Share

Bab 443

Rachel mengira pintu tertutup karena tiupan angin. Namun, begitu dia melihat raut wajah Ronald yang gelap, dia seketika memahami sesuatu. Rachel pun berjalan ke depan pintu dan menarik pegangan pintu itu. Benar saja, pintu dikunci dari luar.

“Papa, Mama, malam ini kalian berdua tidur bareng, ya.”

Rachel mendengar suara tawa Darren di balik pintu. Rachel tersenyum, lalu berkata, “Darren, sayang. Cepat buka pintunya.”

“Aku nggak dengar apa-apa. Sepertinya ada yang salah dengan telingaku. Kak Eddy, cepat bantu aku korek telingaku.”

Darren berkata sambil melarikan diri. Sesaat kemudian, tidak terdengar apa-apa lagi di depan pintu kamar. Rachel merasa pusing. Darren benar-benar nakal. Dia baru saja hendak menelepon Michael agar anak itu membukakan pintu untuknya. Tiba-tiba, Ronald memegang tangannya.

Kemudian, pria itu berkata dengan suara serak, “Kalau kita nggak penuhi keinginan Darren kali ini, ke depannya dia akan cari segala cara setiap hari untuk buat kita tidur sekamar. Daripada kita
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status