di meja kasir. Setelah berdiam sejenak, dia mengeluarkan alat kerajinannya, dan mulai membuat kerajinan lagi, karena sedang tidak ada kerjaan.Tidak sampai dua menit kemudian, satu buket bunga tiba-tiba diantarkan ke hadapannya.Olivia mendongak dan menatap indah Stefan.“Kamu ... kenapa kamu nggak menjawab telepon atau membalas pesanku?” Olivia berhenti mengerjakan kerajinannya, mengambil buket bunga itu dan mengomel pada suaminya.Stefan menatapnya dalam-dalam dan berkata, “Aku kan sudah datang ke sini, jadi aku nggak perlu menjawab telepon lagi. Aku sibuk siang tadi, jadi aku pulang kerja lebih awal malam ini.”Melihat Olivia telah selesai membuat kerajinan pot pohon keberuntungan, dia mengambilnya dan mengamatinya.“Bukannya sudah mempekerjakan orang sekarang? Jangan beke

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1229

    Olivia menoleh. Bibir hangat Stefan mencium pipinya.Dia meletakkan buket bunga itu, melepaskan kedua tangan Stefan yang memeluknya, berdiri lagi, lalu berbalik badan untuk menghadap suaminya itu.“Aku ada tanya, Albert pulang karena Tante Desy sedang nggak enak badan, jadi Albert izin dua hari. Ditambah weekend dua hari, total jadi empat hari. Dia jadi bisa pulang untuk menjenguk ibunya.”“Dia datang ke toko buku juga karena kebetulan dia lewat. Dia ingin bertemu dengan sepupunya, Junia. Dia bukan datang untuk menemuiku.”“Junia bilang padaku, waktu Albert mau datang, pria itu ada sengaja menelepon Junia dulu untuk menanyakan apa aku lagi di toko. Lalu, setelah memastikan aku nggak lagi di toko, pria itu baru datang. Waktu aku pulang dan bertemu dengannya, dia pas banget sudah mau pergi. Kami bertemu nggak sampai lima menit.”“Pak Suhe dan yang lainnya juga lihat kok dari luar. Benaran nggak ada apa-apa. Mana mungkin pengawalmu nggak melapor padamu kalau nggak ada apa-apa?”Olivia men

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1230

    Stefan bertanya kepada Olivia.“Aku mau antarkan beberapa ekor ayam dan bebek untuk Kak Odelina. Ayo kita pergi sekarang.”Kalau mereka pergi terlalu malam, Odelina mungkin sudah tidur. Olivia tidak ingin mengganggu waktu istirahat kakaknya. Olivia menutup pintu toko buku dan naik mobil Stefan. Sedangkan mobilnya dibawa kembali oleh pengawal.Di dalam mobil, Olivia bertanya kepada Stefan, “Masalah di kebun binatang sudah ada hasil, belum? Benar-benar bukan ulah keluarga Siahaan?”Stefan terdiam sejenak, lalu menjawab, “Seenggaknya bukan ulah Pak Johan.”“Kalau bukan dia, berarti Bu Sinta?” tanya Olivia. Stefan tidak menyebut nama Sinta.“Reiki masih selidiki masalah ini. Untuk saat ini masih belum ada bukti. Tapi kami sudah kunci Bu Sinta.” Awalnya Stefan mengira sebenarnya dialah target orang-orang itu. Setelah diselidiki, ternyata bukan dirinya, melainkan Olivia. Olivia hanya punya dendam dengan Sinta dan Giselle. Hal itu yang membuat Stefan dan yang lainnya otomatis mengunci Sinta

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3302

    Menurut Jordan, orang tua mereka sebenarnya paling menyayangi Giselle. Namun, mereka memindahkan semua harta keluarga atas namanya setelah dia menceritakan kebiasaan boros perempuan itu dan bagaimana kedua bibi mereka mengincar Giselle untuk dimanfaatkan. Orang tua mereka hanya ingin melindungi harta keluarga agar tidak habis sia-sia. “Kak Giselle sekarang hanya masih mau berhubungan denganmu sebagai adik. Kalau kamu terus menyebut-nyebut mereka di depanku, terus-menerus menguliahi aku, atau selalu bertengkar denganku, aku mungkin bahkan nggak akan mau berhubungan lagi denganmu. Aku sudah berada di posisi terburuk saat ini,” kata Giselle. Dia sekarang sudah menjalin hubungan dengan Lota dan punya banyak uang untuk dihabiskan. Selama dia melakukan pekerjaannya dengan baik untuk lelaki tua itu, meski suatu saat nanti Lota tidak lagi mendukungnya, dia sudah menyimpan cukup banyak uang. Keluarga seperti ini, kalau pun tidak ada hubungan lagi, dia tidak peduli. Jordan merasa Kakak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3301

    "Aku sudah kirim uang ke kamu, Kakak harus gunakan uang itu untuk beli makanan bergizi dan memulihkan tubuh," ujar Jordan, yang masih merasa kasihan pada Kakak Keduanya. Namun, dia tidak bisa memberikan terlalu banyak uang. Kakaknya ini terlalu boros, dan kurang bijak serta mudah dipengaruhi oleh kedua bibinya. Dia hanya bisa mengontrol pengeluaran kakaknya dengan tidak memberikan uang terlalu banyak, meskipun kakaknya memarahinya, dia tetap tidak akan memberikan lebih. Orang tua mereka juga sudah berpesan agar tidak memberikan terlalu banyak uang pada Kakak Kedua. Mereka lebih memahami sifat Kakak Kedua dibandingkan dirinya. "Aku tahu, aku ini juga sayang pada tubuhku sendiri," jawab Giselle dengan nada tidak sabar. "Kalau begitu, traktir aku makan enak." "Kakak mau makan di mana?" tanya Jordan. "Kamu ini adik ipar dari keluarga Adhitama. Ajak aku makan di Mambera Hotel, apa mereka akan membebaskan biaya untukmu?" Jordan menjawab, "Aku nggaj nay minta sama Kak Calvin. Ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3300

    Mengatakan bahwa dia bukan orang baik, apakah mereka adalah orang baik? Kalau Rosalina orang baik, dia seharusnya berbesar hati, tidak mempermasalahkan masa lalu, dan memberikan semua warisan orang tua kepada dia. Barulah itu disebut orang baik. "Kak Giselle, aku nggak bermaksud seperti itu, aku nggak pernah berpikir begitu. Dalam hatiku, Kakak dan Kak Rosalina sama-sama saudaraku. Aku hanya merasa Kak Giselle sekarang harus belajar mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri, memahami situasi dan bertindak sesuai kondisi." "Kita nggak bisa terus hidup di bawah perlindungan orang tua. Sekarang Papa dan Mama nggak bisa membantu kita lagi, kita harus bergantung pada diri sendiri." "Kak Rosalina juga nggak seburuk yang Kakak pikirkan. Kalau dia benar-benar kejam, Kakak nggak akan bisa duduk di sini memakinya." "Kak Rosalina juga nggak merebut harta kita. Dia hanya mengambil kembali warisan yang ditinggalkan oleh Paman untuknya. Menurut hukum, harta yang atas nama Ibu juga harus dib

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3299

    Giselle menepuk-nepuk wajahnya dan berkata, "Aku bahkan nggak pakai riasan, oh, sekarang aku bahkan nggak punya uang untuk beli kosmetik." Dia masih dalam masa pemulihan setelah melahirkan dan meskipun pengasuh bulanan membuatkan makanan bergizi setiap hari, tubuhnya belum sepenuhnya pulih dalam waktu beberapa hari ini. Jordan memandangi kakaknya beberapa saat, lalu berkata, "Kak Giselle masih muda, baru berusia dua puluhan. Meski tanpa kosmetik, Kakak sudah cantik alami." Adiknya ini sepertinya memang tipikal laki-laki polos. Sebagus apa pun dia masih muda, dia tetap butuh kosmetik dan produk perawatan kulit. Dulu, saat orang tua mereka masih ada, semua produk perawatan kulit yang dia gunakan adalah merek paling mahal. Jika sehari saja tidak memakainya, dia merasa tidak nyaman. "Kak Giselle, sudah makan belum?" tanya Jordan. "Belum. Aku mana punya uang untuk makan? Lebih baik aku mati kelaparan saja, aku sudah nggak lagi dimanjakan oleh Papa dan Mama, dan adikku juga lebih m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3298

    Ketika liburan musim panas tahun depan tiba, Jordan berencana mengikuti ujian SIM. Saat ini, setiap kali dia keluar rumah, dia hanya bisa naik taksi atau meminta sopir keluarga untuk mengantarnya. Rosalina mengatur agar sopir keluarga mengantar adiknya menemui Giselle. Setelah sopir membawa Jordan pergi, Rosalina juga diam-diam mengirim orang untuk mengikuti adiknya. Tujuannya adalah untuk mencari tahu di mana sebenarnya Giselle tinggal sekarang.Dia tidak percaya begitu saja saat Giselle mengatakan bahwa dia tidak memiliki tempat tinggal tetap. Jika keadaannya benar-benar separah itu, Giselle pasti sudah datang untuk membuat keributan. Bahkan jika Giselle tidak berada di Mambera, dengan temperamennya, dia pasti sudah datang ke Vila Permai untuk membuat masalah. Tidak mungkin dia diam saja seperti sekarang. Sekitar setengah jam kemudian, Jordan sudah tiba di kafe tempat Jordan dan Giselle berjanjian. Saat turun dari mobil, Jordan berkata kepada sopir, "Nanti aku akan pulang send

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3297

    Rosalina tersenyum dan berkata, "Kamu mau makan apa? Aku minta dia buatkan untukmu." "Asalkan masakan Kak Calvin, aku pasti suka," jawab Jordan dengan cepat. "Kalau begitu sudah beres. Selama dia ada di rumah, dia yang selalu memasak. Koki di rumah kita setiap hari khawatir pekerjaannya akan direbut oleh kakak iparmu," kata Rosalina sambil tertawa. Jordan tertawa terbahak-bahak. "Kak, kamu benar-benar beruntung." Kalau bukan karena kakaknya menikah dengan putra keluarga Adhitama, Jordan tidak akan tahu bahwa Calvin begitu pandai memasak. "Aku juga merasa sangat beruntung," jawab Rosalina. Seandainya bisa punya anak lebih awal, itu akan lebih sempurna. Dokter Dharma juga bilang, dua tahun lagi dia bisa hamil secara normal. Selama dia masih memiliki kesempatan untuk menjadi seorang ibu, dia tidak khawatir. Selama ada takdir, bayi pasti akan datang mencarinya dan Calvin."Istriku, sudah bangun? Cuci tangan, ayo makan!" seru Calvin dari dapur. "Datang!" sahut Rosalina. Jor

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3296

    Semua ini disebabkan oleh kedua orang tua Rosalina. Biar mereka menyalahkan saja diri mereka sendiri.Rosalina tersenyum dan berkata, "Makin buruk suasana hati mereka, makin bahagia hatiku. Baiklah, besok aku akan menemani Jordan menjenguk mereka di penjara. Bagaimanapun juga, salah satu dari mereka adalah om dan ibu kandungku sendiri. Secara emosional dan moral, aku harus melihat mereka." "Mereka makin nggak mau melihatku, aku justru makin ingin melihat mereka." Calvin berkata, "Kalau begitu, besok aku akan meminta izin sama Kak Stefan, lalu mengantar kalian ke sana. Aku juga mau ikut melihat." Mungkin Sinta akan marah besar. Putri yang paling dia sayangi tidak menikah dengan Calvin, tetapi putri yang paling dia benci justru menjadi permata hati lelaki itu. Mengingat bagaimana Rosalina pernah disakiti, Calvin tertawa dingin. Bahkan jika kedua orang itu sudah menerima hukuman mereka, dia tidak ingin mereka hidup nyaman. Biarkan saja kedua orang itu marah dan merasa tertekan sep

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3295

    Rosalina berhenti sejenak, menoleh ke sekitar untuk memastikan tidak ada orang di dekatnya. Setelah yakin, dia merangkul leher Calvin dan langsung mencium bibirnya. Sejak pulang tadi, dia memang sudah ingin memberikan suaminya sebuah ciuman dalam. Namun, karena baru saja masuk rumah dan adiknya juga langsung ikut masuk, dia merasa tidak enak melakukannya. Calvin, yang lebih merindukan istrinya, langsung memeluknya kembali dan memperdalam ciuman itu. Setelah ciuman selesai, Calvin mendekatkan bibirnya ke telinga istrinya dan berbisik, “Sayang, aku belum puas. Ini baru seperti hidangan pembuka saja.” “Jordan ada di rumah... nanti malam saja,” Rosalina menjawab dengan suara pelan. “Dia memang ada di rumah, tapi dia nggak akan masuk ke kamar kita. Setelah kita kembali nanti, kalau dia ada di lantai bawah, kita langsung naik ke atas. Kalau dia di atas, kita kunci pintu kamar. Dia cukup tahu diri untuk nggak sembarangan mengetuk pintu.” “Aku tidak bisa menunggu sampai malam, aku su

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3294

    “Setelah bertemu dengan dia dan memastikan dia baik-baik saja, aku akan mulai bekerja. Nanti saat liburan tahun baru, aku akan pulang. Kakak nggak perlu mengirim seseorang untuk menjemputku. Aku bisa pesan tiket lebih awal sendiri,” kata JordanPemuda itu merasa dirinya sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya sendiri saat berada di luar rumah. Rosalina mengangguk. “Selain para eksekutif perusahaan yang tahu siapa kamu, para karyawan biasa nggak akan mengenalimu. Selama kamu nggak mengungkapkan identitasmu, nggak ada yang akan tahu. Bekerjalah dengan baik, bicara seperlunya, kerjakan tugasmu, dan perhatikan bagaimana orang lain bekerja. Belajar dan amati.” “Baik,” jawab Jordan. Dia pernah bertemu dengan para eksekutif perusahaan sebelumnya. Bagaimanapun, dia adalah satu-satunya putra orang tua mereka, dan semua sisa aset keluarga setelah mereka dihukum telah dialihkan atas namanya. Namun, karena dia masih bersekolah dan tidak terlibat langsung dalam urusan perusahaan, para karyawa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status