Share

Bab 58. Permintaan Bapak

Jantung Tiara berdegup cepat. Keringat dingin semakin deras mengalir di wajahnya. Tubuhnya gemetar. Ketakutan dan kecemasan merajai hatinya saat ini. Mungkinkah apa yang dia khawatirkan akan terjadii?

"Ada apa? Kenapa makin pucat gitu mukalu?" Rohmat terlihat panik melihat kondisi Tiara.

"Kita ke rumah sakit aja, Pak!"

"Ja-jangan! Nggak usah!" sanggah Tiara cepat. Dia tak ingin masalahnya semakin rumit jika Rohmat sampai tahu keadaannya.

"Nggak bisa, kalau lu pulang keadaan sakit begini, apa kata orang tualu nanti. Lu itu tanggung jawab gue."

"Pokoknya gue nggak mau. Titik. Paling juga masuk angin. Lagian udah enakan, kok. Gue mau merem aja." Tiara terpaksa berpura-pura kuat di depan Rohmat. Dengan menahan mual, wanita itu memejamkan mata seraya bersandar pada sandaran jok mobil.

"Dasar susah diatur!" gumam Rohmat sambil geleng-geleng kepala menghadapi Tiara yang dia anggap keras kepala.

Perjalanan pun mulai diteruskan. Sepanjang jalan Tiara tertidur. Rohmat menjaganya agar ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status