All Chapters of Dinodai Sebelum Malam Pertama: Chapter 621 - Chapter 625
625 Chapters
Bab 12
“Ayah, kenapa membenci Yusuf? Yusuf tidak berbuat salah padaku.”Sedari tadi Farah merasa gatal untuk bertanya pada ayahnya ketika melihat sikap ayahnya yang terlihat tidak senang saat melihat Yusuf berjalan bersamanya.Tangan Darren semakin mencengkram stir mobil yang dikemudikannya tatkala ia mendengar keluhan putrinya. Ia mengatur nafasnya pelan.“Mbak Farah, kata siapa Ayah benci sama anak itu? Mbak Farah jangan ngarang dan suudzon sama Ayah,” tukas Darren dengan tenang. Setelah ia berpikir ulang ia harus bisa menahan diri agar tidak memperlihatkan amarah itu di depan Farah. Farah anak yang kritis, mungkin ia akan mencari tahu mengapa dirinya sampai membenci Attar dan putra sulungnya. Jika anak-anaknya sampai mengetahuinya maka tindakan cerobohnya akan membuka luka lama.Di bangku ke dua, Asyraf dan Farrel saling lirik namun mereka tidak berkomentar. Mereka tidak terlalu ambil pusing.“Mbak Farah kalau bisa tidak terlalu dekat dengan anak lelaki, Baby!” imbuh Darren hati-hati.Mend
Read more
Bab 13
“Tante siapa?”Nuha menoleh pada putranya setelah mendengar celotehannya.Glek,Darren Dash menelan es krim yang kini tak terasa manis. Es krim rasa coklat yang berpadu dengan stroberi itu menjadi kecut, asam, pahit, hambar dan segala hal yang tak menyenangkan.Semoga Farrel tidak mengadu yang tidak-tidak. Toh, ia juga tak terlalu merespon mantannya. Hanya, sebuah kebetulan mereka bisa berpapasan di kedai es krim setelah sekian lama.Nuha mengambil sejumput tisu lalu mengusap bibirnya yang basàh terkena lumeran coklat berasal dari es krim. Ditaruhnya cup berisi es krim yang belum selesai dimakannya di atas meja. Tatapannya tertuju pada wajah Farrel. Tatapan elang yang seakan mencari tahu. Di antara ke empat anaknya, Farrel dan Daffa paling banyak bicara.Di sisi lain, Farah dan Asyraf saling lirik penuh arti. Mereka mempertanyakan reaksi ayah dan ibunya yang tampak terkejut setelah mendengar nama Tania.Siapakah Tante cantik itu? Jika hanya teman kuliah atau teman sekolah mungkin rea
Read more
Bab 14
Farah keluar dari kamar kakaknya dengan wajah yang kecut. Ia merasa kecewa setelah mendengar kabar dari kakaknya yang mengatakan bahwa Yusuf akan pindah sekolah saat SMA. Mengapa Yusuf hanya mengabari Asyraf saja?Farah kembali ke kamarnya lalu terkejut saat melihat di dalam kamar dengan suasana serba merah muda itu ada sosok seorang wanita dalam balutan piyama panjang. Rambutnya yang hitam legam terurai pada bantal. Ia adalah sang ibu yang tengah tidur di atas ranjangnya.Tumben, ibunya tidur di kamarnya.“Ibu? Tumben, Ibu tidur di kamar Princess.”Farah sedikit terkejut melihat ibunya berada di kamarnya. “Ibu pengen tidur di sini kali-kali. Kau sudah besar sekarang. Bahkan untuk memelukmu sekarang susah.”Nuha menjawab diplomatis. Lalu memejamkan matanya yang padahal sebelumnya belum mengantuk.Sebelah alis Farah terangkat. Ia bukan anak kecil lagi yang bisa dikelabui. Ia tahu jika Ibunya sedang marah pada ayahnya maka akan memilih tidur di kamar salah satu anaknya. Namun Farah tid
Read more
Bab 15
Di sebuah ruang kelas yang sepi tampak seorang siswa tampan tengah duduk dengan ke dua tangan bertumpu pada meja. Sesekali ia menatap meja yang berada di depannya. Pemuda itu menghela nafas berat tatkala melihat bangku itu sudah kosong karena penghuninya sudah pergi.Seorang gadis lain mendekati pemuda itu lalu menyapanya. “Yusuf, kenapa dengan Farah? Dia kelihatan marah padamu. Kalian punya masalah? Tumben banget,” imbuh Elia menatap Yusuf yang terlihat duduk termangu di bangkunya. Semua siswa sudah pulang sekolah karena pelajaran sekolah sudah usai. Namun di ruang kelas hanya ada Yusuf yang diam dan belum beranjak dari sana.Elia masuk ke dalam kelas karena ada barangnya yang ketinggalan.Yusuf terusik tatkala mendengar perkataan Elia. Lalu menjawab, “Um, enggak ada,” jawab Yusuf menormalkan perasaannya.“Bohong! Kalian sedang punya masalah ya? Makanya kalian gak biasanya tak saling sapa.”Elia duduk di bangku depan Yusuf dan merasa cemas melihat pemuda tampan dan baik hati itu ter
Read more
Bab 16
Farah duduk dengan gugup di atas sofa ketika mendapat omelan dari sang ibu. Ia hanya meremat jari jemarinya karena merasa bersalah. Beberapa kali ia mendesah pelan. Namun ia tak berani menyela perkataan ibunya yang lebih mirip seorang dosen killer yang tengah memberi mata kuliah yang panjang lebar.Telinganya sudah pasrah menerima segala muntahan amarah dan kekesalan sang Ibu. Sebetulnya, Nuha tidak marah soal dompet putrinya yang hilang di mana ada banyak kartu penting di dalamnya.Yang Nuha khawatirkan ialah, sesuatu terjadi pada Farah. Seharusnya Farah sabar menunggu kedatangan Raka menjemputnya. Namun ia justru pergi ke minimarket sendirian saat sore menjelang dan sepi. Biasanya ia selalu ditemani Asyraf.Meskipun Farah dilatih untuk menguasai bela diri, Nuha tetap saja sangat mengkhawatirkan putrinya ketika ia sendirian. Mariyam Nuha Masih merasa trauma akan kehilangan putrinya karena diculik saat ia masih bayi.“Dengar, Ibu hanya ingin Farah mendengar nasehat Ibu. Farah jangan k
Read more
PREV
1
...
585960616263
DMCA.com Protection Status