Rachel kembali ke ruang perjamuan dan melanjutkan bertukar sapa dengan yang lainnya. Dia memiliki paras yang cantik dan juga memiliki kemampuan. Dalam sekejap, banyak orang menyerahkan kartu nama padanya.Tepat pukul sembilan, orang-orang di pesta itu mulai bubar.“Rachel, aku antar kamu pulang, ya.” Roy menghampiri Rachel dan berkata dengan lembut.Sebelum Rachel sempat menjawab, sosok pria bertubuh tinggi sedang berjalan ke arahnya dengan langkah cepat dari pintu masuk. Rachel menoleh dan melihat pria itu, ternyata itu Ronald.Apakah pria itu sudah datang sedari tadi? Kalau tahu begitu, Rachel seharusnya keluar lebih cepat.“Sudah ada yang datang jemput aku, Kak. Kak Roy nggak usah repot-repot,” kata Rachel sambil tersenyum.Roy mengerutkan kening sambil menatap Ronald, “Rachel, kamu dan Pak Ronald ....”“Ehem!” Rachel menggosok hidungnya dengan tidak leluasa, “Michael dan Michelle lagi di rumah Pak Ronald. Aku ikut Pak Ronald ke sana untuk jemput mereka.”Roy mengatupkan bibirnya da
Baca selengkapnya