Share

Bab 52

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-03 23:21:12
“Nak, kau belum tidur?”

Maesarah bertanya pada putranya yang terlihat senyum sendiri sembari melihat kamera yang dipegangnya. Mendengar suara ibunya, Yusuf hanya menoleh, lalu tersenyum simpul memandang ibunya sejenak.

Tatapan pemuda berhidung bangir itu kembali pada kamera. Semenjak pulang dari Sungai Nil, ia terlihat bahagia dan ceria. Ia tidak tahu alasannya mengapa ia begitu bahagia.

Namun yang pasti, ia suka sekali melihat foto seorang gadis hasil jepretannya. Selama tinggal di sana, Yusuf sudah tak aneh melihat gadis cantik berwajah khas wanita Arab, berkulit putih bersih, bermanik mata yang indah hingga senyuman yang khas.

Namun entah mengapa hari itu, ia merasa baru pertama kali melihat sedang gadis cantik yang unik. Jika dikatakan bule atau blasteran Eropa memang betul. Namun sekilas bentuk alis dan bibirnya mirip keturunan Arab.

“Ummi jadi penasaran, memang Yusuf memotret apa sih? Kelihatan happy begitu,” imbuh Maesarah dengan penasaran. Wanita bertubuh semampai itu berjala
Piemar

Makasih sabar menunggu, thank buat supportnya ya

| 4
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 53

    “Farah, bangun, Nak! Kau kenapa? Mimpi buruk?”Nuha menepuk-nepuk pipi putrinya dengan lembut. Setiap malam wanita cantik itu selalu mengecek satu per satu anaknya, apakah mereka sudah tidur ataukah belum. Kemudian ia selalu mendoakan ubun-ubun mereka sesaat sebelum mereka tidur. Ketika ia membuka pintu kamar Farah yang gelap, justru ia terkejut. Farah menangis dan bergumam tak jelas dalam tidurnya. Saat merasa telapak tangan ibunya menyentuh wajahnya, Farah pun mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian ia langsung memeluk ibunya dengan erat.“Ibu, Ibu …” lirih Farah dalam dekapan sang ibu. Di sana ia meneruskan tangisannya. Anehnya, ia sendiri tak bisa mengingat mimpi apa yang baru saja ia alami. Hanya saja, dalam mimpi itu ia sedang bersedih hati hingga ia tak mampu membendung tangisannya. Mungkin alam bawah sadarnya. Saat ini gadis bermanik mata hazel itu sedang sedih karena belum bisa bertemu dengan kekasih hatinya. Sebagai seorang ibu yang baik, Nuha pun mengusap punggung putr

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 54

    “Dokter! Dokter tolong selamatkan istri saya, Dok! Berapapun akan saya bayar asalkan dokter selamatkan istri saya!”Seorang pria paruh baya berlari tergopoh-gopoh sembari memangku istrinya. Terlihat istrinya tak sadarkan diri.Dokter pria yang baru saja berjalan di lorong sontak terkejut melihat kedatangan pasien tersebut. Padahal ia baru saja selesai melakukan operasi bedah. Ia pun buru-buru menyuruh perawat membawakan brankar. Dua orang perawat pria itu langsung membantu pria tadi, membaringkan istrinya ke atas brankar dan membawanya ke ruangan instalasi gawat darurat.Menurut tingkat kegawatdaruratan, wanita tadi langsung dibawa menuju garis merah, di mana ia harus menjalani resusitasi jantung. Di sana dokter jaga langsung memeriksa kondisinya. Tak lama kemudian, terdengar suara ambulans yang berisik tiba di area parkir dekat instalasi gawat darurat. Dari mobil tersebut ada seorang pasien yang menjadi korban kecelakaan mobil. Tak lama kemudian, iring-iringan mobil lain pun menyusul

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 55

    “Mau minum apa Sayang?”Salwa mengambil tempat duduk kosong di samping keponakan kesayangannya. Ia menatap gadis bermanik hazel itu dengan tatapan yang penuh telisik. Ia sangat mengenal kepribadian gadis itu karena memang memiliki kemiripan dengannya dalam beberapa hal.Biasanya Farah itu selalu menunjukan wajah ceria. Namun belakangan, ia pun membenarkan ucapannya kakaknya bahwa memang Farah menjadi pendiam saat ini. Bahkan Nuha mengatur pertemuan putrinya dengan tantenya agar mencari tahu sebetulnya apa yang terjadi pada gadis cantik berwajah blasteran itu.“Aunty gak usah repot-repot.”Farah menjawab sekenanya. Ekor matanya menangkap sesuatu di atas meja, sebuah buku yang tebal tentang dunia kedokteran. Gadis itu pun mengambil buku itu, melihat-lihat blurbnya kemudian menaruhnya lagi. Ia memilih menyandarkan punggungnya pada badan sofa dengan helaan nafas kasar.“Suasana rumah sakit ramai Aunty. Aku lihat banyak pasien yang masuk karena kecelakaan tadi.”Farah mengangkat mata kemudi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 56

    “Apa maksudmu Tuan? Kau jangan berlebihan! Dia hanya menumpahkan jus! Itupun sedikit!”Farah berkacak pinggang dan menaikan suaranya seakan menantang pria di hadapannya. Ia memang tak gentar. “Apa kau tahu jas yang aku pakai? Ini jas premium hasil rancangan desainer terkenal di Paris. Limited edition!”Pria angkuh itu berkata sembari menatap tajam Farah. Farah sampai menelan salivanya tatkala menatap sorot matanya yang setajam Elang. Sorot mata yang mengingatkannya pada seseorang. Mata yang sipit tetapi tajam. Siapa?Entah berapa tahun pria itu sudah meninggalkan tanah air dan memilih study di luar negeri sembari mengelola perusahaan ke dua orang tuanya. Hari itu ia baru saja kembali dari USA dan langsung kena sial karena jas yang dipakainya untuk bertemu dengan kliennya kotor akibat tumpahan jus jeruk.Sayang, Farah belum menyadari siapa dirinya. Pria itu juga lebih memilih diam.Ke dua netra bersiborok dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Farah yang jengkel melihat kesombongan pr

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 57

    Semalaman Farah tak bisa memejamkan matanya. Ingatannya berputar antara kejadian di restoran dan rencana pertemuannya dengan ayahnya Yusuf.Farah menjadi merasa bersalah pada pemilik restoran di mana ia makan. Ia sudah berburuk sangka padanya. Namun ia tidak mengklarifikasinya terlebih dahulu. Mungkin pria itu tersinggung atas sikapnya yang lancang.Farah meremat rambutnya frustasi. “Aduh, aku terlalu reaksioner! Aku kira pelayan itu yang salah.”Farah menatap pantulan wajahnya di depan cermin rias. Ia menghela nafas panjang. Mungkin sebaiknya ia meminta maaf pada pria tadi. Tapi bagaimana caranya? “Ah, sudahlah! Lagipula, aku tidak mengenalnya! Semua yang terjadi juga karena kesalahpahaman.”Farah mencoba meyakinkan hatinya. Gadis itu buru-buru pergi ke kamar mandi. Ia akan bersiap-siap pergi ke sebuah restoran yang berada di dekat kampus di mana ia mengemban ilmu.“Mas, aku ingin bicara sebentar,” bisik Farah yang baru saja keluar dari kamarnya dengan penampilan yang sudah rapi dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 58

    Baik Farah maupun Asyraf terdiam setelah mendengar cerita yang disampaikan oleh Attar pada mereka. Attar menceritakan segalanya dengan tanpa menutupi apapun. Yusuf mengalami kecelakaan saat ia akan terbang ke Aussie. Namun Attar tidak mengetahui tujuan pasti kepergian Yusuf ke sana. Namun Farah yang mendengarnya seakan dadanya dihantam palu godam. Ingatan beberapa tahun silam melintas. Sial, Farah lupa jika dirinya sempat mengatakan pada Yusuf bahwa sedang berada di Aussie. Saat itu ia sedang berlibur bersama keluarga besar Jonathan Dash.Mendengar Farah yang sedang berada di sana, Yusuf memutuskan ingin menjumpainya dan memberikan kejutan manis padanya. Naasnya, rencana tersebut tidak terwujud sebab Yusuf justru mengalami kecelakaan pesawat yang kini membuatnya amnesia dan lumpuh!Seketika tangisan Farah tak terbendung. Dadanya terasa sesak. Attar cukup kaget melihat reaksi gadis yang sangat cantik itu. Namun Asyraf dengan sigap memeluk adiknya, membiarkan adiknya meluapkan kesedihan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 59

    Farah terkesiap saat melihat siapa yang datang. Pemuda tampan yang terlihat agak kurus tengah duduk di kursi roda. Matanya tak berkedip karena saking terkejut melihat sosok itu ada. Rambutnya yang agak ikal terlihat memanjang hingga melewati cuping telinga. Namun tak mengurangi kadar ketampanannya. Meskipun berada di balik kursi roda, tubuh Yusuf tinggi menjulang dengan badan yang tegap.“Yusuf, kau dari mana saja? Kenapa kau tak memakai jaketmu? Di luar dingin.”Mendengar Yusuf memanggilnya, Attar langsung menghampiri putranya. Yusuf baru saja menghabiskan waktunya untuk berjalan-jalan di sekitar halaman rumahnya yang asri dan indah. Ada pepohonan hijau nan rimbun dan bebungaan warna-warni yang menghiasi setiap sudut halaman rumah.Untuk mengusir rasa jenuh dan sekaligus menggali ingatannya, Yusuf memilih berkeliling di sekitar rumah. Bahkan ia melarang perawat yang selalu menemaninya untuk tidak mengikutinya. Ia akan berusaha mandiri dan tak bergantung pada siapapun.Yusuf hanya fok

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 60

    Suatu pagi hari yang cerah, keluarga Darren Dash tengah menyantap sarapan dengan sukacita. Momentum tersebut tak hanya untuk sarapan saja, namun tempat di mana mereka berbagi cerita dan kehangatan sebagai sebuah keluarga yang harmonis. Sekalipun sibuk, Darren Dash akan menyempatkan dirinya sarapan di rumah. Karena saat sarapan, mereka semua berkumpul bersama. Karena saat makan malam, Darren Dash tidak selalu bisa ikut karena kesibukannya dalam bekerja. “Ayah dan Ibu, karena waktu libur masih panjang, aku ingin magang di rumah sakit Aunty Sally.”Saat mereka asyik menikmati sarapan yang dimasak oleh Nuha, tiba-tiba saja Farah angkat bicara. Ia lebih dulu menyelesaikan makanannya. Tentu saja, ia hanya makan sereal dan beberapa potongan buah. “Apa?”Darren menaruh garpu seketika di atas piring hingga suaranya berdenting nyaring tatkala putri kesayangannya berkata padanya. Bagaimana bisa putrinya ingin magang? Bukankah sebelumnya ia tidak berminat?Nuha pun tak kalah terkejut mendengar

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status