Semua Bab Kembalinya Istri Sah sang CEO: Bab 471 - Bab 480

1347 Bab

Bab 471

“Tadi aku dengar dokter IGD bilang dia mau antar tahanan ke poli spesialis kandungan untuk menunggu hasil pemeriksaan.”“Berarti dia memang hamil. Perempuan itu beruntung banget. Anak di perutnya sudah menyelamatkan nyawanya.”“Dari perutnya masih belum kelihatan kalau dia lagi hamil. Paling-paling baru satu atau dua bulan ....”Rachel spontan menoleh pria yang berdiri di sampingnya ketika mendengar komentar dari orang-orang di sekitarnya.Ronald langsung menjelaskan, “Bukan aku, nggak ada hubungannya sama aku.”Rachel hanya tertawa pelan. Kalau Shania benar-benar hamil, bagaimana mungkin itu tidak ada hubungannya dengan Ronald? Bagaimanapun, Shania menganggap dirinya sebagai ibu dari anak-anak. Dia bisa datang dan pergi dengan bebas ke rumah keluarga Tanjaya. Bahkan di sana ada kamar khusus untuk menyimpan pakaian Shania.Ronald menyadari ekspresi wajah Rachel semakin lama menjadi semakin muram. Dia pun segera menjelaskan, “Rachel, aku sumpah. Aku benar-benar nggak pernah sentuh Shani
Baca selengkapnya

Bab 472

Shania yang ditampar tiba-tiba tidak sigap dan jatuh ke tanah. Dia memegang wajahnya yang perih dan lanjut berkata, “Aku masih belum selesai bicara. Kenapa kamu sudah marah duluan? Masih ada Eddy. Kamu lihat dia seperti orang dewasa yang bertubuh kecil, bukan? Itu juga aku yang paksa dia sampai jadi seperti itu. Ronald cuek sama aku, aku juga cuek sama Eddy. Anak itu menginginkan kasih sayang ibu. Tapi aku nggak mencintainya. Aku buat dia ....”Rachel sudah tidak sanggup mendengarkan lagi. Dia berjalan ke depan dan menarik kerah baju Shania. Dia ingin menampar Shania lagi. Namun, dua polwan segera mendekat dan menghentikannya.Shania bersembunyi di belakang polwan, lalu berkata sambil terisak, “Dia kakakku. Aku datang untuk mengakui kesalahanku dengan niat baik. Tapi dia malah mau pukul aku sampai mati. Sekarang kalian mengerti kenapa aku mau culik anak kakakku, kan. Karena kakakku ini gila. Dari dulu dia ingin pukul aku sampai mati. Aku culik anak dia hanya untuk melindungi diriku sen
Baca selengkapnya

Bab 473

“Rachel, maaf ....”Ronald mengatupkan bibir tipisnya erat-erat sampai rahangnya membentuk garis lurus. Dia tahu tidak ada gunanya meminta maaf. Namun, dia tidak tahu apa lagi yang bisa dia katakan selain meminta maaf.Empat tahun yang lalu, Shania datang ke hadapannya sambil membawa dua anak. Perempuan itu juga membawa laporan tes DNA. Selain itu, tes DNA dilakukan di tempat tes DNA paling otoritatif di Kota Suwanda. Keluarga Tanjaya juga memiliki saham di sana.Setelah melihat laporan tersebut, Ronald pun percaya dengan semua perkataan Shania. Karena salah percaya, kesalahannya terus berlanjut selama empat tahun.“Rachel, kamu mau marah aku, pukul aku terserah. Aku terima semuanya. Aku hanya ingin klarifikasi satu hal padamu.” Ronald menatap Rachel, “Aku nggak pernah jalin hubungan dengan Shania. Aku juga nggak pernah berpikir untuk nikahi dia. Anak di kandungannya nggak mungkin anakku. Aku akan selidiki masalah ini sampai jelas.”Setelah mendengar suara Ronald yang berat dan parau,
Baca selengkapnya

Bab 474

“Malam ini kami temani kamu di sini. Kamu istirahat baik-baik,” ujar salah satu polwan dengan dingin.“Aku lagi hamil sekarang. Aku merasa sangat kesepian. Kalian boleh tolong minta orang tuaku datang ke sini, nggak?” pinta Shania dengan wajah memelas.Begitu melihat polwan itu hendak menolak, Shania cepat-cepat berkata, “Aku tersangka yang belum divonis, bukan narapidana. Aku juga memiliki hak asasi manusia. Aku sakit dan sangat rentan sekarang. Aku hanya ingin melihat orang tuaku. Apa salahnya? Aku nggak mau tahu. Pokoknya aku mau bertemu dengan orang tuaku. Kalian cepat suruh orang tuaku datang ke sini.”Meski Shania seperti sedang berulah, polwan itu juga tidak bisa menyangkal kata-kata yang dia ucapkan. Narapidana yang divonis hukuman mati saja memiliki hak untuk bertemu dengan keluarganya. Shania ingin bertemu dengan orang tuanya. Hal itu memang bisa dimaklumi.Satu jam kemudian, Sandi dan Vrilla tiba di rumah sakit. Akan tetapi, keduanya tampak sepuluh tahun lebih tua hanya dala
Baca selengkapnya

Bab 475

“Kamu Lincoln, kan?”Vrilla bisa mendengar nada tidak sabar pria itu. Karena itu, dia bertanya dengan sangat lembut.Lincoln yang berada di ujung lainnya tertegun sesaat, lalu dia berkata, “Benar, aku Lincoln. Kalau boleh tahu kenapa ponsel Shania ada sama kamu?”“Aku mamanya Shania.” Vrilla menyeka air mata yang jatuh ke pipinya. “Shania lagi dalam masalah sekarang. Dia nggak bisa ngomong sama kamu. Dia minta aku untuk beri tahu kamu kalau dia lagi hamil sekarang. Sudah satu setengah bulan. Kamu adalah papa kandung anaknya.”“Apa?!” Lincoln terkejut bukan main. Dia mengira dia yang salah dengar, karena itu dia pun bertanya perlahan, “Kamu bilang Shania sedang mengandung anakku?”“Iya, dia lagi di rumah sakit sekarang. Hasil pemeriksaan kehamilan sudah keluar. Anak di dalam perutnya memang anak kamu. Jadi, apa yang akan kamu lakukan?”Lincoln hanya merasa ada suara dengungan di dalam otaknya. Dia menoleh ke belakang, lalu melihat istrinya yang sedang duduk di ruang tamu. Istrinya tentu
Baca selengkapnya

Bab 476

“Lincoln, kamu benar-benar datang ke sini ....”Shania mengedipkan mata. Bulir air mata besar seketika jatuh dari pelupuk mata dan membasahi wajahnya. Dia mencengkeram selimutnya dengan wajah memelas, “Aku dijebak, makanya aku ditangkap polisi dan ditahan di rutan. Kalau aku nggak hamil, aku sama sekali nggak bisa hubungi kamu. Tap sekarang, aku sudah hamil. Aku nggak mau anakku tahu kalau mamanya pernah dipenjara. Lincoln,bantu aku cari cara untuk keluarkan aku dari penjara.”Lincoln memperhatikan Shania dengan tatapan yang rumit, “Kamu jadi kurus.”“Iya, berat badanku turun. Seenggaknya turun tiga atau empat kg. Nutrisi untuk anak juga nggak tercukupi,” ratap Shania yang tangisannya semakin menjadi.“Aku bawakan bubur udang untuk kamu. Kamu makan dulu sekarang. Selesai makan baru kita bicarakan lagi.” Lincoln meletakkan kantong di tangannya lalu mengeluarkan semangkuk bubur dari dalam kantong itu.Lincoln membuka tutup wadah sekali pakai itu. Kemudian, dia menyendok bubur dan menyuap
Baca selengkapnya

Bab 477

Setelah pekerjaannya selesai, Rachel duduk bersandar di kursi kantornya sambil memainkan ponselnya.Tiba-tiba, sebuah berita menarik perhatiannya. Rachel melihat nama yang dikenalnya. Karena itu, dia mencoba membuka berita itu.“Menurut laporan tindak lanjut reporter kami, tersangka kasus penculikan anak yang berinisial SH baru diketahui sedang dalam kondisi hamil kemarin lusa. Hal ini merupakan kejadian pertama tersangka hamil sebelum proses pengadilan. Namun siapa sangka, keesokan harinya SH mengalami keguguran yang tidak disengaja karena makan bubur yang diantarkan oleh kekasihnya.”Rachel seketika duduk tegak di kursinya. Dia terus memikirkan masalah ini kemarin. Apabila Shania hanya perlu masuk penjara selama tiga tahun karena anak dalam kandungannya, apakah itu adil untuk keempat anaknya?Rachel bahkan belum mendapatkan cara, Shania sudah mengalami keguguran. Apakah Langit yang mencabut hak Shania untuk menjadi seorang ibu karena telah melihat Shania begitu kejam terhadap keempat
Baca selengkapnya

Bab 478

Rachel masuk ke dalam tanpa hambatan. Sesaat kemudian, dia melihat Melvin di koridor depan pintu ruang pribadi.Seorang perempuan yang modis sedang memeluk lengan Melvin. Wajah perempuan itu penuh dengan air mata, “Melvin, kamu pernah bilang kalau kamu akan mencintaiku selamanya. Kamu nggak boleh begini sama aku. Aku sudah tunggu kamu selama bertahun-tahun, akhirnya aku bertemu denganmu lagi. Artinya kita memang berjodoh. Kita ditakdirkan untuk bersama. Aku nggak akan menyerah.”“Hanna, kamu jangan ngomong yang nggak masuk akal kayak begini, oke? Hubungan kita sudah berakhir enam tahun yang lalu. Lagi pula, kita pacaran juga nggak sampai sebulan. Siapa juga yang mau bertanggung jawab atas hubungan yang nggak sampai sebulan itu?” tukas Melvin yang tidak tahu harus berbuat apa lagi.“Aku nggak mau tahu!”Hanna memeluk Melvin dengan erat-erat. Raut wajahnya tampak senang seperti telah mendapatkan kembali sesuatu yang sudah lama hilang darinya.Melvin benar-benar tidak tahan lagi dengan si
Baca selengkapnya

Bab 479

Melvin menoleh dan memegang bahu Rachel. Bibir Rachel seketika berkedut. Si br*ngsek ini tidak mungkin benar-benar akan menciumnya, bukan?Rachel mau datang ke sini untuk membantunya saja sudah termasuk sangat setia kawan. Kalau Melvin berani menciumnya, Rachel akan mengajarinya bagaimana berperilaku dengan baik.Rachel spontan mengangkat tangannya untuk menutupi mulut Melvin. Sedangkan Melvin memegang tangan Rachel sambil tersenyum usil. Kemudian, Melvin mengecup ujung jari Rachel. Dia pura-pura mencium Rachel yang sebenarnya terhalang oleh ibu jarinya sendiri.Setelah itu, Melvin menoleh dan menatap Hanna, “Kami berdua bermesraan, kenapa juga harus tunjukkan ke kamu? Kamu ini hanya mantan yang ke ... sekian, aku nggak tahu lagi yang ke berapa. Kamu nggak usah cari perhatian lagi di depan kami, oke?”Hanna menggigit bibirnya dan menghentakkan sepatu hak tingginya dengan kesal. Kemudian, dia langsung pergi.Setelah Hanna pergi, Rachel memukul lengan Melvin dan berkata dengan dingin, “I
Baca selengkapnya

Bab 480

“Oke, aku yang pergi saja.” Melvin jadi seorang pengecut kalau sudah berada di depan Rachel. Dia berjalan sampai ke depan pintu ruang pribadi. Kemudian dia berbalik dan matanya tertuju pada Ronald dengan dingin.Setelah pintu ruang pribadi ditutup, koridor itu akhirnya menjadi sunyi. Rachel hanya merasa kepalanya seperti mengembang. Dia bahkan tidak tahu mengapa dia merasa bersalah seperti ini. Masalahnya, perasaan bersalah itu juga sangat kuat. Benar-benar aneh.“Hai, kebetulan banget ....” Rachel mengangkat wajahnya dan menyapa pria itu dengan kikuk.Ronald menatapnya dengan lekat, “Kamu punya pacar?”“Nggak, nggak ada.” Rachel segera menggelengkan kepala, “Aku hanya bantu dia. Pura-pura jadi pacarnya.”Pada dasarnya Rachel orang yang dingin. Selain anak-anaknya, tidak ada hal lain yang bisa menyebabkan emosinya naik turun seperti ini. Namun sekarang, dia bahkan tidak berani menatap Ronald.Rachel menundukkan kepalanya. Bulu matanya yang panjang menimbulkan bayangan di kelopak bawah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4647484950
...
135
DMCA.com Protection Status