Share

Bab 36

“Mbak Farah, coba ceritakan apa yang terjadi saat penculikan itu! Apa kau memukul penculik itu seperti ini? Hiya?!!!”

Farrel yang bawel langsung menyerbu sang kakak dengan berbagai pertanyaan dan memperagakan aksi hajar-menghajar dengan ke dua tangannya yang tak bisa diam. Seakan-akan penculikan itu sebuah petualangan yang seru. Padahal jauh panggang dari api, petualangan itu begitu menakutkan dan membuat jantung deg-degan.

“Farrel, Mbak mu masih syok. Jangan tanya yang aneh-aneh! Gimana sih,” tukas Ummi Aruni yang tengah menyuapi Farah makan buah-buahan.

“Ummi, aku mau mangganya aja. Jeruknya asam.”

Farah memprotes neneknya dengan meringis pelan.

Karena tak mendapat respon, Farrel pun ikut duduk di samping neneknya. “Ummi, aku juga mau makan buah. Suapin!”

Farah langsung mendelik tajam pada adiknya. “Ngapain minta disuapin! Farrel udah gede.”

“Biarin, ya Ummi!! Mbak Farah juga udah gede disuapin,” sergah Farrel tak mau kalah.

Aruni memang sangat dekat dengan cucu-cucunya. Tak ayal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status