Eddy meraih tangan Michael dan berkata, “Ayo, aku bawa kamu ke kamarku. Ada banyak barang bagus di kamarku. Aku yakin kamu pasti akan suka.”Mata Darren berputar cepat. Dia menatap Michelle sebentar, lalu berkata, “Michelle, kamu ikut Kak Eddy ke kamar dulu. Aku ada urusan yang harus diselesaikan.”Darren diam-diam tertawa. Setelah itu, dia berbalik dan pergi ke halaman.***Di bawah bimbingan koki, Ronald akhirnya berhasil memasak sup pereda pengar. Dia membawa semangkuk sup ke kamar tamu. Ronald mengetuk pintu kamar itu beberapa kali, tapi tidak ada gerakan di dalam kamar. Karena itu, dia memutar knop dan membuka pintu kamar.Kemudian, Ronald seketika menahan napasnya. Rachel melepas mantelnya dan berbaring di tempat tidur. Perempuan itu mengenakan kemeja sifon dengan lengan tergulung ke atas, memperlihatkan tangannya yang putih dan polos.Rachel minum anggur merah tadi. Bau anggur perlahan-lahan tercium darinya. Kedua pipinya memerah, seperti mentari senja yang indah. Guratan merah
“Den Darren, apa yang kamu lakukan?” Hilmi melihat pemandangan di depannya sambil tercengang, matanya pun terbelalak lebar.“Sssttt!” Darren cepat-cepat menarik Hilmi dan berjongkok di bawah bayang-bayang rumput.“Kakek Hilmi, tolong jangan beri tahu Papa, oke?”Hilmi melihat obeng di tangan Darren, lalu melihat ban mobil yang kempis, “Den Darren, kamu tahu apa yang sudah kamu lakukan?”“Tentu saja aku tahu.” Darren mengangguk dengan cepat, “Tujuanku sama seperti Kakek yang bujuk mamaku untuk minum.”Hilmi, “....”Hilmi sudah melakukannya secara diam-diam. Bagaimana Darren bisa mengetahuinya?“Kakek, karena tujuan kita sama, bagaimana kalau kita bekerja sama?” Darren mengedipkan matanya, lalu mengeluarkan obeng lain dari sakunya dan menyerahkannya pada Hilmi, “Tusuk ban mobil Papa juga. Dengan begitu, Mama nggak ada mobil untuk pulang.”Hilmi membayangkan dirinya dihukum berdiri oleh Ronald. Dia sudah sangat tua, karena itu dia benar-benar tidak boleh kehilangan muka. Oleh karena itu,
Ronald tersenyum dengan kikuk. Seandainya bukan karena kesalahan Darren justru membuatnya merasa sangat puas, dia pasti sudah menyuruh anak itu berdiri dalam postur tegak setidaknya selama dua jam.“Dia anakku, bagaimana aku tega hukum dia?” Ronald berkata dengan tidak tulus, “Selama empat tahun ini, aku terlalu sibuk dengan pekerjaan dan lalai mendisiplinkan mereka. Kalau aku ada salah, kamu katakan saja padaku.”Rachel agak terkejut. Pria itu merendahkan dirinya hingga begitu rendah. Hal itu membuat Rachel sama sekali tidak tahu harus berkata apa. Ronald bersedia membiarkan Eddy dan Darren tinggal di rumah Rachel. Ronald bersedia mendengar pendapatnya tentang mendidik anak-anak. Pria itu selalu menghormatinya.Sebaliknya, Rachel cemburu dan khawatir ketika melihat Michelle terlalu dekat dengan Ronald. Saat pria itu mengusulkan agar anak-anak tinggal di rumah keluarga Tanjaya, Rachel langsung menolak tanpa berpikir.Rachel bahkan berpikir suatu hari nanti, dia akan diam-diam membawa a
Darren menghitung kelebihan ayahnya dengan jarinya. Ronald meletakkan kepalan tangannya di bibir dan berdehem, “Cukup, kamu bisa diam sekarang. Ada beberapa hal yang nggak perlu kamu katakan dengan jelas.Rachel, “....”Ada apa ini? Apakah Ronald merasa semua yang dikatakan Darren itu benar? Mengapa Rachel tidak merasa kalau pria itu menyukainya? Mungkin Ronald sedikit menyukainya, tapi mungkin lebih ke aspek itu. Bagaimanapun, pria itu tidak pernah menyembunyikan ketertarikannya pada tubuh Rachel.Rachel berdehem, lalu berkata, “Darren, ban mobil Mama bocor. Apakah masalah ini ada hubungannya sama kamu?”Darren spontan menggelengkan kepalanya dengan cepat, “Bukan aku! Nggak ada hubungannya sama aku.”Tubuh Ronald seketika memancarkan aura dingin. Begitu Rachel meliriknya, Ronald segera menarik kembali aura dinginnya itu dan mengambil beberapa langkah ke samping.“Darren, Mama mau dengar kata-kata yang sebenarnya,” ujar Rachel dengan serius. “Sekalipun kamu yang melakukannya, Mama juga
Sudahlah Hilmi melakukan hal itu, sekarang Darren malah mengadukannya kepada Rachel dan Ronald. Hilmi merasa sudah kehilangan muka.“Sebenarnya ... aku nggak sengaja tumpahkan debu ke tempat tidur.” Hilmi menggosok hidungnya dengan kikuk, lalu berkata, “Sudah malam, aku mau tidur, istirahat dulu. Huh ... sudah tua, sudah nggak kuat begadang.”Pria tua itu berjalan pergi sambil menghela napas. Kemudian, dia masuk ke kamarnya dan menutup pintu rapat-rapat.Rachel, “....”Rachel tiba-tiba mengerti mengapa Hilmi melakukan hal itu. Dia sungguh ... tidak tahu harus berkata apa lagi.“Pa, aku main sama Kak Eddy dan yang lainnya dulu, ya.” Darren melepaskan diri dari Rachel dan bergegas pergi ke lantai atas. Di ruang tamu, hanya tersisa Rachel dan Ronald yang saling memandang satu sama lain.Beberapa detik kemudian, Rachel berdiri dan berkata, “Pak Hilmi sudah tidur, semua pelayan sudah pulang. Aku bantu kamu rapikan kamar saja.”Ronald awalnya ingin berkata tidur di kamar lain sama saja bagin
Rachel mengira pintu tertutup karena tiupan angin. Namun, begitu dia melihat raut wajah Ronald yang gelap, dia seketika memahami sesuatu. Rachel pun berjalan ke depan pintu dan menarik pegangan pintu itu. Benar saja, pintu dikunci dari luar.“Papa, Mama, malam ini kalian berdua tidur bareng, ya.”Rachel mendengar suara tawa Darren di balik pintu. Rachel tersenyum, lalu berkata, “Darren, sayang. Cepat buka pintunya.”“Aku nggak dengar apa-apa. Sepertinya ada yang salah dengan telingaku. Kak Eddy, cepat bantu aku korek telingaku.”Darren berkata sambil melarikan diri. Sesaat kemudian, tidak terdengar apa-apa lagi di depan pintu kamar. Rachel merasa pusing. Darren benar-benar nakal. Dia baru saja hendak menelepon Michael agar anak itu membukakan pintu untuknya. Tiba-tiba, Ronald memegang tangannya.Kemudian, pria itu berkata dengan suara serak, “Kalau kita nggak penuhi keinginan Darren kali ini, ke depannya dia akan cari segala cara setiap hari untuk buat kita tidur sekamar. Daripada kita
Rachel mengatupkan bibir merahnya, lalu melihat ke arah Ronald yang sedang berbaring di sofa melalui dinding kaca kamar mandi yang buram. Karena mereka akan tidur sekamar, maka dia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan bagus ini. Rachel ingin melihat apakah ayah dari anak-anaknya itu benar-benar seorang pria sejati.Oleh karena itu, Rachel keluar dari kamar mandi. Kemudian, dia bertanya dengan tenang, “Aku nggak bawa baju ganti hari ini. Aku boleh pakai bajumu dulu, nggak?”Ronald bangun dan berjalan ke lemari pakaiannya. Begitu dia membuka pintu lemari, dia langsung mencium bau tak sedap. Untung saja, itu bukan satu-satunya lemari pakaian di dalam kamarnya.Ronald membuka lemari kecil lainnya, lalu mengambil sehelai kemeja putih. Setelah itu, dia menyerahkannya kepada Rachel dan berkata, “Kamu bisa jadikan ini sebagai gaun tidur. Pakai dulu malam ini. Besok aku akan suruh orang antarkan baju untuk kamu.”“Terima kasih.”Rachel mengambil kemeja itu dan kembali ke kamar mandi. Sementara
Rachel turun dengan pengering rambut di tangannya. Begitu turun, dia melihat mata Ronald yang gelap sedang menatapnya dengan lekat.Rachel mengerutkan bibirnya, lalu berkata dengan tenang, “Pak Ronald mau mandi? Kalau begitu aku akan keringkan rambutku di luar.”Ronald berusaha menekan perasaan gelisah yang terus meluap di dalam hatinya. Kemudian, dia berkata dengan suara dinginnya, “Rambutmu terlalu panjang. Aku bantu kamu keringkan rambutmu.”Tanpa mengatakan apa pun, Rachel langsung menyerahkan pengering rambut kepada Ronald dan duduk di kursi dengan patuh. Ronald mengusap rambut Rachel dengan jari-jarinya, lalu mengeringkannya pelan-pelan dengan pengering rambut.Ronald tidak terlalu mahir melakukan hal semacam ini. Namun, gerakannya sangat ringan. Seolah-olah dia takut menyakiti Rachel. Dia memperlakukan setiap helai rambut Rachel dengan sangat baik.Sementara itu, Rachel mengatupkan bibirnya dan diam membisu. Tiba-tiba dia merasa dirinya agak jahat. Bisa-bisanya dia menggunakan c
Layar penuh dengan komentar netizen yang tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka, "Aku nggak bisa menerima kabar sedih ini." Namun, suasana cepat berubah ketika pembawa acara, dengan senyum lebar, mengingatkan penonton yang terhanyut dalam suasana, "Tunggu dulu, bukankah Dewi Anggun masih punya kabar baik yang ingin dibagikan ke kita?"Peringatan itu berhasil menarik kembali perhatian semua yang hadir. Semua orang tampak menahan napas, menunggu Anggun untuk melanjutkan. Dengan suara yang jernih, Anggun mengumumkan, "Aku dan Kevin akan segera menikah!"Kejutan dan kegembiraan bercampur menjadi satu. "Ini sungguh kabar yang luar biasa! Akhirnya, hari yang dinantikan telah tiba!" Tangis haru dan tawa kebahagiaan bercampur aduk, "Anggun dan Kevin akan bersatu! Masa muda kami, penuh dengan kenangan cinta yang kami saksikan bersama, akan segera membuahkan hasil!" Ucapan selamat dan harapan untuk kebahagiaan yang abadi menggema di ruangan, menciptakan suasana yang tak terlupakan.Anggu
Keluarga Hutomo kembali terhanyut dalam keheningan. Dari tiga menantu perempuan yang ada di sana, Laura sudah terisak tidak bisa berkata-kata karena terharu, sementara Nadira dan Selena yang sedikit lebih kuat, juga terlihat matanya memerah. Hal ini membuat ketiga bersaudara keluarga Hutomo yang awalnya terhanyut dalam perasaan terharu, seketika menjadi masam. Kenapa istri-istri mereka jadi terharu karena pria lain?!Tentu saja, ketiga bersaudara itu tidak memiliki kesempatan untuk meledak karena Ronald sudah berdiri. Dia berjalan mendekati dua pemuda yang berdiri berdampingan itu. Mereka berdua sama-sama luar biasa. Ronald menepuk bahu mereka. Pada saat itu, seolah-olah dia terlihat lebih tua beberapa tahun, tidak lagi seperti sosok yang pernah mendominasi dunia bisnis dulu."Kedua harta karunku ini, kuserahkan kepada kalian berdua," ucap Ronald. Anji dan Kevin mendengar hal ini terkejut sejenak, kemudian kegembiraan muncul di mata mereka. Sebelum mereka sempat bereaksi, Ronald s
"Halo, Om." Anji dan Kevin berseru bersamaan. Anji yang lebih tua, melangkah maju dan berkata, "Om, ini adalah semua yang sudah saya siapkan tiga tahun lalu. Semua aset saya, termasuk tapi tidak terbatas pada saham perusahaan keluarga, properti, perkebunan, saham, dan lain-lain ... Semua ini, tiga tahun lalu sudah saya transfer menjadi atas nama Michelle. Baik di masa lalu maupun di masa depan, semua yang saya miliki, termasuk hidup saya, akan menjadi miliknya." Ucapan ini membuat Michelle terkejut. Semua aset Anji dialihnamakan ke namanya? Anji sama sekali tidak pernah menyebutkan hal ini kepada Michelle. Ternyata diam-diam Anji memberikan segalanya untuknya. "Pah …." Michelle memandang Ronald, matanya yang jernih, untuk pertama kalinya terlihat sedikit bingung. Anji adalah orang pertama di luar keluarganya yang bersedia mengorbankan segalanya untuk Michelle. Perasaan yang sangat hangat namun tersembunyi itu memang tidak tampak di permukaan, namun begitu dalam dan abadi, membuat
Sementara itu, Ronald membalas pesan."Papa Mama sekarang ada di kota sebelah, hanya berjarak kurang dari dua jam perjalanan."Michelle ternganga. Ternyata! Gadis yang tampak dingin dan anggun itu, wajahnya menjadi seram. Bagus! Bagus sekali! Kali ini Michelle ingin melihat kemana lagi ayahnya bisa bersembunyi!Ketika Anggun selesai berdandan dan keluar, masih ada waktu cukup sebelum acara pemberian penghargaan dimulai. Kurang lebih dua jam lagi. Sementara itu, masih ada setengah jam lagi sebelum ayahnya, Ronald, kembali ke rumah.Saat itu, Kevin dan Anji, atas permintaan rahasia Michelle, sudah datang. Mereka siap menunggu kedatangan Ronald. Di sisi lain saudaranya yang lain sudah siap menonton drama.Berkat usaha kakak beradik keluarga Hutomo itu, ketiga istri kakaknya juga sudah berhasil dipengaruhi untuk mendukung mereka menikah sesegera mungkin. Bahkan ketiga kakak yang dikenal ketat dengan istri mereka, juga ikut mendukung.Kini, Michelle dan Anggun bisa dibilang memiliki keuntun
Suara itu terdengar langsung ke dalam siaran langsung, sehingga seketika menimbulkan kegemparan besar."Anggun sudah punya anak!""Apa Dewa Kevin sudah jadi ayah?!""Huhuhu. Kubilang juga apa. Mereka berdua pasti sudah menikah diam-diam!!!""Pernikahan mereka kenapa nggak disiarkan langsung?!!!"Komentar di layar terus bergulir, sementara Anggun sendiri tidak tahu apa-apa tentang itu semua.Anggun berkata, "Iya. Anak kesayangan kami semua, tolong dijaga, ya."Komentar di layar menjadi lebih gila."?????""!!!!!!"Serangkaian simbol memenuhi seluruh layar, dan terus bergulir bahkan setelah Anggun menutup panggilan. Netizen menjadi sangat heboh. Dan ketika staf di lokasi menyadari hal itu, topik panas sudah melonjak ke urutan teratas.#Dewa Kevin dan Dewi Anggun Menikah Diam-diam!##Anak Kesayangan Anggun!##Dewa Kevin Jadi Ayah!#Di bawahnya adalah teriakan histeris dari para penggemar. Dari awal pasangan ini bersama, banyak fans yang tidak senang. Akan tetapi semakin lama, netizen sema
Atau, selama seorang wanita memiliki pekerjaan yang stabil dan dukungan kuat dari keluarganya, bahkan jika pun dia tetap lajang seumur hidup, dia akan tetap merasa bahagia dan nyaman.Dan seterusnya, begitu banyak contoh lainnya.Yang lebih licik dari Ronald adalah, dia tidak pernah menggunakan akunnya sendiri untuk mengirimkan nasihat-nasihat ini, melainkan selalu menggunakan akun istrinya, Rachel, untuk mengirimkan pesan-pesan motivasi dan link tersebut di grup keluarga.Awalnya, hal ini membuat para kakak beradik keluarga Hutomo panik. Mereka pikir ibu merekalah yang menentang pernikahan mereka.Hingga suatu hari Michael secara tidak sengaja masuk ke akun ayahnya dan menemukan bahwa semua tulisan ini sebenarnya dicari oleh ayah mereka, kemudian diteruskan ke ibu mereka, dan dikirimkan menggunakan ponsel ibu mereka. Sejak saat itulah mereka semua merasa lega.Tidak masalah, mertua yang menyulitkan menantu laki-laki adalah hal yang wajar.Sama saja dengan ibu mertua yang berselisih de
Senyum Lilian terlihat begitu tulus dan ikhlas.Awalnya, dia membantu Anggun hanya karena Lilian merasa Anggun memang berbakat; dan kata-kata Anggun sebelum audisi tentang ingin berusaha dengan kemampuannya sendiri, juga memberikan kesan mendalam pada Lilian.Tidak disangka, tindakan spontannya itu malah membuka peluang bagi dirinya sendiri, membuat Lilian merasa beruntung sekaligus terkejut.Setelah mendengar hal itu, Anggun merasa terharu. Banyak yang mengatakan industri hiburan itu kotor, penuh dengan intrik dan persaingan. Namun, sebenarnya di sini juga ada banyak orang yang benar-benar mengejar mimpi, berusaha keras, dan saling membantu dan mendukung.Dan sebenarnya, di mana ada orang, di situ pasti ada persaingan; tapi di mana ada orang, di situ juga ada kehangatan dan keikhlasan.Pengambilan gambar Anggun berjalan lancar dan teratur.Hubungan antara kayak beradik di keluarga Hutomo juga berkembang dengan sangat baik.Eddy sudah mulai gembira mempersiapkan pernikahannya. Nadira b
Namun, ternyata Anggun memberikan kejutan yang tak terpikirkan oleh para Haters. Anggun yang pertama kali berakting tidak hanya tidak menunjukkan performa yang mengecewakan dalam tugas yang selevel dengan aktor papan atas, malah dia berhasil menampilkan pesona dan karisma karakter yang dia perankan dengan sangat baik.Dari kelembutan dan ketegasan di awal, hingga kebesaran hati saat mengorganisir demonstrasi, hingga kegairahan dan semangat ketika ditangkap oleh musuh dan dibawa ke tempat eksekusi ... Pengalamannya, mewakili pengalaman tak terhitung jumlahnya dari para pendahulu revolusi.Anggun memadukan semangat para pendahulu itu ke dalam dirinya. Melihat Anggun saja sudah cukup bagi para penonton untuk mengetahui keberanian dan kegigihan pemuda-pemudi negara yang tak terbendung saat itu.Sebelum eksekusi, Egris yang diperankan oleh Anggun, menatap matahari terbit dengan senyuman lembut dan tegar.Hingga akhirnya, suara tembakan bergema, orang itu pergi untuk selamanya. Dalam adegan
“Kenapa? Ada titik terang apa?” tanya Nelson.“Ada sekumpulan orang yang membuat klarifikasi untuk Mbak Anggun. Bukan orang kita.”“Hah?!” Pak Nelson segera berdiri, terkejut, “Mana? Kasih aku lihat!”Tak lama kemudian, bawahan Nelson menyodorkan handphone-nya yang sedang memuat ulang sebuah laman website.Lilian: “Pernah collab sama putri keluarga Hutomo ini. Wataknya baik sekali, lembut. Sama sekali nggak sombong. Yang paling bikin kaget, kemampuan aktingnya. Orang baru tapi sudah punya kemampuan peran yang begitu fleksibel. Dia bisa memerankan peran apa pun dengan sangat baik. Bakat kayak gini bikin aktor-aktor seperti kami sangat kagum dan iri.”Di bawah tulisan status ini, ada sebuah video yang berisi potongan klip Anggun saat memerankan peran di “The Golden Age”.“Sutradara, aktris ini salah satu pemeran di The Golden Age. Hubungannya dengan Anggun sepertinya cukup baik. Dia membuat satu grup yang membantu Anggun melakukan klarifikasi. Coba di-scroll terus ke bawah. Banyak banget