Semua Bab Dinodai Sebelum Malam Pertama: Bab 641 - Bab 650

686 Bab

Bab 32

Farah segera meminum obat demam yang diberikan oleh Yusuf. Namun, rupanya tidak mempan. Suhu tubuhnya tetap saja sangat panas. “Yusuf, aku dingin. Apa aku akan mati di sini?” imbuh Farah menggertakan giginya beberapa kali. Farah menjadi mengalami kecemasan. Mungkin karena demam, ia mulai meracau tak karuan. Melihat kondisi Farah membuat Yusuf menjadi semakin panik. Namun ia berusaha mengontrol kepanikannya. Jika ia sama panik dengan Farah mereka akan kesulitan sendiri.Yusuf berkata dengan tenang. “Sabar ya! Kalau sudah tiba di pelabuhan kita akan pergi ke rumah sakit.”Yusuf semakin menarik tubuh gadis itu untuk dipeluknya. Lagi, ia hanya ingin membuatnya hangat. Waktu berlalu cepat, Farah dan Yusuf pun merasa mulai mengantuk. Yusuf yang tidak tidur semalaman demi mengintai Farah dan Farah yang tertidur karena obat.Seorang wanita bernama Anisa membangunkan mereka berdua yang tengah duduk bersebelahan. Yusuf tidur dengan posisi merangkul pundak Farah di sisinya. Kepala Farah berlabu
Baca selengkapnya

Bab 33

Setelah mendapat telepon dari Yusuf, Darren Dash dan anak buahnya bergegas menuju rumah sakit yang dituju. Ketika kehilangan kontak saat di motel, Tanjung Priok, Jakarta utara, ia dan timnya tak mengambil tempo, langsung terbang menjemput mereka. Sisi lain, Maesarah Basri dan Muhammad Attar memilih menunggu di pelabuhan. Mereka mempercayakan pada tim Darren Dash untuk menyelamatkan ke dua anak remaja itu. Pada saat itulah mereka menepikan ego mereka demi sebuah aksi penyelamatan.“Nah, Sayang, ternyata Allah sudah mengabulkan doa kita.”Darren Dash berkata pada istrinya yang duduk di sampingnya sembari berderai air mata. Namun tangisan Nuha kali ini tangisan penuh syukur dan haru, akhirnya putri kesayangannya selamat dan ditemukan. Kendati hatinya berdebar-debar karena mereka belum bisa langsung menemui mereka. Saat ini mereka masih berada di dalam taxi menuju ke rumah sakit. Dengan kekuasaan yang dimiliki Darren Dash, ia langsung meminta pertolongan pada pihak kepolisian di sana un
Baca selengkapnya

Bab 34

“Yusuf, apa? Cepat katakan!! Mau bicara apa?” Farah yang tak sabaran langsung menyerbu Yusuf dengan pertanyaan. Sungguh Yusuf merasa malu mengatakannya. Namun jika ia tidak mengatakannya, maka kapan lagi? Remaja lelaki itu sudah tidak memiliki waktu. Yusuf berkeringat dingin. Jantungnya berdebar-debar. Ia tak pernah nembak seorang gadis sebelumnya. Ia pun menguatkan hatinya. Ia begitu takut jika cintanya ditolak oleh Farah lalu Farah justru bersikap berbeda padanya karena mereka terjebak dalam friendzone.“Farah, aku harap, kau tidak akan marah setelah mendengarnya. Aku harap kita akan tetap berteman,” imbuh Yusuf dengan berhati-hati. Ia mengusai rambutnya beberapa kali dan menarik nafas dalam.“Mengapa aku harus marah padamu Yusuf? Memang apa sih??” desak Farah dengan agak kesal. Ia dilanda penasaran. Yusuf seperti sedang memberinya tebak-tebakan.Eh hem, Yusuf berdehem untuk mengusir rasa canggung di antara mereka. Ia menegakan tubuhnya dan menatap Farah yang juga sedang duduk me
Baca selengkapnya

Bab 35

Nuha dan Darren berucap ribuan syukur karena hasil tes visum menyatakan bahwa putrinya sama sekali tidak mengalami pelecehan seksual. Para penculik belum melakukan hal sejauh itu. Saat itulah mereka merasa kehadiran Yusuf memang sangat berarti. Jika tidak ada anak remaja lelaki itu. Mungkin sesuatu yang fatal akan menimpa putrinya!!Mereka saling berpelukan dan menguatkan. Setelah melihat hasil tersebut, mereka memutuskan untuk pulang. Farah akan kembali melanjutkan perawatan medisnya di Indonesia.Mereka pun pulang sore itu tanpa terkecuali. Tim Darren Dash membawa Yusuf dan Farah melalui jalur' penerbangan. Di bandara, mereka langsung disambut oleh keluarga besar masing-masing.Tampaklah Maesarah Basri dan Muhammad Attar yang langsung memeluk putra kesayangan mereka. Begitupula, Kinanti dan Jonathan Dash langsung menyambut cucu kesayangan mereka. Mereka menghujani Farah dengan pelukan dan ciuman di wajahnya.Baik Farah dan Yusuf saling lirik dan mengulas senyum. Mereka merasa lega ka
Baca selengkapnya

Bab 36

“Mbak Farah, coba ceritakan apa yang terjadi saat penculikan itu! Apa kau memukul penculik itu seperti ini? Hiya?!!!”Farrel yang bawel langsung menyerbu sang kakak dengan berbagai pertanyaan dan memperagakan aksi hajar-menghajar dengan ke dua tangannya yang tak bisa diam. Seakan-akan penculikan itu sebuah petualangan yang seru. Padahal jauh panggang dari api, petualangan itu begitu menakutkan dan membuat jantung deg-degan.“Farrel, Mbak mu masih syok. Jangan tanya yang aneh-aneh! Gimana sih,” tukas Ummi Aruni yang tengah menyuapi Farah makan buah-buahan. “Ummi, aku mau mangganya aja. Jeruknya asam.”Farah memprotes neneknya dengan meringis pelan.Karena tak mendapat respon, Farrel pun ikut duduk di samping neneknya. “Ummi, aku juga mau makan buah. Suapin!”Farah langsung mendelik tajam pada adiknya. “Ngapain minta disuapin! Farrel udah gede.”“Biarin, ya Ummi!! Mbak Farah juga udah gede disuapin,” sergah Farrel tak mau kalah. Aruni memang sangat dekat dengan cucu-cucunya. Tak ayal
Baca selengkapnya

Bab 37

Darren Dash merasa menyesal telah membawa istrinya ke kantor polisi. Pada akhirnya Mariyam Nuha, istrinya terlihat begitu sedih dan kecewa setelah mengetahui siapa otak dari dalang penculikan anak kesayangan mereka. Mau tak mau ia mendengarnya langsung dari hasil investigasi.Nuha menunduk dalam sembari menatap secarik foto salah satu asisten rumah tangga terbaik yang pernah mengasuh ke dua anak kembarnya. Dialah Mbak Ratih!!Nuha selalu menyimpan fotonya di dalam dompetnya untuk mengenang kebaikannya.Naasnya, pelaku yang berusaha menculik putrinya ialah anak sulungnya Mbak Ratih. Nuha tak habis pikir, mengapa putra sulung Mbak Ratih bisa berbuat senekad itu. Padahal ia merasa telah berbuat baik pada mereka. Setiap bulan ia meminta suaminya untuk mengirimkan uang untuk mereka, menanggung biaya hidup mereka termasuk pendidikan mereka sebagai bentuk tanggung jawab mereka.Sebetulnya insiden bom yang menewaskan Mbak Ratih sebuah kecelakaan murni. Hanya saja, Nuha dan Darren ikut bertangg
Baca selengkapnya

Bab 38

“Yeay, aku bisa pulang!!”Farah berseru saat mendengar hasil terakhir pemeriksaan dokter bahwa ia bisa pulang hari itu. Ia senang sekali bisa menghirup udara bebas. Selama di rumah sakit ia merasa seperti berada di ruangan sempit yang membosankan.“Farah, senang?” tanya Nuha dengan mengusap-usap kepala Farah dengan lembut. Ia begitu bersyukur karena akhirnya bisa bersama lagi dengan putrinya. Tak terbayangkan jika Farah benar-benar menghilang, ia pasti terpukul sekali. Apalagi ada banyak peristiwa yang telah mereka lewati bersama.Nuha mengecup kening putrinya dengan penuh perasaan cinta kasih. Air matanya menggenang di pelupuk matanya karena perasaan yang mengharu biru.Darren Dash yang sedang mengemudi sesekali melihat interaksi yang dilakukan antara istri dan putrinya. Kini mereka berada dalam perjalanan pulang ke rumah. Sebagai seorang ayah, Darren pun merasa bersyukur atas keselamatan Farah. Sebagai ungkapan rasa syukurnya, Darren Dash akan memberikan santunan bagi anak yatim.
Baca selengkapnya

Bab 39

Sebulan kemudian, dalang penculikan Farah sudah ditemukan dan sudah ditahan di rutan. Semua saksi dan bukti sudah ditemukan. Nuha berkunjung ke sel tahanan karena masih penasaran, ingin mengetahui motif sebenarnya yang membuat Erianto menculik Farah. Motif yang dijelaskan selama persidangan sam sekali tak memuaskannya.“Mengapa kau tega menculik Farah??”Nuha bertanya di balik telepon. Kini ia bisa melihat wajah asli dalang penculik putrinya terhalang teralis besi yang memisahkan mereka.Erianto tersenyum culas menatap Nuha. Ia menatap wajah cantik Nuha dengan penuh kebencian.“Jawab!!”Nuha menuntut jawaban. Ia tak terima dengan sikap pemuda di depannya.“Kau telah menghancurkan keluargaku! Puas!!” jawab Erianto pada akhirnya. Ia kembali melayangkan senyuman penuh ejekan dan cemoohan padanya. Bahkan ia menatap Nuha dengan tatapan melecehkan.“Siapa yang menghancurkan keluargamu!! Apa maksudmu! Jika yang kau maksud menghancurkan keluargamu itu karena ibumu meninggal sewaktu insiden b
Baca selengkapnya

Bab 40

“Mau kemana Sayang?” Nuha bertanya pada Farah yang sudah tampil cantik dan rapi. Ia memakai setelan tunik berwarna biru muda lengkap dengan hijab dengan warna senada. Sebuah tuspin berbahan emas putih berbentuk mawar putih kecil menghiasi bagian kerudungnya.Farah terlihat semakin cantik di usianya yang akan menginjak delapan belas tahun. Ia berpenampilan syar'i ala mahasiswi. Kendati menggunakan syar'i namun ia terlihat trendy. Ia memakai topi baseball dan sepatu sneaker untuk melengkapi penampilannya. Penampilan yang mengingatkan Nuha pada adiknya yang kini sudah memiliki rumah sakit sendiri. Daniel Dash membangun rumah sakit yang langsung dikelola oleh adiknya. “Sini!”Nuha meminta putrinya untuk duduk di sofa bersamanya.Farah kini terlihat lebih kalem dan pendiam, tak seperti dulu sangat aktif. Semenjak putus komunikasi dengan Yusuf, Farah menjadi murung. Ia begitu marah, kesal sekaligus khawatir pada Yusuf. Mungkin Nuha tidak tahu apa yang dirasakan Farah saat ini.Hanya Asyra
Baca selengkapnya

Bab 41

Di sebuah restoran Korea tampak dua orang gadis cantik tengah menikmati makan siang sembari mengobrol. Mereka adalah Farah dan Nada, sahabatnya. Tak jauh dari sisi mereka, Nia dan Rakha ikut duduk dan menikmati sajian makan siang di meja yang berbeda. Padahal tidak ada yang menyuruh mereka duduk terpisah, namun mereka sengaja memilih duduk terpisah dari nona muda karena tahu diri dengan posisi mereka. Mereka juga ingin memberikan waktu privacy untuk Farah bersama sahabatnya.Usai berbelanja buku di toko Gramedi*, mereka pun memutuskan makan di sana sembari menuntaskan rasa rindu karena lama tak jumpa.Saat itulah, Farah mencurahkan beban pikirannya pada Nada. Ia menceritakan apa yang dialaminya.“Aku merasa ada sesuatu yang janggal, Farah. Sepertinya keluarganya berusaha menjauhkanmu dengan Yusuf.”Nada-sahabat Farah berkomentar setelah mendengar curhatan Farah soal Yusuf. Selama ini Farah hanya diam dan tak berniat membagi ceritanya. Namun kali ini ia merasa sudah tak kuat lagi menah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6364656667
...
69
DMCA.com Protection Status