Share

Bab 44

Author: Piemar
last update Last Updated: 2024-08-15 22:48:11
Malam itu Farah dan keluarganya tengah menikmati makan malam dengan khidmat. Suasana terasa hening karena tak ada yang bersuara hingga acara makan selesai.

Darren menaruh sendok ke dalam piring lalu meneguk air minumnya. Barulah setelah makan, ia pun bersuara. “Mbak Farah mau berlibur kemana? Apa sudah punya rencana?”

Farah berhenti mengunyah setelah mendengar pertanyaan sang ayah. Tangannya meraih gelas berisi jus mangga di sampingnya kemudian meneguknya perlahan, berharap dengan minum akan mengurangi kecemasannya.

Ia sudah memutuskan untuk berlibur ke Kairo. Namun ia tidak tahu apakah ayahnya menyetujui rencananya atau tidak. Karena ia belum pernah berpelesiran ke negara Mesir sebelumnya. Ia lebih sering berlibur ke negara asal sang kakek, Jonathan Dash ke Australia, Eropa dan tempat kelahiran Naufal Alatas.

Berusaha mengontrol kecemasan, Farah menghela nafas pelan kemudian menggerakan bibirnya lalu bersuara. “Ayah, aku dan Nada sudah memutuskan akan berlibur ke Kairo. Kebetulan pam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 45

    Tubuh Farah luruh ke lantai saat mendengar kabar apa yang menimpa dengan Yusuf. Nada langsung panik dan berusaha membantu Farah untuk bangun. Sebagai seorang sahabat ia pun bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Farah. Ia pun sedih mendengar kabar buruk tersebut namun ia berusaha kuat demi Farah.Farah sangat syok saat mendengar kabar buruk yang menimpa Yusuf. Nada menenangkannya dengan cepat. Dengan mengerahkan seluruh tenaganya, Nada menahan bobot tubuh Farah yang terasa berat meskipun Halimah pun ikut membantunya.“Farah, sudah-sudah, bangun!”Nada berusaha membantu Farah bangun dengan menarik ke dua tangannya untuk bangkit.Tubuh Farah lemas sekali. Ia tak percaya saat dosen itu mengatakan padanya tentang kabar kecelakaan yang menimpa Yusuf.“Di mana sekarang Yusuf?”Farah memberanikan diri bertanya pada Halimah.Dosen itu hanya terdiam, ia tidak mengetahui kabar Yusuf selanjutnya setelah peristiwa kecelakaan yang menimpanya. Ia hanya mendapat saat laporan dari bagian kemahasiswaa

    Last Updated : 2024-08-18
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 46

    Kini Farah dan Nada sudah berada di flat yang ditinggali oleh Elia. Selama kuliah di Mesir, Elia tinggal bersama kakak dan sepupunya di sebuah flat mewah untuk seorang mahasiswa yang berasal dari Indonesia.Elia cukup syok karena tiba-tiba Farah dan Nada mengunjungi flatnya tanpa mengabari dirinya terlebih dahulu. Dari manakah mereka mengetahui alamatnya? Siapa yang memberitahunya? Ia berpikir jika ia sudah menutup akses dirinya dengan Farah karena sebuah alasan.“Assalamu’alaikum, Elia!” sapa Farah dengan menyematkan senyuman tipis di depan Elia. Sebetulnya ia sungkan berada di sana sejak mereka putus komunikasi. Ralat, Farah tidak pernah memutus komunikasi dengannya. Elia lah yang memutuskan komunikasi terlebih dahulu tanpa alasan yang jelas.Ke dua sahabat karib itu terlihat canggung saat bertemu. Baik Farah maupun Elia merasa seperti orang asing saat ini. Mereka kini masih berdiri mematung di depan hunian Elia. Elia belum mempersilahkannya masuk.“Wa’alaikumsalam wa rohmatullah. Y

    Last Updated : 2024-08-19
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 47

    Farah menghela nafas berat karena merasa frustrasi mendengar cerita dari bibir Elia soal kabar tentang Yusuf.Namun,bagaimanapun kondisi Yusuf, Farah ingin melihatnya!!Nada mengusap lengan Farah berusaha menenangkannya. Farah terlihat terpukul namun kali ini ia tidak menangis. Ia mirip orang syok. Ia diam dengan tatapan yang kosong.Elia cukup terkejut melihat reaksi Farah. Namun bagaimana lagi. Itu satu-satunya cara agar Farah menjauh dari kehidupan Yusuf. Ia berdusta!“Elia, di mana Yusuf sekarang? Rumah sakit mana? Aku ingin melihatnya.”Farah tetap bersikukuh pada keinginannya. Ia harus bisa melihat Yusuf, meskipun itu untuk terakhir kalinya.“Farah!” salak Elia merasa tak tahan melihat Farah yang menekannya. “Farah, aku sudah bilang aku tidak tahu di mana Yusuf dirawat saat ini!”Nada terkesiap mendengar suara Elia yang setengah membentak Farah. Sahabat macam apa dia? Nada menjadi curiga pada ketulusan Elia yang bersahabat dengan Farah. Elia tak sepatutnya membentak Farah. Kare

    Last Updated : 2024-08-20
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 48

    “Yusuf, makan dulu Nak!”Maesarah meminta Yusuf untuk makan malam. Jam dinding sudah menunjukan pukul sembilan malam, namun Yusuf belum juga bersedia menyantap makan malamnya. Ia masih sibuk dengan laptopnya. Di dalam kamar, Yusuf tampak asik dengan laptop yang berada di atas pangkuannya. Manik matanya yang berwarna hitam legam tampak bergerak-gerak menatap layar persegi empat itu.Sekarang pemuda itu sudah mulai bisa mengoperasikan laptop meski di atas kursi roda. Ia mulai melakukan kegiatan positif sehingga bisa mengurangi rasa trauma dirinya akibat kecelakaan waktu silam.Bermula ia bermain game lalu melatih jari jemarinya untuk mengetik di atas papan keyboardnya. Di sana Yusuf mulai menulis apapun untuk membunuh waktu senggangnya. Dengan kegiatan baru itu, Yusuf tidak terlalu memforsir dirinya untuk mengingat memorinya yang sudah hilang. Karena ketika ia merasa begitu ingin mempercepat mengembalikan memorinya, ia seringkali diserang sakit kepala yang begitu hebat hingga pingsan.

    Last Updated : 2024-08-21
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 49

    Farah terlihat bermalas-malasan berada di kamar hotel. Terpaksa ia menunda kepulangannya karena Nada mendapat telepon dari ibunya untuk mencarikan buah tangan untuknya dan mengirimkan foto-foto mereka selama liburan di sana.“Mbak Farah yakin gak ikut Mbak Nada pergi ke toko souvenir?” tanya Nia yang saat ini tengah memijat kaki Farah yang terasa pegal akibat perjalanan jauh. Farah tidak memperlakukan Nia seperti seorang asisten yang disuruh-disuruh. Namun Nia selalu berinisiatif memijit Farah setiap kali melihat Nona mudanya itu merasa letih apalagi sakit.Farah terdiam mendengar perkataan Nia. Betul sekali apa kata Nia, seharusnya ia menemani Nada. Bukankah mereka sepakat akan menikmati liburan bersama di sana? Bahkan Nada sebetulnya sudah mengetahui niat Farah ke sana tidak sekedar berlibur, namun ingin menemui Yusuf?Nada sudah cukup mengalah dan mengikuti keinginannya. Seharusnya sebagai sahabat Farah juga tidak boleh egois. Ia juga harus selalu ada untuknya.Farah pun bangun deng

    Last Updated : 2024-08-24
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 50

    “Kau tidak boleh lama memainkan laptop! Kau baru saja sembuh!”Tanpa tedeng aling-aling, Maesarah merampas laptop yang dipakai Yusuf. Ia merasa kesal pada putranya karena seharian Yusuf memainkan laptopnya.Yusuf mendengus kesal karena ibunya begitu saja menyambar laptopnya. Padahal ia sedang mencoba menghubungi salah satu teman lamanya yang diyakininya. “Ummi, sebentar!” imbuh Yusuf bernada lembut. Ia memang selalu bersikap sopan pada ibunya. Bahkan ia tidak berani membantah perintah ibunya. Sekalipun ia kehilangan sebagian besar memorinya. Namun ia tidak kehilangan kebiasaan baiknya. Perangainya tetap sopan saat berhadapan dengan orang lain, terutama ke dua orang tuanya.Maesarah mematikan layar laptop milik putranya dan menaruhnya di atas meja. Mengabaikan Yusuf, wanita dewasa itu duduk di samping putranya kemudian berkata. “Mas Yusuf baru sembuh. Jadi harus istirahat yang cukup. Mas Yusuf boleh memainkan laptop hanya satu jam. Tidak boleh lebih!”Yusuf menyimak betul perkataan ib

    Last Updated : 2024-08-26
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 51

    “Cie yang baru pulang dari Kairo? Bagaimana kabarnya? Apa sudah dapat gebetan orang sana?”Seorang pemuda bermanik mata hazel menyambut kepulangan Farah yang baru saja turun dari mobil jemputan. Ia adalah Asyraf. Saudara kembarnya yang baru saja pulang dari Aussie. Asyraf langsung memeluk Farah dengan erat dan mencium keningnya penuh kasih sayang. “My princess jet lag ya? Tumben!”Farah tak terlalu menanggapi pemuda itu. Ia hanya menatapnya sekilat kemudian tatapannya beralih pada kopernya. Ia menarik kopernya sendiri. Tak mengijinkan siapapun membawa barang bawaannya. Gadis itu terlihat badmood dengan wajah yang ditekuk.Di belakangnya Rakha dan Nia hanya membawa barang-barang serupa oleh-oleh dari Kairo.Biasanya Farah akan euforia menyambut kepulangan saudara kembarnya dari Aussie. Namun kali ini ia tidak merasakan gairah apapun. Ia hanya ingin tidur dan melupakan yang terjadi! Setelah seminggu berada di Kairo, Farah memilih segera menyudahi petualangannya di sana. Ia sama sekali

    Last Updated : 2024-09-02
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 52

    “Nak, kau belum tidur?”Maesarah bertanya pada putranya yang terlihat senyum sendiri sembari melihat kamera yang dipegangnya. Mendengar suara ibunya, Yusuf hanya menoleh, lalu tersenyum simpul memandang ibunya sejenak. Tatapan pemuda berhidung bangir itu kembali pada kamera. Semenjak pulang dari Sungai Nil, ia terlihat bahagia dan ceria. Ia tidak tahu alasannya mengapa ia begitu bahagia. Namun yang pasti, ia suka sekali melihat foto seorang gadis hasil jepretannya. Selama tinggal di sana, Yusuf sudah tak aneh melihat gadis cantik berwajah khas wanita Arab, berkulit putih bersih, bermanik mata yang indah hingga senyuman yang khas.Namun entah mengapa hari itu, ia merasa baru pertama kali melihat sedang gadis cantik yang unik. Jika dikatakan bule atau blasteran Eropa memang betul. Namun sekilas bentuk alis dan bibirnya mirip keturunan Arab.“Ummi jadi penasaran, memang Yusuf memotret apa sih? Kelihatan happy begitu,” imbuh Maesarah dengan penasaran. Wanita bertubuh semampai itu berjala

    Last Updated : 2024-09-03

Latest chapter

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status