Semua Bab Kembalinya Istri Sah sang CEO: Bab 421 - Bab 430

1347 Bab

Bab 421

“Mama senang banget malah. Ayo cepat masuk.”Rachel membawa koper kedua anak itu ke dalam rumah dengan senyum di wajahnya. Bahkan mata perempuan itu pun ikut tersenyum. Tidak peduli Ronald tahu atau tidak, kedua anak itu tidak akan pergi hari ini. Rachel akhirnya memiliki kesempatan untuk bersama keempat anaknya tanpa Ronald.Darren pernah ke sini sebelumnya, tapi dia tidak mendapat kesempatan untuk masuk ke dalam rumah. Oleh karena itu, ini juga merupakan kunjungan pertamanya. Dia pun melihat isi rumah dengan rasa ingin tahu. Dia menyentuh sana sini dan sewaktu-waktu akan menanyakan ini dan itu. Ruang tamu seketika penuh dengan kegembiraan.Sedangkan Eddy melihat sekelilingnya dengan tenang. Rumah ini jauh lebih kecil dari rumah ayahnya. Karena terlalu kecil, ruang tamu terlihat agak sempit, balkon juga penuh dengan mainan.Sofa di ruang tamu berwarna merah muda, sedangkan gordennya menggunakan warna warm tone. Selain itu, dekorasinya juga menggunakan benda-benda kecil berbulu yang me
Baca selengkapnya

Bab 422

Kemudian, Michael menoleh perlahan dan mendapati Eddy sedang berdiri di belakangnya. Dia spontan mengerutkan kening dan berkata, “Apa hubungannya sama kamu?”“Kamu jadi hacker?” Eddy mengerutkan bibir dan berkata, “Kelihatannya, kamu juga jadi pemimpin dalam bidang ini. Jadi, orang yang lawan aku sebelumnya itu kamu?”Michael memasukkan laptopnya ke celah lemari balkon. Kemudian, dia berdiri dan berkata, “Iya, itu aku. Kenapa kamu nggak terima tantanganku?”Eddy terdiam sejenak, “Aku nggak tertarik dengan dunia hacker. Kamu juga jangan berhubungan dengan hacker lain, nggak aman.”Michael hanya menyeringai sinis. Kalau Eddy benar-benar tidak tertarik dengan dunia hacker, maka dia tidak akan mendaftarkan akun di dark web. Selain itu, kemampuan meretas Eddy jelas tidak buruk.“Aku nggak tahu apa yang ingin kamu lakukan dengan membentuk tim hacker. Tapi aku ingin mengingatkanmu sebaiknya jangan terlibat dalam bisnis ini,” kata Eddy. Dia mengingat jelas apa yang ayahnya katakan padanya. Ole
Baca selengkapnya

Bab 423

Rachel belum pernah pergi ke taman bermain sejak punya anak. Karena Michael tidak menyukai hal-hal seperti ini, sedangkan Michelle juga takut pada orang asing. Oleh karena itu, ini pertama kalinya dia membawa anak-anak ke tempat tersebut.Rachel terus menggendong Michelle dengan posisi melindungi. Namun, begitu mereka tiba di taman bermain, gadis kecil itu segera meronta minta diturunkan.“Michelle, kita main gelembung sabun, yuk!” Darren meniup gelembung dan Michelle berlari mengejar gelembung. Senyum polos menghiasi wajah gadis kecil itu. Rachel juga ikut tersenyum ketika melihat senyum di wajah putrinya. Dokter yang merawat Michelle sebelumnya memang benar. Hanya cinta dan kasih sayang yang bisa membuat anak autis keluar dari dunianya yang tertutup.“Eddy, Michael, kenapa kalian bengong saja? Cepat pergi main bareng sama Darren dan Michelle.”Rachel memegang empat kartu di tangannya. Anak-anak dapat memainkan apa pun yang mereka inginkan di taman bermain. Hanya saja berhubung hari
Baca selengkapnya

Bab 424

Namun, amarahnya menghilang dalam sekejap. Hanya karena suara manis yang memanggilnya ayah itu. Dia pun menggendong gadis kecil yang berlari ke arahnya, lalu mengangkatnya dan berputar di udara. Setelah itu, dia baru berkata dengan lembut, “Kangen Papa, nggak?”“Kangen.” Michelle mengangguk dengan cepat.Sementara itu, Darren masih mencari tempat untuk bersembunyi di dalam mobil. Michael yang melihatnya langsung mencibir, “Kamu punya nyali untuk kabur dari rumah, tapi nggak punya nyali untuk hadapi akibatnya?”Darren menyembunyikan kepalanya di bawah bantal dan berkata dengan kesal, “Huh, aku memang penakut. Memangnya kenapa?”Rachel tidak tahu harus tertawa atau marah, dia pun berkata, “Kamu kira dengan sembunyi di sini, Papa kamu nggak bisa tangkap kamu? Sayang, keluar dulu.”“Nggak, aku nggak mau keluar.” Darren memeluk bantal dan bersikeras, “Pokoknya hari ini aku mau tinggal di sini. Aku mau menginap di rumah Mama.”\Eddy mengatupkan bibirnya, lalu berkata, “Kamu tetap di sini. Ak
Baca selengkapnya

Bab 425

Ronald sebenarnya jarang, tidak, boleh dibilang pria itu tidak pernah menginjakkan kakinya di dapur. Namun akhir-akhir ini, dia hampir setiap hari berada di dapur. Entah mencuci sayuran atau mengupas kacang. Tangannya semakin lama semakin cekatan saat melakukan hal-hal itu.Vila yang Rachel tinggali ini tidak besar. Dapur dan ruang tamu bersebelahan. Meski keduanya sedang sibuk di dapur, mereka bisa mendengar dengan jelas suara-suara yang berasal dari ruang tamu.Pada dasarnya, hanya Darren yang tertawa dan membuat keributan sendiri. Sedangkan Michelle berlarian di ruang tamu.“Michelle jahat, kamu malah menggelitik aku.”Darren menggulung lengan bajunya dan mengejar Michelle. Gadis itu berlari sambil tertawa, tapi dia segara tertangkap oleh Darren dan ditekan ke sofa.“Aku mau lihat kamu masih berani menggelitik aku, nggak.”“Kak Darren, aku salah ....” Michelle yang tidak bisa mengelak akhirnya memohon ampun sambil tertawa.Michael yang melihat itu segera menghampiri mereka, “Darren,
Baca selengkapnya

Bab 426

Bibir kecil Michael berkedut ketika melihat pantulan dirinya di cermin. Rambutnya kini seperti sarang ayam, kerah bajunya juga robek.Bibir Eddy juga berkedut. Ada bekas kemerahan di wajahnya, entah siapa yang mencakarnya. Kerah kemejanya juga menjadi hitam. Dia terlihat sangat berantakan.Hanya Darren yang masih larut dalam kegembiraan, “Michael, hari ini kamu kalah. Hahaha. Cepat panggil aku kakak.”Michael memutar matanya, “Kamu lihat Michelle dulu baru ngomong.”Michelle berdiri dengan kasihan di depan cermin. Kedua matanya menatap dirinya sendiri di cermin dengan tanpa daya. Air matanya hampir mengalir keluar. Rambut gadis itu sangat panjang. Saat ini, rambutnya sudah berantakan seperti sarang burung. Rok sifonnya juga robek hingga terdapat beberapa lubang. Bahkan ada beberapa jejak kaki kotor di rok merah muda itu.“Michelle, maaf ....” Darren merasa sangat bersalah, “Aku nggak akan melakukannya lagi.”Michael mendekati Michelle, lalu merapikan rambut dan pakaian adiknya itu. Kem
Baca selengkapnya

Bab 427

Malam kian larut. Rachel akhirnya selesai membersihkan ruang tamu yang berantakan karena ulah anak-anak. Dia melirik Ronald yang sedang duduk dengan tenang di sofa sambil membaca buku. Dia hanya bisa menggosok hidungnya dengan frustrasi.Sudah pukul sepuluh malam. Mengapa pria itu tak kunjung pergi? Apakah Rachel harus buka mulut untuk mengusirnya? Selain itu, keempat anaknya sepertinya semakin heboh. Entah kapan mereka baru mau tidur malam ini.Rachel mengalami pergulatan dalam hatinya. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk menidurkan anak-anak terlebih dahulu. Setelah itu, dia baru menghadapi Ronald.“Eddy, Darren, Michael, Michelle. Kembalikan semua mainan ke tempatnya. Sekarang kita naik ke atas untuk mandi.” Rachel berdiri di pinggir playmat dan berkata sambil tersenyum lembut.Darren yang memeluk Transformers menjawab tanpa mengangkat kepalanya, “Ma, aku main lima menit lagi.”Rachel, “....”Sekarang sudah “lima menit lagi” yang ketiga kalinya. Lebih parahnya lagi, Michelle juga me
Baca selengkapnya

Bab 428

Rachel mengira Darren sedang mengigau. Dia berjongkok dan berkata dengan suara pelan, “Darren, ayo, Mama gendong kamu ke tempat tidur.”“Nggak mau, aku mau minum susu. Aku lapar, aku mau minum susu.” Darren memeluk leher Rachel dan merengek, “Aku bawa susu bubuk, ada di koper. Aku mau minum susu, Ma.”Darren tidak seperti sedang mengigau. Rachel berjalan ke depan koper dan membukanya. Benar saja, dia melihat sekaleng susu bubuk di dalamnya. Darren sudah berusia empat setengah tahun. Anak seusianya seharusnya tidak minum susu di tengah malam.Eddy mendengar suara tangisan adiknya. Dia pun bangun dan berkata dengan mengantuk, “Ma, Darren kalau malam pasti harus minum susu. Botol susunya juga ada di dalam koper.”“Oke, kamu tidur lagi saja.”Rachel mengelus kepala Eddy, lalu membawa Darren yang menangis dan rewel pergi untuk membuat susu. Rachel membuat sebotol susu. Darren menghabiskannya dalam waktu kurang dari lima menit.Rachel akhirnya mengerti maksud perkataan Ronald. Kalau ada Darr
Baca selengkapnya

Bab 429

Rachel mengeluarkan ponselnya dan melihat nama penelepon. Setelah itu, dia baru mengangkat telepon.“Halo, Bu Rachel. Saya perwakilan dari Department Customer Service Yelitos Group. Tawaran Anda telah lolos tinjauan awal perusahaan kami. Silakan datang dan mengikuti rapat di Yelitos Group pada pukul sepuluh pagi ini.”Rachel melirik jam sebentar, lalu menyanggupi. Pihak Yelitos Group meneleponnya saat ini, seharusnya masalah penawaran sudah ada kemajuan. Rachel bertekad akan memenangkan proyek ini. Karena itu, dia harus pergi ke sana. Akan tetapi, bagaimana dengan keempat anaknya?Di saat Rachel tengah kebingungan bagaimana mengatur keempat anaknya, terdengar suara ketukan pintu di lantai bawah. Michelle yang tadinya masih duduk dengan tenang di tempat tidur, tiba-tiba gadis kecil itu melompat turun dan berlari ke bawah untuk membuka pintu.Rachel langsung bisa menebak siapa yang datang. Dia pun pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian formal dulu. Setelah itu, dia baru menyusul ke
Baca selengkapnya

Bab 430

“Siapkan tepung dulu, lalu ulen adonan ....”Ronald mengikuti instruksi dari video. Dia menuangkan tepung ke dalam wadah, lalu menambahkan air ke dalamnya.“Agak basah, kalau begitu tambahkan sedikit tepung lagi. Hmm, sepertinya terlalu kering, tambahkan air, deh ....”Ronald terus menambah air dan tepung, hingga akhirnya adonan yang dibuatnya tidak bisa dibentuk.“Papa, buat mie kayaknya seru banget, ya. Aku boleh ikut buat mie, nggak?” tanya Darren. Entah sejak kapan anak itu sudah menyelinap ke dalam dapur. Tanpa menunggu persetujuan ayahnya, dia langsung mengambil segenggam tepung dan melemparnya begitu saja. Tepung itu pun mengotori baju Ronald. Setelan hitam di tubuh pria itu seketika terlihat kotor.Sebelum Ronald sempat memarahi Darren, Michelle pun berlari ke dalam dapur. Gadis kecil itu sepertinya tidak pernah bermain dengan tepung sebelumnya. Dia memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong tepung. Setelah itu, dia mengayunkan tangannya yang memegang tepung. Seketika dapur me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4142434445
...
135
DMCA.com Protection Status