Share

Bab 49

Farah terlihat bermalas-malasan berada di kamar hotel. Terpaksa ia menunda kepulangannya karena Nada mendapat telepon dari ibunya untuk mencarikan buah tangan untuknya dan mengirimkan foto-foto mereka selama liburan di sana.

“Mbak Farah yakin gak ikut Mbak Nada pergi ke toko souvenir?” tanya Nia yang saat ini tengah memijat kaki Farah yang terasa pegal akibat perjalanan jauh. Farah tidak memperlakukan Nia seperti seorang asisten yang disuruh-disuruh. Namun Nia selalu berinisiatif memijit Farah setiap kali melihat Nona mudanya itu merasa letih apalagi sakit.

Farah terdiam mendengar perkataan Nia. Betul sekali apa kata Nia, seharusnya ia menemani Nada. Bukankah mereka sepakat akan menikmati liburan bersama di sana? Bahkan Nada sebetulnya sudah mengetahui niat Farah ke sana tidak sekedar berlibur, namun ingin menemui Yusuf?

Nada sudah cukup mengalah dan mengikuti keinginannya. Seharusnya sebagai sahabat Farah juga tidak boleh egois. Ia juga harus selalu ada untuknya.

Farah pun bangun deng
Piemar

Makasih masih setiap nunggu ceritanya ... Juga support dari kalian. Makin melimpah rezeki kalian. Amin.

| 4
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status