Share

Bab 44

Malam itu Farah dan keluarganya tengah menikmati makan malam dengan khidmat. Suasana terasa hening karena tak ada yang bersuara hingga acara makan selesai.

Darren menaruh sendok ke dalam piring lalu meneguk air minumnya. Barulah setelah makan, ia pun bersuara. “Mbak Farah mau berlibur kemana? Apa sudah punya rencana?”

Farah berhenti mengunyah setelah mendengar pertanyaan sang ayah. Tangannya meraih gelas berisi jus mangga di sampingnya kemudian meneguknya perlahan, berharap dengan minum akan mengurangi kecemasannya.

Ia sudah memutuskan untuk berlibur ke Kairo. Namun ia tidak tahu apakah ayahnya menyetujui rencananya atau tidak. Karena ia belum pernah berpelesiran ke negara Mesir sebelumnya. Ia lebih sering berlibur ke negara asal sang kakek, Jonathan Dash ke Australia, Eropa dan tempat kelahiran Naufal Alatas.

Berusaha mengontrol kecemasan, Farah menghela nafas pelan kemudian menggerakan bibirnya lalu bersuara. “Ayah, aku dan Nada sudah memutuskan akan berlibur ke Kairo. Kebetulan pam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status