All Chapters of Kembalinya Istri Sah sang CEO: Chapter 431 - Chapter 440

1347 Chapters

Bab 431

Setelah Yelitos Group diserang hacker, intranet perusahaan itu runtuh total. Semua orang di perusahaan sedang lembur di akhir pekan. Tender proyek untuk seluruh Kota Suwanda juga ditunda hingga sore ini.Rachel berjalan menuju lobi perusahaan dan melihat karyawan perusahaan itu sedang sibuk mengatur tempat. Standar tempat itu jauh lebih megah dari sebelumnya.“Bu Rachel, silakan lewat sini.”Manajer yang bertanggung jawab sebagai penghubung antara Rachel dan perusahaan membawa Rachel ke ruang rapat. Begitu pintu ruang rapat terbuka, Rachel melihat sudah ada lebih dari sepuluh orang yang duduk mengitari meja bundar. Orang yang duduk di kursi utama memakai topeng berwarna perak. Aura yang memancar dari tubuhnya sama sekali tidak berkurang.“Pak Reihan, Bu Rachel sudah datang.”Manajer yang mengantar Rachel memberikan laporan dengan hormat. Setelah itu, dia baru memberi isyarat kepada Rachel untuk masuk ke ruang rapat.“Selamat pagi, Pak Reihan,” sapa Rachel dengan senyum tipis di bibirny
Read more

Bab 432

Reihan berdiri dan mengulurkan tangannya, “Bu Rachel, aku harap kerja sama kita akan menyenangkan.”Rachel juga mendorong kursi dan berdiri, lalu berjabat tangan dengan Reihan, “Selamat bekerja sama, Pak Reihan.”Saat tangan Rachel menyentuh tangan pria itu, dia bisa merasakan hawa dingin menyebar dari ujung jari hingga ke tulang punggungnya. Hawa dingin itu lebih dingin daripada udara dingin di lemari es.Rachel hanya menyentuh tangan Reihan secara simbolis. Kemudian, dia segera menarik kembali tangannya.Reihan juga menarik kembali tangannya dan memasukkannya ke dalam saku celana. Setelah itu, dia berkata dengan suara dingin, “Setelah rapat penawaran hari ini berakhir, akan ada pesta perayaan besok malam. Bu Rachel ingat harus hadir.”Usai berkata, Reihan langsung menyuruh sekretarisnya untuk mengantar Rachel dan Jenny keluar. Dia bahkan tidak menunggu tanggapan dari Rachel dulu.Begitu berada di luar dan merasakan hangatnya sinar matahari menerpa pundaknya, Jenny baru menghela napas
Read more

Bab 433

Mobil Rachel baru saja berhenti di depan rumah Ronald. Empat anak langsung berlari keluar dari dalam rumah.“Mama, akhirnya Mama pulang juga. Aku kangen banget sama Mama.”Suara Darren selalu yang paling keras dan paling berisik. Dia bergegas menghambur ke dalam pelukan Rachel dan memanjat ke atas untuk mencium pipi Rachel.Di bawah pengaruh Darren, Michelle juga menjadi cerewet. Gadis kecil itu menarik tangan Rachel dan minta digendong. Mau tidak mau Rachel harus berjalan ke dalam rumah sambil menggendong dua anak, satu di kiri dan satunya lagi di kanan. Sementara Eddy dan Michael mengikutinya dari belakang.“Darren, berapa umurmu? Kenapa masih mau digendong orang?” tukas Ronald dengan dingin sambil mengerutkan keningnya.Darren yang digendong ibunya menjadi sangat sombong. Dia menjulurkan lidahnya dan berkata, “Aku suka digendong Mama. Lagi pula, aku nggak suruh Papa Gendong.”Wajah Ronald spontan menjadi muram, “Sekalipun Mama kamu mau gendong, seharusnya Michael dan Michelle yang d
Read more

Bab 434

Ronald menatapnya dengan dingin, “Makan saja apa yang ada. Kenapa kamu ada begitu banyak permintaan?”Darren, “....” Punya anak yang baru lupakan anak yang lama. Ayahnya sungguh terlalu kejam.Ronald malas menghiraukan Darren. Dia pun membungkuk dan menatap Michelle, “Kasih tahu Papa, malam ini kamu mau makan apa?”Darren, “....” Dia merasa dadanya tertusuk satu panah lagi, sungguh menyakitkan.Selesai bertanya pada Michelle, Ronald menatap Rachel lagi dan bertanya, “Kamu mau makan apa?”Rachel tidak memiliki permintaan khusus. “Terserah, aku makan yang kamu bisa masak saja.”Ronald spontan menghela napas lega. Seandainya perempuan itu meminta makan daging semur, dia sungguh tidak tahu harus berbuat apa. Pada kenyataannya, mengukus ikan saja sepertinya agak sulit bagi Ronald. Namun, kalau hanya dikukus sebentar, mungkin dia masih bisa.Ronald berjalan ke dapur dengan penuh kekhawatiran. Begitu Hilmi tahu kalau Ronald akan masak sendiri, wajahnya yang penuh keriput pun terlihat khawatir
Read more

Bab 435

Selesai menyiapkan makan malam, Ronald naik ke atas dan ganti baju sebelum turun lagi ke bawah. Meski hanya ada tiga hidangan, ditambah enam porsi steak, meja makan pun terisi penuh. Ronald merasa bangga atas pencapaian ini.Enam orang duduk di meja makan. Di depan mereka masing-masing ada sepiring steak yang terlihat cukup enak. Ronald meletakkan serbetnya dengan elegan dan berkata, “Coba dulu bagaimana dengan rasanya.”Darren orang pertama yang memotong steak dan memasukkannya ke dalam mulutnya dengan tidak sabar. Baru makan segigit, anak itu langsung mengerutkan kening, “Keras banget, terlalu keras. Nggak bisa dikunyah ....”Ronald, “....”Bukankah koki bilang panasnya sudah pas? Mengapa daging steak bisa jadi keras?Michael mencicipi ikan kukus buatan Ronald, lalu berkata, “Daging ikannya cukup segar, tapi terlalu asin.”Ronald, “....”Bukankah koki bilang memasukkan dua sendok garam sudah cukup? Ronald hanya memasukkan dua sendok, bagaimana bisa jadi asin?Eddy makan udang rebut d
Read more

Bab 436

Michelle juga minum setengah gelas anggur buah. Wajahnya yang putih seketika tampak memerah seperti memakai perona pipi. Terlihat seperti apel merah besar.Rachel melihat anak-anak semua minum, rasanya tidak baik kalau dia tidak minum. Karena itu, dia mengangkat gelasnya.Begitu Rachel hendak minum, Michael tiba-tiba mengulurkan tangan dan menghentikan ibunya, “Ma, aku akan gantikan Mama minum.”Ronald langsung mengerutkan kening, “Kamu ini masih anak-anak, nggak boleh minum anggur merah. Sini, aku saja.”Ronald langsung mengambil gelas itu dan tidak menerima protes. Hilmi diam-diam menyenggol bahu Ronald dan berbisik, “Bu Rachel ingin bersulang dengan Pak Ronald. Bagaimana Pak Ronald mau gantikan Bu Rachel minum?”Ronald seperti tiba-tiba baru menyadari sesuatu.“Den Michael jangan minum anggur merah. Anggur merah ini sangat kuat, anak-anak nggak akan tahan.” Hilmi mengambil gelas dari tangan Ronald dan menyerahkannya kembali pada Rachel, “Bu Rachel, minum sedikit sudah cukup. Formali
Read more

Bab 437

Rachel berbaring di tempat tidur kamar tamu dan memejamkan matanya. Michael menutupi ibunya dengan selimut. Setelah menatap ibunya sebentar, dia baru keluar dari kamar dengan pelan-pelan.Begitu Michael keluar dari kamar, Darren langsung menariknya ke sudut tangga dan berkata, “Michael, kami ingin katakan sesuatu padamu.”Eddy dan Michael juga ada di di sana. Mereka pun mengelilingi Michael, membuat posisi Michael berada di tengah.“Aku, Kak Eddy dan Michelle sudah mencapai kesepakatan, yaitu ....” Darren mengumumkan, “Kami akan buat Papa dan Mama menikah. Dengan begitu, kita semua punya papa dan mama. Kita juga bisa hidup bersama selamanya.”“Aku nggak setuju.” Michael langsung menolak tanpa berpikir.“Aku tahu kamu nggak setuju, makanya aku mau diskusi sama kamu.” Darren menepuk pundak Michael dengan serius, “Michael, kamu masih kecil. Kamu nggak mengerti hubungan antara pria dan perempuan. Aku akan jelaskan ke kamu.”Michael menatap Darren dengan dingin, “Kamu yakin kamu mengerti?”
Read more

Bab 438

Eddy meraih tangan Michael dan berkata, “Ayo, aku bawa kamu ke kamarku. Ada banyak barang bagus di kamarku. Aku yakin kamu pasti akan suka.”Mata Darren berputar cepat. Dia menatap Michelle sebentar, lalu berkata, “Michelle, kamu ikut Kak Eddy ke kamar dulu. Aku ada urusan yang harus diselesaikan.”Darren diam-diam tertawa. Setelah itu, dia berbalik dan pergi ke halaman.***Di bawah bimbingan koki, Ronald akhirnya berhasil memasak sup pereda pengar. Dia membawa semangkuk sup ke kamar tamu. Ronald mengetuk pintu kamar itu beberapa kali, tapi tidak ada gerakan di dalam kamar. Karena itu, dia memutar knop dan membuka pintu kamar.Kemudian, Ronald seketika menahan napasnya. Rachel melepas mantelnya dan berbaring di tempat tidur. Perempuan itu mengenakan kemeja sifon dengan lengan tergulung ke atas, memperlihatkan tangannya yang putih dan polos.Rachel minum anggur merah tadi. Bau anggur perlahan-lahan tercium darinya. Kedua pipinya memerah, seperti mentari senja yang indah. Guratan merah
Read more

Bab 439

“Den Darren, apa yang kamu lakukan?” Hilmi melihat pemandangan di depannya sambil tercengang, matanya pun terbelalak lebar.“Sssttt!” Darren cepat-cepat menarik Hilmi dan berjongkok di bawah bayang-bayang rumput.“Kakek Hilmi, tolong jangan beri tahu Papa, oke?”Hilmi melihat obeng di tangan Darren, lalu melihat ban mobil yang kempis, “Den Darren, kamu tahu apa yang sudah kamu lakukan?”“Tentu saja aku tahu.” Darren mengangguk dengan cepat, “Tujuanku sama seperti Kakek yang bujuk mamaku untuk minum.”Hilmi, “....”Hilmi sudah melakukannya secara diam-diam. Bagaimana Darren bisa mengetahuinya?“Kakek, karena tujuan kita sama, bagaimana kalau kita bekerja sama?” Darren mengedipkan matanya, lalu mengeluarkan obeng lain dari sakunya dan menyerahkannya pada Hilmi, “Tusuk ban mobil Papa juga. Dengan begitu, Mama nggak ada mobil untuk pulang.”Hilmi membayangkan dirinya dihukum berdiri oleh Ronald. Dia sudah sangat tua, karena itu dia benar-benar tidak boleh kehilangan muka. Oleh karena itu,
Read more

Bab 440

Ronald tersenyum dengan kikuk. Seandainya bukan karena kesalahan Darren justru membuatnya merasa sangat puas, dia pasti sudah menyuruh anak itu berdiri dalam postur tegak setidaknya selama dua jam.“Dia anakku, bagaimana aku tega hukum dia?” Ronald berkata dengan tidak tulus, “Selama empat tahun ini, aku terlalu sibuk dengan pekerjaan dan lalai mendisiplinkan mereka. Kalau aku ada salah, kamu katakan saja padaku.”Rachel agak terkejut. Pria itu merendahkan dirinya hingga begitu rendah. Hal itu membuat Rachel sama sekali tidak tahu harus berkata apa. Ronald bersedia membiarkan Eddy dan Darren tinggal di rumah Rachel. Ronald bersedia mendengar pendapatnya tentang mendidik anak-anak. Pria itu selalu menghormatinya.Sebaliknya, Rachel cemburu dan khawatir ketika melihat Michelle terlalu dekat dengan Ronald. Saat pria itu mengusulkan agar anak-anak tinggal di rumah keluarga Tanjaya, Rachel langsung menolak tanpa berpikir.Rachel bahkan berpikir suatu hari nanti, dia akan diam-diam membawa a
Read more
PREV
1
...
4243444546
...
135
DMCA.com Protection Status