"Ambillah ini. Lalu lupakan kejadian semalam!" Dengan gusar Neil meletakkan sejumlah uang di dalam amplop ,di atas ranjang hotel. Kemudian kembali mengenakan pakaiannya yang tercecer di lantai kamar. Sungguh dia tak habis pikir dengan apa yang baru saja dia lakukan. Dalam hati pria bertubuh ateltis dengan tinggi diatas rata-rata itu terus mengumpat. "Nggak bisa gitu dong, Pak! Bapak sudah merenggut kesucian saya. Maaf-maaf aja, nih, kalau segini mah, kurang!" tolak Tiara yang sedang berusaha menutup rapat tubuh polosnya dengan selimut, seraya menepis amplop coklat yang cukup tebal dari tangan pria berwajah bule itu. Neil melotot pada wanita yang sudah tiga tahun menjadi sekretarisnya itu. "Loh, saya kan nggak sengaja. Lagian kamu juga menikmatinya tadi. Hayoo, ngaku aja kamu!" Wanita berambut sebahu itu menggeleng, membuat rambutnya bergerak hingga nampak kembali leher jenjangnya yang putih dan mulus. Neil menahan salivanya melihat itu. "Tiara, kamu jangan mancing-mancing s
Read more