Semua Bab Dinodai Sebelum Malam Pertama: Bab 631 - Bab 640

686 Bab

Bab 22

Tangan Farah gemetar saat melihat isi pesan dari seseorang. Namun sisi lain, ia merasa lega. Sebab membaca pesan itu memberikan sebuah petunjuk keberadaan Elia. Kesimpulannya Elia berada di suatu tempat dalam keadaan selamat. Elia diculik. Penculiknya meminta uang tebusan.Semalam suntuk, Farah tak kuasa memejamkan matanya. Ia tengah berpikir keras bagaimana caranya bisa menyelamatkan sahabatnya. Dalam artian ia membawanya pulang. Jika ia melapor kepada ke dua orang tuanya maka sudah dipastikan mereka akan melapor pada pihak berwajib dan Elia terancam terluka.Farah yang memiliki jiwa heroik tak ingin gegabah mengambil tindakan.Hingga menjelang dini hari, akhirnya Farah baru bisa tidur. Sang ibu mengomel pada putri semata wayangnya yang bangun kesiangan pagi itu.“Mbak Farah bergadang semalam? Mengapa sampai bangun kesiangan?”Nuha menyerbu putrinya dengan pertanyaan sedangkan tangannya mengelus-elus lengannya.Farah bangun dengan rambut yang tergerai berantakan menutupi separuh waj
Baca selengkapnya

Bab 23

Farah menyimpan uang tabungannya ke dalam tas ranselnya. Ia mengenakan masker kembali dan topi baseball hingga wajahnya mungkin takkan dikenali.Gadis keras kepala itu keluar dari area bank, berjalan menuju tepi jalan. Ia akan memesan taxi menuju rumah Yusuf. Saat itu ia kembali menerima pesan dari penculik Elia. Namun Farah membalasnya dan meminta waktu pada penculik itu untuk mengambil uang senilai seratus juta rupiah.Farah diserbu perasaan gelisah secara tiba-tiba. Ia merasa di belakangnya ada sosok yang mengikutinya sedari tadi. Seseorang yang memakai hoodie. Farah tak berani menoleh ke arahnya. Ia buru-buru pergi dari sana, berusaha menghindari sebisa mungkin. Bahkan gadis itu berlari.“Farah!”Suara familiar terdengar. Farah menoleh ke arah sumber suara. Rupanya pria yang memakai hoodie itu ternyata Yusuf.“Yusuf, kau bikin aku ta-kut aja!” omel Farah pada pemuda yang terkekeh itu. Karena kesal Farah memukul-mukul lengan sahabatnya dengan topi yang dipakainya.“Ampun Farah! Amp
Baca selengkapnya

Bab 24

“Udah siap?” tanya Darren Dash mengintip istrinya yang sedang berganti pakaian di salah satu kamar presidential suite yang mereka tempati.Mariyam Nuha menoleh seraya membetulkan resleting gaunnya yang seperti biasa selalu tersangkut pada rambut panjangnya. Ia terkekeh pelan dan Darren mengerti. Ia butuh bantuan.“Sayang, kau tak pernah berubah. Seharusnya, kau mengikat rambutmu dulu, Sayang! Bukan memakai dress dulu.”Darren Dash berkata sembari membetulkan helaian rambut yang tersangkut pada resleting di belakang punggungnya. Pria dewasa itu mengikat rambut istrinya kemudian mengecup kepalanya.“Makasih, Mas,” tukas Nuha menatap suaminya dengan tatapan hangat. “Maaf, kau menunggu lama.”“Gak apa-apa, Honey. Mas akan menunggu. Lagipula masih satu jam lagi.”Darren Dash duduk di atas sofa sembari memperhatikan istrinya yang tengah berdandan dan mengenakan kerudungnya.Setelah Nuha siap, mereka pun berangkat ke sebuah restoran bintang lima karena akan bertemu dengan klien Darren Dash ya
Baca selengkapnya

Bab 25

Nuha menjatuhkan gelas yang sedang digenggamnya begitu saja. Sepulang dari acara dinner, ia merasa haus. Ia lantas mengambil air minum dari dispenser. Namun tanpa dinyana, tiba-tiba gelas beling itu jatuh.“Astagfirullah,” gumam Nuha sontak membuat Darren yang sedang berada di kamar langsung keluar, menghampiri istrinya. “Ada apa Nuha?” tanyanya dengan wajah yang panik. Tatapannya langsung bergulir pada istrinya yang tengah berjongkok dan membereskan pecahan gelas kaca tersebut.“Ini loh, Mas Darren. Tanganku licin. Gak tahu kenapa gelas tiba-tiba saja jatuh.”Nuha berkata dengan berusaha menepis pikiran buruknya. Ia menjadi teringat anak-anaknya. Hingga tanpa sàdar salah satu jarinya tergores pecahan gelas. “Ough,”Darren lekas mendekati istrinya. “Sayang, kenapa kau selalu ceroboh. Kau tidak bersikap hati-hati. Ayo, Mas obati.”Darren menuntun istrinya menuju wastafel. Pria penyayang itu memutar leher keran dan membiarkan air itu membersihkan luka di jari istrinya. Setelah itu ia m
Baca selengkapnya

Bab 26

Farah jatuh dan tak sadarkan diri. Rupanya, penculik menggunakan obat bius untuk menaklukan gadis pemberani itu.“Farah! Farah!! Faraaah!!”Suara Yusuf nyaris menghilang tatkala ia terus menerus memanggil Farah. Suaranya habis dan terdengar serak. Pemuda tampan itu tampak frustrasi mendapati fakta mencengangkan bahwa Farah telah menghilang.Gedung di mana tempat Elia disekap tampak kosong. Hanya Elia yang ditemukan dalam kondisi tangan dan kakinya diikat tali nilon pada kursi kayu.Saat Yusuf dan para santri ahli bela diri yang diajaknya bertarung, justru ketua penculik itu mengambil kesempatan emas. Ia menculik Farah dan pergi meninggalkan anak buahnya. Lebih tepatnya, ia menumbalkan anak buahnya dan membawa Farah bersamanya.Farah bisa menjadi ladang emas baginya. Elia hanyalah ikan kecil yang diumpankan olehnya untuk mendapat umpan besar.“Yusuf, sudah! Kita serahkan pada polisi!”Seorang pemuda berambut panjang yang diikat menepuk pundak Yusuf. Yusuf bergeming dengan air mata yang
Baca selengkapnya

Bab 27

Hari itu semua orang yang berada di rumah terlihat panik setelah mendengar kabar bahwa Farah diculik oleh komplotan penculik yang terkenal tak terkecuali. Suasana menjadi genting dan tegang. Nuha langsung dilarikan ke rumah sakit karena setiba ia di rumah mendengar kabar bahwa putri kesayangannya telah diculik. Nuha yang pernah mengalami trauma akibat peristiwa ledakan beberapa tahun silam langsung terserang panic attack setelah mendengar kabar buruk yang menimpa putrinya. Ia tak kuasa mengendalikan dirinya.Kini ia terbaring di rumah sakit dan ditemani oleh sang ibu tercinta. Sementara itu Darren Dash tak tinggal diam. Ia langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan detektif untuk menyelidiki kasus penculikan Farah yang seolah terorganisir dan dilakukan oleh seorang profesional.Sore itu, Darren Dash pergi menuju kantor polisi untuk mengetahui perkembangan kasus putrinya bersama Asyraf. Di sanalah, ia dipertemukan dengan Yusuf dan kawan-kawannya yang sedang diinterogasi oleh p
Baca selengkapnya

Bab 28

“Nuha, makanlah Nak! Kalau kau tidak makan kau tak bisa pulang dari rumah sakit. Anak-anak membutuhkanmu,”Aruni dengan sabar menasehati putrinya. Ia bahkan rela menunggui putrinya yang saat ini tengah terbaring di rumah sakit. Nuha langsung drop mendengar Farah diculik untuk ke dua kalinya.Wanita berlesung pipi itu tidak menyahut perkataan ibunya. Ia hanya menahan kelu di lidahnya. Wajahnya sudah pucat pasi dengan air mata yang mengering. Ketika ia merasa syok, sebaliknya air mata Nuha selalu mengering saking memikul kesedihan yang teramat dalam. Baru beberapa hari Farah hilang, Nuha sudah bagaikan mayat hidup.Aruni menaruh kembali sendok pada mangkuk bubur yang dipegangnya dan masih utuh. Ditaruhlah kembali makan malam Nuha di atas meja. Beberapa kali Aruni menarik nafas dalam. Ia cukup bersabar menghadapi putrinya. Padahal di rumah suaminya, Shafea dan Shakira tengah membutuhkannya. Saat ini mereka diurus oleh dua orang babysitter.Naufal Alatas justru menugasinya untuk menungg
Baca selengkapnya

Bab 29

Di sebuah motel yang terletak dekat dengan pelabuhan Tanjong Priok, seorang wanita paruh baya berseragam maid sedang membujuk seorang anak gadis untuk makan. Namun ia tidak berhasil karena gadis itu selalu menolak. Jelas saja, ia menolak karena gadis itu merupakan korban penculikan. Rupanya, Farah sudah berada di luar kota. Sang ketua penculik membawanya ke sana karena sudah berniat akan menjual Farah. Misi utamanya sebenarnya ialah membuat keluarga Darren Dash menderita. Caranya ialah ia akan membuat putri kesayangannya juga menderita dengan cara memisahkannya dari keluarganya. Namun, tak hanya itu, otak licik dan cerdiknya ikut berperan dan segera mengambil kesempatan! Ia akan mengambil keuntungan pula dari aksinya tersebut. Gadis itu ibarat berlian yang sangat berharga maka ia akan menjualnya.Di tempat tersebut, ia sudah mendapatkan tawaran pertama dari seseorang yang terobsesi menginginkan gadis itu.“Nona cepatlah makan! Kalau Nona tidak makan nanti Bos semakin marah pada Nona.
Baca selengkapnya

Bab 30

Yusuf seketika bersemangat saat melihat denah di mana lokasi Farah berada. Ia baru teringat jika ia diam-diam memasang aplikasi pelacak pada ponsel Farah. Karena panik dan ketakutan, ia akhirnya lupa.Yusuf baru mengingatnya setelah mengikuti mobil polisi yang mengintai anak buah penculik tersebut. Saat itu mungkin ponsel Farah bisa saja terjatuh atau hilang. Namun tepat pukul tiga dini hari, akhirnya Yusuf bisa menemukan titik koordinat di mana Farah berada atau ponselnya berada. Ada dua kemungkinan yang terjadi.Yusuf sengaja tidak menelepon Farah, khawatir ponselnya itu memang sudah direbut oleh penculik. Ia hanya menggunakan petunjuk itu untuk mendekati lokasi tersebut.Remaja itu pun berusaha mengabari kepolisian soal lokasi Farah berada. [Farah berada di motel sekitar dermaga Tanjung Priok.]Yusuf menghubungi pihak kepolisian. Naasnya, ia menggunakan ponsel lain bukan ponsel yang biasa digunakan. Oleh karena itu, ia dianggap penipu. Apalagi ia menelepon saat pagi buta.Tut, tut
Baca selengkapnya

Bab 31

Yusuf buru-buru memakai masker dan topinya agar tidak dikenali oleh para anak buah penculik tersebut. Rupanya di luar dugaan mereka, para anak buah pria juga ikut masuk namun mereka seolah disebar di kabin yang berbeda agar tidak terlihat mencurigakan.Yusuf berusaha membaringkan Farah yang berada dalam setengah sàdar. Ia pun ikut berbaring di sampingnya seolah mereka suami istri agar tidak dicurigai. Sebelumnya, Yusuf memesan kabin eksekutif namun ketika ia menemukan anak buah penculik itu berada di sekitar sana, sudah barang tentu sangat membahayakan.Ia menukar kabinnya dengan penumpang kelas ekonomi, sepasang suami istri. Mereka sangat berterima kasih pada Yusuf. Yusuf hanya meminta bayaran kerudung dan celana panjang untuk bisa dikenakan oleh Farah. Kini Farah sudah berada dalam keadaan tertutup. Ia pun memasangkan masker pada gadis itu.Usaha Yusuf melindungi Farah dengan begitu hebatnya. Ia akan berkorban apapun untuk menyelamatkannya.Waktu seakan berjalan lamban. Yusuf menata
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6263646566
...
69
DMCA.com Protection Status