All Chapters of Kembalinya Istri Sah sang CEO: Chapter 491 - Chapter 500

1347 Chapters

Bab 491

Rachel membawa Melvin ke hotel di sebelah bar. Reihan yang sedang duduk di dalam mobil sport di dekat pintu masuk bar tersenyum sinis.Ternyata seperti ini perempuan yang membuat Ronald jatuh cinta. Di belakang Ronald, perempuan itu malah pergi ke hotel dengan pria lain. Kalau Ronald tahu dirinya diselingkuhi oleh perempuan itu, ekspresi Ronald pasti akan sangat lucu.Reihan mengeluarkan ponselnya dan mengambil banyak foto punggung Rachel dan Melvin. Namun, lima menit kemudian, Reihan memasang raut wajah dingin sambil menghapus semua foto itu. Karena Reihan melihat Rachel keluar dari hotel sendirian. Setelah Rachel membawa Melvin ke hotel, dia membuka pintu mobil dan masuk ke dalam mobilnya. Dia harus berpikir baik-baik apakah habis ini dia akan pulang atau pergi ke perusahaan.Setelah mempertimbangkan cukup lama, Rachel memutuskan untuk pergi ke rumah Ronald lebih dulu. Anak-anak seharusnya sudah pulang. Rachel mengencangkan sabuk pengamannya lalu menyalakan mesin mobil.Mobil Rachel
Read more

Bab 492

“Ronald, aku ingin dengar yang sebenarnya. Jangan bohong sama aku. Aku sudah dewasa, aku bisa terima apa pun masalahnya.”“Maaf, Rachel. Aku nggak melindungi putri kita dengan baik. Tapi kamu nggak perlu khawatir. Aku sudah mengunci lokasinya. Sebentar lagi aku akan temukan dia.”Rachel mengerutkan bibirnya, “Oke. Kalau ada kabar, kamu harus langsung beri tahu aku.”Usai berkata, Rachel menutup telepon dan menatap Reihan yang sedang duduk di dalam mobil, “Kamu suruh orang untuk culik putriku?”“Jangan kasar begitu, dong. Aku hanya ajak gadis kecil itu main ke tempatku.” Reihan memasang senyum aneh di wajahnya, “Kalau dia patuh, maka nggak akan terjadi apa-apa.”Rachel mengepalkan tangannya dengan erat. Maksud dari kata-kata Reihan adalah kalau Michelle tidak patuh, maka mungkin akan terjadi sesuatu.Michelle lahir tanpa ayah. Dia didiagnosis menderita autisme saat berusia dua tahun. Gadis kecil itu hidup di dunianya sendiri selama bertahun-tahun. Jika Michelle merasa terancam dan ketak
Read more

Bab 493

Raut wajah Ronald sontak menjadi muram. Dia melihat senyum polos dan cerah di wajah Michelle. Sorot matanya yang tajam perlahan melembut. Namun, tiba-tiba tubuh pria itu mematung.Bagaimana Rachel bisa tahu kalau Michelle menghilang? Siapa yang memberitahunya? Selain itu, nada bicara Rachel saat di telepon tadi jelas ada yang janggal.Pada saat Ronald mengangkat telepon dari Rachel, dia hanya fokus dengan keselamatan Michelle. Namun, dia lupa bertanya pada Rachel ada apa dengannya. Ronald segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Rachel, tapi tidak ada yang menjawab.Setelah menelepon tiga kali berturut-turut, tetap saja tidak ada yang mengangkat telepon. Saat Ronald menelepon lagi, ponsel Rachel sudah dimatikan.“Ada apa, Ron? Kenapa kamu kelihatan panik begitu?” tanya Farah dengan cemas.“Aku masuk jebakan Rendy dengan mengalihkan perhatianku. Terjadi sesuatu pada Rachel,” tukas Ronald dengan penekanan.“Apa?” Wajah Farah langsung memucat, bibirnya pun bergetar, “Nggak, nggak mun
Read more

Bab 494

“Mengalihkan perhatian kita? Kenapa Kakek Hilmi mau mengalihkan perhatian kita?” Daren menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan ekspresi bingung di wajahnya.Eddy hanya menatapnya dalam diam. Di wajahnya seakan tertulis kalimat, “Sudah bilang kamu bodoh masih saja nggak percaya. Sekarang kamu sudah percaya, kan?”Darren, “....”Mobil segera berhenti di depan rumah keluarga Tanjaya. Michael orang pertama yang membuka pintu dan turun dari mobil. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruang tamu. Alisnya seketika semakin berkerut, “Michelle mana? Kok masih belum pulang juga?”Hilmi berkata sambil tertawa pelan, “Bu Farah bawa Non Michelle ke kebun binatang. Mungkin agak lama baru pulang.”Baru saja Hilmi selesai berkata, sebuah mobil berhenti di depan rumah. Farah keluar dari mobil sambil menggendong Michelle.Darren bergegas pergi untuk menyambut mereka, “Michelle, aku kangen banget sama kamu. Lain kali aku akan ikut kamu ke mana pun kamu pergi. Aku nggak akan pergi tes IQ lagi.”
Read more

Bab 495

Mobil Ronald akhirnya tiba di pinggiran pantai. Saat ini sudah pukul lima sore. Karena langit mendung dan awan gelap di langit, situasi di tepi pantai tampak gelap. Jarak pandang juga sangat dekat.Ronald membuka pintu dan turun dari mobil. Sepatu kulitnya menginjak pasir pantai yang penuh batu kering. Dia berjalan selangkah demi selangkah menuju sebuah gudang.Gudang itu adalah sebuah gudang pabrik kimia yang telah ditinggalkan begitu saja lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Gudang itu didirikan dengan lembaran besi. Akibat erosi angin laut, gudang itu sudah menjadi bobrok.Ronald berjalan mendekat lalu berdiri di depan pintu bobrok. Dia mengamati lingkungan sekitar lebih dulu. Tidak ada siapa-siapa di luar. Namun, setidaknya ada tujuh atau delapan orang di dalam gudang itu.Baguslah kalau ada orang. Berarti Rachel memang dikurung di sini. Ronald mengangkat kakinya dan menendang pintu bobrok itu hingga terbuka. Di luar memang sudah gelap. Di dalam gudang itu ternyata lebih gelap lagi.
Read more

Bab 496

Rachel mengerutkan bibirnya, lalu berkata dengan suara yang tenang, “Karena musuhmu adalah Ronald, kamu bisa balaskan dendam padanya sekarang. Jadi, kamu bisa kembalikan putriku padaku?”“Dasar perempuan yang kejam,” cibir Reihan. “Dia sudah terluka seperti itu demi menyelamatkan kamu. Kamu sama sekali nggak merasa tersentuh?”“Kenapa aku harus tersentuh?” tukas Rachel dengan dingin. “Kalau bukan karena dia, bagaimana mungkin aku dan putriku bisa diancam sama kamu? Reihan, tujuanmu adalah balas dendam pada Ronald. Sekarang dia sudah di tanganmu. Kamu bisa bunuh dia kalau kamu mau. Sekarang aku hanya ingin bertemu dengan putriku.”“Jangan terburu-buru dulu, dong. Tonton pertunjukan ini sampai habis.” Reihan mengangkat tangan dan menekan bahu Rachel. Kepala pria itu sangat dekat dengan Rachel. Napas yang pria hembuskan dan menerpa wajah Rachel terasa sejuk.Rachel menatap layar monitor dengan tatapan dingin. Dia melihat delapan orang memukul dan menendang Ronald. Dia melihat darah merah
Read more

Bab 497

Lampu di kantor itu redup. Cahaya kuning itu jatuh ke mata Rachel, membuat mata perempuan itu bersinar terang. Reihan menatap mata Rachel yang dingin. Tiba-tiba pria itu tersenyum.“Rachel, kamu sangat pintar. Bagaimana kamu bisa tertipu oleh adikmu sendiri lima tahun yang lalu?”Rachel tersenyum sinis. Dia bisa tertipu lima tahun yang lalu karena dia terlalu mempercayai dua orang yang dia anggap sebagai keluarga itu. Bukan karena dia terlalu bodoh. Pada saat Rachel bengong sejenak, Reihan tiba-tiba mengangkat tangan dan meraih pergelangan tangan Rachel.Tubuh Rachel ramping dan gesit. Dia mundur ke belakang, lalu keluar dari kendali Reihan dengan mudah. Pisau buah di tangannya langsung menusuk ke leher Reihan dengan tanpa ampun.Reihan menyipitkan matanya dan terpaksa mundur ke belakang. Kemudian, dia berkata dengan dingin, “Aku nggak menyangka kamu begitu lihai.”Bisa-bisanya perempuan itu membuat Reihan kewalahan.“Kalau kamu benar-benar sentuh lakukan sesuatu pada putriku, maka pis
Read more

Bab 498

Darah mengalir sebanyak itu. Apa mungkin Rachel sudah ....“Nggak akan!”Mata Ronald seketika memerah. Dia baru teringat kalau dia harus segera memanggil ambulans. Dia meraba tubuhnya, tapi tidak bisa menemukan ponselnya. Saat bertarung tadi, ponselnya entah jatuh di mana.Tepat ketika pria itu sibuk mencari ponselnya, dia mendengar suara langkah kaki yang perlahan mendekat ke arahnya. Ronald seperti menemukan secercah harapan. Dia pun berkata dengan suara tercekat, “Boleh tolong pinjamkan ponselmu sebentar, nggak?”Ronald mendongakkan kepala untuk melihat orang itu. Namun, orang itu membelakangi cahaya yang menyilaukan. Karena itu, Ronald hanya bisa melihat sosok yang bertubuh ramping sedang berjalan ke arahnya.“Kamu pinjam ponsel untuk apa?” Sosok yang memiliki suara dingin itu bertanya pada Ronald.Pikiran Ronald saat ini sedikit berdengung. Pada saat ini, dia tidak menyadari siapa sosok itu. Dia berusaha menahan serak pada suaranya dan berkata, “Mau panggil ambulans ....”“Untuk a
Read more

Bab 499

Rachel spontan menyipitkan matanya. Dia mengangkat pipa baja di lantai dengan kakinya, lalu dia memegang pipa itu di tangannya sebagai senjata.Rachel mengira anak buah Reihan yang datang. Namun, begitu dia melihat kedua anaknya muncul di depan gudang, dia langsung menghela napas lega.Akan tetapi, ekspresi lega di wajahnya segera tergantikan dengan ekspresi serius, “Kenapa kalian berdua ada di sini?”“Untung Mama baik-baik saja.”Michael menghambur ke arah Rachel dan memeluk pinggangnya erat-erat. Wajah Michael yang terlihat sedikit dewasa penuh dengan kekhawatiran sekaligus kegembiraan.Hati Rachel seketika melembut, “Michael, Mama baik-baik saja. Nggak akan ada apa-apa. Jangan khawatir.”Michael masih tidak melepaskan pelukannya, tapi juga tidak berkata apa-apa.Eddy berjalan mendekat, lalu berkata dengan suara pelan, “Michael bisa merasa ada sesuatu yang terjadi pada Mama dan Papa. Jadi dia cepat-cepat lacak lokasi kalian. Untung saja nggak terjadi apa-apa.”Rachel menekuk wajahnya
Read more

Bab 500

Setelah mobil menghilang dari pandangannya, Rachel baru meminta dua pengawal lainnya untuk membawa Ronald ke ruang IGD.“Pak Ronald hanya mengalami luka luar. Satu-satunya luka yang lebih serius ada di bagian belakang kepalanya.” Dokter yang telah menerima hasil pemeriksaan berkata, “Bagian belakang kepala Pak Ronald sepertinya terkena hantaman benda tumpul dan keras. Ada sedikit pendarahan pada otaknya. Namun, secara teori, pendarahan itu nggak akan terlalu berdampak pada tubuhnya. Pendarahan akan diserap oleh tubuh dalam waktu sekitar setengah bulan.”Setelah mendengar kata-kata dokter, Rachel baru bisa bernapas lega. “Kalau begitu, dia perlu dirawat di rumah sakit selama setengah bulan?”“Oh, nggak perlu, Bu. Opname selama tiga hari dulu, kami akan terus observasi.”Ronald telah didorong ke bangsal. Suasana hati Rachel menjadi sangat kacau ketika melihat pria itu terbaring di ranjang rumah sakit dengan wajah pucat. Belum lama ini, Ronald ditembak oleh Shania demi menyelamatkan Eddy.
Read more
PREV
1
...
4849505152
...
135
DMCA.com Protection Status